Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI

PROMOSI KESEHATAN
PADA PASIEN INDIVIDU
KELOMPOK 9
RATU SOMPOTAN
WINDA ARDANA
EUNIKE RATULANGI
ELIA LIANDO
NOVALDI MARSADU
MK: PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN

WHO berdasarkan piagam Ottawa (1986)


dalam Heri.D.J. Maulana(2009),
mendefinisikan promosi kesehatan adalah
suatu proses yang memungkinkan individu
meningkatkan kontrol terhadap kesehatan
danmeningkatkan kesehatannya berbasis
filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan
diri sendiri. Promosi kesehatan merupakan
proses pemberdayaan seseorang untuk
meningkatkan kontrol dan peningkatan
kesehatannya.
Penerapan Promosi Kesehatan
pada Pasien Individu
Diah (2017) promosi kesehatan
sasaran individu merupakan metode
yang bersifat individual, ini
digunakan untuk membina perilaku
baru, atau membina seseorang yang
telah mulai tertarik kepada suatu
perubahan perilaku atau inovasi.
Penerapan Promosi Kesehatan
pada Pasien Individu
Menurut Modealan (2017) dalam
promosi kesehatan, metode yang bersifat
individual ini digunakan untuk membina
perilaku baaru atau membina seseorang
yang telah tertarik untuk mengubah
perilakunya. Misalnya seorang bapak
yang merokok, tertarik berhenti merokok
setelah mendengarkan penyuluhan
kesehatan mengenai bahaya rokok.
Penerapan Promosi Kesehatan
pada Pasien Individu
Menurut Notoatmojo (2007) dalam promosi
kesehatan, metode yang bersifat individual
ini digunakan untuk membina perilaku baru,
atau membina seseorang yang telah mulai
tertarik kepada suatu perubahan perilaku
atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang
baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu
hamil yang sedang tertarik terhadap
imunisasi tetanus toxoid (TT) karena baru
saja memperoleh/mendengarkan penyuluhan
kesehatan.
METODE PROMOSI
KESEHATAN PADA
PASIEN INDIVIDU
Bimbingan dan Konseling
(guidance and counseling)
Bimbingan berisi penyampaian
informasi yang berkenaan dengan
masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi,
dan masalah sosial yang disajikan dalam
bentuk pelajaran. Informasi dalam
bimbingan dimaksudkan memperbaiki
dan mengembangkan pemahaman diri
dan orang lain, sedangkan perubahan
sikap merupakan tujuan tidak langsung.
Bimbingan dan Konseling
(guidance and counseling)
Konseling adalah proses belajar yang
bertujuan memungkinkan konseli
(peserta didik) mengenal dan menerima
diri sendiri serta realistik dalam proses
penyelesaian dengan lingkungannya
(nurihsan, 2009). Konseling menjadi
strategi utama dalam proses bimbingan,
dan merupakan tehnik standard dan tugas
pokok seorang konselor dalam pusat
pendidikan.
Proses konseling terdiri atas 3
tahap (cavaganah,1982)
Tahap awal meliputi pengenalan (introduction),
kunjungan (invitation), dan dukungan lingkungan
(environmental support).
Tahap pertengahan (action). Berupa kegiatan
penjelasan masalah klien, dan membantu apa yang
akan di berikam berdasarkan penilaian kembali
masalah klien.
Tahap akhir (terminitation). Ditandai penurunan
kecemasan klien.Terdapat perubahan perilaku kearah
positif, sehat dan dinamik, tujuan hidup yang jelas di
masa yang akan datang dan terjadi perubahan sikap.
Wawancara (interview)

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari


bimbingan dan konseling. Wawancara petugas
dengan klien dilakukan untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan,
apakah tertarik atau tidak terhadap perubahan dan
untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau
belum diadopsi memiliki dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat.
Data diperoleh melalui suatu komunikasi lisan antara
pewawancara dan klien. Wawancara dapat dilakukan
secara terstruktur maupun tidak terstruktur; face-to-
face ataupun menggunakan telpon.

Anda mungkin juga menyukai