PENDAHULUAN
Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi
bidang yang semakin penting dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun
terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian
dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Penyelenggaraan promosi
kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang
tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan melalui
kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini
didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum
yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik
merupakan usaha individu sekaligus kolektif (1).
Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan
program kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan
lanjut usia
(1)
pengembangan
masyarakat
bentuk-bentuk
mempraktikkan
perilaku
intervensi
yang
sehat
untuk
membantu
dan
mengubah
penyakit
(preventif),
pengobatan
(kuratif),
maupun
rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang
terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi
kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai
ruang kehidupan, dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat
umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan kesehatan. Dalam
melaksanakan program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan
yang sistematis guna pencapaian tujuan program yang ditetapkan.
Tahapan promosi kesehatan meliputi tahap pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi hasil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Promosi kesehatan
1. Definisi
Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah
merupakan
Pendidikan
kesehatan,
Penyuluhan
Kesehatan,
KIE
tentang
predisposisi
(predisposising
factors),
yang
meliputi
seseorang
masyarakat,
untuk
mengubah
undang-undang,
perilaku
seperti
peraturan-peraturan,
tokoh
surat
keputusan.
Berdasarkan Lawrence Green (1984), promosi kesehatan adalah
segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang
terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi yang dirancang untuk
memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan(2). Promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan
terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (3).
2. Sejarah
Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya
sudah mulai dicetuskan setidaknya pada era tahun 1986, ketika
diselenggarakannya konfrensi Internasional pertama tentang Health
Promotion di Ottawa, Canada pada tahun 1965. Pada waktu itu
dicanangkan the Ottawa Charter, yang didalamnya memuat definisi
serta prinsip-prinsip dasar Health Promotion. Namun istilah tersebut
ia
telah
berkunjung
kebeberapa
negara
termasuk Indonesia salah satunya. Pada waktu itu pula Kepala Pusat
Penyuluhan Kesehatan Depkes juga baru diangkat, yaitu Drs.
Dachroni, MPH., yang menggantikan Dr.IB Mantra yang telah
memasuki masa purna bakti (pensiun). Dalam kunjungannya
tersebut Dr.Ilona Kickbush mengadakan pertemuan dengan pimpinan
Depkes pada waktu itu baik pertemuan internal penyuluhan
kesehatan maupun eksternal dengan lintas program dan lintas sektor,
termasuk FKM UI, bahkan sempat pula Kickbush mengadakan
kunjungan lapangan ke Bandung.
Dari serangkaian pertemuan yang telah dilakukan serta
perbincangan
selama
kunjungan
lapangan
Dr.Desmonal
Byrne,
sampai
beberapa
kali,
untuk
Nama
Unit
Health
Education
di
WHO
baik
di
perilaku
terjadi
dgn
cara
meningkatkan
atau
terjadi
melalui
proses
pembelajaran
(learning
(dissonance).
Kalau
akhirnya
stilmulus
tersebut
Festinger:
Terjadinya
subyek)
Perilaku
merupakan
pertahanan
diri
dalam
mengahadapi
(marah, senang)
d. Teori Driving forces: Kurt Lewin
Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan
pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces).
Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidak seimbangan antara
kedua kekuatan tersebut. Kemungkinan terjadinya perubahanperubahan perilaku :
- Kekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap.
- Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.
- Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun
e. Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)
Model perilaku ini dikembangkan pada tahun 50an dan didasarkan
atas partisipasi masyarakat pada program deteksi dini tuberculosis.
Analisis terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat pada program tersebut kemudian dikembangkan sebagai
model perilaku. Health belief Model didasarkan atas 3 faktor esensial :
- Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka
-
merubah perilaku.
Perilaku itu sendiri.
Ketiga
faktor
diatas
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
lain
yang
Metode
ini
meliputi
wawancara,
demonstrasi,
cara
-
melaksanakan
suatu
tindakan,
adegan
dengan
kesehatan
dan
sasaran
atau
kiennya
dapat
Media luar ruang. Media luar ruang yaitu suatu media yang
penyampaian pesannya di luar ruang secara umum melalui media
cetak dan elektronik secara statis. Contohnya papan reklame,
spanduk, pameran, banner, TV layar lebar, dan lain-lain.
4. Gambar Optik
Gambar optik mencakup foto, slide, film, dan lain-lain.
-
kepada
masyarakat
sesuai
dengan
topik
yang
sedang
didiskusikan.
-
F. Implementasi program
Tahap
implementasi
atau
pelaksanaan
adalah
tindakan
kesehatan
pelaksanaan
dari
yang
rencana
optimal,
perawatan
implementasi
terhadap
merupakan
perilaku
yang
tatanan,
yaitu
pengorganisasian
sebagai
dan
berikut:
Promosi
kesehatan
pengembangan
melalui
masyarakat.
Melihat
pencapaian
apakah
sesuai
target
dari
kelayakan
staf
yang
dipilih
untuk
kesamaan
dengan
tahap
evaluasi
pada
proses
Daftar Pustaka
1. Taylor T.M.D, 2003, Medical ethics, Penerbit Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
2. Green, Lawrence W., Marchel W Kreuter, 1999, Health Promoting
Planning an Educational and Environmental Aproach, Second Edition,
Mayfield Publishing Company: Mountain View. 1999.
3. Notoatmodjo, S, 2005, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta,
Jakarta.