BAB II
TINJAUAN TEORITIS
11
12
kesehatan.
telah dipilih.
yang baru.
13
3. Teknik Coaching
masalah terkait isu tersebut. Salah satu strategi yang dapat digunakan
mungkin pada tahap ini pasien belum siap untuk menerima atau
melaksanakannya.
sumber daya internal dan eksternal yang dimiliki pasien karena hal ini
minat pasien.
Pada tahap ini seorang coach menggali seluruh persepsi pasien terhadap
mungkin timbul atau dirasakan oleh pasien. Hasil dari tahap ini adalah
harus harus sampai mencakup konsep perilakunya, baik itu manfaat dan
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting pada health coaching
karena pada tahap ini adalah goal setting dari perubahan prilaku pasien,
tahap ini di mulai dari proses negosiasi antara coach dan pasien tentang
15
perilakunya.
Tahapan ini bertujuan membentuk afektif klien yaitu dengan cara coach
penyakitnya.
penyakitnya.
Pada tahap ini coach memotivasi dan memonitor pasien agar mau
Tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan health coaching dimana
tersebut boleh dilakukan tidak secara berurutan dan tidak perlu dilakukan
dalam hidupnya (Stuart, 2013). Dengan self help group maka seluruh
dengan cara saling berbagi pengalaman dan berbagi tata cara tindakan
Fokus dari self help group adalah agar ada perubahan sikap dan
perilaku pada setiap anggota sesuai dengan yang diharapkan (Mohr, 2009),
a. Mutuality
saling melihat dan merasakan atas setiap tindakan yang dipilih dan ini
merupakan salah satu upaya pemberdayaan, selain itu dengan self help
sistem, artinya setiap Informasi dan solusi yang didapat setiap anggota
koping.
Salah satu keunggulan self help group karena setiap angggota memiliki
dan self value. Adapun manfaat dari rasa saling berbagi ini adalah:
self efikasi dan harga diri, kesempatan untuk memberikan hal yang
2010)
dan mengidentifikasi hal apa saja yang bisa terjadi ketika kita
d. Membuat kriteria hasil dari setiap tujuan yang telah dibuat, agar setiap
tujuan bisa dievaluasi dan dapat dilihat kemajuannya maka setiap tujuan
anggota kelompok.
metoda dan cara pendekatan serta teknik yang akan digunakan untuk
menyelesaikan rencana dan buat batas waktu sampai kapan masalah itu
diselesaikan.
6. Pengorganisasian kelompok
a. Leader/pemimpin
untuk bertanya.
b. Anggota kelompok
selesai.
c. Fasilitator/pendamping
fungsi diri agar mampu merasakan, berpikir dan memotivasi dirinya dalam
merupakan dasar dari munculnya Self efikasi, dengan self efikasi orang
untuk melakukan suatu perilaku dengan baik, dengan self efikasi maka
Terdapat tiga level dalam self efikasi, yaitu level, generality, dan
a. Tingkat Level
tersebut maka akan meningkan rasa self efikasinya tetapi jika masalah
b. Dimensi generality
Pada tahap ini self efikasi tidak lagi ditentukan karena penilaian
melakukan aktivitas yang baru, pada tahap ini self efikasi sangat terkait
c. Dimensi strength
Pada tahap ini self efikasi seseorang sangat ditentukan dari banyaknya
karena itu pada tahap ini semakin sering seseorang menghadapi suatu
melakukan usaha yang lebih besar ketika individu tersebut gagal dalam
menghadapi tantangan.
25
stress dan depresi, dengan efikasi diri yang tinggi maka individu akan
selalu merasa berani dan siap dalam menghadapi setiap masalah yang
d. Fungsi selektif, dengan self efikasi maka indivu akan selalu waspada
efikasi maka seseorang mampu menilai mana situasi atau masalah yang
efikasi yaitu :
keyakinan dan usaha dari individu tersebut (Feist & Feist, 2010).
kurang fit atau pun kurang baik dalam menyelesaikan suatu masalah
maka akan mempunyai keyakinan diri yang kurang begitu juga dengan
masalah maka akan menaikan efikasi diri individu tersebut jika masalah
dimasal lalu maka efikasi diri individu tersebut akan turun jika masalah
dirinya.
diinginkan.
a. Jenis kelamin
berbeda.
28
b. Umur
kehidupan seseorang, oleh karena itu individu yang lebih tua cenderung
c. Tingkat pendidikan
Efikasi diri terbentuk melalui proses belajar baik dari pendidikan formal
seseorang yang akhirnya akan merubah pola pikir dan efikasi dirinya.
