2.laporan Tutorial Kasus 1 Keperawatan Kel
2.laporan Tutorial Kasus 1 Keperawatan Kel
KEPERAWATAN KELUARGA
KASUS I
Disusun oleh:
TUTOR H
Olivia Rizki Khaerani 220110160090
Ricky Simbolon 220110160091
Jihan Salimah 220110160092
Annisa Rahmafillah 220110160093
Aulia Nurhanifa 220110160094
Dylla Iztiazahra 220110160095
Via Fauziati 220110160096
Astriani Nur Afifah 220110160097
Luciana Tasya 220110160098
Naomi Sella Aprilia 220110160099
Andreas Leonando 220110160100
Ghilbran Fathurido 220110160101
Astrie Grace D’olivia N 220110160103
Lisa Noviana 220110160104
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
JATINANGOR
2018
LAPORAN TUTORIAL KEPERAWATAN KELUARGA
KASUS 1
Keluarga Tn A (40 tahun) terdiri dari istri (Ny B-33 tahun), dua anak perempuan (AnC-15
tahun & An D-4 tahun), dua anak lelaki (An E-8 tahun & An F-7 tahun) telah dikunjungi oleh
perawat komunitas Y. Dalam family folder di sentra keperawatan, keluarga ini memiliki
masalah stress marital, kesulitan keuangan, nutrisi keluarga yang kurang, anak yang sering
bolos sekolah, dan seringnya kejadian penyakit infeksi pada anak. An C dan An E adalah
bukan anak kandung Ny B, tetapi mereka adalah hasil perkawinan Tn A dengan istri
sebelumnya (Ny. H-35 tahun). An C dan An E akan tinggal bersama dengan Ny H hanya
pada saat liburan sekolah. Masalah yang dialami keluarga saat ini kemungkinan disebabkan
oleh tidak terpenuhinya tugas perkembangan keluaga Tn A dan lumrah terjadi pada jenis
keluarga ini. Keluarga ini memang terhubung oleh ikatan darah dan perkawinan, tetapi
struktur keluarga Tn A cukup unik dalam hal pola komunikasi, struktur kekuasaan, struktur
peran, dan nilai keluarga. Perawat komunitas akan melakukan pengkajian mendalam untuk
fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, dan tidak lupa untuk membuat genogram
keluarga. Dengan pengkajian yang lengkap akan membantu perawat komunitas dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga yang optimal.
STEP 1
Klarifikasi istilah yang belum diketahui dalam kasus dan mencari istilah yang belum
diketahui.
1. Genogram: silsilah keluarga, dari kata gen dan diagram.
2. Struktur kekuasaan : hirarki dalam keluarga.
3. Stuktur peran: sebuah tanggung jawab, hak dan kewajiban setiap individu di dalam
keluarga.
4. Stres Marital: stres yang disebabkan masalah pernikahan.
5. Stres dan Koping Keluarga: adaptasi yang sesuai terhadap masalah yang terjadi di
dalam keluarga.
6. Nilai Keluarga: cara memandang antara sesama anggota keluarga atau bagaimana cara
pandang anggota keluarga terhadap lingkungan sosial sesuai dengan yang diajarkan di
dalam keluarga.
7. Fungsi keluarga: arti keluarga untuk setiap individu di dalamnya.
8. Tugas perkembangan keluarga: targetan yang harus dipenuhi untuk menjamin
meningkatnya kualitas hidup setiap individu anggota keluarga.
9. Family Folder: rekap medis keluarga.
STEP 2
Mendefiniskan masalah berdasarkan kasus dari berbagai pandangan terhadap skenario
dengan bentuk pertanyaan.
1. Apa yang menyebabkan kurang terpenuhinya nutrisi keluarga?
2. Apa yang menyebabkan keluarga mengalami kesulitan keluarga?
3. Mengapa tugas keluarga tidak terpenuhi?
4. Apa yang dimaksud dengan pola unik komunikasi pada keluarga tersebut?
5. Apa yang menyebabkan anak E dan C tinggal bersama nyonya H saat liburan saja?
6. Apa yang menyebabkan anak sering bolos sekolah?
7. Apa yang menyebabkan keluarga mengalami stres marital?
8. Apa hal yang perlu diperbaiki dalam keluarga untuk menghadapi stres marital?
9. Mengapa fungsi dan peran keluarga belum berjalan dengan baik?
10. Mengapa anak sering mengalami penyakit infeksi?
11. Tugas perkembangan keluarga apa yang belum terpenuhi?
STEP 3
Mendiskusikan masalah yang telah teridentifikasi dalam step 2 dengan jawaban singkat dari
pertanyaan pada step 2 berdasarkan pengetahuan dasar mahasiswa tanpa referensi.
