PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi dan arus informasi yang sangat cepat telah mendorong perusahaan
untuk menghasilkan produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas dengan apa yang telah
mereka dapatkan dari perusahaan. Banyak cara yang dapat dilakukan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, salah satunya yaitu dengan
memberikan kesan/citra yang baik dalam hal produk maupun pelayanan kepada
konsumen.
tersebut telah memonopoli beberapa bidang usaha yang mengatur kehidupan dan
kebutuhan hidup masyarakat banyak. Oleh karena itu, dalam mengatur dan
menjalankan usahanya, BUMN diatur dan dikelola oleh pemerintah karena sangat
Negara tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari dunia
usaha pada umumnya dan masyarakat pada khususnya dan harus dapat
konsumen dan memberikan citra yang baik di mata masyarakat dengan cara
1
2
baik, diharapkan masyarakat akan merasa dihargai dan telanggan dari jasa
puas.
(Persero).
PLN (Persero) kepada masyarakat pada umumnya dan pelanggan pada khususnya,
maka berdasarkan UUD RI No.30 Tahun 2009 tentang ketenaga listrikan bahwa,
tenaga listrik mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam
dikuasai oleh negara dan penyediaannya perlu terus ditingkatkan sejalan dengan
cukup, merata, dan bermutu. Untuk itu PT. PLN (Persero) memberikan perhatian
dampak yang positif untuk menunjang tersalurnya potensi yang dimiliki PT. PLN
3
(Persero). Secara umum, pelayanan jasa listrik pada PT. PLN (Persero)
B. Perumusan Masalah
belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
kualitas pelayanan jasa yang meliputi Tangible, Realibility, pelanggan pada PT.
b. Variabel apa yang domina berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada PT.
C. Tujuan Penelitian
kepuasan pelanggan.
berguna bagi penelitian untuk dapat berfikir secara analisis dan dinamis di masa
D. Manfaat Penelitian
kepuasan pelanggan.
bagi peneliti untuk dapat berfikir secara analisis dan dinamis di masa yang akan datang.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Manajemen
pemasaran, maka manajer pemasaran sebagai salah satu fungsi perusahaan harus
konsumen. Pengertian manajemen ini mencakup kegiatan yang sangat luas, bukan
segala aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat baik berupa
barang maupun jasa, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.
profesinya, oleh sebab itu sangatlah diperlukan gambaran yang jelas tentang arti
rumusan pemasran yang dikemukakan oleh ahli pemasaran seprti yang dikutip di
bawah ini.
6
sahamnya.
perncangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan
layanan untuk menimbulkan pertukaran yang bias memenuhi tujuan individu dan
organisasi.
yang diarahkan kepada pemuasan kebutuhan dan keinginan melalui suatu proses
pertukaran. Dalam hal ini pertukaran yang dimaksud adalah barang dan jasa, serta
uang dan tenaga. Kegiatan manajemen melibatkan dua pihak yang salling
yang lainnya ingin memproleh laba. Pihak-pihak yang dimaksud adalah produsen
adalah pihak yang memiliki kebutuhan dan keinginan untuk dipenuhi. Jadi
disebabkan karena adanya kepetingan dari masing-masing pihak, maka timbul lah
yang di sebut pertukaran atau arus perpindahan barang dan jasa dari produsen
menentukan cara-cara promosi yang tepat dan pola distribusi produk yang efektif.
