Anda di halaman 1dari 30

Unpaired & paired t test

Sri Warsini, S.Kep.,Ns.,M.Kes


t test
Uji untuk satu variabel kategorik (dikotomus)
dan satu variabel numerik
Syarat : distribusi data normal
Uji beda rata-rata dua kelompok atau dua
pengamatan
t test

Assuming
equal
variances
Unpaired t
test
t test Assuming
Paired t test unequal
variances
1. Apakah terdapat tingkat pengetahuan
tentang self care pada siswa SD yang
dilakukan program UKS dan tidak
2. Apakah terdapat perbedaan skor
pengetahuan tentang gizi antara kader yang
sudah pernah dan yang belum mendapatkan
pelatihan gizi?
3. Apakah terdapat penurunan BB pada siswa
SD yang obes yang telah dilakukan pendkes
mengenai diit yang baik?
A. Unpaired t test
Uji beda rata rata dari dua kelompok data
Observasi tidak dilakukan secara berulang
(hanya satu kali)
Untuk mengetahui jenis unpaired t test mana
yang dilakukan perlu dicek terlebih dulu
apakah varians diasumsikan sama atau tidak.
Untuk membandingkan dua varians dilakukan
uji F.
1. Tentukan Ho dan Ha

2. Tentukan
3. Hitung nilai F hit

Yang menjadi numerator (angka pertama) adalah


yang varians nya lebih besar

4. Bandingkan dengan F tabel


F tabel dilihat dengan menentukan terlebih dulu
db nya.
Db pada uji F ada dua yaitu (n1-1) & (n2-1)
Jika Fhit F n1-1, n2-1, 1- maka Ho
diterima, hasil tdk signifikan.
Kesimpulan: Varians diasumsikan
sama (homogen)
Jika Fhit > F n1-1, n2-1, 1- maka Ho
ditolak, hasil signifikan.
Kesimpulan: Varians diasumsikan
berbeda (tidak homogen)
A.1 Unpaired t test dengan varians
homogen

Rumus
Bandingkan dengan nilai t tabel
db dari uji unpaired t test dengan varians
homogen adalah n1+n2-2
Jika -tn1+n2-2; 1-/2 thit tn1+n2-2; 1-/2
maka Ho diterima
Jika thit > tn1+n2-2; 1-/2 atau
thit < -tn1+n2-2; 1-/2 maka Ho ditolak
A.2 Unpaired t test dengan varians tidak
homogen

Rumus
Bandingkan dengan nilai t tabel
db dari uji unpaired t test dengan varians tidak
homogen adalah df
Jika -tdf, 1-/2 thit tdf, 1-/2 maka
Ho diterima
Jika thit > tdf, 1-/2 atau
thit < -tdf, 1-/2 maka Ho ditolak
Contoh soal
Peneliti ingin mengetahui hubungan antara
tingkat sosek keluarga dengan intake Calcium
dr anak perempuan.
Data Kelompok anak Kelompok anak
dari sosek rendah dari sosek tinggi
Jumlah anak 25 40
Mean intake Ca 6,56 6,80
sd 0,64 0,76
Apakah ada perbedaan intake Ca dari anak sosek
rendah dan tinggi?

= 0,05
Nilai kritis F tabel = F n2-1, n1-1, 1- = F 39, 24, 0,95 =
1.896
1.41 < 1.896 = Ho diterima ; varians sama
(homogen) maka digunakan rumus unpaired t
test dengan assuming equality of varians
Start menghitung nilai t hitung
= 0,514

sp = 0,717
tn1+n2-2, 1-/2 = t25+40-2, 1-/2= t63, 0,025= 2
-2 -1,313 2 maka Ho diterima
Kesimpulan : tidak ada perbedaan
intake Ca pada kedua kelompok.
Tidak ada hubungan status sosek
terhadap intake Ca pada anak
perempuan
B. Paired t test

Uji beda mean dari dua


pengukuran
Asumsinya adalah perbedaan (d)
antara pasangan data yang diukur
berulang terdistribusi normal.
1. Tentukan Ho dan Ha

2. Tentukan
3. Hitung nilai t
Rumus

d = rata-rata perbedaan; sd= standard deviasi perbedaan


Bandingkan dengan nilai t tabel
db dari uji paired t test adalah n-1
Jika tn-1, 1-/2 thit tn-1, 1-/2 maka
Ho diterima
Jika thit > tn-1, 1-/2 atau
thit < -tn-1, 1-/2 maka Ho ditolak
Contoh soal
Trainer ingin mengetahui seberapa efektif
pelatihan yang ia berikan kepada 20 guru
dengan melakukan test sebelum dan sesudah
training dilakukan.
=

= 13,36

Critical value = tn-1, 1-/2 = 1,729


Lihat di slide tabel t pada db 19 di one sided (karena ada arah)
13, 36 > 1,729 maka Ho ditolak, Ha diterima
Ada peningkatan rata rata nilai guru dari pelatihan
tersebut
t test menggunakan SPSS
Cek normalitas data dengan memilah data
terlebih dahulu (Split file)
Untuk yang paired t test yang dicek
normalitasnya adalah nilai d (selisih kedua
pengukuran)
Lihat Mean, Median & SD serta histogram
menggunakan icon frequency

Anda mungkin juga menyukai