SUB TEMA:
SOSIAL BUDAYA
Diusulkan oleh:
MAJENE
2018
i
LEMBARAN PENGESAHAN
ii
LEMBARAN PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis dengan
judul yang tersebut di atas memang benar merupakan karya orisinal yang dibuat
oleh penulis dan belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di luar
kegiatan “Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional PIKIR 2018” yang
diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Kreativitas Ilmiah
Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah
Makassar. Demikian Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila
terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi
dari kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.
Menyetujui,
(.......................................) ( Reski )
iii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
RINGKASAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara hukum (UUD 1945, Pasal 1 Ayat 3),
sehingga negara harus berdasar pada hukum. Akan tetapi, masih banyak yang
menganggap aturan tersebut sebagai wacana atau ulasan biasa saja. Terutama
di kalangan remaja, mereka menganggap auran tersebut sebagai aturan
permainan belaka. Sungguh ironis, anggapan tersebut menjadi membudaya di
kalangan remaja sehingga banyak yang melakukan berbagai pelanggaran
seperti seks bebas, narkoba dan minum-minuman keras.
Berdasarkan data yang ada bahwa indonesia pada tahun 2018 berada
pada peringkat ke 13 dari 38 Negara Asia tingkat kriminalitas (Numbeo.com).
Sungguh sangat mencengangkan dikarenakan Negara yang menjunjung tinggi
hukun dan hak asasi manusia justru hampir berada pada posisi 10 besar tindak
kriminalitas. Tidak hanya itu, Indonesia berada pada peringkat ke 53 dari 115
di Dunia (Numbeo.com). Kriminaitas pemuda akan terus berkembang seiring
rendahnya moral pemuda saat ini.
Perilaku tercela yang dilakukan oleh pemuda terjadi karena kurangnya
sikap positif dan pengaruh buruk dari lingkungannya. Oleh karena itu, sangat
perlu ditumbuhkan kembali sikap tersebut dalam diri pemuda saat ini untuk
menguatkan tekad pemuda sehingga muncul rasa cinta tanah air dalam dirinya
sehingga resiko untuk terlibat dalam kejahatan dan terpengaruh oleh dunia luar
dapat terhindari.
Sesungguhnya, generasi muda akan sangat berguna bagi bangsa dan
negara jika dididik dengan dengan baik sejak dini. Pendidikan sejak dini yang
baik sangat mendukung dalam mewujudkan SDGs (Substainable Development
Goals) 2030 mendatang.
SDGs (Substainable Development Goals) merupakan program baru
pemerintah sebagai lanjutan dari MDGs (Millenium Development Goals) yang
disetujui oleh berbagai negara untuk mensejahterakan rakyatnya. Program ini
sangat bermanfaat karena di dalamnya terdapat 17 tujuan yang menjadi acuan
vii
untuk memperoleh kemakmuran negaranya. Akan tetapi, yang menjadi
masalah adalah bagaimana cara mewujudkan program tersebut.
Berdasarkan permasalahan realita tadi, penyusun berusaha untuk
mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan di Indonesia dan membantu
mewujudkan SDGs (Substainable Development Goals) dengan
mengaplikasikan kebudayaan mandar berupa sikap Malaqbi yaitu mulia,
bermartabat dan berintegritas tinggi serta memiliki nilai-nilai agama di
dalamnya untuk mewujudkannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar balakang diatas, penyusun dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana mewujudkan SDGs (Substainable Development Goals) melalui
penanaman sikap malaqbi pemuda Milenial?
2. Bagaimana ide atau inovasi dari pemuda milenial dalam mewujudkan
SDGs (Substainable Development Goals)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan pentingnya inovasi pemuda milenial dalam mewujudkan
SDGs (Substainable Development Goals)
2. Mendeskripsikan cara mewujudan SDGs (Substainable Development
Goals) melalui penumbuhan sikap malaqbi pemuda milenial.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan terutama bagi bidang pendidikan dan penilitian ini juga
dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca tentang
pentingnya menanamkan sikap malaqbi pada pemuda milenial yang
berdasarkan pada kebudayaan suku mandar dalam menghadapi SDGs
(Substainable Development Goals) 2030.
