Anda di halaman 1dari 5

CROSS OVER STUDY

a. Pengertian
Crossover study termasuk salah satu uji klinis yang sangat mirip dengan study
kohort, karena kelompok perlakuan dan control diikuti sampai waktu yang ditentukan .
Crossover study adalah frekuensi paparan selama sebelum penelitian dibandingkan
dengan frekuensi paparan selama waktu kontrol pada periode sebelumnya, study
intervensi dimana dua kelompok yang sama terkena dua intervensi yang berbeda dalam
dua periode terpisah dari waktu.

Dalam kasus menyeberang studi, bukan untuk memperoleh informasi dari dua
kelompok (kasus dan kontrol), informasi paparan diperoleh dari kelompok kasus yang
sama tetapi selama dua periode waktu yang berbeda. Dalam paparan pertama periode
diukur segera sebelum onset penyakit. Dalam kedua paparan periode diukur pada waktu
sebelumnya (dianggap mewakili eksposur latar belakang pada orang yang sama).
Paparan antara kasus sesaat sebelum onset penyakit ini kemudian dibandingkan dengan
paparan antara kasus yang sama pada waktu sebelumnya. Setiap kasus dan kontrol
cocoknya (dirinya sendiri) karena itu otomatis dicocokkan pada banyak karakteristik
(usia, jenis kelamin , status sosial ekonomi, dll).

b. Karakteristik paparan dan hasil


1) Exposure harus berubah dari waktu ke waktu pada orang yang sama dan selama
periode waktu yang singkat.
2) Exposure tidak boleh berubah secara sistematis dari waktu ke waktu.
3) Exposure harus memiliki efek jangka pendek.
4) Waktu induksi antara paparan dan hasil harus pendek.
5) Penyakit harus memiliki onset mendadak .
6) Beberapa periode waktu acuan dapat digunakan untuk mendokumentasikan
paparan rata-rata antara kasus.

c. Kelebihan crossover study


1) Mengurangi variasi antar individu dan memperkecil ukuran sample sampai 50%
dari desain paralel
2) Cocok untuk peyakit kronik dan stabil
3) Kontrol karakteristik tiap individu
4) Efektif untuk mempelajari efek dari paparan jangka pendek terhadap risiko
kejadian akut

d. Kekurangan crossover study


1) Tidak cocok untuk penyakit yang cepat sembuh atau yang sembuh dalam 1 x
terapi.
2) Ada carry over effect yaitu efek perlakuan pertama belum hilang pada saat
pengobatan kedua dan order effect yaitu terjadinya perubahan derajat penyakit
atau lingkungan selama penelitian berlangsung.
3) Kemungkinan drop out lebih besar.
4) Perlu waktu untuk menghilangkan efek obat awal sebelum pengobatan kedua
dimulai (wash out period) yang cukup
5) Tidak dapat dikerjakan pada subyek dengan kepatuhan rendah
6) Tidak otomatis mengantrol pembauran dari faktor waktu terkait

