Anda di halaman 1dari 2

05/11/2019 Untitled Document

CARA KERJA AKI

PERUBAHAN KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN PEMAKAIAN

Pemakaian Pengisian

Kondisi Bermuatan Penuh Kondisi Terpakai Habis

Elektrolit PEMAKAIAN Pelat(+) Pelat(-)


Pelat(+) Pelat(-) Pb
PbSO4 Elektrolit PbSO4
PB02 Timbal + 2H2SO4 - Timbal + +
Asam Sulfat Timbal 2H2O air Timbal
Peroksida dan Air berpori PENGISIAN Sulfat Sulfat

1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK


Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya,
lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam
sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat
pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi
kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat
positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi
aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus
(soak).

2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK


Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang
berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida
terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif,
sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk
asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.

PENURUNAN BERAT JENIS ACCU ZUUR


SELAMA PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi
jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu
zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C,
bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200
pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar 70%
www.gs.astra.co.id/ina/library/6carakerjaaki.htm 1/2
05/11/2019 Untitled Document

BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI SUHU


Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan
berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu.
Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang
beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis
akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius
dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis menurut perjanjian adalah untuk
suhu 20°C.

PERUBAHAN TEMPERATUR

S 20 = St + 0.0007 ( t - 20 )

Contoh: Misainya kita memiliki accu


zuur dengan kondisi sbb:
S = Berat Jenis pada temp. 20°C. Berat Jenis ( terukur ) = 1.250
St = Berat jenis terukur
Temperatur= 33°C
t = Temperatur accu Zuur.
maka berat jenis pada 20°C adalah
S20 = 1.250 + 0.0007 (33 - 20)
Tabel Perubahan Accu Zuur
= 1.250 + 0.0091
= 1.2591

Tabel Perubahan Accu Zuur.


Temperatur 1.260 (20°C)

5 1.271
10 1.267
15 1.264
20 1.260
25 1.256
30 1.253
35 1.249
40 1.245
45 1.242
50 1.238
55 1.235
60 1.232

www.gs.astra.co.id/ina/library/6carakerjaaki.htm 2/2

Anda mungkin juga menyukai