3 isu umum yang perlu dipertimbangkan ketika menilai sebuah studi kualitatif
10 pertanyaan pada halaman-halaman berikut ini dirancang untuk membantu Anda memikirkan isu-isu
secara sistematis. Dua pertanyaan pertama adalah pertanyaan saringan dan dapat dijawab dengan cepat.
Apabila jawaban keduanya adalah “ya”, maka layak untuk melanjutkan ke pertanyaan yang tersisa.
Ada beberapa tingkat tumpang-tindih antar pertanyaan, Anda diminta untuk mencatat “ya”, “tidak”, atau
“tidak tahu” untuk seluruh pertanyaan. Sejumlah petunjuk yang dicetak miring diberikan setelah setiap
pertanyaan. Ini dirancang untuk mengingatkan mengapa pertanyaan tersebut penting. Catat alasan-alasan
Anda untuk jawaban Anda di tempat yang disediakan.
Daftar periksa ini dirancang untuk digunakan sebagai alat pedagogik pendidikan, sebagai bagian dari
pengaturan lokakarya, oleh karena itu kami tidak menyarankan system penilaian. Daftar CASP (uji acak
terkendali & tinjauan sistem) didasarkan pada panduan JAMA ‘Users’ untuk literature medis 1994
(diadaptasi dari Guyatt Gh, Sackett DL, dan Cook DJ), dan diujicobakan dengan praktisi perawatan
kesehatan.
Sekelompok ahli dihimpun untuk mengembangkan dan menguji setiap daftar periksa yang baru dan format
lokakarya yang akan digunakan. Selama bertahun-tahun seluruh pengaturan telah dibuat untuk format, akan
tetapi tinjauan terbaru terhadap pengguna daftar periksa menegaskan kembali bahwa format dasar tersebut
terus berguna dan tepat.
Critical Appraisal Skills Programme (2017). CASP (insert name of checklist i.e. Qualitative Research)
Checklist. [online] Available at: URL. Accessed: Date Accessed.
© CASP pekerjaan ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution - Non Commercial-Share A
like. Untuk melihat salinan lisensi ini, kunjungi http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/
www.casp-uk.net
PETUNJUK: Pertimbangkan
• Apa tujuan dari penelitian ini?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana kompetensi komunikasi multikultur
yang dimiliki oleh tenaga kesehatan yang ada
di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah, khususnya para Bidan.
• Mengapa itu dianggap penting?
Karena masyarakat atau pasien yang dihadapi
beragam dari latar belakang budaya yang
berbeda-beda.
• Relevansinya
Kompetensi komunikasi multikultur yang
dimiliki tenaga medis serta permasalahan antar
budaya yang dihadapi bidan dalam
memberikan pelayanan.
PETUNJUK: Pertimbangkan
• Jika penelitian berusaha untuk menafsirkan atau
memperjelas suatu tindakan dan/atau
pengalaman subjektif dari partisipan
Dalam penelitian ini menggunakan wawancara
mendalam terhadap beberapa bidan senior
yang sudah berpengalaman puluhan tahun
dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat khususnya di Yogyakarta
dan Sragen.
• Apakah penelitian kualitatif adalah metode
yang tepat untuk mencapai tujuan penelitian?
Bersifat deskriptif dengan menggunakan
metode studi kasus dengan multikasus, teknik
Pertanyaan terperinci
PETUNJUK: Pertimbangkan
• Jika peneliti telah membenarkan rancangan
penelitian (contohnya, sudahkah mereka
mendiskusikan bagaimana mereka memutuskan
metode mana yang akan digunakan?)
Penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
dengan menggunakan metode studi kasus
dengan multikasus.
PETUNJUK: Pertimbangkan
• Jika peneliti telah menjelaskan bagaimana
partisipan telah dipilih
Informan yang dipilih merupakan bidan-bidan
senior yang sudah puluhan tahun melayani
masyarakat. Ada empat bidan senior yang
diwawancarai dalam penelitian ini, yaitu Harni
yang sudah menjadi bidan selama 40 tahun,
Esti dan Rina yang sudah menjadi bidan selama
35 tahun dan Endang yang telah menjadi bidan
selama 38 tahun. Tiga bidan yang disebut
pertama berasal dari Yogyakarta dan satu
bidan yang disebut terakhir berasal dari
Sragen.
• Jika mereka menjelaskan mengapa partisipan
yang dipilih adalah yang paling tepat untuk
PETUNJUK: Pertimbangkan
• Jika pengaturan pengumpulan data telah
dibenarkan.
Tatap muka dalam wawancara dilakukan.
• Jika sudah jelas bagaimana data dikumpulkan
(misalnya focus group, semi-structured
interview, dll.)
Teknik pengambilan data lebih menitikberatkan
pada wawancara mendalam pada konteks
budaya lokal dan hambatan komunikasi, untuk
mendapatkan sebuah data.
• Jika peneliti telah membenarkan metode yang
terpilih.
Penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
dengan menggunakan metode studi kasus
dengan multikasus.
• Jika peneliti telah membuat metode eksplisit
(misalnya untuk metode wawancara, adakah
petunjuk tentang bagaimana wawancara
dilakukan, atau apakah dia menggunakan
sebuah sebuah panduan topik)
Wawancara mendalam pada konteks budaya
lokal dan hambatan komunikasi untuk
menjawab pertanyaan besar tentang
kompetensi multikultur yang dimiliki oleh
PETUNJUK: Pertimbangkan
PETUNJUK: Pertimbangkan
Selain lingkungan fisik, lingkungan relasi sosial berupa relasi antar manusia yang berbeda posisi
(Neulip,2003:340). Di sebuah rumah sakit, bidan berada di dalam sebuah sistem organisasi, namun
saat praktek di klinik bersalin yang berada di rumah, bidan tidak menjadi bagian dari sebuah sistem
organisasi. Namun bukan berarti ketika praktek di rumah bidan tidak terikat oleh sistem sosial
tertentu. Mereka tetap terikat pada sistem sosial yang berupa tradisi adat istiadat.
PETUNJUK: Pertimbangkan