Anda di halaman 1dari 5

1.

Hadis dan Ayat dalam Al Qur’an mengenai Kepemimpinan


1) Hadist Pemimpin Memikul Tanggung Jawab (١١٩٩:‫)اللؤلؤ والمرجان‬

     ‫اع َو‬ ٍ ‫اس َر‬ِ َّ‫ فَاألَ ِم ْي ُر الَّ ِذيْ َعلَى الن‬,‫اع فَ َم ْسئُو ٌل ع َْن َر ِعيَّتِ ِه‬
ٍ ‫ ُك ُّل ُك ْم َر‬:‫ قَا َل‬, ِ‫أَ َّن َر ُس ُل هللا‬, ‫~ َع ْب ِد هللاِ بْنُ ُع َم ُر‬١١٩٩
َ
‫ ِد ِه َو ِه َي‬:‫ا َو َول‬::َ‫ت بَ ْعلِه‬ َ ٌ
ِ ‫ة َعلى بَ ْي‬:‫اع ْي‬ِ ‫رْ أة َر‬::‫ َوال َم‬,‫ئو ٌل َعنهُ ْم‬:‫ َوهُ َو َم ْس‬,‫راع َعلَى أَ ْه ِل بَ ْيتِ ِه‬
ُ َ ْ ْ ُ ٍ ‫ َوال َّر ُج ُل‬,‫هُ َو َم ْسئُو ٌل َع ْنهُ ْم‬
ُّ
‫اع َو ُكل ُك ْم َم ْسئُو ٌل ع َْن َر ِعيَّتِ ِه‬ ُّ َ
ٍ ‫أالَ فَ ُكل ُك ْم َر‬, ُ‫ال َسيِّ ِد ِه َوه َُو َم ْسئُو ٌل َع ْنه‬ِ ‫اع َعلَى َم‬ ٍ ‫ َو ْال َع ْب ُد َر‬,‫َم ْسئُولَةٌ َع ْنهُ ْم‬
     (‫ باب كراهية التطاول على الرقيق‬١٧:‫ كتاب العتق‬٤٩ : ‫)أخرجه البخري في‬

Terjemah:
1199 ~ Abdullah bin Umar, dia berkata: Rasulullah bersabda “Kalian semua adalah
pemimpin dan bertanggung jawab terhadap rakyat yang dipimpinnya. Seorang
raja memimpin rakyatnya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya itu.
Seorang suami memimpin keluarganya, dan akan ditanya kepemimpinannya
itu. Seorang ibu memimpin rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia akan
ditanya tentang kepemimpinannya itu. Seorang budak mengelola harta
majikannya dan akan ditanya tentang pengelolaanya. Ingatlah bahwa kalian
semua memimpin dan akan ditanya pertanggung jawabannya atas
kepemimpinannya itu.”
     [Al-Bukhari meletakkan hadits ini di kitab 49; Budak. Bab 17; dibencinya
perbuatan menyiksa budak.]

2) Hadis Wanita Menjadi Pemimpin (١٤٢٢:‫)بلغ المرام‬

َ :‫وْ ٌم َولَّوْ ا أَ ْم‬::َ‫ لَ ْن يُ ْفلِ َح ق‬:‫ال‬:


‫رهُ ُم‬: َ :َ‫ َع ِن الـنَّبِ ِّي ق‬,  َ‫~ َو ع َْن أَبِي بَ َك َرة‬١٤٢٢
ً‫اَ ْم َرة‬
(‫)رواه البخاري‬

Terjemah:
Dari Abu Bakrah bahwa Nabi bersabda: "Tidak akan bahagia suatu kaum yang
menyerahkan kekuasaan mereka kepada seorang perempuan." [Riwayat Bukhari]

3) Surat Ali ‘Imran Ayat 28

“Janganlah  orang-orang  mukmin  mengambil  orang-orang  kafir  menjadi  WALI


(waly) pemimpin, teman setia, pelindung) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah,
kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan
Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah
kamu kembal.” (QS:  Ali Imron: 28).

