Anda di halaman 1dari 75

METODOLOGI PENELITIAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA
BUKU-BUKU REFERENSI
1. Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. 2005.
Metode Penelitian Kuantitatif. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
2. Donal Ary, Cs. 1982. Pengantar Penelitian Dalam
Pendidikan. Penerjemah : Arief Furchan. Usaha
Nasional. Surabaya.
3. Gulo. 2002, Metode Penelitian. Grasindo. Jakarta.
4. Kerlinger. Asas-Asas Penelitian Behavioral. 2000.
Penerjemah : Landung Simatupang dan Koesoemanto,
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
5. Michael Quinn Patton. 2006. Metode Evaluasi
Kualitatif. Penerjemah : Budi Puspo Priyadi. Penerbit
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
6. Moleong. 1989. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Penerbit Remaja Karya. Bandung.
7. Nana Sudjana dan Ibrahim. 1989. Penelitian
dan Penelitian Pendidikan. Sinar Baru.
Bandung
8. Nana Syaodih S. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Diterbitkan PPs UI dan PT
Remaja Rosdakarya. Bandung.
9. Noeng Muhajir. 1990. Metode Penelitian
Kualitatif. Penerbit Rake Sarasin. Yogyakarta.
10.Saifuddin Azwar. 2001. Metode Penelitian.
Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
11. Strauss & Corbin. 2003. Dasar-Dasar Penelitian
Kualitatif. Penerjemah : Muhammad Shodiq & Imam
Muttaqien. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
12. Subindo Hadisubroto. 1988. Pokok-Pokok
Pengumpulan Data, Analisis Data, Penafsiran Data,
dan Rekomendasi dalam Penelitian Kualitatif. IKIP
Bandung.
13. Suharsimi, Suharjono, dan Supardi. 2007. Penelitian
Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
14. Sukardi. 2010. Metodologin Penelitian Pendidikan.
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
15. Sumadi Suryabrata. 1998. Metodologi Penelitian.
Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
16. Sutopo. 2008. Metode Penelitian Kualitatif.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
17.Yatim Rianto. 2001. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Penerbit Sic. Surabaya.
18.Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif :
Analisis Data. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
19.Emzir. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
Kuantitatif dan Kualitatif. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
20.Gall & Borg. 2003. Educational Research.
Pearson Education. Inc. USA.
21.Julia Brannen. 2005. Memadu Metode
Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Penerjemah :
Nukhtah A. Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari.
Banjarmasin.
22.Nusa Putra. 2012. Research & Depelopment.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
23.Punaji Setyosari. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan dan Pengembangan. Kencana
Predana Media Group. Jakarta.
24.Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta
Bandung.
25.Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan.
Penerbit Aditya Media. Yogyakarta.
26.Sutejo. 2009. Cara Mudah Menulis PTK. Pustaka
Felicha. Yogyakarta.
27.Suwarsih Madya. 2009. Teori dan Praktek
Penelitian Tindakan. Penerbit Alfabeta. Bandung.
PENELITIAN SEBAGAI
KEGIATAN ILMIAH
Penelitian dapat dibedakan:
1. Penelitian Dasar ( Basic Research)
2. Penelitian Terapan (Applied Research)

Penelitian Dasar
a. Hasilnya belum merupakan solusi langsung
dari permasalahan
b. Fungsinya menjelaskan dan memberi
jawaban permasalahan
c. Memberikan alternatif pemecahan masalah
• Selain itu ada berbagai jenis penelitian
bergantung dari tinjauan yang dilakukan

• Apabila ditinjau berdasarkan pendekatan


analisis data yang digunakan, penelitian
dibedakan menjadi
a. Penelitian Kuantitatif
b. Penelitian Kualitatif
• Data yang dianalisis pada:

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

Data berbentuk angka Data bersifat lunak

Diolah menggunakan Dinyatakan dalam bentuk


metode statistik penyandraan

Hasil analisisnya untuk Hasilnya berupa potret


menguji hipotesis keadaan sebenarnya
• Ditinjau dari sifat masalah yang didasarkan
pada kategori fungsionalnya, penelitian dapat
dibedakan menjadi:
1. Penelitian Eksperimen
2. Penelitian Tindakan (Action Research)
3. Penelitian Pengembangan
PENELITIAN EKSPERIMEN
• Beberapa ciri pokok Penelitian Eksperimen
antara lain:
1. Menggunakan kelompok (klas) eksperimen dari
kelompok (klas) kontrol.
2. Variabel-variabel dikendalikan secara tertib dan
ketat, biasanya menggunakan beberapa variabel
bebas dari variabel berikut.
3. Pada umumnya mengkaji hubungan sebab akibat
atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
4. Menggunakan desain faktorial yang jelas.
Contoh desain faktorial:

