JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN UNIVERSITAS PAPUA SORONG 2020 Sumber utama air yang masuk ke lokasi penambangan adalah air hujan, sehingga besar kecilnya curah hujan yang terjadi di sekitar lokasi penambangan akan mempengaruhi banyak sedikitnya air tambang yang harus dikendalikan. Sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan pada daerah penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan air yang masuk ke daerah penambangan. Data hujan diperoleh dari alat pengukur hujan yang memiliki standar dimensi dari WMO (World Meteorological Organization) dan dinyatakan dalam satuan milimeter (mm). Dalam penelitian ini pengolahan data curah hujan dilakukan untuk mendapatkan besarnya nilai curah hujan dan intensitas curah hujan. Hujan rencana ini ditentukan dari hasil analisis frekuensi data curah hujan yang tersedia dengan menggunakan metode partial duration series. Dengan adanya air hujan ini maka akan menjadi sumber air yang masuk ke lokasi tambang yang terbagi atas : 1. Air Permukaan Merupakan air yang yang terdapat dan mengalir dipermukaan tanah. Jenis air ini meliputi, air limpasan permukaan, air sungai, rawa atau danau yang terdapat didaerah tersebut, air buangan atau limba, dan mata air 2. Air bawah tanah Merupakan air yang terdapat dan mengalir dibawah permukaan tanah. Jenis air ini meliputi air tanah dan air rembesan. DAFTAR ISI
Suwandhi, A. 2004. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang. Bandung. ITB.
Noveriady. 2017. Meetode Penyaliran Pada Tambang
http://www.slideshare.net/mobile/Noveriady/metode-penyaliran-tambang- 77919880 (diakses, 5 April 2020 Pukul 03.00 WIT)
Dampak Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Kapasitas Saluran Drainase Di Sub DAS Klandasan Kecil Sungai Klandasan Kecil Kota Balikpapan Alfiyah Rizky Juliana 115060400111007