Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MOTIVASI DAN EFIKASI DIRI


SAP
Diajukan untuk memenuhu salah satu tugas stase keperawatan Keluarga

disusun oleh :
Syahrudin 319073

Ners C
PROGRAM PROFESI NERS
STIKep PPNI JABAR
BANDUNG
2020
Pokok bahasan : Diabetes Melitus
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan cara memotivasi keluarga untuk
memberikan motivasi pada pasien.
Sasaran : Keluarga
Tempat : dirumah keluarga
Waktu :
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit tentang Motivasi keluarga
diharapkan keluarga dapat melakukanya.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dapat :
 Menyebutkan pengertian Motivasi dan efikasi diri
 Cara memotivasi pasien
 Manfaat motivasi dan efikasi diri

c. Garis Besar Materi


 Motivasi Pasien DM
d. Metode
 Ceramah
 diskusi

e. Media dan Alat


 Leaflet

f. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
Peserta
Pembukaan ·   Salam pembuka ·   Menjawab 5 menit
salam
·   Memperkenalkan diri
·  
·   Menjelaskan topik yang Mendengarkan
akan disampaikan

. Menjelaskan relevansi
darimateri yang
disampaikan terhadap
kesehatan

Kerja · Penyampaian Materi 10 menit

Menjelaskan tentang :
1.
Motivasi dan efikasi diri
Pasien DM
2. Cara memotivasi pasien
DM
5 menit
3. Manfaat memotivasi dan
efikasi diri.
· Tanya Jawab

Memberi kesempatan pada


peserta untuk mengajukan
pertanyaaan

· Evaluasi

Memberikan pertanyaan
tentang: 3 menit

1.cara memotivasi penderita

Penutup · Menyimpulkan 2 menit


· Salam penutup
g. Evaluasi

Evaluasi Struktural
 Membuat SAP

 Kontrak Waktu

 Menyiapkan Peralatan

 Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet

Evaluasi Proses

 Peserta

o Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.

o Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama

proses penyuluhan

o Pertemuan berjalan dengan lancar.

 Penyuluh

o Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.

o Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.

Evaluasi Hasil

 Peserta dapat menjelaskan kembali tentang pengertian motivasi dan efikasi


penderita DM
 Peserta dapat memahami bagaimana cara memotivasi pasien dm
 Manfaar motivasi dan efikasi diri pada pasien DM
h. Daftar Pustaka
Suyanto, Dwi Sulistiowati (2019) Holistik Jurnal Kesehatan Volume 13 hal 292-
300.
Henni Kusuma , Wahyu Hidayati (2013) Jurnal Keperawatan Medikal bedah
Volume 1 hal 132-141.
Yesi Ariani, Ratna sitorus, Dewi Gayatri (2012) Jurnal Keperawatan Indonesia
Volume 15 hal 29-28.