Metode Ekperimen
Lab. Real Lab. Virtual
Tinggi
Kemampuan Memori
Rendah
Kinestetik
Gaya Belajar
Audio Visual
Contoh Menggunakan Desain Faktorial sbb:

PBL
Eksperimen Demontrasi-Diskusi
Contoh Judul Penelitian Eksperimen
1. PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN
LABORATORIUM VIRTUAL DAN REAL
DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN
GAYA BELAJAR SISWA
2. …………………………………………………………??????
3. …………………………………………………………??????
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
1. PTK disebut juga classrom action research
2. PTK dapat didefinisikan sebagai bentuk
penelitian reflektif dengan melakukan
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
dan meningkatkan kegiatan pembelajaran di
kelas sehingga guru menjadi profesional
3. Problem yang diangkat untuk dipecahkan
pada PTK berangkat dari persoalan praktis
dalam pembelajaran sehari-hari
MODEL PTK
Ada Beberapa Model PTK, Secara garis besar
ada 4 tahapan:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
MODEL PTK
Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan
Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

? Pengamatan
RESEARCH AND DEVELOPMENT

1. di bidang industri, R&D merupakan proses


atau langkah-langkah untuk mengembangkan
produk baru atau penyempurnaan produk
yang sudah ada dan dapat
dipertanggungjawabkan
2. Diawali dari suatu kebutuhan untk
memecahkan permasalahan diperlukan suatu
produk
3. Pada dasarnya R&D dapat juga dilakukan di
bidang pendidikan
4. Di bidang pendidikan R&D lebih diarahkan
pada penemuan pengetahuan baru yang
berkenaan dengan fenomena-fenomena yang
bersifat pundamental dan praktek-praktek
pembelajaran dan pendidikan
5. Sebagai contoh pembuatan modul atau
bahan ajar yang baik, dituntut penelitian
pengembangan
6. Produk R&D di bidang pendidikan
mempunyai karakteristik tersendiri
7. Sebagai contoh, pada pembelajaran
penemuan yang bertitik tolak dari asumsi
bahwa : siswa mempunyai potensi, kekuatan,
serta kemampuan untuk belajar sendiri dan
belajar berpusat pada aktivitas siswa
8. Dengan demikian Model Pembelajaran
Penemuan dapat dikembangkan melalui
penelitian dan pengembangan di bidang
Pendidikan IPA, Matematika, dll
9. Ada beberapa metode yang dapat digunakan
dalam penelitian dan pengembangan, antara
lain:
a. Metode deskriptif
b. Metode evaluatif
c. Metode eksperimen
10.Metode penelitian deskriptif digunakan pada
penelitian awal untuk menghimpun data
tentang kondisi yang ada, antara lain
meliputi: kondisi produk, kondisi pihak
pengguna, dan faktor pendukung lain.
11.Metode evaluatif untuk uji coba
pengembangan produk, baik proses maupun
hasil. Uji coba dilakukan untuk
penyempurnaan produk
12.Metode eksperimen digunakan untuk
menguji keampuhan produk yang dihasilkan.
Dalam eksperimen, perlu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
13.R & D juga digunakan untuk pengembangan
bahan ajar, modul-modul, media
pembelajaran,serta menajemen
pembelajaran dan sebagainya
LANGKAH-LANGKAH POKOK PENELITIAN
Masalah Penelitian:
Problem pokok yang dipecahkan dalam
penelitian. Dalam menguraikan maslah dirinci
menjadi:
1. Latar Belakang Masalah
2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Perumusan Masalah
A. Latar Belakang Masalah
1. Fenomena/gejala, peristiwa, situasi, kondisi
atau segala sesuatu yang melatar belakangi
