Nama : Christie Fonesia Sembiring

NIM : 170600221

Blok : 21

Pemicu :2

Kelompok : 11

PEMICU 2

Nama Pemicu : Morfologi Mandibula

Penyusun : Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K), Darmayanti Siregar, drg., MKM

Kasus :

Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Analisis Morfologi Mandibula Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara Etnis India dan Cina Malaysia pada Usia 18-24 Tahun ditinjau dari
Radiografi Sefalometri”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

Pertanyaan :

1. Apa jenis rancangan penelitian yang sesuai untuk penelitian tersebut!

Jawaban:

Jenis penelitian yang akan dilakukan pada kasus ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini
dilakukan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang bermaksud untuk mengeksplorasi dan
klarifikasi suatu fenomena, dengan jalan menjabarkan beberapa variabel yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak menjelaskan jalinan hubungan antar variabel yang
ada, tidak bertujuan menarik generalisasi yang menjelaskan sejumlah variabel anteseden yang
berdampak adanya suatu gejala atau fakta sosial. Oleh karena itu pada suatu penelitian deskriptif,
tidak menggunakan dan tidak menguji hipotesis, ini berarti tidak bermaksud untuk membangun
dan mengembangkan perbendaharaan teori. Adapun penelitian ini bermaksud meneliti morfologi
mandibula mahasiswa Universitas Sumatera Utara etnis India dan Cina Malaysia pada usia 18-24
tahun. Dalam mengolah dan menganalisis data, lazimnya menggunakan pengolahan statistik
yang bersifat deskriptif (statistik deskriptif). Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai
rerata sudut gonial mandibula, tinggi ramus, panjang mandibula, tinggi dan lebar simphisis,
tinggi fasial anterior dan tinggi fasial posterior pada kelompok sampel berdasarkan suku India
dan Cina Malaysia. Pendekatan yang dilakukan adalah Cross-Sectional. Penelitian Cross
Sectional adalah studi yang mempelajari dinamika hubungan atau korelasi antara faktor-faktor
risiko dengan dampak, pendekatan yang dilakukan adalah dengan observasi atau pengumpulan
data sekaligus pada kondisi waktu tertentu (point time approach). Tiap-tiap subjek penelitian
hanya diobservasi satu kali saja dan rentang waktu ukur dilakukan terhadap status karakter atau
variabel subjek pada saat penelitian. Subjek penelitian tidak harus diamati pada waktu yang
sama. Desain ini dapat mengetahui dengan jelas mana yang jadi proses dan outcome, serta
kejelasan korelasi hubungan sebab akibat.

2. Tuliskan variabel-variabel penelitian!

Jawaban:

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, sering
pula dinyatakan sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan
diteliti.

Variabel menurut fungsinya dalam penelitian ,yaitu:

 Variabel bebas (variabel independen) adalah Variabel bebas adalah variabel yang nilainya
mempengaruhi variabel lainnya, yaitu variable terikat.
 Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang faktornya diamati dan diukur
untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
 Variabel moderator atau variable intervening
Variabel moderator merupakan variable yang juga mem-pengaruhi variabel terikat,
namun dalam penelitian penga-ruhnya tidak diutamakan.
 Variabel terkendali adalah variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk
menetralisasi pengaruhnya. Variabel kendali merupakan variabel yang juga mem-
pengaruhi variabel terikat, tetapi dalam penelitian keberadaannya dijadikan netral.
 Variabel perancu (confounding variable)
Variabel perancu merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel
terikat, tetapi bukan variable antara.

Variabel-variabel pada penelitian ini adalah:

  Variabel bebas : Morfologi mandibula mahasiswa Universitas Sumatera
Utara etnis India dan Cina Malaysia.
 Variabel terikat : Sudut gonial, tinggi ramus, panjang mandibula, tinggi dan
lebar simphisis, tinggi fasial anterior dan tinggi fasial posterior.
 Variabel terkendali : Mahasiswa USU usia 18-24 tahun dan radiografi
sefalometri.
 Variabel tidak terkendali : Jenis Kelamin.

3. Tulis rumus besar sampel yang sesuai dengan rancangan penelitian ini!

Jawaban:

Rumus besar sampel yang sesuai dengan rancangan penelitian ini adalah rumus besar sampel
untuk estimasi rata-rata.

2
1−α / 2
z ∗σ 2
n=
d2
2
Keterangan:  = perkiraan varians

d = presisi

z = nilai z pada interval kepercayaan 1-a/2

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan.