1. Nutrisi keluarga tidak terpenuhi karena eterbatasan finansial sehingga keluarga tidak
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi setiap anggota keluarganya.
2. Keluarga mengalami kesulitan karena:
- Banyaknya kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.
- Tidak seimbangnya antara pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga.
- Tidak mampu mengelola keuangan.
- Tidak optimal dalam melakukan peran dalam keluarga.
3. Tugas keluarga tidak terpenuhi karena:
- Keluarga memiliki struktur dan peran keluarga yang unik
- Fungsi dan peran keluarga yang tidak baik
- Proses adaptasi antar keluarga masih kurang
4. Pola unik dalam komunikasi keluarga tersebut terjadi karena alur komunikasi yang
berbeda dari keluarga lainnya.
5. Penyebab anak E dan C tinggal bersama nyonya H saat liburan saja adalah:
- Hak asuh anak ada pada ayahnya.
- Anak tetap menjalin komunikasi dengan ibunya.
- Anak merasa tidak nyaman dengan keluarga barunya.
6. Penyebab anak sering bolos sekolah adalah kurangnya pantauan dan dukungan
motivasi dari keluarga.
7. Penyebab keluarga mengalami stres marital adalah komunikasi yang kurang efektif,
ekonomi yang tidak mendukung, kesehatan yang kurang baik, psikologis yang
tertekan, masalah anak, fungsi anggota keluarga yang tidak berjalan sesuai dengan
perannya, kekuasaan yang tidak seimbang, lemahnya koping stres keluarga, dan
perbedaan prinsip antara sesama anggota keluarga.
8. Hal yang perlu diperbaiki dalam keluarga untuk menghadapi stres marital adalah:
- Mempererat komunikasi antara sesama anggota keluarga.
- Melakukan mediasi antara sesama anggota keluarga.
- Memperbaiki spiritual keluarga.
9. Fungsi dan peran keluarga belum berjalan dengan baik karena keluarga mengalami
stres marital dan problematika keluarga.
10. Anak sering mengalami penyakit infeksi karena:
- Kondisi psikologis terganggu.
- Kebutuhan nutrisi anak kurang terpenuhi.
- Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai penyakit.
11. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan peran dalam keluarga yang mendukung fisik dan
psikologis dari anggota individu keluarga.
STEP 4
Analisis masalah, review step 2 dan 3 dengan diskusi interaktif membuat peta konsep yang
berisi kesimpulan keseluruhan.
Definisi
Stres dan
Jenis
Koping
KELUARG
Fungsi dan
Peran
A Tugas
Perkembangan
Genogram Struktur
STEP 5
Merumuskan learning objective berdasarkan kesepakatan kelompok dengan persetujuan
dosen tutor. Minimal tujuan khusus harus dicapai.
1. Pengertian keluarga dan keperawatan keluarga.
2. Jenis-jenis keluarga.
3. Tugas dan perkembangan keluarga.
4. Struktur keluarga.
5. Genogram keluarga.
6. Fungsi dan peran keluarga.
7. Stres dan koping keluarga.
8. Aspek legal etik keperawatan keluarga.
9. Tugas dan perkembangan yang belum terpenuhi.
STEP 6
Self study, mahasiswa belajar mandiri dengan mencari sumber berdasarkan tujuan belajar
yang sudah disepakati kelompok
STEP 7
Hasil Reporting berdasarkan Lerning Objective :
1. Pengertian Keluarga dan Keperawatan Keluarga
a. Pengertian Keluarga
Menurut Duvall & Logan (1986) dalam Friedman (1998), keluarga merupakan
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial, dari tiap anggota keluarga.
Menurut Hanson (2001) dalam Doane & Vercoe (2005), keluarga merupakan
orang yang punya hubungan resmi (ikatan darah, adopsi, perkawinan atau perwalian,
hubungan sosial dan hubungan psikologi).
Keluarga adalah sistem sosial yang terdiri dari dua atau lebih yang
dihubungkan karena hubungan darah perkawinan atau adopsi, tinggal Bersama untuk
menciptakan budaya tertentu (Setiawan, 2016).
