• Metode pengumpulan data primer yang mencari kesimpulan kausalitas dalam pengaturan
yang tidak memungkinkan peneliti untuk secara acak menetapkan unit uji untuk kondisi
eksperimental. Kuasi-eksperimen berguna ketika peneliti tertarik pada fenomena yang
Quasi terjadi di lingkungan yang kompleks yang tidak dapat direplikasi dengan baik dalam
pengaturan laboratorium. (Ellen & Fitzgerald, 2015)
RCT menggunakan alokasi acak pada subjek penelitian sedangkan kuasi menggunakan cara
non random
RCT dapat digunakan pada sampel yang besar sedangkan kuasi cenderung menggunakan
sampel yang kecil
Efek perlakuan kuasi yang dihasilkan desain ini memiliki validitas lebih rendah daripada
RCT
Perhitungan ukuran sampel dan analisis data statistik harus didasarkan pada titik akhir primer
Kita harus ingat bahwa perhitungan ukuran sampel dan analisis data berdasarkan titik akhir primer tidak dapat diterapkan pada titik akhir sekunder
Selanjutnya, jika ada beberapa titik akhir primer, jumlah hipotesis dapat ditingkatkan untuk mencocokkan jumlah titik akhir primer.
Oleh karena itu, estimasi ukuran sampel harus dilakukan setelah mengoreksi kesalahan tipe I dengan uji rentang berganda.
Metode Bonferroni (P = mp) dan Sidak's (P = 1 - (1 - p ) m ) adalah metode koreksi yang paling umum digunakan
JUMLAH SAMPEL
Pada penelitian eksperimental, belum banyak rumus yang dikembangkan untuk
menentukan besar sampel yang dibutuhkan. Untuk menentukan besar sampel
(replikasi) yang dibutuhkan digunakan rumus berikut :
1. Untuk rancangan acak lengkap, acak kelompok atau faktorial, secara sederhana
dapat digunakan rumus : (t-1) (r-1) ≤15
t = banyak kelompok perlakuan
r = jumlah replikasi
2. Di samping rumus di atas dan untuk rancangan eksperimen lain yang
membutuhkan perhitungan besar sampel, dapat digunakan rumus besar
sampel seperti pada penelitian observasional baik untuk satu sampel maupun
lebih dari 1 sampel, baik untuk data proporsi maupun data kontinyu. Pada
penelitian eksperimen, untuk mengantisipasi hilangnya unit eksperimen,
dilakukan koreksi dengan 1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit eksperimen
yang hilang atau mengundurkan diri atau drop out.
JUMLAH SAMPEL DATA PROPORSI
Ole
h
kar
ena
itu
per
hit
ung
an
uku
ran
sa
mp
le
har
us
di
per
tim
ba
ngk
an
seb
elu
m
me
lak
uka
n
uji
cob
a
ini
PENELITIAN DENGAN DESAIN RCT
Populasi dan Sampel
Partisipan adalah penderita diabetes tipe
2 dengan tingkat HbAIc antara 7% dan
<9%, memiliki gigi yang masih sehat 16
buah dan tidak mengalami masalah
kronis pada gigi.
Total sampel 514 orang yang dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu 257 orang
pada kelompok random dan 257 orang
pada kelompok kontrol.
• Pasien yang keluar dari salah satu dari dua ICU ke bangsal umum di gedung II
ditugaskan ke kelompok kontrol dan menerima perawatan biasa. Penelitian ini non-
blinded peserta dan peneliti (perawat ICU dan penulis).
• Hasil utama adalah status kesehatan dari waktu ke waktu, yaitu perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah keluar dari bangsal umum
sampai 12 bulan setelah keluarnya ICU. Analisis eksplorasi sekunder dilakukan
dengan menggunakan status kesehatan dari waktu ke waktu dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, di dalam dan di antara gender, lama rawat inap
dan tingkat penerimaan kembali ICU dalam waktu 48 dan 120 jam setelah pelepasan
ICU pertama yang memenuhi syarat
• Di bangsal ada 73 peserta dalam kelompok eksperimen dan 75 pada kelompok
kontrol.
• Para pasien dalam kelompok eksperimen memiliki hari rawat di bangsal yang lebih
pendek daripada pasien dalam kelompok control. Tidak ada Pasien diterima kembali
ke ICU dalam waktu 48 jam, tetapi dua pasien di kelompok eksperimen dan lima
pasien dalam kelompok control diterima kembali dalam waktu 48-120 jam di ICU
DAFTAR PUSTAKA
Borgnakke, W. S., Chapple, I. L. C., Genco, R. J., Armitage, G., Bartold, P. M., D’Aiuto, F., …
Van Dyke, T. E. (2014). The multi-center randomized controlled trial (RCT) published by
the journal of the american medical association (JAMA) on the effect of periodontal
therapy on glycated hemoglobin (hba1c) has fundamental problems. Journal of
Evidence-Based Dental Practice, 14(3), 127–132. https://
doi.org/10.1016/j.jebdp.2014.04.017
Ellen, P. S., & Fitzgerald, M. P. (2015). Quasi-Experiment. In Wiley Encyclopedia of
Management (pp. 1–3). Chichester, UK: John Wiley & Sons, Ltd.
https://doi.org/10.1002/9781118785317.weom090209
Jónasdóttir, R. J., Jones, C., Sigurdsson, G. H., & Jónsdóttir, H. (2018). Structured nurse-led
follow-up for patients after discharge from the intensive care unit: Prospective quasi-
experimental study. Journal of Advanced Nursing, 74(3), 709–723. https://
doi.org/10.1111/jan.13485
Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (Editor). (2014). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis Edisi
V. Sagung Seto: Jakarta