Materi : 1. Pengantar
Uraian Materi :
1. Pengantar
Pembukuan dapat merupakan sumber keterangan statisitik dari suatu usaha. Dalam
usaha pertanian sebagai contohnya, dengan pembukuan dapat diketahui mengenai
produksi, pemasaran hasil pertanian oleh petani, harga hasil dan sarana produksi,
penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja, biaya produksi, pendapatan dan
pengeluaran usahatani. Informasi itu sangat diperlukan dalam penyusunan berbagai
kebijaksanaan di sektor pertanian dan usahatani. Melalui analisis pembukuan yang
diselenggarakan oleh para petani, hasilnya dapat dipakai juga untuk kegiatan
1
penyuluhan. Dengan hasil ini penyuluh dapat membantu para petani mendiagnosa dan
merencanakan usahataninya agar lebih menguntungkan.
Di daerah pertanian yang sudah agak maju seperti di Kabupaten Karo Sumatera Utara,
Kecamatan Lembah Gumanti Solok Sumatera Barat, Brebes, Puncak dan Curup di
Bengkulu, sebagian petaninya sudah mulai melakukan pembukuan usahatani. Mereka
sudah punya buku usahatani, dimana pada buku tersebut mereka mencatat semua
kegiatan per persil yang diusahakannya. Semua kegiatan usahatani dicatat dengan baik,
sehingga setiap akan mengusahakan tanaman tersebut kembali, petani sudah punya
pedoman. Komponen biaya secara terinci dapat diketahui bukan sekedar diingat-ingat
kembali, sehingga mereka bisa mengantisipasi kebutuhan biaya yang serupa yang akan
dikeluarkannya. Dengan begitu kesulitan biaya sedikit bisa teratasi karena sudah
diperkirakan sejak awal.
Pembukuan dapat diartikan sebagai pencatatan (tertulis) dari semua dan setiap transaksi
oleh pengusaha/pengelola di dalam menjalankan perusahaannya.
Pengertian semua mengandung arti bahwa yang dicatat adalah semua transaksi baik
input maupun output yang digunakan termasuk di dalamnya tujuan dari penggunaan
tersebut.
Pengertian setiap terkandung maksud perlunya mencatat saat transaksi dilaksanakan, ini
berarti aspek waktu menjadi pusat perhatian pencatatan. Pengusaha/pengelola difokuskan
kepada semua kegiatan produksi yang terkait pada aspek pengelolaan/manajemen
usahanya.
Dari pengertian tersebut terlihat banyak aspek yang ingin dijangkau dari kegiatan
pembukuan usaha itu sendiri.
2
Jadi akuntansi memiliki ruang lingkup yang lebih besar dari hanya sekedar
pembukuan/pencatatan, karena selain mencatat transaksi, akuntansi juga merupakan
sederetan proses mengklasifikasi, mengikhtisar dan melaporkan semua transaksi
tersebut.
Dengan demikian para profesi yang tertarik di bidang keuangan dituntut juga untuk
memiliki kemampuan yang memadai lebih dari sekadar pembukuan saja, supaya laporan
keuangan yang dihasilkan akurat serta dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Cara pandang terhadap pembukuan usaha memang akan berbeda antara pelaku bisnis
yang satu dengan yang lainnya seperti antara petani, penyuluh, petani maju dan manajer
perusahaaan dalam arti luas. Tapi yang jelas pembukuan usaha akan memberikan banyak
faktor tentang nilai ekonomi, fisik, teknologi dan mekanisme manajemen/pengelolaan
suatu usaha.
Tugas pertama dalam pembukuan ini adalah melakukan inventarisasi usaha dan
penyusunan neraca usaha.
Kegiatan inventarisasi dalam pembukuan termasuk proses menghitung, mengukur, dan
menilai semua benda/barang kekayaan dan modal usaha yang dapat digolongkan
menurut status, sifat dan fungsinya. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada awal dan akhir
tahun yang bersangkutan.
