Anda di halaman 1dari 25

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA ASAM NITRAT

Kapasitas Produksi = 23000 ton/tahun


= 1 ton = 1000 kg
Hari Kerja = 1 tahun = 330 hari
= 1 hari = 24 jam
= 1 tahun = 7920 jam
Kapasitas Produksi per-jam = 2904.0404 kg/jam
Basis Operasi = 1 kg/jam
Basis Perhitungan = 100 kg/jam
Faktor Pengali =

Spesifikasi Bahan Baku


1. Amonia
NH3 = 99.50 % = 0.9950
H2 O = 0.50 % = 0.0050
2. Udara
O2 = 21 % = 0.2100
N2 = 79 % = 0.7900

Spesifikasi Produk
1. Asam Nitrat
HNO3 = 60 % = 0.6000
H2 O = 40 % = 0.4000

Komposisi Produk yang terbentuk


Komponen Rumus Molekul Berat Molekul (kg/kmol) Titik Didih (°C)
Amonia NH3 17.0305
Oksigen O2 31.9988
Nitrogen N2 28.0134
Air H 2O 18.0153
Nitrogen Oksida NO2 46.0055
AsamNitrat HNO3 63.0128
NO 30.0061

Ar atom
H= 1.0079
N = 14.0067
O = 15.9994
Perhitungan Neraca Massa di Tiap-Tiap Alat

A.1 Vaporizer
Fungsi :

Vaporizer
1 3

2
Arus Masuk
Arus 1
NH3 = 79.6000 Kg/Jam = 4.6740 Kmol/Jam
H2O = 0.4000 Kg/Jam = 0.0222 Kmol/Jam
Arus 2
NH3 = 19.9000 Kg/Jam = 1.1685 Kmol/Jam
H2O = 0.1000 Kg/Jam = 0.0056 Kmol/Jam

Arus Keluar
Arus 3
NH3 = 99.5000 Kg/Jam = 5.8425 Kmol/Jam
H2O = 0.5000 Kg/Jam = 0.0278 Kmol/Jam

Tabel Neraca Massa Vaporizer


Masuk (Kg/Jam) Keluar (Kg/Jam)
Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 3
NH3 79.6000 19.9000 99.5000
H2O 0.4000 0.1000 0.5000
80.0000 20.0000 100.0000
Total
100.0000 100.0000

A.2 Separator
Fungsi :
2
Separator

3
Separator
4
Arus Masuk :
Arus 3 (Umpan)
NH3 = 99.5000 Kg/Jam = 5.8425 kmol/Jam
H2O = 0.5000 Kg/Jam = 0.0278 kmol/Jam

Arus Keluar :
Ratio L/V
Komponen %L %V L (Kmol/Jam) V (Kmol/Jam)
NH3 20% 80% 1.1685 4.6740
H2O 20% 80% 0.0056 0.0222
Total 1.1740 4.6962
Liquid
Komponen n (Kmol/Jam) Massa (Kg/Jam)
NH3 1.1685 19.9000
H2O 0.0056 0.1000
Total 1.1740 20.00
Vapour
Komponen n (Kmol/Jam) Massa (Kg/Jam)
NH3 4.6740 79.60
H2O 0.0222 0.40
Total 4.6962 80.00

Arus 4
NH3 79.6000 Kg/Jam = 4.6740 Kmol/Jam
H2O = 0.4000 Kg/Jam = 0.0222 Kmol/Jam

Arus 2
NH3 19.9000 Kg/Jam = 1.1685 Kmol/Jam
H2O = 0.1000 Kg/Jam = 0.0056 Kmol/Jam

Tabel Neraca Massa Separator


Masuk (Kg/Jam) Keluar (Kg/Jam)
Komponen
Arus 2 Arus 3 Arus 4
NH3 99.5000 79.6000 19.9000
H2O 0.5000 0.4000 0.1000
100.0000 80.0000 20.0000
Total
100.0000 100.0000
A.3 Reaktor Fixed Bed

