APB
SECTIO SECARIAE
Post anasteshi Luka post operasi Post partum
B1 B2 B3 B4 B5 B6 Psikososial
Korteks Hambatan
cerebri mobilitas fisik
Nyeri Akut
lanjutan pathway psikososial
Kelahiran
prematur
Terjadinya perubahan
status kesehatan pada anak
Ansietas
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Umum : Biodata, identitas ibu hamil dan suaminya.
2. Keluhan Utama : pada umumnya Keluhan pasien saat masuk RS adalah
perdarahan pada kehamilan 28 minggu.
3. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan dahulu
Adanya kemungkinan klien pernah mengalami riwayat diperlukan uterus seperti
seksio sasaria curettage yang berulang-ulang.
Kemungkinan klien mengalami penyakit hipertensi DM, Hemofilia serta
mengalami penyakit menular seperti hepatitis.
Kemungkinan pernah mengalami abortus
b) Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya terjadi perdarahan tanpa alasan
Perdarahan tanpa rasa nyeri
Perdarahan biasanya terjadi sejak triwulan ketiga atau sejak kehamilan 20
minggu.
c) Riwakat kesehatan keluarga
Kemungkinan keluarga pernah mengalami kesulitan kehamilan lainnya.
Kemungkinan ada keluarga yang menderita seperti ini.
Kemungkinan keluarga pernah mengalami kehamilan ganda.
Kemungkinan keluarga menderita penyakit hipertensi DM, Hemofilia dan
penyakit menular.
d) Riwayat Obstetri
Riwayat Haid/Menstruasi
Minarche : 12 th
Siklus : 28 hari
Lamanya : ± 7 hari
Baunya : amis
Keluhan pada haid : tidak ada keluhan nyeri haid
e) Riwayat kehamilan dan persalinan
Multigravida
Kemungkinan abortus
Kemungkinan pernah melakukan curettage
f) Riwayat nipas
Lochea Rubra
Bagaimana baunya, amis
Banyaknya 2 kali ganti duk besar
Tentang laktasi
Colostrum ada
4. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Suhu tubuh : suhu akan meningkat jika terjadi infeksi
Tekanan darah : akan menurun jika ditemui adanya tanda syok
Pernapasan : nafas jika kebutuhan akan oksigen terpenuhi
Nadi : nadi melemah jika ditemui tanda-tanda syok
5. Pemeriksaan fisik
Kepala, seperti warna, keadaan dan kebersihan
Muka, biasanya terdapat cloasmagrafidarum, muka kelihatan pucat.
Mata biasanya konjugtiva anemis
Thorak, biasanya bunyi nafas vesikuler, jenis pernapasan thoracoabdominal
Abdomen
Inspeksi : terdapat strie gravidarum
Palpasi :
- Leopoid I : Janin sering belum cukup bulan,jadi fundus uteri masih
rendah.
- Leopoid II : Sering dijumpai kesalahan letak
- Leopoid III : Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala
biasanya kepala masih goyang atau terapung(floating) atau mengolak diatas
pintu atas panggul.
- Leopoid IV : Kepala janin belum masuk pintu atas panggul
Perkusi : Reflek lutut +/+
Auskultasi : bunyi jantung janin bisa cepat lambat. Normal 120/160
Genetalia biasanya pada vagina keluar dasar berwarna merah muda
Ekstremitas, Kemungkinan udema atau varies. Kemungkinan akral dingin.
6. Pemeriksaan Penunjang
Data laboraturium, memungkinkan Hb rendah. Hb yang normal (12-14gr%)
leokosit meningkat (Normal 6000-1000 mm3). Trombosit menurun (normal 250
ribu – 500 ribu).
7. Data Sosial Ekonomi
Plasenta previa dapat terjadi pada semua tingkat ekonomi namun pada
umumnya terjadi pada golongan menengah kebawah , hal ini juga dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan yang dimilikinya.
ANALISA DATA
1 DS: klien mengeluh sesak Invasi mikroorganisme pada BERSIHAN JALAN NAPAS
napas, klien mengeluh sulit saluran pernafasan TIDAK EFEKTIF
bicara
Respon inflamasi
DO: klien kesulitan saat
bernapas, klien tampak Peningkatan pembentukan
gelisah , frekuensi napas mucus
klien berubah, klien
mengalami batuk tidak Terjadi penumpukan mucus
efektif, terdapat bunyi napas disaluran pernafasan
tambahan
Nyeri
Kelemahan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATN
6.
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Observasi
4 Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan NIC: Latihan batuk efektif
efektif b.d mukus tindakan keperawatan Observasi
berlebihan, sekresi yang selama 2x24jam Identifikasi kemampuan batuk
tertahan, benda asing diharapkan dengan Monitor adanya retensi sputum
dalam jalan napas, kriteria hasil Monitor tanda dan gejala infeksi
saluran napas
perokok pasif /aktif d.d
NOC : Bersihan jalan Monitor input dan output cairan
tidak ada batuk, suara
napas tambahan napas
Terapeautik
Perubahan pola napas
Batuk efektif
Dispnea, batuk yang tidak meningkat Atur posisi semi fowler atau fowler
efektif, gelisah Produksi sputum Pasang perlak dan bengkok di
menurun pangkuan pasien
Mengi menurun Buang sekret pada tempat sputum
Wheezing menurun Edukasi
Dispnea menurun
Gelisah menurun Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
Frekuensi napas dan efektif
pola napas membaik Anjurkan tarik napas dalam melalui
hidung selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik kemudian keluarkan
dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) sealam 8 detik
Anjurkan menarik napas dalam
hingga 3 kali
Anjurkan batuk degan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke-3
kali
Kolaborasi