Neraca usaha menggambarkan kedudukan kekayaan dan modal usaha yang bersangkutan
pada waktu tertentu.
3
Tugas lainnya dalam pembukuan ini adalah menyusun pernyataan operasional yaitu;
pernyataan penerimaan dan pengeluaran usaha yang terjadi pada tahun tersebut dalam
bentuk pendapatan.
Dalam dunia usaha dikenal dua sistem pembukuan, yang pertama disebut pembukuan
sederhana dan kedua disebut pembukuan ganda. Kedua sistem pembukuan ini juga
dikenal dan lazim dipakai dalam bidang usahatani.
Dalam pembukuan sederhana sifatnya lebih terbatas tetapi dapat memberikan informasi
pendapatan dari perusahaan. Dalam pembukuan ini hanya tercatat jumlah produk yang
dijual dan pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk tunai. Di dalam pembukuan sederhana
yang lebih baik sudah disertakan catatan-catatan mengenai semua faktor produksi yang
digunakan. Bentuk pembukuan ini berisi berisi dua hal pokok yaitu penerimaan dan
pengeluaran usaha. Pada daftar berikut dapat dilihat bentuk pembukuan yang
sederhana,
4
berproduksi lebih dari satu produk/cabang usaha. Catatan penerimaan dan pengeluaran
dari pembukuan ini dapat diikuti pada dua daftar berikut.
Macam-macam penerimaan
Macam-macam pengeluaran
Pembukuan usaha sederhana maupun ganda, dapat dikatakan baik kalau berisi hal-hal
berikut :
2.2.1.Inventaris Usaha
Dalam daftar inventaris dicatat segala benda yang dimiliki pengusaha pada awal dan
pada akhir tahun. Inventaris merupakan gambaran keadaan tanah, bangunan,
peralatan dan bahan persediaan dan perlengkapan pada saat tertentu. Hal-hal yang
dicatat ialah macam dan jumlahnya, ukurannya, beratnya dan nilainya.
5
Ada beberapa benda yang dimiliki perusahaan itu yang mudah diuangkan dan ada
pula yang sukar diuangkan. Dalam daftar inventaris usaha ini pada dasarnya akan
terlihat kekayaan/asset yang dimiliki perusahaan baik itu sifatnya tetap maupun
lancar.
Nilai inventaris dapat menurun/ berkurang karena hilang, rusak atau karena
penyusutan. Penyusutan terjadi karena pengaruh umur atau karena dipakai. Gedung-
gedung, alat alat dan mesin yang dimiliki perusahaan mengalami penyusutan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan menghitung nilai penyusutan. Metoda garis
lurus atau sistim rata-rata merupakan metoda yang sering dipakai dimana dengan
cara ini penyusutan dianggap sama besarnya untuk setiap tahun. Besarnya penyusutan
ini sama dengan : harga pembelian dikurangi harga tidak terpakai ( nilai sisa) dibagi
dengan lamanya pemakaian ekonomis.
6
2.2.2. Transaksi keuangan selama setahun dan Catatan produksi.
Catatan keuangan perusahaan berisi catatan tentang sumber dan jumlah penerimaan,
jumlah dan tujuan pengeluaran, tanggal dan bulan kejadian, nilai penerimaan dan
pengeluaran. Dari catatan ini dapat diketahui perbandingan penggunaan uang dan
jumlah uang tunai yang ada di tangan pengusaha. Catatan produksi terdiri dari
catatan-catatan mengenai produksi, jumlahnya dan penjualan hasil.