timbulnya masalah
2. Gejala-gejala tersebut saling berkaitan dalam
jaringan yang dapat menimbulkan masalah
3. Berkaitan erat dengan pertanyaan: Apa
(What), Mengapa (Why), dan bagaimana
(How) tentang objek empiris yang dikaji
Sumber Maslah dapat Berasal dari:
1. Bacaan, laporan hasil penelitian, jurnal, buku
2. Seminar, diskusi, pertemuan ilmiah
3. Pernyataan pemegang otoritas
4. Pengamatan sepintas
5. Pengalaman pribadi
6. Perasaan Intuitif, dsb
Agar jeli menemukan masalah, harus dilatih,
Masalah yang dipilih harus layak dan sesuai,
ditinjau dari aspek: Objeknya(arah masalah),
subjeknya(peneliti), dan sumbangannya.
B. Identifikasi Masalah
1. Berbagai masalah yang muncul di LBM
kemudian dikelompok-kelompokan, digolong-
golongkan, atau diklasifikasikan
2. Berbagai masalah diindetifikasi batas-
batasnya, dikenali faktor-faktor yang saling
berpengaruh
Contoh: dalam LBM terdapat 20 masalah, setelah
diindetifikasi menjadi 10 masalah
C. Pembatasan Masalah
1. Agar kajian lebih mendalam, perlu dibatasi
permaslahannya
2. Dengan Pembatasan yang jelas, maka
permasalahannya menjadi lebih tajam
Contoh: dari identifikasi ada 10 masalah, setelah
dibatasi maka tinggal 6 masalah
D. Perumusan Masalah
1. Masalahnya dinyatakan secara jelas dalam
bentuk kalimat tanya, padat dan jelas
2. Menanyakan hubungan/kaitan antara dua
variabel atau lebih
3. Masalah yang dirumuskan dapat diuji secara
empirik
4. Memberikan penuntun dalam pengumpulan
data
5. Dalam bentuk lain dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan penelitian
Contoh Perumusan Masalah dengan Mengunakan
Desain Faktorial sbb:
Pembelajaran Berbasis Masalah
Animasi-Simulasi Modul Interaktif
Tinggi
KMV
Rendah
Visual
GB
Kinestetik
Perumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan hasil belajar bagi siswa yang diberi
pembelajaran matematika berbasis masalah dengan
menggunakan animasi-simulasi dan modul interaktik?
2. Bagaimana perbedaan hasil belajar bagi siswa yang memiliki
kemampuan memori verbal tinggi dan rendah?
3. Bagaimana perbedaan hasil belajar bagi siswa yang memiliki
gaya belajar audio visual dan kinesttetik?
4. Apakah ada interaksi antara pembelajaran matematika berbasis
masalah menggunakan animasi-simulasi dan modul interaktif
dengan kemampuan memori siswa?
5. Apakah ada interaksi antara pembelajaran matematika berbasis
masalah menggunakan animasi-simulasi dan modul interaktif
dengan gaya belajar siswa?
6. Apakah ada interaksi antara kemampuan memori verbal dan
gaya belajar siswa?
7. Apakah ada interaksi antara pembelajaran berbasis masalah,
kemampuan memori verbal, dan gaya belajar siswa?
Pertanyaan Peneltian
1. Dalam kegiatan Penelitian kadang-kadang
tidak menggunakan perumsan masalah
2. Dalam hal ini masalahnya dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan penelitian

Tugas: Tulislah perumusan masalah atau bentuk


pertanyaan pada penelitian yang akan
anda lakukan
LANDASAN TEORI
(KAJIAN PUSTAKA)
A. Kajian Teori
1. Mengkaji beberapa teori, konsep dan
generalisasi yang dapat dijadikan landasan
teoritis penelitian, agar mempunyai dasar
yang kokoh
2. Mengungkapkan pendekatan secara teoritis
yang dipakai dalam penelitian
3. (Mengungkapkan secara singkat dan garis
besar Landasan teoritis yang dikembangkan
dalam Skripsi)
Fungsi Kajian Teori, antara lain Peneliti:

