Anda di halaman 1dari 3

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Kalor
Kalor merupakan panas yang bisa berpindah dari benda yang memiliki kelebihan kalor
menuju benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu. Dalam satuan
internasional, kalor dinyatakan dengan Joule. Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori.
Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk
mengubah suhu benda sebesar satu satuan suhu. 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya
kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1°C. 1 kalori = 4,2 Joule
dan 1 Joule = 0,24 kalori. Kalor mengalir dari satu bagian sistem ke bagian yang lain karena
terdapat perbedaan temperatur (Puspitasari, 2020). Secara matematis, banyaknya kalor yang
diserap atau dilepas suatu zat dinyatakan melalui persamaan berikut :
Q=m. c . ∆T
Keterangan : Q = Kalor yang dibutuhkan
m = massa kalor
c = kalor jenis
∆T = perubahan suhu
Sedangkan kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu (T) satu satuan massa (m) benda sebesar satu derajat. Jika sebuah balok logam (massa
m) dipanaskan hingga suhu T1 kemudian balok dimasukkan ke dalam air dingin pada
kalorimeter (dengan massa m2 dan suhu T2). Saat suhu balok logam turun dan suhu
kalorimeter serta air yang ada di dalamnya meningkat hingga mencapai kesetimbangan
termal, suhu sistem adalah T3 (Puspitasari, 2020). Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut :
C=m . c atau H =Q/∆ T
Keterangan : C = kapasitas kalor
Q = Kalor yang dibutuhkan
c = kalor jenis
m = massa kalor

2.2 Asas Black


Kalor yang dilepas oleh balok logam sama dengan kalor yang diterima oleh kalorimeter dan
air. Prinsip kalor ini dinamakan dengan asas black. Seorang ilmuwan Inggris yaitu Joseph
Black yang hidup pada 1720-1749 mengadakan pengamatan mengenai kalor. Asas Black
berbunyi sebagai berikut “jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang
dilepaskan”.
Dari situ dapat dijabarkan apabila dua buah zat yang berbeda suhunya disentuhkan, maka zat
yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor. Jumlah kalor yang dilepaskan tersebut
akan diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Secara garis besar Asas Black dikemukakan
oleh Joseph Black, di mana asas ini merupakan suatu prinsip dalam termodinamika yang
berbunyi "Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya
lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah".
Asas Black secara sistematis dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Qlepas=Qterima
m1. c1 (T1-Tc) = m2. c2 (Tc-T2) + mkal + ckal
Keterangan : m1 = massa benda bersuhu tinggi
m2 = massa benda bersuhu rendah
c1 = kalor jenis benda bersuhu tinggi
c2 = kalor jenis benda bersuhu rendah
T1 = suhu dari benda bersuhu tinggi
T2 = suhu dari benda bersuhu rendah
Tc = suhu akhir kedua benda
Karena hanya beda temperatur yang ada dalam persamaan di atas dan kelvin dengan Celsius
berukuran sama, maka temperatur dapat diukur dengan skala Celsius maupun kelvin tanpa
mempengaruhi hasil (Muran, 2004).
Kalor jenis beberapa zat dapat dilihat pada tabel berikut :
Zat Kalor jenis Kalor jenis
Kal/g°C J/kg K
Air 1,00 4200
Air laut 0,93 3900
Alkohol 0,55 230
Minyak tanah 0,52 220
Raksa 0,033 140
Es 0,595 2500
Aluminum 0,214 900
Kaca 0,16 670
Besi 0,11 460
Tembaga 0,093 390
Kuningan 0,90 380
Perak 0,056 230
Emas 0,031 130
Timbal 0,031 130

Anda mungkin juga menyukai