2. Manfaat Praktis
viii
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
mengetahui peran pemuda milenial dalam mewujudkan SDGs
(Substainable Development Goals) 2030 melalui penumbuhan sikap
malaqbi dalam diri pemuda saat ini.
ix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemuda Malaqbi
Pemuda adalah individu yang memiliki karakter dinamis, artinya
bisa memiliki karakter yang bergejolak, optimis, dan belum mampu
mengendalikan emosi yang stabil (Mulyana, 2011). Sedangkan menurut
RUU Kepemudaan, arti pemuda adalah individu yang berusia 18 sampai
dengan 35 tahun.
Sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Dari
Ibnu Mas’ud r.a berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasulullah
padahal saat itu kami masih muda” (HR.Ahmad). Seperti dalam hadis
tersebut begitulah semangat kaum muda untuk membela agama dan
begitupula semangat dari pemuda Indonesia dalam menciptakan
kesejahteraan bangsa dan negara.
Kata malaqbi dalam bahasa mandar diartikan sebagai nilai-nilai
luhur, mulia, rendah hati, dan keutamaan serta sifat-sifat berharkat dan
bermartabat. Kata malaqbi dapat dikatakan sebagai kata yang sakral dalam
kebudayaan mandar karena memiliki makna yang sangat istimewa yang
mencerminkan sikap rasulullah SAW.
Dengan demikian, untuk mewujudkan generasi milenial yang
berguna dan bermanfaat bagi negara. Perlu dilakukan pendidikan sejak
dini sikap malaqbi dalam diri pemuda untuk menciptakan pemuda
malaqbi. Dengan menanamkan sikap malaqbi tersebut maka kesempatan
bagi pemuda untuk melakukan tindakan kriminal dapat tercegah dan pola
pikir mereka akan bergerak ke arah yang positif. Seperti halnya Ustad Jefri
Albukhori yang dulunya adalah pecandu narkoba dan ketika di tanamkan
nilai-nilai agama dalam kehidupannya iapun menjadi seorang Ustad yang
terkenal serta menjadi orang yang dihargai keberadaannya di Dunia.
x
Jadi, pemuda malaqbi adalah individu yang berusia 18 sampai
dengan 35 tahun yang memiliki nilai-nilai luhur, sikap mulia, rendah hati,
dan keutamaan serta sifat-sifat berharkat dan bermartabat.
2. SDGs (Substainable Development Goals)
a. Pengertian SDGs (Substainable Development Goals)
SDGs (Substainable Development Goals) adalah sebuah
program pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17
tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggat waktu yang
ditentukan. SDGs mulai di terbitkan pada tanggal 21 oktober 2015
sebagai lanjutan dari MDGs (Millenium Development Goals) dan
disepakati dalam forum Persetuan Bangsa-Bangsa (PBB).
b. 17 Tujuan SDGs (Substainable Development Goals)
Terdapat 17 tujuan SDGs (Substainable Development Goals)
yang telah disepakati dalam forum PBB, antara lain:
1) Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun.
2) Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan,
meningkatkan gizi, dan mendorong pertanian yang berkelanjutan.
3) Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan
bagi semua orang di segala usia.
4) Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5) Menjamin kesejahteraan gender serta memberdayaan seluruh
perempuan.
6) Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang.
7) Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan,
serta modern bagi semua orang.
8) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif,
dan berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh, produktif dan
pekerja yang layak bagi semua orang.
xi
9) Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong
industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membina
inovasi.
10) Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara.
11) Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman,
berketahanan dan berkelanjutan.
12) Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
13) Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim
serta dampaknya.
14) Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan dan sumber
daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.
15) Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan
ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara
berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan
memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati.
16) Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi
semua orang, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel,
dan inklusif di seluruh tingkatan.
17) Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of
implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan.
B. Pemecahan Masalah yang Pernah Dilakukan
Permasalahan pemuda terkait kurangnya moral serta norma dan lain
lain dalam diri pemuda semakin membudaya dan meningkat. Oleh karena itu,
pemecahan masalah yang penyusun pernah lakukan adalah dengan
menyelenggarakan lomba drama, pidato, menyanyi, dan lomba cerdas cermat
tingkat SMAyang bertemakan semangat pemuda milenial dalam
mengembangkan kebudayaan. Perlombaan ini mendapatkan banyak partisipasi
dari tingkat SMA se-Kabupaten Majene.
xii
Setelah acara tersebut, cukup memberikan dampak yang sangat yang
baik karena mereka dapat memperlihatkan kemampuan dan keahliannya serta
mengembangkan keahliannya dalam lomba tersebut sehingga dapat muncul
sikap positif dalam dirinya.
xiii
BAB III
METODE PENELITIAN
xiv
Kuesioner adalah daftar pertanyaan. Pengisian untuk kuesioner ini
sangat baik dan sangat efisien serta memperoleh hasil yang baik dalam
penelitian. Pertanyaan dari pengisian kuesioners ini adalah tentang tingkat
ketergantungannya terhadap minuman keras dan narkoba.
3. Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi dipasangkan dengan
tujuan serius dan telah ditentukan dan dirancang untuk bertukar perilaku
dan melibatkan tanya jawab. Teknik ini merupakan teknik untuk
memvalidasi dari data kuesioner. Wawancara yang dilakukan berisi
pertanyaan tentang penerapan sikap malaqbi dan banyak atau sedikitnya
masyarakat yang menyalahgunakan narkoba serta masyarakat yang hamil
diluar nikah.
D. Cara Pengolahan Data/Informasi
Terdapat 3 cara yang akan digunakan dalam mengolah data, yaitu:
1. Penyuntingan (Editing)
Penyuntingan adalah langkah pertaman dengan memeriksa data
kuesioner. Adapun hal yang perlu diperhatikan dari kuesioner tersebut,
yaitu kesesuaian jawaban dengan pertanyaan, kelengkapan pengisian dan
konsistensi jawaban responden.
2. Pengkodeting (Coding)
Pengkodean merupakan langkah kedua dengan memberikan kode
pada jawaban untuk menyederhanakan jawaban dari responden. Dalam
pertanyaan terdapat 2 jenis yaitu pertanyaan terbuka dan tertutup.
Untuk pertanyaan terbuka, jawaban dari responden akan
dikategorikan atau dikelompokkan jika perlu dikategorikan kemudian akan
diberi kode.
3. Tabulasi (Tabulating)
Pada tahap ini, data akan dihitung dan akan di masukkan kedalam
sebuah tabel. Penyusun akan menggunakan tabel korelasi untuk
menentukan hasil dari penelitian. Dengan demikian, penyusun
menggunakan tabulasi manual yaitu perhitungan sampai pada penyajian
tabel yang dilakukan.
xv
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian digunakan untuk menyederhanakan,
sehingga mudah untuk ditafsirkan. Penyusun menggunakan analisis statistik
yaitu menggunakan data statistik unruk membaca yang telah diolah. Dalam
penelitian ini akan digunakan analisis data menurut Miles dan Hubarman.
Menurut Miles dan Huberman, aktivitas dalam analisis data meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (sugiyono, 2012:253)
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak sehingga peneliti
harus mengumpulkan data dan informasi secara terperinci. Mereduksi
berarti harus merangkum dan memilih hal-hal yang pokok.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian
singkat dan tabel.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan sementara akan dilakukan, untuk
memastikan kevalidannya.
xvi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian yang telah
dilakukan adalah:
1. Tingkat Ketergantungan pada Minuman Keras
Tabel 1. Tingkat Ketergantungan pada Minuman Keras
Tingkat Ketergantungan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Pernah 10 33,3%
Jarang 12 40%
Sering 8 26,7%
Jumlah 30 100%
2. Tingkat Ketergantungan pada Narkoba
Tabel 2. Ketergantungan pada Narkoba
Tingkat Ketergantungan Frekuensi Persentase (%)
Tidak pernah 18 60%
Jarang 8 26,7%
Sering 4 13,3%
Jumlah 30 100%
3. Wawancara Tentang Seks Bebas Remaja
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada kepala
Lingkungan, seks bebas dapat dideteksi karena banyaknya remaja yang
menikah di usia dini. Terdapat 10 orang per tahunnya yang sudah manikah
dini karena hamil diluar nikah.
B. Pembahasan Penelitian
1. Mewujudkan SDGs (Substainable Development Goals) Melalui
Penanaman Sikap Malaqbi Pemuda Milenial
Pemuda adalah generasi penerus bangsa. Menurut WHO, pemuda
adalah seorang yang berusia 10 sampai 24 tahun (young people),
sedangkan usia 10 sampai 19 tahun disebut WHO menyebutnya dengan
adolescenea/remaja.
Pemuda saat ini masih rentang dan masih memiliki emosi yang
belum stabil. Mereka masih rentang dipengarui oleh pergaulannya
sehingga mereka akan mengikuti sesuai dengan apa yang dilakukan oleh
xvii
teman-temannya. Akibat dari pergaulan bebas yaitu minum-minuman
keras, menyalahgunakan narkoba dan seks bebas yang menyebabkan
pernikahan dini. Hal tersebut menjadi semakin marak dan membudaya
dikarenakan kurangnya sikap malaqbi dalam dirinya.