Penerimaan dan jenis biaya yang dikeluarkan pada perusahan tergantung pada jenis
perusahaannya. Jenis perusahaan dilihat produk yang disahakan meliputi perusahaan
manufaktur, perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
Dalam bentuk lain, selain penjualan produk dan penyerahan jasa, penerimaan
perusahaan dapat juga diperoleh dari;
7
Bentuk penerimaan yang diperoleh dari transaksi ini mengakibatkan perubahan
dalam asset dan modal perusahaan tetapi tidak dalam hubungannya dengan
kegiatan produksi/pengadaaan dan penyerahan jasa kepada pelanggan.
Pabrikasi melibatkan pengubahan bahan baku ke dalam bentuk produksi jadi, melalui
usaha tenaga kerja dan pemakaian perlengkapan produksi. Sebaliknya perdagangan
ataukah perusahaan jasa adalah pemasaran produk dalam bentuk jadi yang diproleh
dari perusahaan lain ataukah penjualan jasa/penyerahan jasa kepada klien.
Catatan biaya pada perusahaan pabrikasi dapat dihitung berdasarkan aktifitas yang
dijalankan, meliputi:
- Biaya produksi yaitu ; biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik (biaya tak langsung dari produk/departemen).
- Biaya pemasaran/penjualan; meliputi semua biaya untuk mendapatkan
pesanan/pelanggan dan menyerahkan produk jadi atau jasa ke pelanggan, seperti
biaya perjalanan/angkut, biaya iklan.
8
- Biaya umum dan administrasi; meliputi biaya organisasional dan eksekutif yang
tidak dapat dimasukan dalam biaya pemasaran dan produksi seperti; biaya
kompensasi penjabat/pimpinan perusahaan, staf di kantor, humas.
Pada perusahaan dagang, catatan biaya meliputi; biaya pembelian barang dagangan dari
pemasok dan biaya pemasaran dan administrasi
Pada perusahaan jasa, catatan biaya berupa; biaya penyerahan jasa dan biaya pemasaran.
Dalam perusahaan ini biaya produksi lebih lazim disebut biaya jasa, meliputi biaya
tenaga kerja, keperluan kantor dan biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan
penyerahan jasa kepada pelanggan atau klien. Dalam industry jasa tidak terdapat
persediaan produk (jasa) dan semua biaya berkaitan dengan periode waktu dimana biaya
itu dipakai.
Biaya yang dihitung dalam suatu transaksi perlu juga dicatat dan dibedakan atas biaya
tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak
tergantung pada besar kecilnya volume kegiatan. Biaya variabel yang totalnya berubah-
ubah secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan.
Struktur biaya sangat penting bagi manajemen untuk mempelajari kenaikan penjualan
terhadap laba/pendapatan bersih. Struktur biaya yang baik tergantung pada
kecenderungan penjualan jangka panjang, fluktuasi tahunan dalam tingkat penjualan dan
sikap manajemen terhadap resiko.
Konsep dasar akuntansi yang harus dipahami dalam tugas pembukuan ini adalah konsep
yang menjelaskan pengertian bahwa kekayaan/asset sama besarnya dengan
modal/equities. Kekayaan/asset adalah seluruh harta atau sumber daya yang dimiliki
dalam bisnis/usaha termasuk di dalamnya current asset (cash , bank, receivable dan
inventory) dan fixed asset ( land, buildings, equipment dan machines) sedangkan
equities/modal merupakan hak kepemilikan atau klaim terhadap asset-asset tersebut. Hak
kepemilikan atas asset itu disamping berupa hak pemilik (modal sendiri ) dapat juga
9
berupa modal pinjaman (hutang/kewajiban) yang diklaim oleh bank /kreditur. Konsep ini
sering disebut persamaan akuntansi, dengan rumus :
10
6. Menerima uang pelanggan +/- 0 0
7. Membayar utang kpd kreditur - - 0
8. Mengambil uang untuk pribadi
Pemilik (pembagian deviden) - 0 -
2. Transaksi setoran modal dan penarikan kembali modal oleh pemilik, yang tidak
mempengaruhi biaya dan pendapatan. Transaksi ini mengakibatkan perubahan asset
dan modal tetapi tidak dalam hubungannya dengan kegiatan produksi. Informasi ini
disajikan dalam laporan perubahan modal atau laba yang ditahan.