i. Lampiran Materi

Motivasi dan efikasi diri


Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna untuk mencapai suatu tujuan (Marquis & Huston, 2006).
Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan prilaku yang diarahkan untuk mencapai
kepuasan (Swansburg & Swansburg, 1999). Motivasi merupakan salah satu faktor yang
memberikan pengaruh terhadap efikasi diri pasien. Motivasi yang tinggi dapat meningkatkan
efikasi diri pasien DM tipe 2 dalam perawatan diri (Da Silva, 2003). Motivasi merupakan
prediktor terhadap kepatuhan dalam regimen terapi dan kontrol glikemik (Butler, 2002).
Menurut Bloom (dalam Notoatmodjo, 2005), prilaku yang terbentuk di dalam diri seseorang
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu stimulus yang merupakan faktor dari luar diri
seseorang (faktor eksternal) dan respon yang merupakan faktor dari dalam diri orang yang
bersangkutan (faktor internal). Faktor eksternal adalah faktor lingkungan baik fisik seperti
iklim, cuaca maupun non-fisik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya.
Seseorang individu yang tidak berminat atau termotivasi untuk merespon stimulus dari
lingkungan luar seperti dukungan sosial, keluarga, dan lingkungan maka akan sulit untuk
merubah prilakunya ke arah yang positif, misalnya pada individu yang mengalami depresi
yangsulit untuk menerima stimulus dari luar dirinya. Seberapa besarpun keluarga dan
lingkungan memberikan dukungan, tidak akan merubah prilaku individu tersebut jika tidak
ada keinginan dari individu itu sendiri untuk berubah.
Mills (2008) menyatakn bahwa ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan untuk
mendukung anggota keluarga yang menderita DM. Salah satu adalah meningkatkan
kesadaran diri untuk mengenali penyakit DM. Kesadaran akan prognosis DM yang tidak
dapat disembuhkan, memberikan kesadaran diri pasien untuk mengelola penyakitnya.
Dukungan Kelompok dan Efikasi Diri Berdasarkan analisa data penelitian yang telah
dilakukan menunjukan hasil bahwa ada pengaruh dukungan kelompok terhadap efikasi diri
para diabetisi. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa dukungan kelompok seperti club persadia
sebagai organisasi sangat membantu para diabetisi untuk mengelola kondisi penyakit
menjadi lebih terkontrol. Dukungan yang akan didapat antara lain dukungan emosional,
dukungan penghargaan atau harga diri, dukungan instrumental, dan dukungan informasi dari
kelompok. Dengan demikian efikasi diri sangat diperlukan bagi pasien Diabetes Mellitus
(DM) tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan bahwa terdapat hubungan antara
motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2. (Ariani et al., 2012)
Menurut Bandura (1994), efikasi diri dapat terbentuk dan berkembang melalui empat proses
yaitu kognitif, motivasional, afektif, dan seleksi. Sumbersumber efikasi diri dapat berasal dari
pengalaman individu, pengalaman orang lain, persuasi sosial, kondisi fisik, dan emosional.
Pengalaman dan keberhasilan individu dalam mengelola DM merupakan sumber utama
dalam pembentukan efikasi diri pasien. Belajar dari pengalaman orang lain melalui observasi
dan meniru prilaku kesehatan yang benar dapat meningkatkan efikasi diri. Melalui persuasi
verbal, klien mendapat pengaruh dan sugesti bahwa ia mampu mengatasi masalah. Kondisi
fisik dapat mempengaruhi status emosional, begitu juga sebaliknya, yang dapat
mempengaruhi efikasi diri dan kemampuan dalam perawatan diri.
Efikasi diri merupakan gagasan kunci dari teori sosial kognitif (social cognitive theory) yang
dikembangkan oleh Albert Bandura. Bandura (1997) mendefenisikan efikasi diri sebagai
keyakinan individu akan kemampuannya untuk mengatur dan melakukan tugas-tugas
tertentu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Efikasi diri
membantu seseorang dalam menentukan pilihan, usaha untuk maju, serta kegigihan dan
ketekunan dalam mempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka. Menurut
Pender (1996, dalam Tomey & Alligood, 2006), efikasi diri adalah keyakinan individu akan
kemampuannya untuk mengatur dan melakukan prilaku yang mendukung kesehatannya
berdasarkan pada tujuan dan harapan yang diinginkannya. Efikasi diri mempengaruhi
bagaimana seseorang berpikir, merasa, memotivasi diri sendiri dan bertindak.
Manfaat Motivasi dan efikasi diri
Berikut adalah manfaat dari motivasi dan efikasi diri:
- Pengelolaan penyakit menjadi lebih baik
- Membantu menentukan pilihan
- Meningkatkan Usaha untuk maju
- Meningkatkan kegigihan
- Mental menjadi lebih kuat

Cara memotivasi pasien penderita


Keluarga dapat memotivasi dengan cara memberikan :
- Dukungan emosional
- Dukungan harga diri
- Dukungan instrumental
- Dukungan informasi

Anda mungkin juga menyukai