Anda di halaman 1dari 8

KYOKUSHIN KAIKAN

Kyokushin adalah olahraga bela diri yang berasal dari negara Jepang. Bela diri
beraliran karate didirikan oleh Masutatsu Oyama atau biasa disebut dengan Mas Oyama.
Kyokushin yang memliki arti kebenaran tertinggi. Olahraga ini lebih menekankan bela diri
yang full-contact dan membutuhkan fisik yang sangat kuat. Kurikulum Kyokushin ini lebih
mengutamakan seperti pertarungan realistik yang nampak nyata dan membutuhkan kekuatan
fisiknya juga besar. Bela diri Kyokushin tersebar tidak hanya di Jepang, melainkan juga
menyebar di seluruh dunia. Orang-orang yang meminati olahraga ini karena beberapa orang
merasa ingin tertantang dan merasakan bela diri yang nampak nyata. Namun tidak semua
orang mempunyai tujuan seperti itu, kebanyakan mereka yang mengikuti untuk tujuan
olahraga, meningkatkan kekuatan fisik, mengasah kemampuan bela dirinya, serta melatih
mental mereka. Karena di olahraga Kyokushin ini juga dapat melatih mental kita untuk
menjadi lebih berani dan dapat membela diri saat keadaan bahaya terjadi.

A. SEJARAH INTERNASIONAL
Bela diri yang didirikan oleh Masutatsu Oyama pada tahun 1964 di Negara
Jepang. Namun Mas Oyama adalah kelahiran Korea yang memiliki asli nama Choi
Hyung Yee, kepindahannya ke Jepang pada masa Perang Dunia ke II dan
mendaftarkan dirinya sebagai mmekanisme mesin pesawat tempur. Selama di Jepang
Mas Oyama tinggal dengan saudaranya yang juga asli Korea, namun mereka sudah
pindah ke Jepang dan mengubah nama seperti orang Jepang. Maksud dari mengganti
nama tersebut bertujuan agar masyarakat Jepang bisa menerima dan mudah berbaur
dengan mereka. Kepribadian Mas Oyama mulai dari kecil memiliki sifat yang agresif
serta tidak mau kalah itu terbawa hingga dia besar. Dari sifat yang seperti itu, Mas
Oyama banyak mengalami perkelahian yang terlibat dengan gangster di Jepang,
maupun tentara Amerika yang berada di Jepang, hingga suatu kejadian Mas Oyama
tidak sengaja membunuh anggota gangster, hingga membuat dia nyaris dipenjara,
namun dibebaskan dengan alas an membela diri. Seiring berjalnnya waktu, Tokyo
yang semula aman, berubah tidak nyaman karena Mas Oyama dicari oleh beberapa
pihak yang ingin membalas dendam kapadanya. Hingga pada akhirnya membuat Mas
Oyama membuat keputusan untuk mengasingkan diri di pegunungan dan merenungi
tujuan hidupnya. Selama di mengasingkan diri di pegunungan Mas Oyama banyak
belajar bertahan hidup dan memperdalam ilmu bela dirinya.
Gambar 1.1 Masutatsu Oyama

Hingga beberapa saat lamanya bermeditasi di pegunungan, Mas Oyama turun


ke Kota dan mengikuti kompetisi karate dan Mas Oyama memenangkannya. Namun
ia merasa kurang puas dan membuat kembali ke pegunungan untuk lebih dan lebih
lagi mendalami bela diri serta mengembangkannya. Setahun lebih berada di
pegunungan dan merasa ilmunya sudah cukup, ia akhirnya memustuskan untuk turun.
Mas oyama pada saat di kota menemukan banteng dan mencoba untuk menjatuhkan
banteng tersebut dengan tangan kosong, percobaan pertama yang gagal, ia tidak
menyerah dan mencoba untuk melakukannya lagi, dan ia bisa menjatuhkan banteng
tersebut dengan tangan kosong, hingga masyarakat yang melihatnya terkagum dan
menyebarkan kabar tersebut kepada masyarakat yang lain. Hingga membuat dirinya
terkenal. Dengan membawa bekal ketenarannya, Mas Oyama membuka jodo karate
latihannya di Tokyo. Dan kurikulum tentang full-contact dan realistik, akan lebih
mengasah kekuatan mental dan fisik untuk menghadapi pertarungan yang sebenarnya.
Untuk mengembangkan dan mengenalkan Kyokushin di seluruh Jepang
maupun Luar Negeri, Mas Oyama mengutus murid-muridnya yang mempunyai
kualitas untuk pergi ke seluruh daerah Jepang dan membuka jodo, memperlihatkan
kemampuan beladiri Kyokushin dengan mengikuti festival-festival lokal, di gym milik
polisi,di taman, serta di tempat fasilitas publik lainnya. Mas Oyama juga
menggunakan strategi yang sama untuk memperkenalkan dan memperluas Kyokushin
di luar Negeri. Hingga dapat berkembang di Amerika, Belanda, dan Australia. Pada
tahun 1969 Mas Oyama menyelenggarakan First All Japan Full Contact
Championships yang diselenggarakan di Jepang dan di tahun 1975 juga
menyelenggarakan First Open Full Contact World Karate Championships dan sejak
itu pertandingan berskala Internasional di selanggarakan setiap tahunnya hingga
sekarang.