1. Dapat menetapkan batas bidang kajiannya


2. Dapat menempatkan perspektif permasalahan,
menambah keluasan wawasan pengetahuan
3. Dapat memilih instrumen, dan prosedur yang
betul-betul sesuai
4. Mampu menghindari pengulangan kajian yang
tidak disengaja
5. Kaya nuansa dalam memberikan arti dan
pembahasan yang mendalam dari hasil
penelitian
6. Dalam kajian teori kegiatan utamanya adalah
membaca, hampir 50% dari seluruh kegiatan
proses penelitian
7. Sumber bacaan dapat dibedakan menjadi dua
kelompok:
a. sumber acuan umum, dan
b. sumber acuan khusus
8. Sumber acuan umum:
a. I: buku-buku teks, ensiklopedia, monogram, dsb.
9. Sumber acuan khusus:
a. I: jurnal, buletin penelitian, Tesis, Disertasi, berbagai
laporan hasil penelitian yang relevan
10.Sumber bacaan merupakan bagian
penunjang penelitian yang sangat esensial
11.Teori-teori dan konsep-konsep dari acuan
umum dianalisis melalui penalaran deduktif
12.Hasil penelitian dari acuan khusus disintesis
dan digeralisasi melalui penalaran induktif
13.Perpaduan deduksi dan induksi dilakukan
secara interaktif dan berulang, sehingga
diperoleh rumusan jawaban sebagai
hipotesis
Kriteria Pemilihan Bacaan
a. Prinsip kemuitakhiran (recency)
b. Prinsip relevansi (relevance)

1. Dipilih bacaan dari sumber yang baru


2. Dipilih bacaan yang berkaitan langsung
dengan masalah yang diteliti
3. Teori dan konsep yang relevan langsung
mendukung variabel-variabel penelitian, dan
menentukan arah pemecahan masalahnya
Kutipan
1. Setiap kutipan harus diulas atau diberi komentar
/ulasan/pendapat oleh peneliti
2. Ada berbagai cara menulis kutipan
3. Kutipan <5 baris, maka masuk ke dalam teks dan
diberi tanda petik
Contoh:
Menurut faham kontruktivisme, *anak membangun
pengetahuan di dalam pikirannya *(Bodner, 1996:893).
Dalam pikiran siswa terbentuk bangunan mental yang
menggambarkan fenomena alam disekitarnya, dan disebut
sebagai konsepsi.
Ratna Wilis (1988:150) berpendapat bahwa, “Isi merupaka
prilaku anak sebagai tanggapan terhadap berbagai masalah
atau situasi ang dihadapinya”. Jadi isi merupakan
penerimaan pikiran yang tercermin dalam prilaku anak.
4. Kutipan > 5 baris, ditulis dalam bagian tersendiri
tanpa tanda petik. Ditulis menjorok ke dalam 5
ketukan dari margin (batas) kiri. Ditulis dengan
spasi tunggal (satu Spasi)
Contoh:
Bagi siswa sekolah dasar juga perlu belajar sains.
Hal ini sesuai dengan pendapat:
Sains sangat berpengaruh terhadap skill siswa dapat
melatih berpikir secara logis dan nyata, membantu siswa
memecahkan masalah yang praktis dan sederhana. Sains
membantu perkembangan skill siswa secara alami,
terutama dalam menyelesaikan pekerjaan yang
dihadapinya (Young, 1999:1-2)
Siswa yang dilatih atau bisa bekerja dengan metode
ilmiah maka skillnya dapat berkembang
HIPOTESIS

1. Jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian


2. Pertanyaan dugaan hubungan antara dua variabel
atau lebih
3. Berkaitan erat dengan masalah yang telah
dirumuskan
4. Memberikan arahan dan petunjuk tentang
pengambilan dan proses interpretasinya
PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif)


2. Mengandung implikasi yang jelas untuk
pengujian hubungannya (keperluan uji)
3. Hipotesis dapat dinyatakan dalam:
a. Dua arah:
b. Satu arah:
4. Hipotesis dua arah
Ada Perbedaan: Kelompok A berbeda dengan kelompok
B
Ada interaksi: Variabel X berinteraksi dengan variabel Y
5. Hipotesis satu arah
a. Siswa yang diberi pembelajaran dengan animasi – simulasi
mempunyai prestasi yang lebih baik daripada siswa yang
diberi pembelajaran diskusi
b. Model pembelajaran X menghasilkan prestasi belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Y
6. Untuk keperluan uji statistik digunakan hipotesis
statistik yang dibedakan menjadi:
a.Hipotesis Nol = Ho
Hipotesis yang meniadakan, Misalnya:
Meniadakan perbedaan antar kelompok
Meniadakan hubungan antar kelompok
b.Hipotesis Alternatif = Ha = H1
Hipotesi penelitian secara oprasional
Hipotesis kerja
HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis dinyatakan dalam bentuk simbol
Contoh:
HO:µ1 = µ2 HO:µ1 ǂ µ2
µ1 - µ2 = 0 µ1 - µ2 ǂ 0
ρxy = 0 ρxy > 0

