Anda di halaman 1dari 18

Motivasi Konsumen dalam Pembelian Jasa

“Studi Kasus Jasa Transportasi Online (Ojek Online)”

Dosen Pengampu : Elmanora, M.Si

Nama Kelompok :

Galang Raka Abdilah (1504618027)

Marsha Nabilla R (1504618041)

Alifa Janistya (1504618052)

Sharifah (1504618054)

PENDIDIKAN VOKASIONAL KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
Abstrak

Motivasi konsumen adalah salah satu faktor psikologis penyebab terjadinya suatu

pengambilan keputusan oleh konsumen. Fenomena yang muncul saat ini adalah

banyaknya penggunaan jasa transportasi. Semakin banyaknya jenis transportasi yang ada

maka perusahaan yang bergerak pada sektor tersebut harus mampu bersaing bagaimana

menciptakan inovasi baru yang dapat memberikan kepuasan bagi pengguna jasa

transportasi itu sendiri. Oleh sebab itu, perusahaan tersebut juga harus memberikan

keunggulan-keunggulan pada produknya.


Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Teori Perilaku Konsumen dengan judul
“Motivasi Konsumen dalam Pembelian Jasa, Studi Kasus Jasa Transportasi Online (Ojek
Online) ”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 14 Mei 2019


Daftar Isi

Abstrak…………………………………………………………………………………………

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………

Bab 1 Pendahuluan

 Latar Belakang…………………………………………………………………
 Rumusan Masalah……………………………………………………………
 Tujuan………………………………………………………………….........

Bab 2 Kajian Teori

 Teori Motivasi………………………………………………………………….
 Pengertian Jasa…………………………………………………………………
 Pengertian Transportasi………………………………………………………..

Bab 3 Studi Kasus

 Studi Kasus……………………………………………………………………

Bab 4 Pembahasan

 Faktor-faktor mempengaruhi motivasi konsumen……………………………..


 Hubungan studi kasus dengan motivasi konsumen…………………………….

Bab 5 Kesimpulan

 Kesimpulan……………………………………………………………………..

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan jasa transportasi yang ada di


Indonesia, membuat perusahaan-perusahaan jasa tersebut saling bersaing dalam memberikan
jasa transportasi yang terbaik. Perusahaan jasa berlomba-lomba dalam meningkatkan
pelayanan untuk menarik konsumennya. Salah satu bentuk transportasi yang digunakan
adalah bentuk transportasi darat. Transportasi darat terdiri dari Bus, Kereta Api, Taksi,
Angkutan Kota, maupun Ojek.

Perkembangan teknologi transportasi yang semakin maju telah memberikan


perubahan yang besar terhadap perusahaan untuk terus menciptakan dan mengembangkan
produk yang semakin kompetitif. Dalam membeli produk/jasa konsumen akan selalu
mempertimbangkan apa manfaat dan nilai yang diterima dan berapa biaya yang harus
dibayar.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan motivasi ?


 Apa yang dimaksud dengan jasa ?
 Apa yang dimaksud dengan transportasi ?
 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi konsumen ?
 Apa hubungan studi kasus denga motivasi konsumen ?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi.


 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jasa.
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transportasi.
 Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi konsumen.
 Untuk mengetahui hubungan studi kasus denga motivasi konsumen ?
Bab II

Kajian Teori

2.1 Teori Motivasi Konsumen

Motivasi yang ada pada seseorang (konsumen) akan mewujudkan suatu tingkah laku
yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang
dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong
inilah yang kita sebut motivasi.

Menurut Setiadi (2003) dalam Zaini (2018) motivasi konsumen adalah suatu keadaan
didalam diri seorang individu yang mengarahkan keinginkan individu supaya melakukan
kegiatan – kegiatan kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan motivasi, seseorang akan
menunjukkan perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai tujuan kepuasan.

Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.


Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat
biogenis (kebutuhan muncul dari tekanan biologis, seperti lapar, haus, tidak nyaman).
Kebutuhan yang bersifat psikogenis (kebutuhan muncul dari tekanan psikologis, seperti
kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok). Kebutuhan akan
menjadi motif jika didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai (Kotler dan
Keller,2009:226 dalam Priyamitra 2012 dalam Zaini 2018)

Memahami motivasi seseorang tidaklah mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi
yang sangat pribadi. Di samping itu, terlalu banyak variable yang mempengaruhinya. Banyak
teori dikembangkan untuk menjelaskan motivasi. Terdapat 6 macam teori motivasi yaitu
(Kotler, Phillip, 2001 dalam Zaini, 2018) :

a. Teori Isi (Content Theory)

Teori ini berkaitan dengan beberapa nama, seperti Moslow, McGregor,


Herzberg, Atkinson, dan McCelland. Teori ini menekankan arti pentingnya
pemahaman faktor-faktor yang ada di dalam konsumen yang menimbulkan tingkah
laku tertentu. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan teori ini adalah
Kebutuhan konsumen sangat bervariasi, Perwujudan kebutuhan adalah tindakan juga
sangat bervariasi antara satu konsumen dengan konsumen yang lain, para konsumen
tidak selalu konsisten dengan tindakanya, karena dorongan suatu kebutuhan.

b. Teori Proses (Process Theory)

Teori ini menekankan bagaimana dengan tujuan apa setiap konsumen


dimotivasi. Menurut teori, kebutuhan hanyalah sebagai salah satu elemen dalam suatu
proses, tentang bagaimana konsumen itu bertingkah laku. Dasar dari teori proses
mengenai motivasi adalah adanya pengharapan, yaitu apa yang dipercayai oleh
konsumen dan apa yang diperoleh dari perilakunya.

c. Teori Penguatan (Reinforcment Theory)

Teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku di masa yang lalu


mempengaruhi tindakan di masa yang akan datang dalam siklus proses belajar.
Menurut teori ini konsumen bertingkah laku tertentu karena telah belajar, bahwa
perilaku tertentu akan menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan dan konsumen
akan menguasai perilaku yang akan menghasilkan konsekuensi yang menyenangkan.

d. Teori Motivasi Freud

Teori ini menjelaskan hal terbesar yang membentuk perilaku konsumen adalah
segi psikologisnya. Yang dimaksud di sini adalah konsumen yang tidak mengerti akan
motivasinya sendiri dalam melakukan suatu pembelian. Contoh: konsumen A
bersantap di Restoran X karena rasa lapar. Di sisi lain, konsumen A bersantap di
Restoran X kerena marasa lebih prestis. Di sisi lain lagi, konsumen A bersantap di
Restoran X karena membantu dia untuk merasa lebih nyaman dan santai. Ketika
konsumen melakukan penilaian singkat mengenai restoran-restoran yang ada di
daerahnya, faktor-faktor lokasi, harga suasana, rasa, keanekaragaman menu akan
mempengaruhi emosi konsumen dimana hal ini mendukung terjadinya proses
pembelian.

e. Teori Motivasi Hezberg

Teori ini menjelaskan dua faktor teori motivasi yaitu teori motivasi yang
terdiri dari faktor yang memuaskan konsumen dan teori yang terdiri dari factor yang
berakibat ketidakpuasan konsumen. Contoh: Restoran X menawarkan fasilitas
pelayanan yang memuaskan, jika makanan yang telah dipesan belum dihidangkan
dalam waktu 15 menit, maka akan diberikan secara cuma-cuma. Jika pesaing
Restoran X tidak menawarkan kepada konsumennya hal yang sama, hal ini akan
menyebabkan ketidakpuasan konsumen. Pertama, restoran restoran harus selalu
melakukan pelayananterbaiknya untuk mencegah ketidakpuasan konsumen (contoh:
pelayanan yang lama). Kedua, restoran harus mencari tahu variabel-variabel mana
yang menjadi motivasi utama konsumen sehingga restoran dapat meningkatkan
kualitasnya dengan mencari solusinya.

f. Teori Motivasi Abraham Maslow

Teori Maslow dikenal juga sebagai Teori Hirarki disebutkan darimana


kebutuhan manusia dapat disusun secara hirarki. Kebutuhan paling atas menjadi
motivator utama jika kebutuhan tingkat bawah semua sudah terpenuhi.

