Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok 3 (sbg pengganti kegiatan Praktikum 3): Kesetimbangan Fasa Cair-Cair

1. Cermati video yang diberikan


(atau dpt dilihat di link: https://www.youtube.com/watch?v=fwhvu4-c7No)
2. Tuliskan, tujuan, alat/bahan, prosedur, pembahasan, dan simpulan dari data yang diperoleh
3. Dari kegiatan yang telah dilakukan di video tersebut, bandingkan dengan prosedur yang selama
ini digunakan (ada di halaman 2 dan 3).
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MIPA
Jl. Ketintang Surabaya – 60231
Telp./Fax. (031) 8296427
PANDUAN PRAKTIKUM
KESETIMBANGAN FASE DUA KOMPONEN

No Dokumen No. Revisi Hal Tgl Terbit


PP/02/KIM-KF2 01 2 dari 3 18 Maret 2015

1. TUJUAN
- Menggambarkan kesetimbangan fase dua komponen fase cair-cair (fenol-air).
- Menentukan titik ekivalen pada kesetimbangan fase dua komponen fase cair-cair
(fenol-air).
- Menentukan fasa, komponen, dan derajat kebebasan suatu sistem kesetimbangan fase
dua komponen fase cair-cair (fenol-air).

2. RUANG LINGKUP
Penentuan titik ekivalen pada kesetimbangan dua komponen fase cair-cair beserta
faktor-faktornya

3. DASAR TEORI
Kata fase berasal dari bahasa Yunani yang berarti pemunculan. Fase (P) adalah keadaan
materi yang seragam di seluruh bagiannya, bukan hanya dalam komposisi kimianya,
melainkan juga dalam keadaan fisiknya. Komponen (C) adalah spesies yang ada dalam
system, seperti zat terlarut dan pelarut dalam larutan biner.
Jika dua komponen ada dalam satu sistem, maka C = 2. Sementara itu derajat kebebasan
(F) = 4 – P, akan tetapi untuk penyederhanaannya dibuat supaya tekanan tetap (misalnya
pada 1 atm) yang berarti menghabiskan satu derajat kebebasan, dan dapat menuliskan F = 3
– P untuk varian sisanya. Salah satu derajat kebebasan ini adalah temperatur sementara
yang lain adalah komposisi (yang dinyatakan dengan fraksi mol suatu komponen). Oleh
karena itu dapat digambarkan kesetimbangan fase sistem pada diagram temperatur vs
komposisi. Garis vertikal dalam diagram menunjukkan sistem pada diagram temperatur vs

Consulted by : PT. First Consulting Indonesia


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MIPA
Jl. Ketintang Surabaya – 60231
Telp./Fax. (031) 8296427
PANDUAN PRAKTIKUM
KESETIMBANGAN FASE DUA KOMPONEN

No Dokumen No. Revisi Hal Tgl Terbit


PP/02/KIM-KF2 01 3 dari 3 18 Maret 2015

komposisi dengan komposisi yang sama pada temperatur yang berbeda atau disebut dengan
isoplet (dari bahasa Yunani untuk ‘jumlah sama’)

4. BAHAN
- Aquadest
- Fenol teknis
- Kertas millimeter

5. ALAT
No. Nama Alat Ukuran Jumlah
Tabung reaksi
1 - 2
besar
2 - 2
Pengaduk
3 500 mL 1
Beaker glass
4 25 mL 1
Buret
5 - 1
Kaki tiga dan kasa
6 - 1
Pembakar spiritus
7 10 mL 2
Gelas ukur

6. LANGKAH KERJA
1. Masukkan air ke dalam beaker glass (± setengah volume total)
2. Didihkan air dalam beaker glass tersebut dengan pembakar spiritus.
3. Masukkan 10 mL aquadest ke dalam tabung reaksi besar A yang dilengkapi dengan
pengaduk dan termometer.

Consulted by : PT. First Consulting Indonesia


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MIPA
Jl. Ketintang Surabaya – 60231
Telp./Fax. (031) 8296427
PANDUAN PRAKTIKUM
KESETIMBANGAN FASE DUA KOMPONEN

No Dokumen No. Revisi Hal Tgl Terbit


PP/02/KIM-KF2 01 4 dari 3 18 Maret 2015

4. Masukkan 10 mL larutan fenol ke dalam tabung reaksi besar B yang dilengkapi dengan
pengaduk dan termometer.
5. Masukkan 2 mL larutan fenol (yang telah disiapkan di dalam buret) ke dalam tabung
reaksi besar A kemudian diaduk. Amati perubahan yang terjadi.
6. Masukkan 2 mL aquadest ke dalam tabung reaksi besar B kemudian diaduk. Amati
perubahan yang terjadi.
7. Masukkan tabung reaksi A dan B ke dalam beaker glass yang telah dididihkan airnya
(langkah no. 2).
8. Amati perubahan yang terjadi. Catat suhu pada saat terjadi perubahan menjadi jernih
pada tabung reaksi besar A sebagai t1A dan pada tabung reaksi besar B sebagai t1B
9. Angkat tabung reaksi besar A dan B dari beaker glass dan amati perubahan yang
terjadi. Catat suhu pada saat terjadi perubahan menjadi keruh pada tabung reaksi besar
A sebagai t2A dan pada tabung reaksi besar B sebagai t2B
10. Ulangi langkah 5 – 9 sampai tidak terjadi perubahan (tetap keruh) walau di masukkan
ke dalam beaker glass (air panas).

Consulted by : PT. First Consulting Indonesia

Anda mungkin juga menyukai