0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan5 halaman
1. Ikterik neonatus, hipovolemia, dan hipertermia merupakan kondisi yang umum terjadi pada neonatus dan membutuhkan intervensi keperawatan untuk meningkatkan adaptasi dan kesehatan bayi.
2. Tindakan keperawatan meliputi pemantauan tanda vital dan status cairan, pemberian terapi fototerapi, manajemen hipovolemia dan hipertermia, serta edukasi kepada ibu untuk menyusui.
3. Tujuan intervensi adalah mening
1. Ikterik neonatus, hipovolemia, dan hipertermia merupakan kondisi yang umum terjadi pada neonatus dan membutuhkan intervensi keperawatan untuk meningkatkan adaptasi dan kesehatan bayi.
2. Tindakan keperawatan meliputi pemantauan tanda vital dan status cairan, pemberian terapi fototerapi, manajemen hipovolemia dan hipertermia, serta edukasi kepada ibu untuk menyusui.
3. Tujuan intervensi adalah mening
1. Ikterik neonatus, hipovolemia, dan hipertermia merupakan kondisi yang umum terjadi pada neonatus dan membutuhkan intervensi keperawatan untuk meningkatkan adaptasi dan kesehatan bayi.
2. Tindakan keperawatan meliputi pemantauan tanda vital dan status cairan, pemberian terapi fototerapi, manajemen hipovolemia dan hipertermia, serta edukasi kepada ibu untuk menyusui.
3. Tujuan intervensi adalah mening
Ikterik neonatus Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
keperawatan Fototerapi Neonatus Definisi …x… jam, maka diharapkan Observasi : Kulit dan membran mukosa integritas kulit dan jaringan Monitor ikterik pada sklera neonatus menguning setelah meningkat dan adaptasi dan kulit bayi 24 jam kelahiran akibat neonatus membaik dengan Identifikasi kebutuhan cairan bilirubin tidak terkonjugasi kriteria hasil : sesuai usia dengan usia masuk kedalam sirkulasi Luaran Utama genetasi dan berat badan Integritas Kulit dan Monitor suhu dan tanda vital Penyebab Jaringan setiap 4 jam sekali Penurunan berat badan Elastisitas meningkat Monitor efek samping abnormal (>7-8% pada Hidrasi meningkat fototerapi (mis. Hipertermi, bayi baru lahir yang Perfusi jaringan diare, rush pada kulit, menyusui ASI, >15% meningkat penurunan berat badan lebih pada bayi cukup bulan) Kerusakan jaringan dari 8-10%) Pola makan tidak menurun Terapiutik tetapkan dengan baik Kerusakan lapisan kulit Siapkan lampu fototerapi Kesulitan transisi ke menurun dan inkubator atau kotak kehidupan ekstra uterin Nyeri menurun bayi Usia kurang dari 7 hari Perdarahan menurun Lepaskan pakaian bayi Keterlambatan Kemerahan menurun kecuali popok pengeluaran feses Hematoma menurun Berikan penutup mata (eye (mekonium) Pigmentasi abnormal protector/biliband) pada menurun bayi Gejala & Tanda Mayor Ukur jarak lampu dan Jaringan parut menurun Subjektif (tidak tersedia) permukaan kulit bayi (30cm Nekrosis menurun Objektif atau tergantung spesifikasi Abrasi kornea menurun Profil darah abnormal lampu fototerapi) Suhu kulit membaik (hemolisis, bilirubin Biarkan tubuh bayi terpapar Sensasi membaik serum total >2 mg/dL, sinar fototerapi secara bilirubin serum total pada Tekstur membaik berkelanjutan rentang risiko tinggi Pertumbuhan rambut Ganti segera alas/popok bayi menurut usia pada membaik jika BAB/BAK normogram spesifik Adaptasi Neonatus Gunakan linen berwarna waktu) Berat badan meningkat putih agar memantulkan Membran mukosa kuning Membran mukosa kuning cahaya sebanyak mungkin Kulit kuning menurun Edukasi Sklera kuning Kulit kuning menurun Anjurkan ibu menyusui Sklera kuning menurun sekitar 20-30 menit Gejala & Tanda Minor Prematuritas menurun Anjurkan ibu menyusui Subjektif (tidak tersedia) Keterlambatan sesering mungkin Objektif (tidak tersedia) pengeluaran feses Kolaborasi menurun Kolaborasi pemeriksaan Kondisi Klinis Terkait Aktifitas ekstremitas darah vena bilirubin direk a. Neonatus membaik dan indirek b. Bayi prematur Respon terhadap stimulus sensorik membaik
Risiko Hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
keperawatan …x… jam, Manajemen Hipovolemia Definisi maka diharapkan status Observasi: Berisiko mengalami cairan membaik dengan Periksa tanda dan gejala penurunan volume cairan kriteria hasil: hipovolemia (mis. frekuensi intravaskuler, interstisial, Luaran Utama nadi meningkat, nadi teraba dan atau intraseluler. Status Cairan lemah, tekanan darah Kekuatan nadi meningkat menurun, tekanan nadi Faktor Risiko Turgor kulit meningkat menyempit, turgor kulit Kehilangan cairan aktif output urine meningkat menurun, membran mukosa Gangguan absorpsi cairan Pengisian vena meningkat kering, volume urin Usia lanjut Ortopnea menurun menurun, hematokrit Kelebihan berat badan Dyspnea menurun meningkat, haus, lemah) Status hipermetabolik Paroxysmal nocturnal Monitor intake dan output Kegagalan mekanisme dyspnea (PND) menurun cairan regulasi Edema anasarka menurun Terapeutik: Evaporasi Edema perifer menurun Hitung kebutuhan cairan Kekurangan intake cairan Distensi vena jugularis Berikan posisi modified Efek agen farmakologis menurun Trendelenburg Tidak ada suara nafas Berikan asupan cairan oral Kondisi Klinis Terkait tambahan Edukasi: a. Penyakit Addison Kongesti paru menurun Anjurkan memperbanyak b. Trauma/perdarahan asupan cairan oral Perasaan lemah menurun c. Luka bakar Anjurkan menghindari Keluhan haus menurun d. AIDS perubahan posisi mendadak Konsentrasi urine e. Penyakit Crohn Kolaborasi: menurun f. Diare Kolaborasi pemberian Frekuensi nadi membaik g. Kolitis ulseratif cairan IV isotonis (mis. Tekanan darah membaik NaCl, RL) Tekanan nadi membaik Kolaborasi pemberian Membran mukosa cairan hipotonis (mis. membaik glukosa 2,5%, NaCl 0,4%) Jugular venous pressure Kolaborasi pemberian (JVP) membaik cairan koloid (mis. albumin, Kadar Hb membaik Plasmanate) Kadar Ht membaik Kolaborasi pemberian Cental venous Presurre produk darah membaik Tidak terdapat refluks hepatojugular Berat badan membaik Tidak ada hepatomegali Oliguria membaik Intake cairan membaik Status mental membaik Suhu tubuh membaik
Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
keperawatan Manajemen Hipertermia Definisi …x… jam, maka diharapkan Observasi Suhu tubuh meningkat di termoregulasi membaik Identifikasi penyebab atas rentang normal tubuh. dengan kriteria hasil : hipertermia (misal: Luaran Tambahan dehidrasi, terpapar Penyebab Termoregulasi Neonatus lingkungan panas, Dehidrasi Menggigil menurun penggunaan inkubator) Terpapar lingkungan Akroslanosis menurun Monitor suhu tubuh panas Piloereksi menurun Monitor kadar elektrolit Proses penyakit (mis. Dasar kuku sioanotik Monitor luaran urine infeksi, kanker) menurun Monitor komplikasi akibat Ketidaksesuaian pakaian Suhu tubuh menurun hipertermia dengan suhu lingkungan Suhu kulit menurun Terapiutik Peningkatan laju Frekuensi nadi menurun Sediakan lingkungan yang metabolism Kadar glukosa darah dingin Respon trauma menurun Longgarkan dan lepaskan Aktivitas berlebihan Pengisian kapiler pakaian Penggunaan inkubator menurun Basahi dan kipasi permukaan Piloereksi menurun Berikan cairan oral Gejala & Tanda Mayor Ventilasi menurun Ganti linen setiap hari atau Subjektif (tidak tersedia) lebih sering jika mengalami Objektif hyperhidrosis (keringat Suhu tubuh diatas nilai berlebih) normal (36,5⁰C – 37,5⁰c) Lakukan pendinginan eksternal (missal:selimut Gejala & Tanda Minor hipotermia atau kompres Subjektif (tidak tersedia) dingin pada dahi, leher, Objektif dada, abdomen, aksila) Kulit merah Hindari pemberian Kejang antipiretik atau aspirin Takikardi Berikan oksigen jika perlu Takipnea Kolaborasi Kulit terasa hangat Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit dan elektrolit Kondisi Klinis Terkait intravena jika perlu c. Proses infeksi d. Hipertiroid e. Stroke f. Dehidrasi g. Trauma h. Prematuritas
Risiko Gangguan Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama
Integritas Kulit keperawatan Perawatan Integritas Kulit …x… jam, maka diharapkan Observasi Definisi integritas kulit dan jaringan Identifikasi gangguan Berisiko mengalami meningkat dengan kriteria integritas kulit (mis. kerusakan kulit (dermis hasil : Perubahan sirkulasim, dan/atau epidermis) atau Luaran Utama perubahan status nutrisi, jaringan (membran mukosa, Integritas Kulit dan penurunan kelembaban, suhu kornea, fasia, otot, tendon, Jaringan lingkungan ekstrim, tulang, kartilago kapsul Elastisitas meningkat penurunan mobilitas) sendi dan/atau ligamen). Hidrasi meningkat Terapiutik Perfusi jaringan Ubah posisi setiap 2 jam jika Faktor Risiko meningkat tirah baring Perubahan sirkulasi Kerusakan jaringa Lakukan pemijatan pada area Perubahan status nutrisi menurun penonjolan tulang, jika perlu (kelebihan/kekurangan) Kerusakan lapisan kulit Bersihkan perineal dengan Kekurangan/kelebihan menurun air hangat, terutama pada volume cairan Nyri menurun periode diare Penurunan mobilitas Perdarahan menurun Gunakan produk berbahan Bahan kimia iritatif Kemerahan menurun petroleum atau minyak pada Suhu lingkungan yang Hematoma menurun kulit kering ekstrem Pigmentasi abnormal Gunakan produk berbahan Faktor mekanis (mis. menurun ringan atau alami dan penekanan, gesekan) atau Jaringan parut menurun hipoalergik pada kulit faktor elektris sensitif Nekrosis menurun (elektrodiatermi, energi Hindari produk berdasar Abrasi kornea menurun listri bertegangan tinggi) alkohol pada kulit kering Suhu kulit membaik Terapi radiasi Edukasi Sensasi membaik Kelembaban Anjurkan menggunakan Tekstur membaik Proses penuaan pelembab (mis. Lotion, Pertumbuhan rambut serum) Neuropati perifer membaik Perubahan pigmentasi Anjurkan minum air yang Perubahan hormonal cukup Penekanan pada tonjolan Amjurkan meningkatkan tulang asupan nutrisi Kurang terpapar Anjurkan meningkatkan informasi tentang upaya asupan sayur dan buah mempertahankan/me- Anjurkan menghindari lindungi integritas terpaparya suhu ekstrim jaringan Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat Kondisi Klinis Terkait berada di luar rumah h. Imobilisasi Anjurkan mandi dan i. Gagal jantung kongestif menggunakan sabun j. Gagal ginjal secukupnya k. Diabetes melitus l. Imunodefisiensi (mis. AIDS) m. Kateterisasi jantung