2.1.1 Tingkatan Kebutuhan Manusia

Menurut Setiadi (2003) dalam Zaini (2018) Maslow membagi kebutuhan manusia
menjadi lima tingkatan yang harus dipenuhi dan pemenuhannya harus melalui bagianbagian
tingkatan yang paling dasar hingga ke bagian puncak. Seperti yang akan dijelaskan sebagai
berikut :

a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling dasar dan utama untuk setiap orang yakni
kebutuhan mempertahankan hidup seperti pemenuhanya atas sandang, pangan, dan papan.

b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)

Kebutuhan akan keamanan fisik, rasa aman jiwa, keamanan harta, perlakuan yang
adil, keinginan terhindar dari kriminalitas, serta usaha untuk menghindari sesuatu yang
bersifat asing dan tak diharapkan oleh dirinya.

c. Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Kebutuhan sosial menjadi kebutuhan yang paling penting setelah terpenuhinya


kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman, dikarenakan dorongan untuk berguna bagi
orang disekitarnya akan memberikan rasa saling memiliki dan dimiliki. Sehingga dengan
begitu akan tumbuhlah rasa cinta dan kasih sayang untuk saling menghargai dan menerima
dalam masyarakat.

d. Kebutuhan Ego ( Esteem Needs)

Kebutuhan ini berfungsi untuk mengejar kebutuhan egonya dan berkaitan erat dengan
status penghargaan seseorang di lingkungannya. Status pengahargaan yang dimaksud ialah
seperti pengakuan, reputasi, prestasi, perhatian, martabat hingga harga diri serta kemandirian
dan kebebasan.

e. Kebutuhan Aktualisasi (Self-Actualization Needs)

Kebutuhan jenis ini merupakan kebutuhan tingkatan terakhir dan sekaligus puncak
dari kebutuhan seorang individu, yaitu untuk menunjukkan dan membuktikan prestasi dirinya
yang maksimal kepada orang lain tanpa terlalu menuntut imbalan dari organisasi. Konsumen
yang di dorong oleh motivasi akan memunculkan tingkah laku yang mengarah kepada tujuan
untuk pencapaian kepuasan.

2.2 Pengertian Jasa

Jasa ialah suatu pemberian kinerja atau tindakan tak kasat mata dan satu pihak kepada
suatu pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi dengan bersamaan, di mana
suatu interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa yang mempengaruhi hasil jasa tersebut.

Adapun pengertian jasa yang lain ialah suatu kegiatan yang dapat diidentifikasikan,
yang yang memiliki sifat tak teraba, yang direncanakan untuk suatu pemenuhan kepuasan
konsumen. Untuk menghasilkan suatu jasa perlu atau juga tidak perlu penggunaan barang
yang berwujud. Walaupun harus diperlukan barang berwujud, akan tetapi tidak terdapat suatu
pemindahan hak milik atas benda tersebut.

2.2.1 Pengertian Jasa Menurut Para Ahli

Menurut Phillip Kotler menyatakan bahwa jasa ialah suatu Layanan setiap tindakan
atau kinerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain dalam suatu intangibel
prinsip dan tidak menyebabkan suatu perpindahan kepemilikan. Produksi dapat terkoneksi
dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Menurut Christian Gronross menyatakan bahwa Jasa ialah suatu proses yang terdiri
dari suatu serangkaian kegiatan yang berwujud yang biasanya tetapi tidak selalu terjadi pada
suatu interaksi antara suatu pelanggan dan layanan karyawan dan atau suatu sumber daya
fisik atau barang atau penyedia sistem, yang disediakan sebagai solusi untuki permasalahan
pelanggan. Menurut Djaslim Saladin menyatakan bahwa Jasa ialah suatu kegiatan atau
manfaat yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan yang ditawarkan oleh
salah satu pihak ke suatu pihak lain. Kesimpulannya, jasa adalah suatu kegiatan memberikan
layanan dari satu pihak ke pihak lain yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan .

2.2.2 Ciri – Ciri Jasa

Menurut Andrian Payne, (2001:9) jasa mempunyai ciri dan karakteristik khusus yaitu
sebagai berikut :

1. Tidak berwujud

Ciri dan karakteristik jasa yang pertama yaitu Tidak berwujud. Sehingga jasa sifatnya
abstrak maksudnya jasa tidak bisa dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang bisa
dirasakan dari suatu barang.

2. Heteregonitas

Jasa bersifat heterogenitas karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada
hasil jasa yang sama meskipun dikerjakan oleh satu orang.

3. Tidak dapat dipisahkan

Jasa biasanya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat bersamaan, dengan adanya
partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa
yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam suatu
proses produksi tersebut.