11
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Penerimaan
Salah satu fungsi akuntansi adalah megikuti perkembangan asset, hutang, modal, biaya
dan pendapatan dalam perusahaan sebagai kegiatan sehari-hari perusahaan. Meskipun
persamaan akuntansi memenuhi dan dapat dipakai untuk mengikuti perkembangan
/tujuan tersebut, namun dalam beberapa hal persamaan akuntansi tidak praktis untuk
dipakai sebagai alat pencatatan dalam transaksi.
Berdasarkan alasan-alasan ini maka sistem akuntansi dituntut harus mampu memberikan
informasi yang lebih menggambarkan penambahan atau pengurangan yang terjadi pada
setiap jenis aktiva, hutang, modal, penghasilan dan biaya dalam suatu catatan yang
terpisah. Bentuk catatan khusus yang diselenggarakan untuk setiap item tersebut dalam
akuntansi lazim disebut rekening. Dalam beberapa buku akuntansi istilah rekening ini
disebut juga dengan istilah akun (account). Semua rekening yang diselenggarakan dalam
perusahaan dimuat dalam buku jurnal dan di postingkan selanjutnya dalam buku besar
(ledger).
12
Berdasarkan tujuan penyajiannya ke dalam laporan keuangan rekening dibedakan
menjadi Rekening Neraca dan Rekening Rugi Laba.
Rekening neraca adalah semua rekening yang akan disajikan dalam laporan
Neraca meliputi rekening aktiva, hutang dan modal.
Rekening Rugi Laba adalah semua rekening yang akan disajikan dalam laporan
Rugi Laba meliputi rekening biaya dan penghasilan.
- Hutang lancar meliputi semua hutang yang akan jatuh tempo atau diselesaikan
pembayaranya dengan menggunakan aktiva lancar sebagai sumbernya, atau
dalam waktukurang satu tahun. Biasanya terdiri dari, hutang dagang, hutang
bank yang segera jatuh tempo, biaya yang masih harus dibayar/hutang
biaya,pendapatan yang diterima di muka.
- Hutang jangka panjang meliputi semua hutang yang akan diselesaikan
pembayarannya dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu
siklus operasi normal perusahaan. Biasanya adalah hutang bank jangka
panjang.
13
- Pada PT, rekening modal terdiri modal saham dan laba yag ditahan.
Rekening biaya, meliputi biaya-biya yang berkaitan dengan fungsi pokok dalam
perusahaan meliputi biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi dan
umum.
Untuk variabel yang terdapat pada sisi kanan dalam persamaan akuntansi
(rekening Hutang, Modal dan Penerimaan/penghasilan)
DEBIT berarti MENGURANGI
KREDIT berarti MENAMBAH
Telah diketahui bahwa banyak orang keliru menaruh persepsi yang menyamakan
pembukuan (bookkeeping) dengan akuntansi (accounting). Persepsi yang salah ini
dapat dimengerti karena ilmu akuntansi bermula dari pembukuan atau pencatatan
14
transaksi. Sebenarnya pembukuan merupakan salah satu proses yang dilaksanakan
dalam akuntansi yaitu pencatatan transaksi.
Akuntansi dari kegiatannya memiliki ruang lingkup yang yang tidak hanya dari
sekadar pembukuan/pencatatan melainkan merupakan kegiatan yang meliputi
sederetan proses mulai dari pencatatan transaksi (pembukuan usaha ) itu sendiri
sampai pada mengklasifikasi, mengikhtisar dan melaporkan semua transaksi
tersebut ke dalam laporan keuangan.