D. Konsep TB Paru
1. Definisi TB Paru
2. Penyebab TB Paru
batang tipis, lurus daan ada juga yang bengkok, bergranular tetapi
mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid yang sulit ditembus
29
oleh zat kimia (Maghfiroh, 2017). Basil bakteri berada pada bercak
3. Gejala TB Paru
macam ataupun bisa tanpa keluhan sama sekali. Gejala TB Paru ada dua
jenis yaitu gejala umum dan gejala respiratorik. Gejala umum biasanya
demam dan malaise. Demam pada TB Paru mirip dengan demam yang
serta penurunan berat badan (Darmanto, 2014). Gejala khas lainnya adalah
darah, biasanya gejalan ini disertai dengan nyeri dada yang bersifat nyeri
2014).
atau bersin karena dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak yang
30
beberapa jam, sehingga akan beresiko terhirup oleh orang lain. ketika
bakteri yang ada pada droplet masuk kedalam saluran pernafasan maka
bakteri TB juga akan ikut masuk kedalam saluran pernafasan dan ketika
daya tahan tubuh turun maka bakteri dapat menyebar kebagian tubuh
tersebut (Kemenkes,2014).
TB Paru adalah : Menelan OAT secara lengkap dan teratur sampai sembuh,
seseorang yang memiliki status gizi rendah, orang dengan daya tahan
tubuh rendah seperti bayi, anak-anak, wanita hamil dan lansia yang kontak
factor resiko, oleh karena itu karakteristik dari individu pun merupakan
1) Usia
2) Jenis Kelamin
b. Lingkungan
3) Sirkulasi Udara/ventilasi
ventilasinya ≥ 10%.
4) Pencahayaan
Bakteri TB Paru akan mudah mati jika terkena cahaya matahari, oleh
5) Kelembaban Udara
tempat yang gelap dan lembab namun bakteri TB Paru akan mati jika
BTA positif. 2). satu spesimen dahak hasilnya BTA positif dan foto
setelah 3 spesimen dahak SPS Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya
positif.
9. Diagnosis TB Paru
asam (BTA) pada dahak yang dilakukan sebanyak tiga kali yaitu sewaktu-
paling sedikit dua dinyatakan positif dari tiga kali pemeriksaan BTA
tersebut, namun jika hasil pemeriksaan yang dinyatakan positif hanya satu
10. Komplikasi
dengan melakukan etika batuk yang benar yaitu dengan menutup mulut
dengan tissue atau sarung tangan atau lengan baju saat batuk dan tidak
BCG pada setiap anak, menjaga kebersihan rumah, perhatian khusus pada
pakaian) dan menyediakan ventilasi rumah dan sinar matahari yang cukup
(Kemenkes, 2014)
cepat 6 bulan, obat harus diminum dengan didosis yang tepat dan di minum
secara teratur serta diawasi secara langsung oleh seorang PMO (pengawas
3. Tahapan Pengobatan
a. Tahap Intensif
Pada tahap ini obat anti tuberculosis di telan setiap hari dengan lama
baru
kambuh
38
dan Ro+
ditemukan BTA1(+)
Keterangan :
Apabila terdapat keluhan gatal tetapi tanpa kemerahan tanpa adanya
penyebab lain setelah minum OAT maka disarankan memberikan obat
antihistamin dan pelembab kulit dan pemberian OAT tetap dilanjutkan
kecuali mulai muncul kemerahan maka harus dihentikan dan rujuk ke dokter.
6. Evaluasi Pengobatan
setiap per 2 minggu selama tahap intensif dan sekali sebulan pada tahap
minggu pengobatan sputum BTA mulai menjadi negatif dan 3). Radiogis
al.,2010).
40
yang saling terkait yaitu antara faktor dari pasien sendiri, faktor dari
obat, menaati diit yang dianjurkan dan menjalani perubahan gaya hidup
tahun 2016.
yaitu:
b. Pemeriksaan lab baik pemeriksaan BTA pada dahak, foto rongent ataupun
pemeriksaan biakan.
bahwa pasien betul minum seluruh obatnya dan menganjurkan kapan harus
d. Pencatatan dan pelaporan yang baik dan benar yang dilakukan oleh petugas
1. Pengertian Dasar
mencapai suatu tujuan yang diyakini dapat dicapai jika tujuan tersebut
a. Perilaku sebelumnya
pada masalalu dalam mengatasi suatu masalah, perilaku ini memiliki efek
pengaruh terhadap self efikasi dalam menilai hambatan dan manfaat dari
tindakan tersebut.
b. Faktor Pribadi
Faktor Pribadi adalah faktor prediksi perilaku yang dibentuk oleh sifat
psikologis yang teridiri dari harga diri, motivasi diri, kompetensi diri dan
keadaan tubuh yang dirasakan, 2). Faktor sosial budaya yang terdiri
ekonomi, 3). Manfaat yang dirasakan dari tindakan, 4). Hambatan untuk
5). Self Efikasi; adalah keyakinan akan kemampuan diri dalam menilai,
dianggap positif, setiap orang akan berusaha secara aktif dalam mengatur
4. Proporsi HPM
dalam jangka waktu yang lama maka dibutuhkan komitmen yang kuat pada
Parsons,2002)
45
G. Kerangka Teori
informasi yang bersifat dua arah dan disertai dengan pemberian motivasi dan
pelatihan psikomotor yang kemudian berpengaruh pada individu dalam hal ini
untuk melakukan tindakan dan efikasi diri yang berperan dalam membentuk