4. Tidak tahan lama

Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. yang Artinya, jasa tidak dapat
disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa di mana
ia membeli jasa sehingga dapat disebut bahwa jasa mempunyai ciri yang tidak tahan lama.
2.2.3 Karakeristik Jasa

Jasa memiliki kurang lebih 4 (empat) buah karakteristik yang sangat berperan penting
dalam sebuah rancangan sebuah program pemasaran, yaitu :

 Intangibility (Tak Berwujud), jasa ialah sesuatu yang tak bisa dilihat, diraba, dicium,
didengar sebelum adanya sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak dari sebuah
transaksi pembelian.
 Inspirability (Tidak Dapat Dipisahkan), jasa yang tidak bisa dipisahkan dari suatu
sumbernya, apakah sumber itu ialah mesin atau orang, hadir atau tidak.
 Variability (Berubah-ubah), jasa ini sesuatu yang memiliki sifat tidak tetap, artinya
jasa ini bergantung pada siapa yang menyajikannya.
 Perishability (Mudah Lenyap), daya tahan suatu jasa ini tidak akan menjadi masalah
jika suatu permintaan selalu ada, sebaliknya jika suatu permintaan menurun maka
akan menjadi sebuah masalah bagi suatu penyedia jasa tersebut.

2.3 Pengertian Transportasi

Menurut Fidel Miro (2005) dalam Devi (2016), transportasi dapat diartikan sebagai
usaha memindahkan, menggerakan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu
tempat ke tempat lain, kemudian objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk
tuuan-tujuan tertentu. Transportasi juga merupakan sebuah proses, yakni proses pindah,
proses gerak, proses mengangkut dan mengalihkan dimana proses ini tidak bisa dilepaskan
dari keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuatu
dengan waktu yang diinginkan.

Pengertian Transportasi online adalah salah satu bentuk dari penyelenggaraan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan yang berjalan dengan mengikuti serta memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan (teknologi). (Doni, Unair) Transportasi online adalah
wahana yang digunakan sebagai pemindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan agensi-
agensi tertentu yang bertanggung jawab dalam hal kepemilikan maupun pengoperasian
transportasi yang terkait,yang paling utama dari transportasi ini yaitu transportasi yang
berbasis mesin canggih dilengkapi dengan fitur pelacak posisi. (Brenda, Unair)
Bab III

Studi Kasus

Ini Alasan Masyarakat Lebih Pilih Ojek dan Taksi Online

Maulandy Rizky Bayu KencanaMaulandy Rizky Bayu Kencana 15 Mar 2018, 21:22 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bermacam perusahaan rintisan atau startup berlomba menghadirkan


inovasi baru dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Salah satu contoh yang
sangat jelas terlihat adalah angkutan daring atau taksi dan ojek online seperti Go-Jek, Grab
dan Uber.

Perusahaan angkutan online ini mampu menjawab keinginan masyarakat akan kehadiran
transportasi massal nan handal.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menyampaikan,


menurunnya kinerja serta besarnya biaya transportasi umum membuat orang lebih menyukai
berkendara dengan sepeda motor, atau beralih ke angkutan daring.

"Akibat buruknya layanan angkutan umum, publik jadi beralih ke angkutan bertarif murah,
seperti ojek online dan taksi online," ungkapnya kepada Liputan6.com, Kamis (15/3/2018).

Dia kemudian memaparkan data Kementerian Perhubungan, yang menunjukan penurunan


tren warga yang memakai angkutan umum. Dari 52 persen pada 2002, grafik merosot
menjadi 20 persen pada 2010, dan semakin turun tajam di angka 16 persen pada saat ini.

Sementara itu, faktor muat penumpang angkutan umum atau load factor juga rata-rata hanya
35 persen.

Akan tetapi, Djoko meragukan, tidak mungkin angkutan online dapat berbiaya murah tanpa
adanya intervensi subsidi dari pemerintah.

"Pasti ada suatu kebohongan yang tidak banyak diketahui publik," tukasnya.

"Jika mau murah, ya gunakan angkutan umum yang disubsidi, seperti Bus Transjakarta dan
KRL Jabodetabek," tambah dia.
Ini Alasan Warga Pilih Ojek Online daripada Angkot

Marieska Harya Virdhani Jum'at, 18 Desember 2015 - 11:03 WIB

DEPOK - Sejumlah warga mengeluh dengan larangan Menhub yang tidak membolehkan
operasional ojek online. Warga merasa terbantu dengan ojek online karena ongkosnya lebih
murah.