Reaktor
Fungsi : Mereaksikan amonia dan udara menggunakan katalis Pt
4 6

Bahan Baku yang Masuk kedalam Reaktor


Amonia
NH3 = 79.6000 Kg/Jam = 4.6740 Kmol/Jam
H2O = 0.4000 Kg/Jam = 0.0222 Kmol/Jam
Udara
O2 = 21.0000 Kg/Jam = 0.6563 Kmol/Jam
N2 = 79.0000 Kg/Jam = 2.8201 Kmol/Jam

Reaksi yang terjadi dalam reaktor ada 2, yaitu:


NH3 + 5/4O2 NO + 3/2 H2O ...(1)
NH3 + 3/4O2 1/2N2 + 3/2 H2O ...(2)

Perbandingan masuk reaktor


Konversi pada reaksi (i) = 95%

Bahan yang Bereaksi


Amonia yang bereaksi = Konversi × NH3 yang masuk
= 95% × 4.6740
= 4.4403 kmol/jam
= 75.6200 kg/jam

O2 yang bereaksi = (5/4) × NH3 yang bereaksi


= 1.25 × 4.4403
= 5.5503 kmol/jam
= 349.7420 kg/jam

Konsentrasi Amonia sebagai umpan diasumsikan 11% v/v (Coulson, 2005).

Kebutuhan udara = 100 kmol udara


x Fresh Feed Amonia
11 kmol NH3
= 100 kmol udara
x 4.6740
11 kmol NH3
= 42.4906

O2 mula-mula = 21 x kebutuhan udara


100
= 21 x 42.4906
100
= 8.9230

N2 mula-mula = 79 x kebutuhan udara


100
= 79 x 42.4906
100
= 33.5675

Reaksi (1)
NH3 + 5/4O2 → NO + 3/2 H2O
Mula-mula : 4.6740 8.9230 - -
Bereaksi : 4.4403 5.5503 4.4403 6.6604
Sisa : 0.2337 3.3727 4.4403 6.6604

Reaksi (2)
NH3 + 3/4O2 → 1/2N2 + 3/2 H2O
Mula-mula : 0.2337 3.3727 - -
Bereaksi : 0.2337 0.1753 0.1168 0.3505
Sisa : 0.0000 3.1974 0.1168 0.3505

Tabel Neraca Massa Reaktor


Masuk (Kg/Jam) Keluar (Kg/Jam)
Komponen
Arus 4 Arus 6 Arus 7
NH3 79.6000 - -
O2 - 285.5259 102.3134
N2 - 940.3410 943.6144
NO - - 133.2350
H2O 0.4000 - 126.7041
Total Condensor 1305.8669 1305.8669

A.4 Condensor Parsial


Fungsi :

7 8

Keluaran condensor parsial menghasilkan 50% w/w HNO3


(United States Patent, 2000). Pada suhu 40˚C, tekanan parsial uap air
pada konsentrasi 50% w/w HNO3 adalah 25,0 mmHg (Perry, 3-65) dan
tekanan perancangan adalah 8 atm.

Fraksi mol H2O = 25 mmHg


760 mmHg
x 8 atm
1 atm
= 0.00411

Di dalam Condensor Parsial terjadi 2 reaksi, yaitu:


NO + 1/2 O2 → NO2
3 NO2 + H2 O → 2 HNO3 + NO

Reaksi (3) :
NO + 1/2 O2 → NO2
Mula-mula 4.4403 3.1974 -
Bereaksi 4.4403 2.2201 4.4403
Sisa 0.0000 0.9773 4.4403

Reaksi (4) :
Dimisalkan HNO3 yang terbentuk = A
3 NO2 + H2O → 2 HNO3 + NO
Mula-mula 4.4403 7.0331 - -
Bereaksi 3/2 A 1/2 A A 1/2 A
Sisa (4.4403-3/2A) (7.0331-1/2A) A 1/2 A
HNO3 yang terbentuk memiliki konsentrasi 50% w/w
50% w/w HNO3 = berat HNO3
berat HNO3 + berat H2O

0.5000 = A x BM HNO3
(A x BM HNO3) + ((7,0331-1/2A) x BM H2O)
0.5000 = A x 63.0128
(A x 63,0128) + ((7,0331-1/2A) x 18,0153)