e. Contoh penelitin crossover study


Judul: Efek pemberian minuman stimulan terhadap kelelahan pada tikus
Metode
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan uji eksperimental in vivo dengan desain penelitian
paralel silang (cross over).
2. Hewan coba dan besar sampel
Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Sprague-
Dawley dengan berat badan 180-200g. Besar sampel ditentukan berdasarkan
perhitungan statistic rumus kelompok berpasangan.Dari hasil perhitungan ini
diperoleh nilai n = 28. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus.
3. Bahan dan alat
Bahan : minuman stimulan, akuades, reagen kering asam laktat (lactate pro
stripe). Alat : Sonde, kaca objek, stop watch, bak renang, pelampung dari
Styrofoam, Lactate Pro Test Meter.
4. Cara kerja
Sebanyak 30 ekor tikus dibagi menjadi 2 kelompok secara acak menjadi
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan akan
diberikan minuman stimulan sedangkan kelompok kontrol akan diberikan
akuades. Untuk memicu terjadinya kelelahan pada tikus dilakukan uji renang .
Pada kedua kelompok ini akan dilakukan uji renang dan pemeriksaan kadar asam
laktat dalam darah. Tikus dipuasakan selama 12 jam sebelum percobaan
dilakukan, kemudian diperiksa kadar asam laktat dalam darah sebagai nilai awal
asam laktat. Pada kelompok perlakuan diberikan 2 cc minuman stimulan yang
dibuat dari 1 sachet minuman stimulan yang dilarutkan dalam 25 cc akuades,
sehingga dosis pemberian minuman stimulan adalah 10 kali dosis penggunaan
pada manusia.
Pada kelompok kontrol diberikan 2 cc akuades. Satu jam setelah
pemberian minuman stimulan atau akuades, dilakukan uji renang segera setelah
uji renang selesai dilakukan, diperiksa kadar asam laktat dalam darah. Setelah itu
dilakukan wash out selama satu minggu, kemudian kedua kelompok tikus
dipertukarkan dan dilakukan percobaan yang sama.
5. Uji renang
Uji renang dilakukan sebagai aktivitas fisik untuk memicu terjadinya
kelelahan.(11- 15) Pada uji renang akan dinilai kemampuan struggling tikus.
Definisi struggling adalah periode waktu dalam detik selama tikus percobaan
dalam keadaan berenang sekuat Herwana, Pudjiadi, Wahab, dkk. Efek minuman
stimulan terhadap kelelahan Universa Medicina Vol.24 No.1 tenaga dengan
kepala dan kedua tungkai depan berada di atas permukaan air(10,12) selama 3
kali 5 menit periode pengamatan dengan interval masa istirahat selama 15
menit.(10,12)
6. Kadar asam laktat
Sampel darah didapat dengan cara memotong sedikit ujung distal ekor
tikus. Sebanyak satu tetes darah diletakkan pada kaca objek dilakukan
pengukuran kadar asam laktat dengan menggunakan reagen kering. Pengukuran
kadar asam laktat dilakukan dua kali yaitu sebelum uji renang untuk mendapatkan
nilai awal kadar asam laktat dalam darah, dan segera sesudah uji renang.
7. Analisis data
Data dianalisis secara statistic menggunakan uji-t berpasangan (paired ttest)
8. Hasil Penelitian
Pemberin stimulan pada tikus dapat meningkatkan kemamuan pada tikus
KOHORT TERBUKA DAN KOHORT TERTUTUP
a. Kohort Terbuka
Kohort terbuka atau biasa disebut kohort dinamik adalah salah satu penelitian
yang partisipannya terus bertambah atau berpindah. Studi Cohort Terbuka (populasi
dinami), melibatkan populasi yang didefinisikan hanya yang menjadi bagian dari studi
tersebut (dan dipantau untuk hasilnya). Tanggal masuk dan keluar dari penelitian secara
individual didefinisikan, oleh karena itu, ukuran populasi penelitian tidak konstan.
Dalam studi kohort terbuka, peneliti hanya dapat menghitung data tingkat berbasis,
seperti, tingkat insiden dan varian.
Sebuah populasi terbuka berbeda dari populasi tertutup, bahwa populasi
berisiko terbuka untuk anggota baru yang tidak memenuhi syarat untuk populasi awalnya
. Contoh dari populasi terbuka adalah penduduk suatu negara . Orang-orang dapat
memasukkan populasi terbuka melalui berbagai mekanisme . Beberapa mungkin
dilahirkan ke dalamnya , yang lainnya dapat bermigrasi ke dalamnya . Untuk populasi
terbuka orang-orang yang telah mencapai usia tertentu, orang dapat menjadi layak untuk
memasuki populasi oleh penuaan ke dalamnya Perbedaan antara populasi tertutup dan
terbuka sebagian bergantung pada sumbu waktu yang digunakan untuk menggambarkan
penduduk , serta bagaimana keanggotaan didefinisikan.

Syarat dari populasi kohort terbuka atau kohort dinamik, adalah sebagai berikut:
a. Kumpulan individu yang anggotanya bertambah dan berkurang selama periode masa
tertentu atau yg anggotanya mudah berganti/ berubah status pajanannya.
b. Setiap anggota boleh mulai diamati kapan saja
c. Boleh ada anggota kohort baru yang bergabung di tengah masa pengamatan
d. Selama masa pengamatan, besar populasi (jumlah) rata-rata relatif stabil
e. Selama masa pengamatan rata-rata usia anggota juga relatif stabil

b. Kohort Tertutup
Kohort tertutup atau disebut juga kohort tetap adalah salah satu penelitian yang
hanya memiliki kelompok orang yang sama sampai akhir penelitian. Kohort tertutup
merupakan penelitian yang partsipannya tidak dapat bertambah atau keluar. Studi kohort
tertutup (populasi statis, seperti pasien mengadakan uji klinis) melibatkan peserta yang
masuk ke dalam penelitian pada satu titik waktu dan di mana dianggap bahwa tidak ada
peserta baru bisa masuk kohort. Mengingat ini, jumlah peserta penelitian tetap konstan
(atau hanya dapat menurunkan).
Sebagian besar studi kohort dilakukan dalam kohort tertutup ( atau tetap) karena
lebih sulit untuk menentukan kelayakan dan melacak orang-orang dalam kelompok
terbuka , karena mereka dapat masuk dan meninggalkan setiap saat.
Populasi kohort tetap (fixed cohort)
1. Kumpulan individu yang mengalami pengalaman yang sama selama periode masa
tertentu
2. Mulai diamati pada titik awal yang sama
3. Tidak boleh ada anggota kohort baru yang masuk/ bergabung di tengah masa
pengamatan (tapi kalau keluar boleh)
4. Jumlah peserta studi adalah konstan (Atau hanya dapat menurunkan)
5. Selama masa pengamatan besar populasi (jumlah) rata-rata dapat berkurang
6. Selama masa pengamatan rata-rata usia anggota meningkat
7. Dapat langsung menghitung: rasio Risk , rasio tingkat Insiden Rasio Odds

Anda mungkin juga menyukai