4. Tuliskan defenisi operasional, termasuk cara pengukuran, hasil ukur dan skala
pengukuran dari variabel yang diteliti!

Jawaban:
Tabel Definisi Operasional Analisis Morfologi Mandibula Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara Etnis India dan Cina Malaysia pada Usia 18-24 Tahun ditinjau dari Radiografi
Sefalometri

No. Variabel Definisi Cara Hasil Skala

Operasional Pengukuran
1. Etnis India dan Cina Mahasiswa Kuisioner Etnis India Nominal
Malaysia dan Cina
yang dua
keturunan di
atasnya, baik
dari ayah
maupun ibu
adalah suku
India atau
Cina
2. Usia Umur yang Kuisioner Usia 18-24 Kategorik
dihitung dari tahun
terakhir kali
ulang tahun
3. Sudut Gonial Sudut yang Komputerisasi Derajat Rasio
Mandibula terbentuk radiografi
antara batas sefalometrik
tepi inferior
mandibula
dan batas
paling
posterior
ramus
mandibula
4. Tinggi Ramus Tinggi ramus Komputerisasi Satuan Rasio
 adalah jarak radiografi Panjang
yang diukur sefalometrik (mm)
dari satu titik
Ark e Go
5. Panjang Mandibula Jarak yang Komputerisasi Satuan Rasio
diukur dari radiografi Panjang
Go ke Gn sefalometrik (mm)
6. Tinggi dan Lebar Tinggi Komputerisasi Satuan Rasio
Simphisis simphisis radiografi Panjang
adalah jarak sefalometrik (mm)
dari titik B ke
titik paling
inferior dari
simphisis.
Lebar
simphisis
adalah jarak
dari batas
paling
anterior ke
posterior
simphisis
7. Tinggi Fasial Tinggi fasial Komputerisasi Satuan Rasio
Anterior anterior radiografi Panjang
adalah jarak sefalometrik (mm)
yang diukur
dari titi N ke
titik Me
8. Tinggi Fasial Tinggi fasial Komputerisasi Satuan Rasio
Posterior anterior radiografi Panjang
adalah jarak sefalometrik (mm)
yang diukur
 dari titik S ke
Go

5.Buat kuesioner penelitian ini!

Jawaban:

NO:
TANGGAL PEMERIKSAAN:

KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS MORFOLOGI MANDIBULA MAHASISWAUNIVERSITAS SUMATERA
UTARA ETNIS INDIA DAN CINA MALAYSIA PADA USIA 18-24 TAHUN DITINJAU
DARI RADIOGRAFI SEFALOMETRI’

1. DATA RESPONDEN
Nama :
Jenis kelamin :
T. Tgl Lahir :
Umur :
Alamat :
Nohp :
Suku :

Kakek :
Ayah :
Nenek :

Ibu : Kakek :
 Nenek :
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Apakah anda pernah dirawat inap di rumah sakit ?
A. Ya, karena_______________________________________________
B. Tidak
b. Apakah anda memiliki riwayat penyakit sehingga andamengkonsumsi obat sampai saat
ini untuk mengobati penyakit anda?
A. Ya
B. Tidak
c. Apakah anda pernah mengalami kecelakaan/trauma, yang mengenai bagian
kepala/wajah?
A. Ya, pada tahun____________________________________________
B. Tidak
d. Apakah anda sudah pernah mengalami operasi gigi terpendam?
A. Ya, pada tahun____________________________________________
B. Tidak
e. Jenis gigi yang belum tumbuh?
Sebutkan_______________________________________________________
_______________________________________________________________

6. Apa keunggulan dan kelemahan dari rancangan penelitian tersebut!

Jawaban:

Keunggulan rancangan cross sectional :

 Mudah dilaksanakan penggunaan dan penerapannya.

 Biaya relatif murah karena tidak memerlukan follow-up (tindak lanjut).
 Menghasilkan angka prevalensi dan dapat mengamati banyak variabel.
 Dapat selesai dalam waktu yang singkat.
 Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya para pasien
yang mencari pengobatan, sehingga generalisasinya cukup memadai.
Kelemahan rancangan cross sectional :

 Tidak dapat meneliti kondisi kasus penyakit yang sedikit (rare).

 Banyak "bias" yang timbul.
 Kurang baik untuk meramalkan kecenderungan.
 Memerlukan jumlah sampel yang besar.
 Kurang akurat untuk menggambarkan suatu penyakit dan factor risiko serta tidak dapat
menghitung angka insidensi.