Malaqbi merupakan sebuah kata yang memiliki makna mulia dan
bermartabat serta berintagritas tinggi yang mengikat kesatuan
heterogenitas masyarakat serta merupakan salah satu kearifan budaya lokal
Sulawesi Barat. Budaya malaqbi ini sudah sangat dikenal oleh seluruh
masyarakat terutama suku mandar yang menjunjung tinggi sikap malaqbi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dianalisis bahwa responden
berdasarkan tingkat ketergantungannya pada minuman keras yang paling
banyak adalah menyatakan jarang sekitar 12 orang atau 40%. Sungguh
ironis, kelakuan pemuda saat ini meski mereka jarang tatapi mereka masih
terlibat untuk meminum minuman keras. Selanjutnya, yang menyatakan
tidak pernah sekitar 10 orang atau 33,3% saja. Meski berbeda tipis tetapi
tetapi banyak pemuda yang meminum-minuman keras ini. Hal tersebut
lebih diperburuk kerena ternyata yang menyatakan sering sekitar 8 orang
atau 26,7 % yang meminum-minuman kerasi ini.
Tidak hanya itu, berdasarkan hasil penelitian jumlah penyalahguna
narkoba sekitar 12 orang dan yang tidak menyalahgunakan narkoba adalah
18 orang. Meski penyalahguna narkoba di lingkungan tersebut sedikit
tetapi tetap saja bahwa masih banyak penyalahguna narkoba terutama di
daerah terpencil seperti lingkungan Salabose.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti peroleh dari Kepala
Lingkungan Salabose bahwa permasalah pemuda saat ini yang lumayan
marak adalah seks bebas, ada sekitas 10 orang di Lingkungan Salabose
yang harus menikah dini karena perilaku seks bebas tersebut.
Permasalahan ini diketahui dari keterangan masyarakat dan prevalensi dari
pernikahan dini tersebut. Permasalahan remaja semakin meningkat bukan
hanya meminum-minuman keras dan menyalahgunakan narkoba tetapi
juga telah melakukan perilaku tercela yaitu seks bebas.
xviii
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepala lingkungan
salabose, bahwa malaqbi merupakan cerminan dari sikap Rasulullah SAW.
Sikap malaqbi itu sendiri bukan berarti berbuat baik pada sesama tetapi
juga hubungan kita dengan Allah SWT. Dari pernyataan tersebut bahwa
penerapan sikap malaqbi ini sangat berguna dan akan memberikan dapak
yang sangat baik bagi kesejahteraan negara.
Oleh karena itu, diperlukan penanaman sikap malaqbi dalam diri
pemuda saat ini untuk menghindari perilaku tercela yang menjadi
permasalahan dalam masyarakat serta diharapkan sikap malaqbi ini dapat
menjadi acuan dalam mewujudkan SDGs (Substainable Development
Goalsi) 2030.
SDGs (Substainable Development Goals) merupakan sebuah
program yang sangat diharapkan untuk melanjutkan peradaban yang
sejahtera. SDGs ini dapat diwujudkan dengan cara sosialisasi dengan
memperkenalkan SDGs dan cara menerapkan SDGs dengan
menumbuhkan sikap malaqbi dalam diri pemuda untuk menwujudkannya.
Sikap Malaqbi ini akan memberikan sikap positif dalam diri karena
perilaku malaqbi ini merupakan contoh sikap dari Rasulullah SAW.
Sehingga tidak diragukan lagi jika penerapan sikap malaqbi dapat
dikembangkan bukan hanya di daerah Mandar tetapi di Seluruh Wilayah
Indonesia.
2. Ide atau Inovasi dari Pemuda Milenial dalam menwujudkan SDGs
(Substainable Development Goals)
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreaivitas dalam
rangka pemecahan masalah dan menentukan peluang (doing new thing).
Menjadi seorang pemda yang memimpin perubahan harus memiliki
inovasi dan kreativitas untuk menyelesaikan permasalahan dalam
lingkungan masyarakat.
Pemuda inovatif adalah pemuda yang dapat menciptakan dan dapat
menuangkan kreativitasnya menjadi solusi untuk permasalahan. Inovasi
dari pemuda sangat dibutukan terutama di kalangan pemuda yang saat ini
marak terjadi seperti pada hasil penelitian yang dilakukan.
xix
Berdasarkan penelitian tadi, bahwa masih banyak pemuda yang
meminum-minuman keras, menyalahgunakan narkoba, dan melakukan
seks bebas. Perilaku ini akan terus menerus terjadi dan akan membudaya
karena kurangnya sikap malaqbi seperti yang telah dijelaskan.
Inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan cara membuat sebuah
aplikasi karena sebagai pemuda milenial harus memanfaatkan teknologi
untuk menyelesaikan permasalahnya tersebut. Inovasi yang dapat dibuat
adalah dengan membuat sebuah aplikasi yang didalamnya mencantukan
sikap malaqbi pemuda. Aplikasi ini akan didesign sedemikianrupa agar
dapat digunakan pula dalam dunia pendidikan karena penanaman sikap
berawal dari pendidikan dasar. Aplikasi yang dapat dibuat adalah
Indonesian Malaqbi yaitu aplikasi yang mengutamakan sikap malaqbi
untuk dikembangkan.
xx
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pemuda adalah generasi kebanggaan bangsa. Akan tetapi, masih ada saja
pemuda yang melakukan tindakan tercela seperti meminum-minuman
keras, menyalahgunakan narkoba dan seks bebas. Hal tersebut terjadi
karena kurangnya sikap malaqbi dalam diri pemuda saat ini sehingga perlu
sebuah sosialisasi untuk mengajarkan sikap tersebut dan untuk
menghindari perilaku tercela ini terjadi dan membudaya. Tidak hanya itu,
penerapan ini akan difasilitasi dan akan akan dipantau perkembangannya.
2. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreaivitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menentukan peluang (doing new thing). Inovasi
ini sangat diperlukan oleh negara untuk menyelesaikan permasalahan di
kalangan pemuda. Inovasi yang digunakan adalah pengembangan aplikasi
yaitu aplikasi Indonesian Malaqbi.
B. Saran
Adapun saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Generasi Muda
a. Sebaiknya sebagai pemuda haruslah memiliki sikap malaqbi untuk
menjadi pemuda yang bermanfaat.
b. Sebagai pemuda malaqbi janganlah berbuat melakukan hal negatif
seperti menyalahgunakan narkoba, minum-minuman keras dan lain-
lain yang dapat merugikan negara.
c. Sebaiknya sebagai seorang pemuda yang memimpin perubahan
haruslah dapat mewujudkan SDGs (Substainable Development Goal).
d. Sebagai seorang pemuda yang baik adalah yang dapat membanggakan
bangsa dan negaranya.
2. Orang Tua
xxi
a. Sebaiknya sebagai orang tua yang baik maka ciptakanlah lingkungan
yang kondusif.
b. Masyarakat ciptakanlah suasana malaqbi dikehidupan sehari-hari
untuk menghindari perilaku tercela pemuda.
c. Sebagai orang tua ciptakanlah suasana religius dalam lingkungan
keluarga.
d. Sebagai orang tua tanamkan sikan malaqbi sejak dini agar dapat
menumbuhkan sikap malaqbi pada anak sehingga menjadi pemuda
malaqbi.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
xxiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Ketua
Nama : Reski
Tempat dan Tanggal Lahir : Majene, 26 Februari 1999
NIM : A.1.17.1075
Jurusan : S1 Keperawatan
Alamat : Salabose
No. HP : 085342801090
Jenjang Pendidikan : - SD No.7 Salabose
- SMP Negeri 3 Majene
- SMA Negeri 2 Majene
Pengalaman Organisasi : Palang Merah Remaja, PIK-R, Rohis dan
Pencak Silat.
Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : -
Penghargaan Karya Ilmiah :-
B. Biodata Anggota 1
Nama : Mega Safitri
Tempat dan Tanggal Lahir : Majene, 28 Oktober 1998
NIM : A.1.17.1071
Jurusan : S1 Keperawatan
Alamat : Pangale
No. HP : 083899680787
Jenjang Pendidikan : - SD No. 28 Inpres Tamo
- SMP Negeri 2 Majene
- SMK Negeri 2 Majene
Pengalaman Organisasi : Pramuka
Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : -
Penghargaan Karya Ilmiah :-
C. Biodata Anggota 2
Nama : Sri Silfitrah
Tempat dan Tanggal Lahir : Majene, 08 Januari 1998
xxiv
NIM : A.1.17.1092
Jurusan : S1 Keperawatan
Alamat : Majene
No. HP : 082315181550
Jenjang Pendidikan :
Pengalaman Organisasi : OSIS dan Palang merah Remaja
Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat : -
Penghargaan Karya Ilmiah :-
xxv