0.5000 = 63.0128 A
(63,0128A) + 126.7034 - 9.0077 A

31.5064 A + 63.3517 - 4.5038 A = 63.0128 A


31.5064 A + 31.5064 A - 4.5038 A = 63.3517
58.5090 A = 63.3517
A = 1.0828

Reaksi (4)
3 NO2 + H2O → 2 HNO3 + NO
Mula-mula 4.4403 7.0331 - -
Bereaksi 1.6242 0.5414 1.0828 0.5414
Sisa 2.8161 6.4918 1.0828 0.5414

H2O uap = fraksi mol H2O × total aliran keluar tanpa H2O
= fraksi mol H2O × (mol NO2 + mol NO + mol N2 + mol O2
= 0.0041 x ( 2.8161 + 0.5414 + 33.6844
+ 0.9773 )
= 0.1559
H2O mengembun = H2O sisa - H2O uap
= 6.3359

Masuk (Kg/Jam) Keluar (Kg/Jam)


Komponen
Arus 7 Arus 8
NO(g) 133.2350 16.2448
NO2 - 129.5566
O2 102.3134 31.2719
N2 943.6144 943.6144
H2O(g) 126.7041 2.8082
H2O(l) - 114.1427
HNO3(l) - 68.2283
Total 1305.8669 1305.8669

A.5 Separator
fungsi

Masuk (Kg/Jam) Keluar (Kg/Jam)


Komponen
Arus 3 Arus 4
NO(g) 16.2448 16.2448 -
NO2 129.5566 129.5566 -
O2 31.2719 31.2719 -
N2 943.6144 943.6144 -
H2O(g) 2.8082 2.8082 -
H2O(l) 114.1427 - 114.1427
HNO3(l) 68.228 - 68.2283
Total 1305.8669 1305.8669

A.6 Reaktor Plug Flow


NO(g) = 16.2448 kg/jam = 0.5414 kmol/jam
NO2 = 129.5566 kg/jam = 2.8161 kmol/jam
O2 = 31.2719 kg/jam = 0.9773 kmol/jam
N2 = 943.6144 kg/jam = 33.6844 kmol/jam
H2O(g) = 2.8082 kg/jam = 0.1559 kmol/jam

Reaksi yang terjadi:


2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g)

Jika:
A = NO C = NO2 E = N2
B = O2 D = H2O

Maka reaksi (5) dapat dituliskan sebagai berikut :


2A + B → 2C

Komposisi bahan sebelum reaksi :


FA0 = 0.5414 kmol/jam = 1.0000 FA0
FB0 = 0.9773 kmol/jam = 1.8052 FA0
FC0 = 2.8161 kmol/jam = 5.2017 FA0
FD0 = 0.1559 kmol/jam = 0.2879 FA0
FE0 = 33.6844 kmol/jam = 62.2190 FA0
FT = 38.1750 kmol/jam = 70.5137 FA0

Konversi reaksi = x = 99,8 % (Austin, hal 317, 1984) x = 0.9980


Komposisi bahan setelah reaksi :
FA = 1.0000 FA0 (1-x)
= 0.5414 (1-0,9980)
= 0.0011 kmol/jam
= 0.0325 kg/jam
FB = 1.8052 FA0 -(1/2 FA0 x)
= 0.7071 kmol/jam
= 22.6274 kg/jam
Fc = (5,2017+x) FA0
= 3.3564 kmol/jam
= 154.4134 kg/jam
FD = 0.2879 FA0
= 0.1559 kmol/jam
= 2.8082 kg/jam
FE = 62.2190 FA0
= 33.6844 kmol/jam
= 943.6144 kg/jam

Masuk (Kg/Jam) Keluar (Kg/Jam)