Warga beranggapan, Go-Jek Cs mampu melayani penumpang dan pengantaran barang


dengan baik. Apalagi saat ini banyak tarif promo yang ditawarkan, membuat ongkos Go-Jek
Cs dianggap lebih murah.

“Saya enggak setuju banget untuk karyawan seperti saya yang penghasilannya pas – pasan
membantu banget, banyak harga promo jadi lebih irit tapi cepat sampai tujuan,” ungkap
Ismiah warga Beji, Depok, Jumat (18/12/2015).

Apalagi Depok saat ini seringkali dilanda kemacetan parah. Menurutnya Go-Jek Cs
membantu penumpang cepat sampai ke tujuan. (Baca: Ahok Setengah Hati Larang Ojek
Online)

Senada dikatakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Ayu. Tarif Go-Jek Cs lebih murah
dibanding transportasi lainnya. Sebagai mahasiswa, dia mengaku lebih cepat naik Go-Jek Cs
dari rumah ketimbang harus naik kereta atau angkot.
Bab IV

Pembahasan

4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Konsumen

Engel, Blackwell dan Miniard (1994) dalam Zaini (2018) menyatakan bahwa Faktor-
faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen terhadap keputusan ialah :

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk digunakan atau
dikonsumsi (Kotler, 2002). Unsur-usur yang terkait dengan suatu produk adalah kualitas,
penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya, merek, pengemasan, ukuran, jenis
(product lines), macam (product items), jaminan, dan pelayanan. Kualitas produk adalah
ukuran seberapa baik unjuk kerja produk dan seberapa lama unjuk kerjanya. Para pembeli
mengagumi produkproduk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja
(Kotler, 2002), sedangkan menurut Sofjan (2002), kualitas produk menunjukkan ukuran
tahan lamanya produk itu, dapat dipercayainya produk tersebut, ketepatan produk (precision),
mudah mengoperasikan dan memeliharanya serta atribut lain yang dinilai. Kebanyakan
produk disediakan pada mulanya berawal pada satu di antara empat tingkat kualitas, yaitu
kualitas rendah, kualitas rata-rata (sedang), kualitas baik (tinggi), dan kualitas sangat baik.

b. Harga

Menurut Marwan (1986), motivasi konsumen dalam melakukan pembelian juga


dipengaruhi oleh harga misalnya seorang konsumen dengan pertimbangan ekonomis akan
memilih harga yang sesuai dengan kemampuannya. Diskon (potongan harga) merupakan
modifikasi harga dasar penjualan untuk menghargai pelanggan atas tindakan-tindakannya

seperti pembayaran awal, kuantitas pembelian dan pembelian di luar musim (Kotler, 2002).

Tindakan tersebut dimaksudkan untuk menarik konsumen agar tetap menjadi


pelanggan dan mau melakukan tindakan yang membawa keuntungan perusahaan.
c. Pelayanan

Menurut Sofjan (2002) keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan oleh baik
tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam memasarkan produknya.
Pelayanan dalam pemasaran suatu produk mencakup pelayanan sewaktu penawaran,

pelayanan dalam pembelian, pelayanan sewaktu penyerahan produk yang dijual, dan lain
sebagainya. Pelayanan merupakan salah satu faktor yang memotivasi konsumen karena
dalam hal ini menyangkut suasana di tempat tersebut baik dari segi pramuniaga yang ramah,
fasilitas yang diberikan dan lain sebagainya (Marwan 1986).25

d. Lokasi

Lokasi memiliki pengaruh yang nyata terhadap pilihan konsumen. Pada umumnya,
konsumen akan memilih pangkalan angkutan umum yang dekat dengan tempat tinggal
mereka. Lokasi pangkalan merupakan hal yang membantu bagi keberlangsungan para
pemberi jasa angkutan umum yang bersangkutan, yang juga perlu diperhatikan mengenai
lokasi adalah letaknya yang strategis baik dari segi transportasi yang menggambarkan
mudahnya lokasi tersebut dijangkau, misalnya ketersediaan sarana angkutan umum.

Dalam bidang pemasaran motif pembelian adalah pertimbanganpertimbangan dan


pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelia (Sigit, 1978 dalam Reagi,
2011). Motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional.

Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataan-kenyataan


yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang
fungsional serta objektif keadaannya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan
barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima.

Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan,


kesenangan yang dapat ditangkap oleh panca indera misalnya dengan memiliki suatu barang
tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan
status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang
akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh
kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional.
4.2 Hubungan Antar Kasus dengan Motivasi Konsumen

Dari beberapa diatas, yang paling berpengaruh dalam motivasi konsumen untuk
memutuskan menggunakan jasa tranportasi ojek online adalah produk, harga, dan pelayanan
konsumen

Semakin tinggi kualitas suatu produk semakin tinggi tingkat kepercayaan seseorang
untuk melakukan pembelian jasa. Kualitas produk jasa transportasi online dapat dilihat dari
kecepatan waktu dalam menjemput dan mengantar disbanding transportasi konvensional,
penggunaan aplikasi yang begitu mudah, dan beragam banyak pilihan lain tidak hanya
mengantarkan penumpang tetapi dapat memesan makanan seperti Go-Food dan Grab-Food,
mengantar barang Go-Send dan Grab Express, dll.

Harga juga menentukan motivasi konsumen dalam menggunakan jasa transportasi


online berdasarkan kasus tersebut ongkos yang murah merupakan alasan utama, terlebih lagi
banyak promo-promo yang disediakan penyedia jasa transportasi online seperti Grab dan
Gojek yang membuat konsumen tergiur sehingga ongkos yang sudah murah tadi dapat
dikurangi menggunakan promo yang disediakan menjadi lebih murah.

Berdasarkan kasus tersebut juga, pelayanan termasuk motivasi konsumen dalam


menggunakan transportasi online. Pelayanan yang buruk pada penyedia transportasi
konvensional mengakibatkan konsumen lebih memilih transportasi online yang lebih baik
dan bisa diandalkan.
Bab V

Penutup

5.1 Kesimpulan

` Motivasi konsumen adalah suatu keadaan didalam diri seorang individu yang
mengarahkan keinginkan individu supaya melakukan kegiatan – kegiatan kearah tujuan yang
hendak dicapai.

Jasa adalah suatu kegiatan memberikan layanan dari satu pihak ke pihak lain yang
tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan.

Transportasi online adalah wahana yang digunakan sebagai pemindah dari suatu
tempat ke tempat lain dengan agensi-agensi tertentu yang bertanggung jawab dalam hal
kepemilikan maupun pengoperasian transportasi yang terkait,yang paling utama dari
transportasi ini yaitu transportasi yang berbasis mesin canggih dilengkapi dengan fitur
pelacak posisi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi konsumen dalam menggunakan jasa


transportasi online yaitu harga, lokasi, pelayanan, dan produk.
Daftar Pustaka

Amin, Zeini Ahmad.(2018). Hubungan Motivasi Konsumen Dengan Pengambilan Keputusan


Dalam Memilih Ojek Online Sebagai Transportasi Di Kota Malang (Skripsi) . Malang (ID) :
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Anonim.(2017, Sep 24). Pengertian Transportasi Online. Diakses dari


https://belajarpsikologi.com/pengertian-transportasi-online/

Bitar.(2018, Des 23). Jasa : Pengertian, Ciri, Karakteristik, Jenis & Contohnya Terlengkap.
Diakses dari https://seputarilmu.com/2018/12/jasa-pengertian-ciri-karakteristik-jenis-
contohnya-terlengkap.html.

Imancezar, Reagi Gerry.(2011). Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi


Konsumen,Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Distro
Districtsides Di Semarang) (Skripsi). Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Kencana, Maulandy R.B.(2018, Mar 15). Ini Alasan Masyarakat Lebih Pilih Ojek dan Taksi
Online. Liputan 6. Diakses dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/3376921/ini-alasan-
masyarakat-lebih-pilih-ojek-dan-taksi-online.

Sari, Devi Kartika.(2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan


Penggunaan Jasa Transportasi Go-Jek (Studi Kasus Masyarakat Yang Tinggal Di Kota
Bogor) (Skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Vierdhani, Marieska H.(2015, Des 18). Ini Alasan Warga Pilih Ojek Online daripada Angkot.
Sindonews. Diakses dari https://metro.sindonews.com/read/1070404/171/ini-alasan-warga-
pilih-ojek-online-daripada-angkot-1450411403.

Anda mungkin juga menyukai