Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN

PADA SECTIO SAECAREA

DI RUANG AL – FARABI

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

OLEH :

KELOMPOK 2

PAHRUL LIYADI NPM : 1814201110052


DESTIANA AZIZAH NPM : 1814201110016
DEWI AQSA PUSPITA NPM : 1814201110017
RESTY SILVIA MAYLANI NPM : 1814201110060
RISKA RAHMA SAFITRI NPM : 1814201110064
TIA APRIANA NPM : 1814201110074

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2019-2020
A. Kasus klinis
Prevalensi persalinan sectio caesarea di Indonesia menurut WHO pada
tahun 2015 adalah 15,3%. Pada pasien post operasi sectio caesarea setelah
anestesi menghilang pasien akan merasakan nyeri, sehingga diperlukan terapi
yang efektif dan aman dari efek samping. Terapi Al-Qur’an salah satu bentuk
teknik distraksi (pengalihan) secara non farmakologi untuk menurunkan
intensitas nyeri yang dirasakan. Keberhasilan menggunakan murrotal 70 %
dari penelitian terkait.
Faktor faktor dilakukannya persalinan Sectio Caesarea (SC) adalah
letak janin, gemeli, dan gawat janin (Andriani, 201). Menurut WHO (World
Health Organization, 2015) (Cunningham, et al., 2006), persalinan dengan
Sectio Caesaria terjadi sekitar 10-15℅ dari semua proses persalinan di
Negara-negara berkembang. Angka kejadian operasi caesar di Provinsi Aceh
tahun 2015 berjumlah 3.401 operasi dari 170.000 persalinan atau sekitar 20%
dari seluruh persalinan.
Sedangkan jumlah operasi caesar di RSUD Langsa pada bulan Januari-
Desember tahun 2017 mencapai 266 operasi (WHO, 2015). Salah satu
dampak pasca sectio caesarea adalah sakit ditulang belakang, nyeri dibekas
jahitan, nyeri dibekas sayatan dan mual muntah akibat efek anastesi (Marmi,
2012).
Pada pasien post operasi seringkali mengalami nyeri hebat meskipun
tersedia obat-obat analgesik yang efektif, sekitar 50% pasien masih
mengalami nyeri (Harnawatiaj, 2008). Pasien Post Sectio Caesarea juga
mengalami kebingungan dan ketakutan sehingga perlu adaptasi pasca
pembedahan.Penanganan nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non-
farmakologi. Secara farmakologi menggunakan obat-obat analgesik narkotik
baik secara intravena maupun intramuskular.
B. Rumusan Masalah
P (Problem) : Pain
I (Intervention) : Morattal Audio
C (Compare) : Foot and Hand Massage
O (Outcome) : Reduce Pain

C. Metode/Strategi Penelusuran Bukti


jurnal pertama menggunakan metode Quasi Experiment
jurnal kedua menggunakan metode Accidental Sampling
N Jurnal Validity Importance Applicab
o le
1 PENGAR Desain Subjek penelitian : Alat
UH penelitian Ibu-ibu pasca operasi SC di RSUD yang
MUROTT ini Jendral Ahmad Yani Metro digunaka
AL AL- mengguna n Mp3
QUR’AN kan Quasi Mean : dan
TERHAD Experime Distribusi Analisis Perbedaan headset
AP nt Intensitas Nyeri Sebelum dan yang
INTENSI Sesudah Diberikan Terapi berisi
TAS Sampel : Murottal Al-Qur’an pada murrotal
NYERI Ibu-ibu Kelompok Perlakuan dan Al-
PADA pasca Kelompok Kontrol Qur’an
PASIEN operasi SC Surat Al-
POST di RSUD Kelomp Nye Po Sect Caesar Kahf
OPERASI Jendral ok ri st io ea dengan
SECTIO Ahmad Me SD p- qori
CAESARE Yani an value Muham
Kontrol 1.73 0.67 0.003
A Metro mad
4
Interve 3.27 0.45 0.002 Taha Al-
Jurnal nsi 7 Junayd.
Keperawat Besar
an, Sampel : Berdasarkan tabel di atas, perbedaan
Volume 28,24 % selisih penurunan intensitas nyeri
XIV, No. dari 949 pada
1, April orang pasien post operasi SC sebelum dan
2018 sesudah diberikan murottal Al-
ISSN 1907 Qur’an
- 0357 pada kelompok perlakuan adalah
mean
Kriteria 3.27 dengan standar deviasi 0.457
Inklusi : dan
tidak perbedaan selisih penurunan
ditentukan intensitas
batas usia nyeri pada pasien post operasi SC
( semua sebelum
ibu ibu dan sesudah diberikan murottal Al-
yang post Qur’an
sectio pada kelompok kontrol adalah mean
caesarea 1.73
dengan standar deviasi 0.647. Hasil
Kriteria uji
Eksklusi : Wilcoxon kelompok perlakuan
didapatkan
Randomis p-value 0.002 (p-value < 0.05) yang
asi : artinya ada perbedaan penurunan
accidental intensitas
sampling nyeri pada pasien post operasi SC
sebelum
Pengukura dan sesudah diperdengarkan murottal
n : p- pada
value kelompok perlakuan, sedangkan
0.003 (p- kelompok
value kontrol didapatkan p-value 0.003 (p-
< 0.05) value
< 0.05) yang artinya ada perbedaan
penurunan intensitas nyeri pada
pasien
post operasi SC sebelum dan
sesudah
diperdengarkan murottal pada
kelompok
kontrol.

N Jurnal Validity Important Applicabl


o e
1 EFEKTIFI Desain : Subyek Penelitian: Teknik
TAS Quasi Ibu-ibu pasca operasi SC di RSUD foot and
TEKNIK eksperim Langsa Aceh. massage
RELAKSA en, pre- Bedan proposi : mudah di
SI test and gunakan
PERNAPA post-test Mean : tanpa
SAN DAN Frekuensi efektivitas relaksasi mengelua
TEKNIK Sample : pernapasan foot and hand massage rkan
FOOT Ibu-ibu pada ibu pasca bersalin sectio caesarea biaya,
AND pasca (SC). tidak
HAND operasi Variabl Me Std. Std. P membutu
MASSAGE SC di e an Deviat Err val hkan
PADA RSUD Indipen ion or ue waktu
PASIEN Langsa den me yang
PASCA Aceh an lama, dan
PERSALIN Relaksa 5,6 1,056 0,2 0,0 hanya
AN Besar si 0 73 00 sedikit
SECTIO Sample : pernafa mengelua
CAESARE 15 san rkan
A (SC) responde Foot 3,0 0,799 0,2 tenaga
DI RSUD n and 7 06

LANGSA, hand

ACEH. Kriteria massag

inklusi : e

uniwati, Rata-rata
Berdasarkan tabel diatas, Hasil
Cut. usia 20-
analisis pada 30 responden
Efektifitas 35 tahun
dengan teknik relaksasi pernafasan
Teknik sebanyak
dan
Relaksasi 22
Foot And Hand Massage
Pernapasan responde
menunjukkan
Dan n
rata-rata intensitas nyeri dengan
Teknik (73,3%)
relaksasi pernafasan adalah 5,60
Foot and Kriteria
dengan
Hand Eksklusi
Std. deviasi sebesar 1,056.
Massage :
Sedangkan
Pada Pasien
rata-rata intensitas nyeri dengan foot
Pasca Randomi
and
Persalinan sasi :
hand massageadalah 3,07 dengan
Sectio Paired
Std.
Caesarea T-test
deviasi sebesar 0,799.
(Sc) Di
Hasil Uji statistik mengunakan Uji
RSUD Penguku
Independen T-test didapatkan teknik
Langsa, ran : P
Foot and Hand Massage efektif
Aceh. J. value
mengurangi intensitas nyeri dengan
Heal. Sci., 0,000
nilai
vol.3, no.1,
P value 0,000. Hasil tersebut
pp.32-36,
2019. memberi
kesimpulan bahwa teknik foot and
hand
massagelebih efektif dari pada
teknik
relaksasi pernafasan untuk
pengurangan
intensitas nyeri post Sectio Caesarea
(SC).

D. Diskusi
Dari hasil diskusi kami. Kami telah membandingkan teknik
mendengarkan morattal dengan teknik foot and hand massage atau tenik pijat
kaki dan tangan, kedua teknik ini sebenarnya sama-sama memiliki
kemudahan dalam pengaplikasiannya Seperti Sama-Sama mudah diterapkan,
dan tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Tapi setelah kami telaah bahwa
teknik foot and hand massage lebih efesien dan efektif dibandingkan morottal
audio, karena teknik foot and hand massage dapat membuat perederan darah
lancar sehingga memberikan rasa nyaman, kehangatan dan menyembuhkan.
Kalau teknik morattal hanya respons terhadap indra pendengaran saja.

E. Kesimpulan
Jadi keimpulan yang kami dapat bahwa teknik foot and hand massage
dapat membuat perederan darah lancar sehingga memberikan rasa nyaman,
kehangatan dan menyembuhkan. Kalau teknik morattal hanya respons
terhadap indra pendengaran saja.
DAFTAR PUTAKA

Elzaky, Jamal. 2010. Buku Saku Terapi Baca Al-Qur’an. Kairo: Syuruq.
Potter & Perry. 2010. Fundamental of Nursing, Fundamental Keperawatan
Buku 2 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4.
Jakarta: EGC.
Wirakhmi, Ikit Netra & Hikmanti, Arlyana. 2016. Pengaruh Terapi
Murrotal Ar-Rahman Pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea Di RSUD Dr.
R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/
article/viewFile/147/135.
Yusnita, Erna. 2013. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Manajemen Nyeri
Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Delima RSUD Pasar Rebo
Tahun 2013. https://ayurvedamedistra.files.wordp
ress.com.

Abbaspoor Z, Akbari M. (2013). Effect of Foot and Hand Massage InPost-


Cesarean Section Pain Control: A Randomized Control Trial. Pain Manag
Nurs.15(1):132-6.
Andriani, Dewi. (2010). Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Tindakan
Seksio Sesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Dompu. Kesmas:
National Public Health Journal.
Cunningham, F.G., N.F. Gant, K.J. Leveno, L.C. Gilstrae III, J.C. Hauth, K.
D.Wenstrom. (2006). Obstetri Williams edisi 21 volume 1. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Degirmen N, Ozendogan N, Sayiner D, Kosgeroglu N. (2010).
Effectiveness of foot and hand massage in postcesarean pain control in a group of
Turkish pregnant women. Applied Nursing Research 23(3):153-8.
Harnawatiaj. (2008). Asuhan Keperawatan Sectio Caesaria.
http:nursingbegin.com/askep.sectio-caesaria.html,
Marmi. (2012). Intranatal Care Asuhan Kebidanan pada Persalinan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
RSUD Langsa. (2017) .Data Sectio Caesarea. Langsa
WHO. (2015). World Health Statistics
2015.http://www.who.int/world_health_statistics/2015.
Wang HL, Keck JF. (2004). Foot and hand massage as an intervention for
postoperative pain. Pain Jun. Manag. Nurs.; 5(2): 59-65.
Yang CL. et al. (2012). Pre-operative education and counselling are
associated with reduced anxiety symptoms following carotid endarterectomy: a
randomized and open-label study. European Journal of Cardiovascular Nursing
11(3):284-8.

Anda mungkin juga menyukai