Komponen

NO(g) 16.2448 0.0325


O2 31.2719 22.6274
NO2 129.5566 154.4134
H2O(g) 2.8082 2.8082
N2 943.6144 943.6144
Total 1123.4958 1123.4958
trial suhu dew dan bubble point

coulson, smith van nes


C.7 Fixed Bed Reactor (R-210)

fungsi: Mereaksikan ammonia fase uap dan udara menggunakan


katalisator Pt-Rh
Tujuan: 1. Menentukan jenis reaktor.
2. Menentukan bahan konstruksi.
3. Menentukan jenis katalis.
4. Menentukan langkah perhitungan dimensi reaktor

langkah perancangan:
1. Menentukan Jenis Reaktor
Dipilih reaktor jenis fixed bed multitubes dengan pertimbangan:
- Reaksi berada dalam fasa gas dengan katalis padat
- Reaksi eksotermis sehingga diperlukan luas perpindahan panas yang besar
agar kontak dengan pendingin berlangsung optimal.
- Pressure drop lebih kecil dibandingkan fluidized bed reactor.
- Umur katalis panjang.
- Tidak diperlukan pemisahan katalis keluar reaktor.
- Pengendalian suhu relatif mudah karena dipakai tipe shell dan tube.
- Mencegah terjadinya partial melting, akibat dari naiknya temperatur (profil
suhu reaktor vs panjang tube), bila memakai single tube, dikhawatirkan suhu
makin naik secara konstan.

2. Menentukan Bahan Konstruksi


Bahan Konstruksi : Carbon Steel, SA-283 Grade C
dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Memiliki allowable stress cukup besar.
- Bahan tahan terhadap suhu tinggi
- Harga Lebih Ekonomis

Allowable Stress (f) : 12650 (Brownell & Young. App D. hal. 342)
Jenis Pengelasan : Double Welded Butt Joint
Maximum Joint Efficiency: (E)
0.8 (Brownell & Young. tabel 13.2. hal. 254)
Corrosion Factor : 0.125 in
Tinggi Silinder L/d : 1.3 (Gael D. Ulrich. hal. 217)
Faktor Keamanan : 0.1 (faktor keamanan over design operasi )
Jumlah Reaktor : 1 Buah

3. Katalis :
Bahan : platina-rhodium
Bentuk : pelet
Diameter : 0.003 in : 0.0001 m (Platinum metals Rev, 1958)
Bulk density : 1282.63 lb/ft3 : 20.5458 g/cm3
Porositas : 0.086

4. Menentukan langkah perhitungan dimensi Reaktor


1. Perancangan Dimensi Reaktor
a. Menentukan Volume Reaktor
- Menentukan densitas umpan
- Menentukan kecepatan volumetrik umpan
- Menentukan viskositas umpan
- Menentukan konduktivitas termal umpan
- Menentukan kecepatan linear umpan
- Menentukan mass velocity
- Menentukan volume gas dalam reaktor
b. Menentukan Design Tube
- Menentukan volume tube
- Menentukan panjang tube yang berisi katalis
- Menentukan jumlah tube
- Menentukan luas tube
c. Menentukan Spesifikasi Shell
- Menentukan bilangan Prandtl
- Menentukan pressure drop di bagian shell
- Menentukan tebal shell
d. Menentukan Dimensi Reaktor
- Menentukan diameter reaktor
- Menentukan tekanan design
- Menentukan tebal silinder reaktor
- Menetukan tebal tutup atas (tha) dan tebal tutup bawah (thb)
- Menentukan tinggi tutup atas (ha) dan tinggi tutup bawah (hb)
- Menentukan tinggi reaktor total

2. Perancangan Nozzle
a. Nozzle Pada Tutup Atas
- Nozzle untuk pemasukan bahan baku
b. Nozzle Pada Silinder
- Nozzle untuk pemasukan dan pengeluaran pendingin
c. Nozzle Pada Tutup Bawah
- Nozzle untuk pengeluaran produk MAN

3. Perancangan Dimensi Gasket, Bolting dan Flange pada Tangki Reaktor


a. Perancangan Gasket
b. Perancangan Bolting
c. Perancangan Flange

4. Perancangan Sistem Penyangga Reaktor


a. Menentukan Berat Reaktor Total
b. Menentukan Kolom Penyangga

5. Perancangan Base plate


a. Menentukan Luas Base Plate
b. Menetukan Panjang dan Lebar Base Plate
c. Peninjauan Terhadap Bearing Capacity
d. Peninjauan terhadap m dan n
e. Menentukan Tebal Base Plate
f. Menentukan Ukuran Baut

