Anda di halaman 1dari 5

ACARA IX

TES KEHAMILAN ( hCG )

I. TUJUAN
Menentukan kehamilan dengan menemukan ada tidaknya HCG dalam
urine wanita dengan memakai teknik imunologik.

II. HASIL PENGAMATAN

Nama Hasil tes kehamilan


Rista Novitasisari ( - ) negatif
Asri Sapti N. ( - ) negatif
Yanuarita D. R. ( - ) negatif
Maratus S. ( - ) negatif
Chusnul C. H. ( - ) negatif
Wasilah ( - ) negatif
Ibu Hamil ( + ) positif

III. DISKUSI DAN PEMBAHASAN


Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk menentukan kehamilan dengan menemukan
ada tidaknya HCG dalam urine wanita dengan memakai tehnik imunologik. Kegiatan
pengamatan ini hanya menggunakan Tes Pack (alat deteksi kehamilan), tidak dilakukan
uji secara kualitatif ( urin diteteskan serum anti-HCG ), karena serum HCG habis.
Selama kehamilan dalam urine wanita terdapat HCG. HCG merupakan suatu
glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksoamin. Seperti hormon glikoprotein
hipofisis HCG dibentuk dari sub unit LH, FSH, dan TSH. HCG terdapat dalam urine
pada awal kehamilan. Sintesa HCG terjadi di sel- sel sinsisiotropoblas plasenta.
Hal yang dilakukan adalah diagnosis kehamilan awal pada wanita, dan
bergantung pada ditemukannya HCG (Human Chorionik Gonadotropin) dalam urin.
Kenyataannya, HCG disekresikan mulai dari 20 hari pertama setelah hari pertama
menstruasi terakhir (8 hari setelah ovulasi). Berdasarkan berbagai test laboratorium untuk
kehamilan HCG dapat di deteksi dalam urine paling cepat 14 hari setelah konsepsi. Kira-
kira sebulan sesudah hormon ini dapat dideteksi dalam urin hormon akan mencapai tinggi
maksimum (kira-kira 3mg/hari); diikuti dengan penurunan yang tajam, dan arasnya tetap
rendah dan konstan kira-kira mulai minggu keduabelas sampai partus. HCG mungkin
berfungsi untuk mempertahankan korpus luteum yang sekresinya berupa progesteron.
Pada saat konsentrasi HCG menurun, sekresi steroid plasenta telah mencapai arah yang
tinggi.
Asckheim dan Zondek menunjukkan bahwa mencit yang belum dewasa disuntik
dengan urine wanita hamil akan mengalami ovulasi (tes A-Z). Deteksi HCG dalam urin
mula-mula dilakukan dengan uji-bio. Setahun kemudian, Friedman menunjukkan bahwa
kelinci dara yang disuntik secara intravena dengan urin wanita hamil menunjukkan
hiperemi ovarium. Kemudian pemberian urin wanita hamil pada katak akan
menyebabkan katak melepaskan sperma atau ovum.
Pada kegiatan ini menggunakan tes pack, yaitu dengan mencelupkan test pack
pada urin sampel selama 30 detik, dan diamati perubahan yang terjadi. Berdasarkan dari
hasil pengamatan dapat dibedakan antara wanita hamil dan tidak hamil hanya dengan
mengamati garis ( strip ) yang muncul pada test pack. Bila wanita tersebut hamil,
dikatakan (+) pada test pack yang telah dicelupkan ke dalam urine menunjukkan dua
buah garis sejajar ( = ), sedangkan bila wanita tersebut tidak hamildikatakan (-) pada test
pack yang telah dicelupkan ke dalam urine menunjukkan hanya satu buah garis sejajar
( - ). Sedangkan apabila uji kehamilan dilakukan dengan menggunakan serum hCG,
diamati ada tidaknya aglutinasi pada urin yang telah diberi anti HCG. Bila menunjukkan
adanya aglutinasi, hal tersebut mengidentifikasikan bahwa positif hamil. Sedangkan bila
tidak ada aglutinasi, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi kehamilan.
Aglutinasi dari hasil tes urine pada orang hamil disebabkan oleh eritrosit atau
partikel lateks. Eritosit atau partikel lateks diselubungi oleh HCG. Bila agen yang
terselubung tadi diberikan pada anti-HCG, maka akan terjadi aglutinasi yang dapat
terlihat dengan terbentuknya gumpalan dan presipitasi. Secara fisiologis, selama
kehamilan dalam urine wanita terdapat HCG. HCG disekresikan mulai dari 20 hari
pertama setelah hari pertama menstruasi terkhir. Sintesis HCG terjadi di dalam sel-sel
sinsisiotrofoblas plasenta. Konsentrasi HCG terus meningkat sampai mencapai
puncaknya yaitu kira-kira 60 hari sampai 80 hari kehamilan.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
 Selama kehamilan didalam urine wanita terdapat HCG, yang merupakan
glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksosamin.HCG mulai
disekresikan dari 20 hari pertama setelah hari pertama mentrulasi terakhir.
 Hasil tes dikatakan (+) bila pada test pack yang telah dicelupkan ke dalam urine
menunjukkan dua buah garis sejajar ( = ).
 Hasil tes dikatakan (-) bila pada test pack yang telah dicelupkan ke dalam urine
menunjukkan hanya satu buah garis sejajar ( - ).

V. TUGAS
Gambar anatomis fetus dalam uterus lengkap dengan plasentanya
DAFTAR PUSTAKA

Guyton. 1995. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta: EGC

Kartolo S. Wulangi.1994. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Yogyakarta:


Depdikbud

Nalbandov, A.V. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. Jakarta:
UI Press

Rahayu, Tutiek. 2000. Buku Petunjuk Praktikum: Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Yogyakarta: Jurdik Biologi FMIPA UNY

Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai