Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 2.

Keperawatan Maternitas
1. Christina Natalia Bare
2. Dariyani
3. Deva Indira Datunsolang
4. Acip Prayitna
5. Eka Oktafiana
HYPEREMESIS GRAVIDARUM

DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN


• Hyperemesis gravidarum adalah mual dan 1. perasaan ingin muntah menurun
muntah yang berlebihan pada wanita hamil Muntah menyebabkan dehidrasi , sehingga cairan 2. nutrisi membaik
sampai mengganggu pekerjaan sehari hari extraseluler dan plasma berkurang , natrium dan 3. keluhan tidak nyaman menurun
karena keadaan umumnya menjadi buruk klorida darah turun , selain itu dehidrasi
karena terjadi dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehungga aliran
darah ke jaringan berkurang , Di samping
dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit INTERVENSI KEPERAWATAN
dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus
dan lambung 1. Manajemen mual
2. Manajemen nutrisi
3. Terapi relaksasi
ETIOLOGI

• Sering terjadi pada primigravida dan


molahidatidosa DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Faktor organik karena masuknya vili PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. nausea b/d kehamilan d/d mengeluh mual
khoriales dalam sirkulasi maternal dan  Usg 2. defisit nutrisi b/d kurangnya asupan makanan
perubahan metabilik  Urinalisis d/d nafsu makan menurun
• Faktor psikologis : rasa takut terhadap  Pemeriksaan Fungsi Hati 3. gangguan rasa nyaman b/d gejala penyakit d/d
kehamilan dan persalinan mengeluh mual
• Faktor endokrin : hipertyroid, diabetes

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Klinis :
MANIFESTASI KLINIS
di lakukan rehidrasi dengan cairan nacl atau rl , KOMPLIKASI
• Tingkatan I (ringan ) mual muntah terus pemberian antiemetik (jika perlu), pengaturan diet
menerus yang mempengaruhi keadaan  Muntah yang terus menerus di sertai
umum , bb menurun , merasa nyeri pada Penatalaksanaan Keperawatan : dengan kurang minum yang
epigastrium , tidak ada napsu makan Melakukan pengkajian, menganalisa data, berkepanjangan dapat menyebabkan
• Tingkatan II (sedang) pasien tampak lebih menentukan diagnose keperawatan dan dehidrasi , jika berkelanjutan pasien
lemah, turgor kulit mulai jelek, bb turun dan memberikan intervensi dapat mengalami syok .
mata cekung  Dehidrasi yang berkepanjangan dapat
• Tingkatan III( berat ) keadaan umum lebih menghambat tumbuh kembang janin
parah ( kesadaran menurun dari samnolen
sampai koma ), dehidreasi hebat , nadi kecil
dan cepat
.
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

DEFINISI PATOFISIOLOGI LUARAN KEPERAWATAN


Kehamilan ektopik merupakan kehamilan diluar Pada kehamilan normal proses pembuahan 1. Perfusi perifer
rahim seperti embrio menempel di tuba fallopi, (pertemuan sel telur dengan sperma) terjadi 2. Status Cairan
ovarium serviks atau leher rahim. Kehamilan dituba, kemudian sel telur dibuahi digerakkan dan 3. Tingkat Nyeri
ektopik terganggu merupakan Kehamilan ektopik berimplantasi pada endometrium rongga rahim,
dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding kehamilan ektopik disebabkan didalam tuba dan
luar tuba, sehingga hasil pembuahan terhambat
tuba. Sebagian besar kehamilan ektopik terganggu
atau tidak bisa masuk ke rongga rahim, sehingga INTERVENSI KEPERAWATAN
berlokasi di tuba (90%).
sel telur yang telah dibuahi tumbuh dan
berimplantasi dibeberapa tempat pada organ 1. Manajemen Sensasi Perifer
reproduksi wanita selain rongga rahim, antara lain 2. Manejemen Syok Hipovolemik
dituba fallopi, kanalis servikalis, ovarium dan 3. Pemberian Analgesik
ETIOLOGI rongga perut, yang banyak terjadi di tuba fallopi

Etiologi Kehamilan Ektopik adalah segala


keadaan yang dapat menyebabkan hambatan DIAGNOSA KEPERAWATAN
implantasi embrio ke endometrium. Faktor – faktor PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d penurunan
Yang mempengaruhi yaitu kerusakan pada tuba  Tes darah ( Pemeriksaan HB ) konsentrasi hemoglobin d.d CRT > 3 detik,
fallopi (riwayat bedah), riwayat kehamilan ektopik  USG akral dingin,warna kulit pucat
sebelumnya, abnormalitas zigot, pemakaian IUD,
 Laparaskopi 2. Hipovolemia b.d Kehilangan cairan aktif d.d
penggunaan Pil KB, merokok dan riwayat infeksi
frekuensi nadi meningkat, Nadi Melemah, TD
menular seksual dengan riwayat klamidia dan
menurun dan klien merasa lemah
gonorrhea.
3. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis
(rupture tuba fallopi) d.d klien mengeluh
PENATALAKSANAAN nyeri

Penatalaksanaan Klinis :
MANIFESTASI KLINIS
 Pasien Hemodinamik Stabil
Gejala yang muncul bergantung pada lamanya 1. Menunggu dan Waspada (observasi) KOMPLIKASI
kehamilan ektopik, rupture tuba, tuanya kehamilan, 2. Medikamentosa
derajat perdarahan dan KU penderita. Terdapat 3
 Perdarahan Internal, kondisi ini dapat
tanda klinik (Clinical triads) yaitu 3A :  Pasien Hemodinamik Tidak Stabil menyebabkan syok dan dampak yang
1. Amenorea 1. Laparascopi serius
2. Abdominal Pain terjadi karena tarikan dari 2. Laparatomy  Kerusakan tuba Fallopi, menunda
peritoneum karena adanya pembesaran tuba pentalaksanaan juga secara signifikan
3. Abnormal Vagina Bleeding, ini menandakan Penatalaksanaan Keperawatan : meningkatkan resiko kehamilan ektopik
kematian janin (Abortus). Internal Bleeding Melakukan pengkajian, menganalisa data, dan dimasa mendatang
disebabkan karena adanya rupture dari menentukan diagnose keperawatan dan  Depresi, perasaan berduka karena
tubaakibat pembesaran fetus memberikan intervensi keguguran dan mengkhawatirkan
kehamilan dimasa depan

Anda mungkin juga menyukai