Hari/Tgl Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Intervensi Keperawatan
(SDKI) Kriteria Hasil (SIKI)
(SLKI) 1. Selas Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri a, 10 Batasan Karakteristik : asuhan Observasi Sep □ Mengeluh Tidak keperawatan 2 x 24 □ Identifikasi lokasi, 2019 Nyaman jam diharapkan karakteristik, durasi, □ Ekspresi wajah tingkat nyeri frekuensi, kualitas, meringis menurun, dengan intensitas nyeri. □ Terdapat kontraksi kriteria hasil: □ Identifikasi skala nyeri uterus Tingkat nyeri □ Identifikasi respons nyeri □ Luka episiotomi □ Keluhan nyeri non verbal □ Payudara bengkak menurun (skala □ Identifikasi factor yang □ Tekanan darah nyeri: 1-3) memperberat dan meningkat □ Meringis memperingan nyeri □ Frekuensi nadi menurun □ Identifikasi pengetahuan meningkat □ Sikap protektif dan keyakinan tentang □ Berkeringat menurun nyeri. berlebihan □ Gelisah □ Identifikasi pengaruh □ Menangis/merintih menurun budaya terhadap respon □ Haemoroid □ Sulit tidur nyeri. Faktor yang berhubungan menurun □ Monitor keberhasilan dengan : □ Frekuensi nadi terapi komplementer yang □ Trauma perinium membaik (60- sudah diberikan □ Involusi uterus 100 kali/menit) □ Monitor efek samping □ Pembengkakan □ Pola napas penggunaan analgetik payudara membaik (16- Terapeutik □ Kekurangan 20 kali/menit) □ Berikan teknik dukungan dari □ Tekanan darah nonfarmakologis untuk keluarga membaik mengurangi rasa nyeri □ Ketidaktepatan posisi (terkontrol) □ Control lingkungan yang duduk □ Nafsu makan memperberat rasa nyeri □ Faktor budaya membaik □ Fasilitas istirahat dan tidur □ Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemiohan strategi meredakan nyeri. Edukasi □ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri. □ Jelaskan strategi meredakan nyeri. □ Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri Kolaborasi □ Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu.
2. Menyusui tidak efektif Setelah dilakukan
Penyebab selama 2 x 24 jam Fisiologis diharapkan status □ Ketidakadekuatan suplai menyusui ASI membaik, dengan □ Hambatan pada neonatus kriteria hasil: (mis. Prematuritas, Status menyusui sumbing) □ Perlekatan pada □ Anomaly payudara (mis. payudara ibu Putting yang masuk ke meningkat dalam) □ Kemampuan □ Ketidakadekuatan refleks ibu oksitosin memposisikan □ Ketidakadekuatan refleks bayi dengan menghisap bayi benar □ Payudara bengkak meningkat □ Riwayat operasi payudara □ Miksi bayi □ Kelahiran kembar lebih dari 8 Situasional kali/24 jam □ Tidak rawat gabung meningkat □ Kurang terpapar □ Berat badan informasi tentang bayi meningkat pentingnya menyusui □ Tetesan/pancar dan/atau metode an ASI menyusui meningkat □ Kurangnya dukungan □ Suplai ASI keluarga adekuat meningkat Gejala & Tanda Mayor □ Puting tidak Subjektif lecet setelah 2 □ Kelelahan maternal minggu Objektif melahirkan □ Bayi tidak mampu □ Kepercayaan melekat pada payudara diri ibu □ ASI tidak meningkat menetes/memancar □ Intake bayi □ BAK bayi kurang dari 8 meningkat kali dalam 24 jam □ Kelelahan □ Nyeri dan atau lecet terus maternal menerus setelah minggu menurun kedua □ Kecemasan maternal Gejala & Tanda Minor menurun Subjektif □ Bayi rewel Tidak tersedia menurun Objektif □ Intake bayi tidak adekuat □ Bayi menghisap tidak terus menerus □ Bayi menangis saat disusui □ Bayi rewel dan menangis dalam jam-jam pertama setelah menyusui □ Menolak untuk menghisap 3. Selas Risiko Infeksi Setelah dilakukan Perawatan Luka a, 10 Faktor Risiko asuhan Observasi Sep □ Penyakit kronis (mis. keperawatan □ Monitor karakteristik 2019 Diabetes mellitus) selama 2 x 24 jam luka (mis. Drainase, □ Efek prosedur invasif diharapkan tingkat warna ukuran, bau) □ Malnutrisi infeksi menurun: □ Monitor tanda-tanda □ Peningkatan paparan Tingkat infeksi infeksi organisme patogen □ Kebersihan Terapeutik lingkungan tangan □ Lepaskan balutan dan □ Ketidakadekuatan meningkat plester secara perlahan pertahanan tubuh □ Kebersihan □ Cukur rambut disekitar primer: badan daerah luka, jika perlu □ Gangguan peristaltik meningkat □ Bersihkan dengan cairan □ Kerusakan integritas □ Nafsu makan NaCl atau pembersih kulit meningkat nontoksik □ Perubahan sekresi pH □ Demam □ Bersihkan jaringan □ Penurunan kerja menurun nekrotik siliaris □ Kemerahan □ Berikan salep yang sesuai □ Ketuban pecah lama menurun ke kulit/lesi, jika perlu □ Ketuban pecah □ Nyeri menurun □ Pasang balutan sesuai sebelum waktunya □ Bengkak jenis luka □ Merokok menurun □ Pertahankan teknik steril □ Statis cairan tubuh □ Kadar sel darah saat melakukan □ Ketidakadekuatan putih membaik perawatan luka pertahanan tubuh (menurun dari □ Ganti balutan sesuai sekunder: kadar dengan jumlah eksudat □ Penurunan sebelumnya) dan drainase hemoglobin □ Jadwalkan perubahan □ Imunosupresi posisi setiap 2 jam □ Leukopenia □ Berikan terapi TENS □ Supresi respon (stimulasi saraf inflamasi transkutaneus) jika perlu □ Vaksinasi tidak Edukasi adekuat □ Jelaskan tanda dan gejala infeksi □ Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein □ Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri Kolaborasi □ Kolaborasi prosedur debridement □ Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu