Nim : 1910105061
Kelas : A5
2. Laju pernapasan
Tanda-tanda vital selanjutnya adalah laju pernapasan. Pengukuran laju pernapasan
bisa menunjukkan apakah ibu hamil memiliki pernapasan normal atau tidak normal
dan diketahui dengan cara menghitung berapa kali tarikan napas yang ditandai
dengan mengembangnya rongga dada selama satu menit.
3. Tekanan darah
Gunanya pemeriksaan tekanan darah di awal kehamilan adalah untuk mendeteksi
apakah tekanan darah ibu hamil normal atau tidak. Tekanan darah yang tinggi
dikhawatirkan akan mengalami kondisi hipertensi hingga preeklampsia.
Sebaliknya, tekanan darah yang rendah bisa menyebabkan ibu hamil mengalami
pusing dan lemas.
Sumber:
https://today.line.me/id/pc/article/5+Hal+yang+Harus+Mama+Perhatikan+Saat+P
emeriksaan+Kehamilan-X6k8Vw
2. Tanda Bahaya Persalinan
Minimal ada 10 tanda bahaya yang perlu dikenali oleh ibu hamil, keluarga, dan
masyarakat yaitu:
1. ibu tidak mau makan dan muntah terus,
2. berat badan ibu hamil tidak naik,
3. perdarahan,
4. bengkak kaki/tangan/wajah,
5. gerakan janin berkurang atau tidak ada,
6. kelainan letak bayi dalam rahim,
7. ketuban pecah sebelum waktunya,
8. persalinan lama,
9. penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan, dan
10. demam tinggi pada masa nifas.
Kehamilan normal tetap perlu diwaspadai, karena tanda bahaya dapat terjadi
sewaktu-waktu, tidak terduga, dan tidak ditemukan pada saat pemeriksaan kehamilan
misalnya kejang, ketuban pecah sebelum waktunya, dan sebagainya.
Sumber : https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/183-tanda-bahaya-pada-kehamilan-
persalinan-dan-nifas
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/3854-ID-peran-suami-
selama-proses-kehamilan-sampai-nifas-istri.pdf
Sumber : https://tirto.id/mengenal-tanda-tanda-melahirkan-yang-wajib-diketahui-ibu-
hamil-ehQd
5. Manajemen Kala 1
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-10 cm
(pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana
serviks membuka sampai 3 cm dan aktif (7 jam) dimana serviks membuka antara 3-10
cm. Kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selama fase aktif. Pada pemulaan his, kala
pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturient (ibu yang sedang
bersalin) masih dapat berjalan-jalan. Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12
jam sedangkan pada multigravida sekitar 8 jam.
Asuhan-asuhan kebidanan pada kala I yaitu:
1. Pemantauan terus menerus kemajuan persalinan menggunakan partograf;
2. Pemantauan terus-menerus vital sign;
3. Pemantauan terus menerus terhadap keadaan bayi;
4. Pemberian hidrasi bagi pasien;
5. Menganjurkan dan membantu pasien dalam upaya perubahan posisi dan
ambulansi;
6. Mengupayakan tindakan yang membuat pasien nyaman;
7. Memfasilitasi dukungan keluarga.
Sumber : https://bidanshop.blogspot.com/2015/12/kala-1234-dalam-
persalinan.html
6. Doa Pendampingan Saat Bersalin
Mengutip dari buku "Doa & dzikir khusus ibu hamil" dalam kitab Zaadul Ma'aad, ibnul
Qayyim berkata "Jika seorang wanita mengalami kesulitan melahirkan anaknya, maka
bacalah doa ini untuknya" :
"Wahai Pencipta Jiwa yang berasal dari jiwa, wahai dzat yang mengeluarkan jiwa dari
jiwa, selamatkanlah ia "
atau
Jadi ingat aku waktu lahiran baca semua hapalan surat, baca surah yang pendek-
pendek, dzikir, istigfar, plus berdoa agar dimudahkan. Dan Ternyata memang Allah
yang membantu persalinan menjadi mudah. Sungguh hanya para wanita saja yang
pernah melahirkan yang tahu rasanya. Semoga segala keikhlasan, perjuangan serta doa
yang terbaik dapat menjadikan kita sebagai ibu yang menjadikan para generasi
selanjutnya berakhlak baik dan taat beragama.
Sumber : https://www.ernawatililys.com/2013/07/doa-memohon-agar-
dipermudahkan-saat.html
Yang perlu diketahui, proses persalinan tidak hanya dipengaruhi karena kontraksi dan
pembukaan saja. Persalinan secara normal dipengaruhi karena 3 penyebab, yaitu
kontraksi, jalan lahir, dan bayi. Dalam keadaan normal, uterus/ rahim akan berkontraksi
di mulai dari puncak rahim hingga ke bagian bawah, dan kekukatan kontraksi makin
lama akan semakin kuat sehingga akan menyebabkan kepala bayi terdorong ke bawah
dan menyebabkan pembukaan pada ujung uterus.
Pada keadaan tertentu, bisa saja walaupun sudah terjadi kontraksi yang hebat dapat saja
pembukaan tidak terjadi atau terjadi lambat. Hal tersebut dapat disebabkan karena
beberapa penyebab seperti misalnya:
1. kepala bayi masih cenderung tinggi
2. pintu atas panggul sempit
3. bayi besar
4. distosia
5. kontraksi yang tidak adekuat/ tidak normal
Jika kepala bayi masih cenderung tinggi, misalnya pada saat awal terjadi kontraksi
maka hal tersebut akan membuat pembukaan tidak terjadi / lama. Pintu atas panggul
yang sempit dan bayi besar juga akan menyebabkan pembukaan sulit terjadi karena
bayi tidak dapat masuk ke pintu bawah sehingga tidak dapat mendorong terjadinya
pembukaan. Kontraksi uterus yang abnormal juga cukup sering menyebabkan
gangguan persalinan.
Oleh karena itu, disarankan agar anda memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan
secara langsung. Jika memang waktu persalinan sudah dekat, maka mungkin dokter
akan melakukan rawat inap untuk memantau perkembangan anda.
Sumber : https://www.alodokter.com/komunitas/topic/mekanisme-kontraksi
Ibu harus diberitahu bahwa ia tidak boleh melakukan manuver valsava (menahan napas
dan menegakkan otot abdomen) untuk mendorong selama tahap kedua. Aktivitas ini
meningkatkan tekanan entratoraks, mengurangi aliran balik vena dan meningkatkan
tekanan vena. Curah jantung dan tekanan darah meningkat, sedangkan nadi melambat
untuk sementara. Selama ibu melakukan manuver valsava, janin dapat mengalami
hipoksia. Proses ini pulih kembali saat wanita menarik napas.
-Pernafasan
Terjadi sedikit peningkatan laju pernapasan dianggap normal. Hiperventilasi yang lama
dianggap tidak normal dan bisa menyebabkan alkologis. Peningkatan aktivitas fisik dan
peningkatan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan frekuensi pernafasan.
Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik (pH meningkat), hipoksia dan
hipokapnea (karbondioksida menurun), Pada tahap kedua persalinan. Jika ibu tidak
diberi obat-obatan, maka ia akan mengkonsumsi oksigen hampir dua kali lipat.
Kecemasan juga meningkatkan pemakaian oksigen.
b. Ginjal, gastrointestinal, hematologi
-Ginjal
Poliuri (jumlah urin lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan, disebabkan
oleh peningkatan kardiak output, peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan
aliran plasma ginjal. proteinuria dianggap gejala normal selama persalinan. Proteinuria
+1 dapat dikatakan normal dan hasil ini merupakan respons rusaknya jaringan otot
akibat kerja fisik selama persalinan.
Pada trimester ke dua, kandung kemih menjadi organ abdomen. Apabila terisi, kandung
kemih dapat teraba di atas simpisis pubis. Selama persalinan wanita dapat mengalami
kesulitan untuk berkemih secara spontan akibat berbagai alasan yaitu edema jaringan
akibat tekanan bagian presentasi, rasa tidak nyaman, sedasi dan rasa malu.
-Gastrointestinal
Motilitas lambung dan absorbsi makanan padat secara substansial berkurang banyak
selama persalian. pengeluaramn getah lambung berkurang, menyebabkan aktivitas
pencernaan hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi lambat. cairan tidak
berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa. mual dan muntah sering
terjadi sampai akhir kala I.
-Hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram/100ml selama persalianan dan akan kembali
pada tingkat seperti sebelum persalinan dan sehari setelah persalinan kecuali pada
perdarahan postpartum. Jumlah sel-sel darah putih meningkat secara progessif selama
kala satu persalinan sebesar 5000s/d 15.000 WBC sampai dengan akhir pembukaan
lengkap, hal ini tidak berindikasi adanya infeksi. Gula darah akan turun selama
persalinan dan akan turun secara menyolok pada persalinan yang mengalami penyulit
atau persalinan lama.
B. Perubahan fisiologi kala II
a. Perubahan uterus dan organ dasar panggul
-Kotraksi otot uterus.
§ Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke keadaan sebelum
kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum
kontraksi (Retraksi).
§ Kontraksi tidak sama kuatnya, tapi paling kuat di daerah fundus uteri dan berangsur-
angsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim (SBR).
§ Sebagian dari isi rahim keluar dari segmen atas dan diterima oleh segmen bawah
Segmen atas rahim (SAR) dan segmen bawah rahim (SBR).
§ Jadi segmen atas makin lama makin mengecil sedangkan segmen bawah makin
diregang dan makin tipis dan isi rahim sedikit demi sedikit pindah ke segmen bawah
§ Karena segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin tipis maka batas antara
segmen atas dan bawah lingkaran retraksi yang fisiologisàmenjadi jelas
§ Kalau segmen bawah sangat diregang maka lingkaran retraksi lebih jelas dan naik
mendekat pusat -lingkaran retraksi yang patologis / lingkaran bandle
Perubahan bentuk rahim
§ Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran
melintang maupun muka belakang berkurang.
§ Hal di atas dapat terjadi karena ukuran melintang berkurang, artinya tulang punggung
menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutup atas anak tertekan pada fundus
sedangkan kutub bawah ditekan ke dalam PAP.
-Pergeseran organ dasar panggul
Jalan lahir disokong dan secara fungsional ditutupi oleh sejumlah lapisan jaringan yang
bersama-sama membentuk dasar panggul. Struktur yang paling penting adalah
m.levator ani dan fasia yang membungkus permukaan atas dan bawahnya, yang
praktisnya disebut dasar panggul. Kelompok otot ini menutup ujung bawah rongga
panggul sebagai sebuah diafragma sehingga memperlihatkan permukan atas yang
cekung dan bagian bawah yang cembung.
Pada kala I persalinan selaput ketuban dan bagian terbawah janin memainkan peran
penting untuk membuka bagian atas vagina. Namun, setelah ketuban pecah perubahan-
perubahan dasar panggul seluruhnya dihasilkan oleh tekanan yang diberikan oleh
bagian terbawh janin. Perubahan yang paling nyata terdiri atas peregangan serabut-
serabut m.levator ani dan penipisan bagian tengah perinium, yang berubah bentuk dari
massa jaringan terbentuk baji setebal 5 cm menjadi (kalau tidak dilakukan episiotomi)
struktur membran tipis yang hampir transparan dengan tebalkurang dari 1 cm. Ketika
perinium teregang maksimal, anus menjadi jelas membuka dan terlihat sebagai lubang
berdiameter 2 sampai 3 cm dan disini dinding anterior trektum menonjol. Jumlah dan
besar pembuluh darah biasa yang memelihara vagina dan dasar panggul menyebabkan
kehilangan darah yang amat banyak kalau jaringan ini robek.
Sumber : http://warungbidan.blogspot.com/2016/08/rpp-perubahan-fisiologis-dan-
psikologis.html
Area pelayanan seorang bidan adalah pada kehamilan dan persalinan Normal. Bidan
sangat berperan dalam persalinan dan kelahiran normal. Meningkatkan persalinan
normal berarti menurunkan angka SC yang tidak perlu. Fokus pelayanan bidan adalah
memberi informasi, pendidikan dan dukungan terlebih pada primigravida dan bahkan
kepada ibu post SC.
-Mengapa kita peduli pada Persalinan Normal
Penguatan manajemen fisiologis sebagai ciri khas bidan. Seorang Bidan yang baik dan
professional harus memahami filosofi Kebidanan bahwa hamil dan melahirkan bukan
penyakit. Seorang bidan harus mampu mempraktekan pendekatan fisiologis yang
paling tepat., menerapkan model praktik bidan, mengembangkan model praktik bidan,
mempertahankan praktik mandiri, memahami lingkup praktik bidan berdasarkan
Evidence based practice.
Sumber : https://www.ibi.or.id/id/article_view/A20150117017/asuhan-persalinan-
yang-berkualitas.html