Di lain sisi, Broom & Selznik (1973) dalam Logan & Dawkins (1986)
mendefinisikan keluarga sebagai unit berbasis persaudaraan (kin-based cooperative
unit). Keluarga terbagi ke dalam dua tipe:
1. Consanguine Family
Terbentuk berdasarkan hubungan darah
Contoh: orang tua dan anak
2. Conjugal Family
Terbentuk akibat adanya ikatan pernikahan
Contoh: suami dan istri
2. Jenis Keluarga
Secara Tradisional
a. Keluarga inti, yaitu terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
b. Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
mempunyai hubungan darah
Secara Modern
a. Traditional nuclear, yaitu keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dalam
suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
b. Reconstituted nuclear, yaitu pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam satu rumah dengan anak-
anaknya.
c. Middle age/aging couple, yaitu suami sebagai pencari uang, istri di rumah
keduanya bekerja di rumah, dan anak bepergian.
d. Dyadic nuclear, yaitu suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
anak.
e. Single parent, yaitu satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
f. Dual carrier, yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
g. Commuter married, yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah
h. Single adult, yaitu wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dan tidak
menikah
i. Three generation, yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
j. Institusional, yaitu anak-anak atau dewasa tinggal dalam suatu panti
k. Communal, yaitu satu rumah terdiri dari dua/lebih pasangan monogamy
l. Group marriage, yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya
di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang
lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
m. Unmarried parent and child, yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak
dikehendaki dan anaknya diadopsi
n. Cohibing couple, yaitu dua orang (sepasang) yang tinggal bersama tanpa kawin
o. Gay and lesbian couple, yaitu keluarga yang dengan pasangan jenis kelamin
sama
b) Tahap II: keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama dimulai sejak hamil
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan atau
2,5 tahun. Tugas perkembangannya, yaitu:
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun. Tugas perkembangan:
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun dan berakhir pada saat anak berumur 12
tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga
sangat sibuk. Tugas perkembangan keluarga, yaitu:
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. Tugas perkembangan keluarga, yaitu:
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terkhir meningalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan atau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas
perkembangannya:
Tahap ini dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pension
atau salah satu pasangan meninggal. Fase dianggap paling sulit karena masa usia
lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas
perkembangannya:
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan. Fokus mempertahankan kesehatan pada
pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup, pekerjaan
dan lain sebagainya.
Dimulai pada saat pension sampai salah satu pasangan meninggal dan keduanya
meninggal. Tugas perkembangan:
4. Struktur Keluarga
5. Genogram
Genogram adalah struktur atau kerangka dari beberapa generasi keluarga. Ini
termasuk struktur dan komposisi keluarga, menggunakan simbol untuk menggambarkan
keanggotaan keluarga, hubungan biologis, emosional, dan hukum, dan ketergantungan
antar anggota. (McGoldrick et al., 1999).
Aspek legal adalah hukum. Didasarkan pada peraturan dan regulasi yang ada pada
masyarakat dan bersifat mengikat pada setiap anggotanya. Dua istilah legal yang wajib
dipahami oleh perawat adalah kelalaian dan malprktik. Kelalaian diartikan sebagai
kegagalan sesesorang dalam melakukan perawatan dan melindungi orang lain dari
bahaya. Malpraktik diartikan sebagai kelalaian yang dilakukan oleh seorang profesional
dalam memberikan perawatan bagi orang lain.
Setiawan, Ridwan. (2016). Teori dan Praktek Keperawatan Keluarga. Semarang : Unnes
Press
Harnilawati, 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Pustaka As Salam: Sulawesi
Selatan
Efendy, F., & Makhfudli. (Ed.). (2009). Keperawatan Kesehatan
Komunitas: Teori dan Praktik Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Frame. M . W. 2000. 'The Spiritual Genogram In Family Therapy': Journal of Marital and
Family Therapy. Vol. 26, No. 2,211-216
Maryam, 2016, ‘Stres Keluarga: Model dan Pengukurannya’, Jurnal Psikoislamedia, Vol. 1,
No 2, hh. 335-336.
Bowman, G. D & Stern, M. (....). ‘Adjustment to occupational stress: The relationship of
perceived control to affectiveness of coping strategies’. Jurnal of Counseling
Psychology. V 42 No 2.
Sudiharto. 2014. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta: EGC