4) QS:  An Nisa’: 144

:‫ا‬:‫ و‬:ُ‫ ل‬:‫ َع‬:‫ج‬:ْ :َ‫ ت‬:‫ن‬:ْ :َ‫ أ‬:‫ن‬:َ :‫ و‬:‫ ُد‬:‫ ي‬:‫ ِر‬:ُ‫ ت‬:َ‫ أ‬:ۚ :‫ن‬:َ :‫ ي‬:ِ‫ ن‬:‫ ِم‬:‫ؤ‬:ْ :‫ ُم‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ ِن‬:‫ و‬:‫ ُد‬:‫ن‬:ْ :‫ ِم‬:‫ َء‬:‫ ا‬:َ‫ ي‬:ِ‫ ل‬:‫و‬:ْ :َ‫ أ‬:‫ن‬:َ :‫ ي‬:‫ ِر‬:ِ‫ف‬:‫ ا‬:‫ َك‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ا‬:‫ و‬:‫ ُذ‬:‫خ‬:ِ َّ:‫ ت‬:َ‫ اَل ت‬:‫ا‬:‫ و‬:ُ‫ ن‬:‫ َم‬:‫ آ‬:‫ن‬:َ :‫ ي‬:‫َّ ِذ‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ ا‬:َ‫ُّ ه‬:‫ ي‬:َ‫ أ‬:‫ ا‬:َ‫ي‬
َ :‫ ْل‬:‫ ُس‬:‫م‬:ْ :‫ ُك‬:‫ ْي‬:َ‫ ل‬:‫ َع‬:ِ ‫هَّلِل‬
:‫ ا‬:ً‫ن‬:‫ ي‬:ِ‫ ب‬:‫ ُم‬:‫ ا‬:ً‫ن‬:‫ ا‬:‫ط‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir
menjadi wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah kami
ingin mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (QS:  An
Nisa’: 144).

5) QS:  Al-Ma’aidah : 57

“Hai  orang-orang  yang  beriman,  janganlah  kamu  mengambil  orang-orang  yang


membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang
yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang
musyrik) sebagai WALI (pemimpinmu).  Dan  bertakwalah kepada Allah  jika 
kamu betul-betul orang-orang yang beriman,” (QS:  Al-Ma’aidah : 57

6) QS: At-Taubah : 23

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-


saudaramu   menjadi   wali  (pemimpin/pelindung)   jika   mereka   lebih  
mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan
mereka WALI, maka mereka itulah orang-orang yang zalim,” (QS: At-Taubah : 23).
7) QS: An-Nisa’: 138-139

……………….

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan


yang pedih. (Yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi wali
(pemimpin/teman penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah
mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua
kekuatan kepunyaan Allah,” (QS: An-Nisa’: 138-139).

2. Hadist dan ayat mengenai kewirausahaan


1) Hadis Ashim bin Ubaidillah tentang kecintaan Allah terhadap orang yang
berkarya
‫ؤمن‬:‫ { إن هللا يحب الم‬: ‫لم‬:‫ه وس‬:‫لى هللا علي‬:‫ول هللا ص‬:‫ال رس‬:‫ ق‬: ‫ال‬:‫ ق‬، ‫ه‬:‫ عن أبي‬، ‫ عن سالم‬، ‫عن عاصم بن عبد هللا‬
) ‫( أخرجه البيهقي‬             } ‫ { الشاب المحترف‬: ‫المحتر } وفي رواية ابن عبدان‬
Dari Ashim bin Ubaidillah, dari Salim, dari bapaknya, dia berkata, Rasulullah
SAW. telah bersabda “sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang berkarya/
bekerja keras.” Dan di dalam riwayat Ibnu Abdan, “pemuda yang berkarya/ bekerja
keras.” (H.R. Baihaqy)

2) Hadis Anas bin Malik tentang keseimbangan hidup di dunia dan di akhirat
َّ ‫ك ُد ْنيَاهُ آل ِخ َرتِ ِه َوال آ ِخ َرتُهُ لِ ُد ْنيَاهُ َحت‬
‫ى‬ َ ‫ لَي‬: ‫صلَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ْس بِ َخي ِْر ُك ْم َم ْن ت ََر‬ َ َ‫ ق‬، ‫ك قَا َل‬
َ ِ‫ال َر ُس ُل هللا‬ َ ‫ع َْن أَن‬
ٍ ِ‫َس ب ِْن َمل‬
َّ
) ‫( رواه الديلمي وابن عساكر‬   ‫اآلخ َر ِة َوالتَكوْ نوْ ا كال َعلى الناس‬ َ َّ ُ ُ َ َ ٌ ْ َ ْ
ِ ‫ُصيْبُ ِمنهُ َما َج ِم ْيعًا فإ ِ َّن ال ُّدن َي بَالغ إِلى‬ِ ‫ي‬

Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah SAW. bersabda: bukankah orang yang
paling baik di antara kamu orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk
mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia sehingga dapat
memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju
kehidupan akhirat. Janganlah kamu menjadi beban orang lain. (H.R. Ad Dailamy dan
Ibnu Asakir)