B. SEJARAH NASIONAL
Shihan Nardi T Nirwanto adalah pendiri pertama Kyokushin di Indonesia.
Pada awalnya diberi nama Go No Sen pada 7 Mei 1967. Bapak Shihan mengikuti
pelatihan khusus yang instruktur di Honbu IKO, namun pada tahun 1970 bapak
Shihan mengubah nama perguruannya yang awalnya Go No Sen menjadi Pembinaan
Mental Karate Kyokushinkai Karate-do Indonesia (PMKKI), terjadinya mengubah
tersebut karena perguruan Go No Sen sudah penadapatkan wewenang menjadi
sebagai Kepala Cabang Kyokushin di Indonesia.

Gambar 1.2 Shihan Nardi T Nirwanto


C. PRASARANA
Prasarana untuk olahraga bela diri Kyokushin yakni lapangan. Ada beberapa
standart dalam ukuran lapangan, standartnya yaitu luas lapangan pertandingan 8 x 8
meter. Beralas papan atau bisa juga matras di atas panggung dengan ketinggian 1
meter dan ditambah daerah pengaman yang berukuran 2 meter pada setiap sisinya.
Bahan matras biasanya terbuat dari bahan karet sintetis dan berbentuk puzzle yang
berguna untuk memasang dan membongkar secara mudah dan praktis. Matras
biasanya di bagi menjadi 3 :
1. Putih
2. Merah
3. Biru

Gambar 1.3 Lapangan Karate


Jadi matras yang paling luar adalah batas jogai adalah batas yang sedang
bertanding tidak boleh menyentuh batas batas tersebut atau dikenakan pelanggaran.
Dabatas yang kedua lebih dalam dari batas jogai adalah batas peringatan, sehingga
karate-ka yang sedang bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding.

D. KARAKTERISTIK
Ada beberapa karakteristik cabang olahraga bela diri Kyokushin, diantaranya :
1. full-contact.
2. berfokus untuk menyerang.
3. boleh menendang dengan kaki atau lutut kea rah kepala.
4. Tidak boleh memukul atau menyikut kepala dan leher.
5. Serangan bisa di lakukan sekeras-kerasnya.
6. Boleh mencederai lawan.

Gambar 1.4 karakteristik


E. PERLENGKAPAN
1. Alat Pelindung Tangan ( Hand Protection )
Alat pelindung tangan atau hand protection merupakan alat pelindung tangan
untuk bela diri Karate berguna untuk melindungi tulang-tulang jari dan
pergelangan tangan saat bertanding.

Gambar 1.5 Hand Protection

2. Alat Pelindung Kaki ( Shin Guard )


Alat pelindung kaki yang memiliki fungsi melindungi kaki bagian tulang kering
dari benturan, tusukan, tergelincir atau terjatuh saat pertandingan karate. Beberapa
contoh alat shin guard untuk karate seperti sepatu keselamatan dan pelindung
tulang kering.

Gambar 1.6 Shin Guard


3. Karategi ( Pakaian Karate )
Karategi merupakan pakaian khusus untuk bela diri karate. Dalam bahasa Jepang
karategi disebut “Dogi”. Karategi memiliki desain seperti kimono dengan warna
dasar putih.

Gambar 1.7 Karategi

4. Female Chest Protector


Alat pelindung diri yang memiliki fungsi untuk melindungi bagian payudara untuk
mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan. Female Chest Protector merupakan
alat pelindung diri yang wajib digunakan saat pertandingan. Female Chest
Protector memiliki beberapa bagian terdiri dari bra yang dapat disesuaikan dan
shell EPE yang kaku dan fleksibel yang dapat melindungi area ketiak.

Gambar 1.8 Female Chest Protector


5. Sabuk Karate ( Obi )
Sabuk karate merupakan salah satu peralatan wajib untuk kumite atau
pertandingan. Memiliki fungsi untuk mengikat pakaian agar nyaman saat
digunakan. Sabuk karate memiliki 6 warna yakni putih, kuning, hijau, merah, biru
dan hitam.

Gambar 1.9 Obi

6. Body Protector Karate


Body Protector Karate adalah pakaian pelindung tambahan untuk karate berfungsi
untuk melindungi bagian badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang
ekstrim, benturan, mampu melindungi tulang dada dan gesekan. Body protector
digunakan dalam baju karate dan didisain agar efek pukulan ke bagian dada dan
samping badan bisa lebih berkurang.

Gambar 1.10 Body Protector Karate


7. Gum Shield ( Pelindung Gigi )
Pelindung gigi merupakan benda yang wajib digunakan saat pertandingan guna
untuk melindungi gigi dari benturan keras yang bisa membuat gusi cedera dan gigi
rontok. Bahan yang diguanakan terbuat dari plastik yang elastik serta mudah
lentur sehingga gigi tidak mudah mengalami cidera dan perawatan alatnya juga
mudah.

Gambar 1.11 Gum Shield

Anda mungkin juga menyukai