Berdasarkan kegiatannya itu, tahap-tahap atau urutan kegiatan yang dilakukan dalam
penyelenggaraan akuntansi disebut sebagai proses akuntansi, secara garis besarnya
meliputi : pencatatan transaksi (pembukuan usaha) yang didasarkan atas bukti
transaksi berupa dokumen atau formulir, pencatatan transaksi ke dalam jurnal,
pencatatan dari jurnal ke dalam buku besar dan menyusun laporan keuangan.
15
Bentuk pembukuan dari bukti transaksi ini dapat dilihat pada contoh daftar
berikut ini :
Dilihat dari bentuk tahap pencatatan bukti transaksi berupa dokumen /formulir ini,
pembukuan sederhana pada suatu usaha, baik itu pada perusahaan umumnya
maupun khususnya pada usahatani, termasuk pada tahap awal mulainya pekerjaan
akuntansi.
16
Tahap ini diperlukan untuk mengumpulkan pengaruh dan akibat keseluruhan
transaksi yang terjadi dalam perusahaan terhadap tiap-tiap aktiva, hutang, modal
penghasilan dan biaya. Tahap ini sering disebut tahap PERINGKASAN.
Berdasarkan saldo-saldo rekening ini kemudian dapat disusun suatu daftar saldo
rekening yang disebut NERACA SALDO sebagai persiapan menyusun laporan
keuangan tahunan.
Proses akuntansi disini akan diikuti dengan tahap membuat jurnal penyesuaian
terhadap akun-akun campuran. Yang dimaksud dengan akun campuran adalah
akun-akun yang merupakan campuran antara asset dengan biaya, atau biaya
17
dengan utang, atau piutang dengan pendapatan yang masa manfaatnya telah habis
atau jatuh tempo.
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari adanya pembukuan usaha, antara lain :
18
Dari uraian di atas menunjukan bahwa pembukuan usaha sangan bermanfaat
untuk dasar penyusunan kebijakasnaan oleh berbagai pihak. Manakala
pembukuan usaha telah dibuat dalam lembar-lembar catatan atau dalam buku,
maka terkumpullah ragam informasi yang dapat digunakan untuk
mengembangkan usaha.
Sebagaimana kita ketahui banyak pihak tertarik dan berkepentingan dengan dan
atau terhadap usaha dalam suatu perusahaan. Sebagai contohnya dalam usahatani;
petani/pengusaha itu sendiri, pemerintah, analis keuangan, pengusaha agribisnis
pengolahan maupun penyediaanya atau produsen pertanian akan melihat dari
sudut kepentingannya, yang intinya adalah untuk mengembangkan dan mendaya
gunakan usahatani.
- Laporan rugi-laba
- Neraca usaha
- Cash flow.
Ada empat kriteria yang biasa dipakai untuk keperluan analisis financial yang
dapat dinilai dari laporan keuangan tersebut, yaitu
- Likuiditas perusahaan
- Solvabilitas perusahaan
- Profitabilitas perusahaan
- Produktivitas penanaman modal perusahaan.
19
Olahan dari catatan dan pembukuan usaha adalah penyusunan laporan rugi laba.
Laporan ini sering disebut:
Secara umum penerimaan perusahaan diperoleh dari penjualan produk atau jasa
yang dihasilkan. Namun dalam bentuk yang lebih detil, yang termasuk
penerimaan adalah tidak hanya bersumber dari penjualan hasil usaha dan jasa
tetapi juga bisa dari pembayaran-pembayaran tagihan, bunga atau deviden dari
surat berharga yang dimiliki perusahaan, subsidi pemerintah dan semua sumber
lainnya yang pada prinsipnya dapat menambah asset/aktiva perusahaan.