6. Perancangan Lug dan Gusset

7. Perancangan Pondasi

1. Perancangan Dimensi Reaktor


1.1. Menentukan volume reaktor
Untuk menghitung BM umpan digunakan persamaan :
BM = Σ (Yi x BMi)
kondisi operasi: - Temperatur = 900 ⁰C = 1173 K
- Tekanan = 8 atm

Data reaktan masuk reaktor


Masuk
Komponen
kg/jam kmol/jam BM Fraksi mol Bmi
NH3 79.60 4.674 17.031 0.0495 0.84
O2 285.53 8.923 31.999 0.0946 3.03
N2 940.34 33.568 28.013 0.3559 9.97
H2O 0.40 47.16 18.015 0.5000 13.84
Total 1305.9 94.329 1.0000 27.68
Jadi berat molekul reaktan = 27.68 kg/kmol
= 61.022 lb/kmol

Menentukan faktor koreksi (Z) umpan :


Persamaan yang digunakan untuk menghitung Pr, Tr dan ω campuran
diperoleh dari Smith, Van Ness, hal 95

T P ω = -1-log(Prsat)Tr
Tr = Pr =
Tc Pc

Appendix C (Coulson, Hal.950)


Komponen Xi Pc Tc Tr Pr ω ω.xi
NH3 0.0495 41.351 536 0.56122 0.0278
O2 0.0946 41.351 537 0.55831 0.0528
4.3637 0.38693
N2 0.3559 41.351 538 0.55542 0.1976
H2O 0.5 41.351 539 0.55253 0.2763
Total 1.000 41.35 540.0 4.364 0.387 0.5545
Dari harga Tr dan Pr menurut gambar 3. 11 Smith Van Ness, maka digunakan
generalized virial koefisien
0.422 (Pers. 3.65 Smith Van Ness)
B⁰ = 0.083 - = 0.043
Tr¹ʾ⁶

0.172 (Pers. 3.66 Smith Van Ness)


B¹ = 0.139 - = 0.139
Tr⁴ʾ²

B . Pc
= B⁰ + (B¹xω) = 0.0814
R . Tc

B . Pc Pr
Z = 1 + ( x ) = 1.007
R . Tc Tr

a. Menghitung densitas umpan


R = 0.0821 atm.m³/kmol K
BM . P
ρ =
Z.R.T
ρ = 2.284 kg/m³

b. Menentukan kecepatan volumetric umpan


Z n R T
v =
P
v = 1143.1 m³/jam
c. Menentukan viskositas umpan (Coulson, Appendix D)
Komponen vis A vis B log vis i vis i xi vis i. xi
NH3 349.02 169.63 -1.760 0.017 0.050 0.001
O2 85.680 51.500 -1.591 0.026 0.095 0.002
N2 90.300 46.140 -1.880 0.013 0.356 0.005
H2O 658.25 283.16 -1.763 0.500 0.008
TOTAL 0.016
Viskositas umpan campuran = 0.016 cp
= 0.00 g/cm.s
= 0.05745 kg/m.jam

d. Menentukan Konduktivitas thermal umpan


NH3 = 0.001
O2 = 0.002
N2 = 0.005
H2O = 0.008

Cp = A + B.T + C.T2 + D.T3 + E.T4


Cp NH3 = 60.443072197 j/mol = 60443.072197 kj/kmol
Cp O2 = 35.598772114 j/mol = 35598.772114 kj/kmol
Cp N2 = 32.586253222 j/mol = 32586.253222 kj/kmol
Cp H2O = 43.42986707 j/mol = 43429.86707 kj/kmol
(Yaws, 1999)

k NH3 = μ (Cp + (10,4/M)) (Coulson e.q 8.13 p-245)


= 0.001 ( 60443.072 + ( 10.4 / 17.031 )
=

k O2 = μ (Cp + (10,4/M)) (Coulson e.q 8.13 p-245)


= 0.002 ( 35598.772 + ( 10.4 / 31.999 )
= 86.428995

k N2 = μ (Cp + (10,4/M)) (Coulson e.q 8.13 p-245)