7
memberikan kepuasan bagi konsumen yang ada maupun pembeli yang potensial,
sehingga pemasaran bukanlah suatu kegiatan yang statis sifatnya melainkan suatu
2. Karakteristik Jasa
A. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu
sendiri mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan personal (Personal Service)
sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa
yang telah berusaha mendefinisikan pengertian jasa. Berikut ini adalah beberapa
diantaranya :
Kotler (2016) mengatakan bahwa jasa adalah Setiap tindakan atau kinerja
yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarkan tidak
saja terkait atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik.
tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa
Dari berbagai definisi diatas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek
interaksi antara pihak konsumen dan pemberian jasa, meskipun pihak-pihak yang
terlibat tidak selalu menyadari. Jasa juga bukan merupakan brang, jasa adalah
Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya
tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya
dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan
B. Penelitian Terdahulu
1. Tangible, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
prasarna fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata
4. Tangible, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
prasarna fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata
7. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan, dan
8. Emphanty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
keinginan konsumen.
yang dapat dijadikan pedoma, Selain karena kepuasan itu sifatnya relative juga
responsivess (daya tanggap), tangibility (bukti fisik), dan emphaty (empati). Jika
PT. PLN (Persero) mampu menjabarkan kelima dimensi tersebut dalam suatu
dengan kata lain harapan konsumen untuk merasa puas, baik pada saat terjadinya
yang deterimanya. Ketidak puasan akan timbul jika harapan dan keinginan
berikut.
Perusahaan
Manajemen Manajemen
Internal Eksternal
Manajemen
Interaktif
Untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik, sangat penting untuk para
kepada pelanggan.
produsen pekerjaan.
dalam menikmati barang dan jasa yang ditawarkan pada konsumen, sehingga yang
dirasakan oleh konsumen adalah keinginian yang selalu terpenuhi dan harapan
terhadap performa barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen dapat diterima.
mengenai kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu pelanggan memegang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil produk
Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja
pelanggan yang ditinjau dan sisi pelanggan yaitu mengenai apa yang telah
oleh perusahaan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya nilai tambah dari
suatu produk, maka pelanggan menjadi lebih puas dan kemungkinan untuk
menjadi pelanggan suatu produk tersebut dalam waktu lama akan sangat besar.
Kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain
pelanggannya karena biaya yang dikeluarkan untuk menarik pelanggan baru akan
yang tinggi. Pelanggan yang merasa puas akan bersedia dating kembali
Yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari fisiknya.
Contohnya : jaringan listrik PT. PLN (Persero) yang cukup luas dan terjangkau.
b) Mutu pelayanan
c) Harga
memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain. Contohnya bila PT.
PLN (Persero) tidak menaikkan tarif listrik maka pelanggan akan memberikan
nilai yang baik atau harga yang ditetapkan sesuai dengan fasilitas yang
disediakan.
d) Waktu penyerahan
15
atau jasa dari perusahaan bias tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati.
e) Keamanan
Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2014) ada empat metode
untuk melaporan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat berupa kotak saran
dan telepon pengaduan bagi pelanggan. Alur informasi ini memberikan banyak
gagasan baik dan industrik dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaikan
masalah.
menelpon secara acak dari pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap
saingannya.
16
melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah yng dialami waktu membeli
produk dari industri sendiri maupun industri saingannya. Selain itu pelanggan
tidak.
Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau berganti
kurang baik, produknya kurang dapat diadalkan dan seterusnya, sehingga dapat
Untuk mendukung penelitian ini maka penulis memaparkan studi yang relevan:
1. Penelitian yang ditulis oleh Eva Puspita Sari (2014) dalam penelitiannya yang
2. Penelitian yang ditulis oleh Egan Leo (2014) dalam penelitiannya yang berjudul :
Kereta Api Bukit serelo di PT.KAI (Persero) Subdivre III.1 Kertapati. pelayanan
menggunakan jasa kereta api Bukit Serelo adalah 1,528 unit. Koefisien regresi (b)
=0,644 yang diartinya positif. Hal ini menjelaskan jika kualitas pelayanan
kenaikan sebesar 0,664 unit. Diperoleh koefisien determinasi (R 2 =0,422), hal ini
F. Kerangka berfikir
yang dapat dijadikan pedoma, selain karena kepuasan itu sifatnya relative juga
responsivess (daya tanggap), tangibility (bukti fisik), dan emphaty (empati). Jika
PT. PLN (Persero) mampu menjabarkan kelima dimensi tersebut dalam suatu
dengan kata lain harapan konsumen untuk merasa puas, baik pada saat terjadinya
pelayanan yang deterimanya. Ketidak puasan akan timbul jika harapan dan
sebagai berikut.
G. Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok penelitian dan tujuan yang ingin dicapai, maka
1. Diduga bahwa kualitas pelayanan jasa yang terdiri dari Tangible, Realibility,
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama bulan maret 2021 hingga juni 2021.
1) Observasi
20
2) Wawancara
Yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan mewawancarai pihak-
pihak yang bersangkutan dalam organisasi untuk memperoleh data yang
berhubungn dengan materi pembahasan.
3) Kuesioner
2) Sumber Data
21
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh melalui pencatatan dokumen-
dokumen perusahaan dan dari industri terkait yang ada hubungannya dengan
pembahasan penulis.
2. Sampel
Sedangkan sampel menurut sugiono (2017) adalah :“Bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”Jumlah sampel dalam penelitian
22
ditentukan berdasarkan rumus Slovin dikutip oleh Husein Umar (2013) adalah
sebagai berikut:
N
n=
1+ Ne
Di mana :
n : Ukuran Sampel
e : Nilai kritis
1. Analisis Kualitatif
23
2. Analisis Kuantitatif
Analisis yang menggunakan data-data yang dinyatakan dalam
bentuk angka di mana data tersebut merupakan variable-variabel yang dianggap
berpengaruh terhadap perilaku konsumen dan pengaruhnya terhadap kepuasan
pelanggan PT. PLN (Persero) di Palembang dalam kategori-kategori yang pada
akhirnya akan menjadi total skor dari pengisian kuesioner oleh responden.
nilai tertinggi-terendah
Interval =
Jumlah kelas
5-1
24
Interval =
Di mana:
a : Konstanta
b : Koefisien Kolerasi
Kriteria pengujian
Ho ditolak jika Fsig < 0,05
Ho diterima jika Fsig > 0,05
25
kesimpulan
menerima atau menolak
2. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan mengetahui apakah variabel independen secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Langkah-langkah untuk melakukan uhi t sebagai berikut :
● Hipotesis
● Tingkat signifikansi
Jika signifikansi tsig > 0.05, berarti Ho diterima atau Ha ditolak. Jika
signifikansi tsig < 0,05, berarti HO ditolak atau Ha diterima.
26
● Menetukan tsig
(df) = n-k-1
● Kriterial pengujian
Tabel 3.1
perusahan. terjamin.
Empathy 1. Karyawan 1,2
(Empati) yaitu memahami keperluan
memberikan yang khusus dari
perhtian yang pelanggan.
tulus dan bersifat 2. Karyawan memberi 3,4
individual atau kesempatan bertanya
pribadi yang pada pelanggan.
diberikan kepada
para pelanggan
dengan berupaya
memahami
keinginan
konsumen.
. Tangible (Bukti 1. Penampilan dalam 1,2
Fisik) yaitu perusahaan
kemampuan 2. Penampilan luar 3,4
suatu perusahaan fasilitas fisik
dalam perusahaan
menunjukkan
eksistensi kepada
pihak eksternal.
Penampilan dan
kemampuan
sarana dan
prasarana fisik
perusahaan dan
keadaan
lingkungan
sekitarnya adalah
bukti nyata dari
pelayanan oleh
29
pemberi jasa.
Kepuasaan Kepuasaan 1.Produk baru yang 1,2
Pelanggan pelanggan adalah ditawarkan dapat
(Variabel Y) perbedaan antara memenuhi kebutuhan
tingkat kepentingan 2. Kualitas pelayanan 3,4
dan kinerja atau yang dilakukan telah
hasil yang dirasakan. memberikan kepuasan
Rangkuti (2018)
BAB IV
lahat tahun 1931, Muara Enim tahun 1931, Baturaja dan Bengkulu tahun 1931.
Sebelum pecah paerang dunia II NV. NIGEM berubah nama menjadi
NV.OGEM.