Disusun Oleh :
DERIKA IKHSAN NUR ROMADHONI
P 272200 19 194
A. Definisi
Hyperbilirubin adalah suatu kondisi bayi baru lahir dimana kadar bilirubin
serum total lebih dari 10 mg% pada minggu pertama yang ditandai dengan ikterus,
yang dikenal dengan ikterus neonatorum patologis. (Hidayat, 2008: 94)
B. Etiologi
C. Manifestasi Klinik
1. Tampak ikterus; sklera, kuku, atau kulit dan membrane mukosa. Jaundice
yang tamapak dalam 24 jam pertama disebabkan oleh penyakit hemolitik pada
bayi baru lahir, sepsis, atau ibu diabetic atau infeksi. Jaundice yang tampak
pada hari kedua atau hari ketiga, dan memuncak pada hari ke lima sampai
tujuh yang biasanya merupakan jaundice fisiologis.
2. Ikterus adalah akibat pengendapan bilirubin indirek pada kulit yang cenderung
tampak kuning atau orange, ikterus pada tipe obstruksi (bilirrubin direk) kulit
tampak beerwarna kuning kehijauan atau keruh. Perbedaan ini hanya dapat
dilihat pada ikterus berat.
3. Muntah, anorexia, fatigue, warna urine gelap, warna tinja pucat.(Suriadi dan
Yuliani, 2010: 134)
D. Patofisiologi
Hemo Globin
Feco Biliverdin
1. Pemeriksaan bilirubin serum: pada bayi cukup bulan bilirubin mencapai puncak
kira-kira 6 mg/ dl, antara 2 dan 4 hari kehidupan. Kadar bilirubin yang lebih
dari 14 mg/ dl adalah tidak fisiologis.
G. Komplikasi
H. Focus Pengkajian
1. Resiko kekurangan volume cairan b.d tidak adekuatnya intake cairan dan
diare.
2. Ketidakefektifan termoregulasi b.d efek fototerapi
3. Ikterik neonates b.d bilirubin tidak terkonjugasi didalam sirkulasi.
4. Resiko kerusakan integritas kulit b.d hiperbilirubinemia dan cedera.
5. Resiko cedera b.d efek fototerapi. (NANDA, 2015)
J. Rencana Keperawatan
K. Focus Evaluasi
1. Bayi terbebas dari injury yang ditandai dengan serum bilirubin menurun, tidak
ada jaundice, reflek moro normal, tidak terdapat sepsis, reflek hisap dan
menelan baik.
5. Orang tua memahami kondisi bayi dan alasan pengobatan, dan aktif dalam
partisipasi perawatan bayi. (Suriadi dan Yuliani, 2010: 138)
L. Discharge Planing
1. Ajarkan orang tua cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan jelaskan
tentang daya tahan tubuh bayi.
2. Jelaskan pada orang tua pentingnya pemberian ASI apabila sudah tidak
ikterik. Namun bila peenyebabnya bukan dari jaundice ASI tetap diteruskan
pembeerian ASI.
3. Jelaskan pada orang tua tentang komplikasi, yang mungkin terjadi, segera
lapor dokteer atau perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Cecily, Lynn Betz. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri, Ed 5. Jakarta: EGC
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak. Jakarta:
TIM
Suriadi dan Rita Yuliani. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Sagung
Seto