= 0.005 ( 32586.253 + ( 10.4 / 28.013 )
= 0.1545694
k H20 = μ (Cp + (10,4/M)) (Coulson e.q 8.13 p-245)
= 0.008 ( 43429.867 + ( 10.4 / 18.015 )
= 346.527

e. Menentukan kapasitas panas umpan


Data penentuan kapasitas panas diambil data neraca massa
dan neraca panas
Komponen Fraksi mol Cp(Kj/Kmol)
NH3 0.04955 60443.0721971
O2 0.094595 35598.772114
N2 0.355856 32586.2532222
H2O 0.5 43429.8670697
Cp Campuran: 38594.75 J/Jam

f. Menghitung kecepatan linear umpan (v)


Agar reaksi dapat berlangsung, aliran gas di dalam tube harus turbulen.
Dari Froment and Bischoff, 1st ed, Fig.11. 5a-1 aliran turbulen gas dalam
pipa maka NRe > 100. Diambil NRe = 500
Nre µ
v =
Dp ρ
Dimana :
Dp = diameter partikel katalis (m = 8E-05 m
Data tentang katalis diperoleh dari (Mohr, 2002)
diperoleh :
500 × 0.057
v = = 165038 m3/jam
8E-05 × 2.284

g. Menghitung mass velocity (G)


Dari Hill, persamaan 13. 2. 8 hal 560 digunakan untuk menghitung mass velocity
sebagai berikut :
Nre. µ
G = = 104.71kg/m.s
Dp

h. Menghitung Volume gas dalam Reaktor


Ʈ = VG VG = Ʈ x Fv
v
dimana Ʈ = 0 s (couper)
VG = 0.0026 x 1143.117
= 0.0008 m3 = 0.0291542 ft3

1.2 Menentukan Volume Reaktor Berisi Katalis


porosity (e) = 0.086
VG
VR =
e
0.0292
=
0.086
= 0.339002 cuft

1.3. Menentukan Kebutuhan Katalis


katalis yang digunakan zink oxide
bulk density = 20.5 g/cm3 = 1282.6 lb/ft3
• Volume Katalis
Vk = VR - V G
= 0.339 - 0.029
= 0.310 cuft
• Berat Katalis
Kebutuhan katalis 5% dari berat umpan (Patent US6458736)
Wk = Vk x rb
= 0.310 cuft x 1282.6 lb/cuft
= 397.421 lb = 180.26725147395 kg

1.4. Menentukan Design Tube


• Menetukan panjang tube
Asumsi :Vkatalis = Vtube

π V tube V tube
V tube = × di2 × L L= =
4 π × di2 Flow area
4

Menentukan spesifikasi tube


Menurut Colburn (Walles), hw/h tertinggi dip= 0.15
ID tube Dp 0.0001
= = = 0 m = 0.02 in
optimum 0.15 0.15

At = Fm
G

Fm = n x BM mix
= 1305.9 kg/jam x 27.68 kg/kmol
= 36145 kg/jam = 10.04 kg/s

At = Fm
G

At = 10.0403 kg/s
104.71 kg/s

= 0.09589 m
= 1.03212 ft2

asumsi :
Dipilih spesifikasi pipa tube sebagai berikut (Tabel 11 Kern) :
Pipa yang digunakan :
- OD = 1/8 in = 0.003 m
- BWG =
- ID = 0.22 in = 0.005 m
- a't = 0.036 in² = 0.000 ft²
- At = 1.0321 ft2 = 0.315 m2
L standar= 1.66667 ft2 = 0.508 m2
V tube
L =
Flow area

0.31 ft3
L = = 1239.4912302499 Ft
0.00025 ft2

• Menentukan jumlah tube


L
Nt =
Panjang tube standard
= = ft
20 ft 6.1
= ≈ 527 buah (distandarkan)

Sehingga panjang tube :


Ltotal
Lt =
Lt =
Nt
= #VALUE! ft
= ### m
naiknya temperatur (profil
e tube, dikhawatirkan suhu

& Young. App D. hal. 342)


Young. tabel 13.2. hal. 254)

(Platinum metals Rev, 1958)


mith Van Ness, maka digunakan
dalam tube harus turbulen.
a-1 aliran turbulen gas dalam

kan untuk menghitung mass velocity

Anda mungkin juga menyukai