µ = Mean Populasi
ρ = Parameter Korelasi
KEPUTUSAN STATISTIK
1. Menolak atau menerima Ho (Hipotesis Nol)
2. Hasil perhitungan statistik diperoleh harga Fo
3. Jika Fo > Ft maka Ho ditolak atau Ha diterima
4. Jika Fo < Ft Maka Ho diterima atau Ha ditolak
5. Untuk Fo > Ft yang signifikan pada umumnya
dilakukan uji lanjut
6. Misalkan untuk anava dilanjutkan dengan tes
Scheefe menggunakan rumus Ferguson
KESALAHAN (EROR)
1. Keputusan penerima atau penolakan
hipotesis mengandung kemungkinan
kesalahan
2. Semakin kecil kesalahan, kepercayaan
terhadap keputusan semakin besar
3. Kesalahan:
a. Tipe I: Kesalahan yang terjadi ketika menolak Ho
yang seharusnya diterima
b. Tipe II: Kesalahan yang terjadi ketika menerima
Ho yang seharusnya ditolak
TARAF SIGNIFIKANSI
1. Peluang membuat kesalahan
2. Petunjuk resiko membuat kesalahan
3. Taraf Signifikansi Kesalahan Tipe I
a. Diberi simbol ɑ
b. Dinyatakan dalam proporsi atau presentase
c. Harga (1- ɑ) x 100% disebut taraf kepercayaan
d. Nilai ɑ yang lazim digunakan adalah 0,05 atau 0,01
e. Contoh: Jika ɑ = 0,05=5% ini berarti bahwa taraf
kepercayaannya 95%
4.Taraf Keslahan Tipe II
a. Diberi simbol β
b. Dinyatakan dalam proporsi atau persentase
c. Harga (1- β) x 100% disebut power of test
5.Kriteria Penolakan dan Penerimaan Ho
a. Lebih dahulu dilakukan uji statistik, misalnya
menggunakan analisis varian (ANAVA)
b. Menetapkan daerah penolakan dan penerimaan Ho yang
bergantung dari Ha
c. Kesimpulan:
 Formal : Menolak Ho atau menolak Ha
 Informal : Makna atau Implikasi dari kesimpulan formal
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
1. Rencana dan struktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa, sehingga peneliti
dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan
penelitian
Rencana : skema menyeluruh yang mencakup
program penelitian
struktur : paradigma atau model kaitan/relasi
antar variabel-variabel yang dikaji

2. Mempunyai kegunaan dalam:


a. Menyediakan jawaban atas pertanyaan penelitian
b. Mengontrol ayau mengendalikan varian

3. Menggambarkan tipe analisis statistik yang digunakan


Disain Faktorial
1. Penelitian pendidikan melibatkan berbagai variabel
2. Penelitian pendidikan melibatkan interaksi antara
manusia dengan manusia dan antara manusia di
lingkungannya
3. Misalkan pada pembelajaran dengan metode
eksperimen, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh guru,
alat yang dimiliki, suasana kelas, dan juga siswa itu
sendiri
4. Dalam pembelajaran tersebut melibatkan beberapa
faktor, oleh karena itu lebih cocok digunakan desain
faktorial
5. Dalam desain faktorial menggambarkan:
a. Faktor-faktor utama yang berperan pada penelitian
b. Pengaruh (akibat) dua variabel bebas atau lebih terhadap
variabel terikat
Contoh : Rancangan 2 x 2 x 2
Pendekatan Pembelajaran (A)

Penemuan (A1) Ket. Proses (A2)

Motivasi Kuat (B1)


Berprestasi (B)
K. Kuat (B2)

Intelegensi (C) Tinggi (C1)