Bentuk sederhana dari laporan rugi laba tanpa membedakan biaya atas biaya tetap
dan variabel dapat dilihat di bawah ini;
20
Asuransi Rp XXXX
Lain-lain Rp XXXX
Jumlah Rp XXXX
Laba perusahaan Rp XXXX
Penyajian berikut lagi, ditampilkan bentuk sederhana dari laporan rugi laba
dengan format adanya struktur biaya tetap dan variabel
Penjualan Rp xxxxx
Konsep penting dalam analisis rugi laba dengan memperhatikan format struktur biaya ini
adalah operating leverage yakni ukuran besarnya penggunaan biaya tetap dalam
perusahaan. Derajat besar kecilnya operating leverage diukur dari rasio margin
kontribusi dengan laba/ pendapatan bersih. Semakin besar biaya tetap dalam perusahaan
maka semakin cenderung tingginya derajat operating leverage dan semakin sensitive
perubahan laba karena adanya perubahan penjualan dan sebaliknya.
Dalam analisis pendapatan dapat juga digunakan analisis profitabilias. Profitabilias ini
merupakan suatu ukuran dari keuntungan yang bersifat relatif terhadap nilai input yang
dipakai untuk menghasilkan profit/keuntungan atau pendapatan bersih. Semakin tinggi
21
angka profitabilitas ini maka semakin baik kemampuan manajemen dalam menghasilkan
produksi. Analisisi profitabilitas ini dapat diukur dari nilai R/C ratio ataupun B/C ratio,
dimana R adalah revenue atau penerimaan, B adalah benefit/ manfaat yang diperoleh dari
usaha yang dinilai dari keuntungan/laba bersih yang diterima, dan C adalah cost atau
biaya input yang digunakan untuk kegiatan produksi tersebut.
Olahan berikutnya dari informasi yang dicatat dari pembukuan usaha adalah penyusunan
laporan neraca usaha. Laporan ini menggambarkan ringkasan dari asset/kekayaan yang
dimiliki perusahaan dan sumber/asal dari siapa asset itu didapat pada satu momentum,
yaitu pada akhir tahun setelah perusahaan beroperasi selama satu tahun.
Sumber perusahaan mendapatkan asset dapat diperoleh dari pemilik (modal) dan kreditur
yang memberikan hutang ke perusahaan. Oleh karena itu tentunya calon pemilik modal
dan calon kreditur akan enggan untuk menanamkan kekayaan dalam perusahaan apabila
tidak ada jaminan bahwa kekayaan itu akan dikelola sebaik mungkin oleh perusahaan.
Laporan neraca hanya memuat dan menerangkan keadaan asset yang dimiliki perusahaan
beserta hutang-hutangnya dan modal dari pemilik. Asset milik luar perusahaan dalam
bentuk hak guna pakai seperti tanah yang disewa, mesin-mesin atau peralatan yang
dikontrak dari leasing company tidak nampak dalam laporan neraca walaupun
penguasaan asset yang demikian dapat memperbesar volume usaha.
Selisih antara asset dengan hutang dan modal disebut nilai bersih atau saldo. Jika asset
lebih besar daripada hutang dan modal maka nilai bersih ini disebut saldo positif dan
merupakan kekayaan bersih perusahaan. Pada lembaga koperasi saldo positif ini disebut
SHU (sisa hasil usaha). Jika hutang dan modal lebih besar daripada asset maka nilai
bersih ini disebut saldo negative yang menggambarkan perusahaan deficit. Saldo akan
disimpan disebelah neraca yang jumlahnya lebih kecil untuk menjadikan neraca
seimbang.
Dengan kekayaan bersih yang positif dari perusahaan maka pemilik modal dan kreditur
akan merasa aman untuk menginvestasikan modalnya atau memberikan pinjaman ke
22
perusahaan karena dengan assetnya perusahaan itu masih mungkin digunakan untuk
menutup pinjamannya ataukah mengembalikan modal manakala usahanya mengalami
kegagalan.
Susunan neraca perusahaan yang untung per 31 desember – 1 januari secara sederhana
disajikan sebagai berikut :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Modal Rp XX
Saldo (positif) Rp XX
-------------------------- ---------------------------
Rp XX Rp XX
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
23