3) Hadis Miqdam bin Ma’dikariba tentang Nabi Daud makan dari usahanya sendiri
‫ط خَ ْيرًا ِم ْن أَ ْن يَأْ ُك َل‬
ُّ َ‫ط َعا ًما ق‬
َ ‫ َما أَ َك َل اَ َح ٌد‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم قَا َل‬
َ ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ عَن النبي‬ َ ‫ع َْن ْال ِم ْقد َِام ب ِْن َم ْع ِديَ ْك ِر‬
ِ ‫ب َر‬
ْ
) ‫البخارى‬ ‫(رواه‬ ]1[.‫ي هللا دَا ُو َد َعلَ ْي ِه ال َّسالَم َكانَ يَأ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه‬ َّ ِ‫ َوإِ َّن نَب‬، ‫ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه‬
Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib RA. : Nabi SAW. bersabda, “tidak ada makanan
yang lebih baik dari seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari uang hasil
keringatnya sendiri. Nabi Allah, Daud AS. makan dari hasil keringatnya sendiri.”
(H.R. Al Bukhori)[2]
4) Surah An-Nisa : 29

‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ال تَأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل إِال أَ ْن تَ ُكونَ تِ َجا َرةً ع َْن‬
‫اض ِم ْن ُك ْم َوال تَ ْقتُلُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬
ٍ ‫ت ََر‬

Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil, kecuali gengan jalan perdagangan yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sungguh,
Allah Maha Penyayang kepadamu".

5) Surah At-Taubah : 24

ُ‫قُلْ إِ ْن َكانَ آبَا ُؤ ُك ْم َوأَ ْبنَا ُؤ ُك ْم َوإِ ْخ َوانُ ُك ْم َوأَ ْز َوا ُج ُك ْم َو َع ِشي َرتُ ُك ْم َوأَ ْم َوا ٌل ا ْقتَ َر ْفتُ ُموهَا َوتِ َجا َرةٌ ت َْخ َشوْ نَ َك َسا َدهَا َو َم َسا ِكن‬
‫ضوْ نَهَا أَ َحبَّ إِلَ ْي ُك ْم‬ َ ْ‫تَر‬
ْ ْ ‫هَّللا‬ َ ‫هَّللا‬ ْ َّ
َ‫ِمنَ ِ َو َرسُولِ ِه َو ِجهَا ٍد فِي َسبِيلِ ِه فَتَ َربَّصُوا َحتى يَأتِ َي ُ بِأ ْم ِر ِه َو ُ ال يَ ْه ِدي القَوْ َم الفَا ِسقِين‬ ‫هَّللا‬
Artinya:
"Katakanlah, "jika Bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di Jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang pasik".

6) Surah An-Nur : 37

َ ‫ِر َجا ٌل ال تُ ْل ِهي ِه ْم تِ َجا َرةٌ َوال بَ ْي ٌع ع َْن ِذ ْك ِر هَّللا ِ َوإِقَ ِام الصَّال ِة َوإِيتَا ِء ال َّز َكا ِة يَخَافُونَ يَوْ ًما تَتَقَلَّبُ فِي ِه ْالقُلُوبُ َواأل ْب‬
‫صا ُر‬
Artinya:
"laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari (yang dihari itu) hati dan penglihatan menjadi
goncang".

7) Surah Fathir : 29

‫ًًّرا َوعَالنِيَةً يَرْ جُونَ تِ َجا َرةً لَ ْن تَبُو َر‬:´ ‫َاب هَّللا ِ َوأَقَا ُموا الصَّالةَ َوأَ ْنفَقُوا ِم َّما َر َز ْقنَاهُ ْم ِس‬
َ ‫إِ َّن الَّ ِذينَ يَ ْتلُونَ ِكت‬
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi".

8) Surah Al-Jum’ah : 11

ِ ‫َوإِ َذا َرأَوْ ا تِ َجا َرةً أَوْ لَ ْه ًوا ا ْنفَضُّوا إِلَ ْيهَا َوتَ َر ُكوكَ قَائِ ًما قُلْ َما ِع ْن َد هَّللا ِ َخ ْي ٌر ِمنَ اللَّه ِْو َو ِمنَ التِّ َجا َر ِة َوهَّللا ُ خَ ْي ُر الر‬
َ‫َّازقِين‬
Artinya :
"Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju
kepadanya dan mereka tinggallah engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah).
Katakanlah , "Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perdagangan," dan Allah pemberi rezeki yang terbaik".

Anda mungkin juga menyukai