Rendah (C2)
UBAHAN (VARIABEL)
PENELITIAN
Pengertian Variabel
1. Segala sesuatu yang dijadikan sebagai obyek
pengamatan pada penelitian
2. Faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa
3. Fenomena-fenomena yang akan diteliti
4. Atribut atau sifat yang bervariasi
5. Variabel antara lain digunakan untuk:
a. Keperluan uji hipotesis
b. Penentu instrumen penelitian
c. Menentukan metode analisis yang sesuai
6. Oleh karena itu variabel perlu:
a. Diklasifikasi
b. Didefinisikan secara operasional
7. Semakin sederhana rancangan penelitian
semakin sedikit variabel yang dilibatkan
atau sebaliknya
8. Pola pikirnya didasarkan pada hubungan
sebab-akibat
Sebab Hubungan Akibat
Klasifikasi Variabel
A. Berdasarkan Kuantisasi Data
Jika ditinjau dari kuantisasi datanya variabel dapat
dibedakan menjadi:
1. Variabel Nominal : didasarkan pada proses
penggolongannya, misalkan jenis kelamin, status
perkawinan, jenis pekerjaan
2. Variabel ordinal : didasarkan pada penjenjangan tertentu,
misalnya hasil lomba, ranking
3. Variabel interval : didasarkan pada hasil pengukuran,
musalnya prestasi belajar, penghasilan seseorang
4. Variabel Rasio : didasarkan pada kuantisasi yang
mempunyai nol mutlak, jarang digunakan dalam
penelitian pendidikan
B. Berdasarkan Fungsinya, maka variabel
dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Tergantung (dependent)
2. Variabel Bebas (independent)
3. Variabel Moderator
4. Variabel Kontrol (Kendali)
5. Variabel Atribut
6. Variabel Rambang
7. dsb
Kaitan variabelnya, didasarkan pada pola
hubungan sebab-akibat
Sebab Hubungan Akibat
V. Bebas Proses V. Tergantung
V. Moderator
V. Kontrol
V. Atribut
V. Rambang
Variabel Tergantung/Terikat (Dependent)
1. Keadaannya tergantung dari variabel yang lain
2. Keadaannya sebagai akibat dari variabel yang
lain
Misalnya akibat dari v. bebas, v. moderator, v.
kendali, dan v. rambang

Variabel Bebas
1. Variabel yang bebas mempengaruhi variabel
tergantung
2. Salah satu variabel atau lebih yang sengaja
direncanakan pengaruhnya terhadap variabel
tergantung
Variabel Moderator
1. Termasuk variabel bebas namun tidak sebebas
variabel utama
2. Variabel yang tidak begitu diutamakan, tetapi
pengaruhnya terhadap variabel tergantung
dapat dipandu, contoh Motivasi Berprestasi

Variabel Kendali
1. Termasuk variabel yang pengaruhnya terhadap
variabel tergantung dapat dikontrol atau dapat
dikendalikan
Contoh : Kelompok Umur
Variabel Atribut
1. Bukan variabel bebas utama, tetapi
pengaruhnya terhadap variabel terikat
diperhitungkan

Variabel Rambang
1. Berbagai variabel yang pengaruhnya terhadap
variabel tergantung dapat diabaikan

Variabel Interventing
1. Variabel keseluruhan yang berpengaruh pada
variabel tergantung
Contoh : Proses belajar pada diri siswa
Hubungan variabel dapat digambarkan sbb.:
Metode V. Bebas

Intelegensia V.
Moderator

Kelompok V.
V. Kendali V. Terikat
Umur Intervening
- Proses PB
Pembelajaran

Kreativitas V. Atribut - Proses Pembentukan


Pengetahuan

V. Rambang
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Instrumen Penelitian : seperangkat alat
yang digunakan dalam penelitian
2. Keberhasilan penelitian banyak ditentukan
oleh instrumen yang digunakan
3. Instrumen yang digunakan disesuaikan
dengan variabel penelitiannya
4. Instrumen yang baik, harus memenuhi
syarat
a. Valid atau sahih
b. Reliabel atau terandalkan
c. Baku mutu atau standar
Jenis Instrumen
1. Dalam penelitian pendidikan, pada
umumnya instrumen yang digunakan dapat
dibedakan menjadi:
a. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran atau
Perlakuan (treatment)
b. Instrumen untuk Pengambilan Data
INSTRUMEN
PELAKSANAAN PENELITIAN
Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
1. Instrumen yang digunakan ketika peneliti
melaksanakan pembelajaran, dengan
treatment pembelajaran
2. Instrumen pengambilan data digunakan
sebelum, pada waktu, atau sesudah
pembelajaran
Contoh Instrumen pembelajaran : Satuan
Pelajaran (SP), Rencana Pembelajaran (RP),
Sintaks Model Pembelajaran, Lembaran Kegiatan
(LKS), Panduan Diskusi, Panduan Inkuiri, dsb
Untuk menjamin validitas isi (content Validity)
instrumen pelaksanaan pembelajaran ini,
dapat dilakukan dengan berbagai upaya,
misalnya :
1. Disusun kisi-kisinya
2. Dikonsultasikan atau didiskusikan dengan
ahlinya

Contoh beberapa kisi-kisi


Contoh : Struktur Pembelajaran Model Penemuan
No Langkah Kegiatan
1 Motivasi Membangkitkan ketertarikan dan keingintahuan
siswa terhadap materi pembelajaran

2 Perumusan Masalah Memberikan beberapa pertanyaan ilmiah yang


relevan dengan materi pembelajaran
3 Penyusunan Opini Menggali pengetahuan siswa dengan menjawab
pertanyaan, semacam hipotesis atau dugaan

4 Rancangan dan Menyediakan media pembelajaran


Perakitan Merangkai alat percobaan
5 Percobaan Melakukan pengamatan, pengukuran, dan
pengumpulan data
6 Kesimpulan Mengurutkan dan menabelkan data, dan menarik
kesimpulan
7 Abstraksi Kristalisasi berbagai kesimpulan membentuk
konsep yang dikuasai siswa
8 Konsolidasi Pemantapan konsep dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari
Contoh : Struktur Pembelajaran Umum
Tahapan Proses Kegiatan yang Dapat Dilakukan
Utama
1. Kegiatan Pendahuluan a. Penyajian fenomena
Awal b. Percobaan/demonstrasi
c. Cerita kejadian/menyanyi
d. Review pelajaran yang lalu
e. Penerapan secara teknis
Pengetahuan Mengungkap atau menggali melalui diskusi
awal siswa
2. Kegiatan Inti Perumusan Memberikan pertanyaan atau permasalahan yang
Masalah relevan dengan topik pembelajaran
Kegiatan a. Melakukan percobaan
b. Permainan atau simulasi
c. Klasifikasi bahan, dsb
d. Mempelajari kerja alat secara teknis

Melakukan pengamatan sebanyak mungkin


Pengamatan Penjelasan siswa (tebak duga diskusi)
Jawaban
pertanyaan a. Landasan pemikiran
b. Merumuskan kesimpulan
Pemecahan c. Kalau perlu ada penjelasan guru
masalah
2. Kegiatan a. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
Pemantapan b. Menjawab pertanyaan
c. Membuat ringkasan
d. Pekerjaan rumah
Contoh : Pembelajaran Hantaran Panas
No Langkah Kegiatan

1 Motivasi Kelereng, cincin besi dan pemanas

2 Masalah Kertas tempel

3 Opini Kertas tempel

4 Perakitan Alat percobaan muai panjang, dan pemanas

5 Percobaan Batang tembaga, besi & alumunium


Meteran, kertas, dan alat tulis
6 Kesimpulan Lembar tabel dan kertas tempel

7 Abstraksi Kertas tempel

8 Konsolidasi Benda-benda disekitas yang relevan,


misalnya jendela kaca, dsb
Contoh : Pembelajaran Keterampilan Proses
Judul :
TPK (Kompetensi) :
Alat dan Bahan :
Langkah-langkah KBM
1. Motivasi :
2. Masalah :
3. Opini :
4. Kegiatan pembelajaran
a.Kegiatan 1
Kesimpulan
b. Kegiatan 2
Kesimpulan
5. Penguatan (pemantapan)
Contoh : Kisi-kisi LKS, Keterampilan Proses
Bahan Ajar TPK Mengukur Menghitung Menabelkan Menarik
(Indikator) Kesimpulan
Suhu 1
2, dst
Kalor 4
5, dst
Pengaruh 7
Kalor 8, dst
............... ............... ............... ............... ............... ...............
............... ............... ............... ............... ............... ...............

Anda mungkin juga menyukai