Pengiriman Pemeriksaan
Contoh yang telah dimasukkan ke dalam wadah, diberi label. Pada label tersebut
dicantumkan keterangan mengenai lokasi pengambilan, cuaca, jenis pengawet yang
ditambahkan, petugas yang mengambil contoh dan sketsa lokasi.
Wadah-wadah contoh yang telah ditutup rapat dimasukkan ke dalam kotak yang telah
dirancang secara khusus agar contoh tidak tertumpah selama pengaangkutan ke laboratorium.
Materi ke 2, Limbah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak
bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada
yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu
kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan
jumlah limbah semakin meningkat. Logika yang mudah seperti ini; dahulunya manusia hanya
menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan
sabun untuk mencuci piring sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi.
Limbah telah menjadi persoalan penting di negeri ini, untuk menciptakan negeri yang
bersih dan sehat tentunya harus kita mulai dengan cara hidup bersih dan sehat
pula. Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan kemajuan
teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, namum di sisi lain
dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan hidup manusia. Dampak
tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan
industri dan teknologi tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas
lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh daya dukung
alam atau kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup manusia.
Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestic atau
rumah tangga disebut limbah. Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah
akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus atau biasa disebut black water, dan ada air
buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya disebut juga grey water. Limbah, sampah, dan
kotoran yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan kendaraan merupakan masalah
serius yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Untuk itu dalam
makalah ini akan dibahas mengenai pengolahan limbah cair tersebut, sehingga tidka menjadi
masalah lagi bagi lingkungan maupun manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan limbah cair ?
2. Bagaimana pengklasifikasian limbah cair ?
3. Bagaimana pengolahan dari limbah cair ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Limbah Cair
Limbah cair atau limbah air adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan
atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan
hidup. Sumber lain mengatakan bahwa limbah cair adalah kombinasi dari cairan dan sampah
cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, yang
bercampur dengan air tanah, air permukaan dan air hujan. Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa limbah cair adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan
rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya, yang dapat
mengganggu kesehatan manusia serta dapat mencemari lingkungan sekitar.
Diantara dampak kegiatan yang sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan adalah
dihasilkannya limbah pada berbagai kegiatan diatas. Beberapa pengertian air limbah menurut
beberapa pendapat antara lain:
1. Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat
yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan
manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga.
2. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa air yang
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan
pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
3. Pengertian lain menyebutkan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair
yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama
dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
4. Menurut Sugiharto (1987), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari manusia dan rumah
tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian
air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.
B. Klasifikasi Limbah
Limbah dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang. Diantaranya adalah
sebagai berikut. Limbah cair berdasarkan sumbernya dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok
yaitu :
1. Limbar cair domestic yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah
tangga),bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic
adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
2. Limbah cair industri yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contoh limbah cair industri
adalah air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa
pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.
3. Rembesan dan Luapan yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber memasuki
saluran pembuangan melalui rembesan kedalam tanah atau melalui luapan dari
permukaan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang
rusak, pecah, atau bocor sedangkan luapan dapat terjadi melalui bagian saluran yang
membuka atau terhubung ke permukaan. Contoh limbah cair yang dapat merembes dan
meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air buangan dari talang atap,
pendingin ruangan (AC), tempat parker, halaman, bangunan perdagangan dan industri, serta
pertanian atau perkebunan.
4. Air Hujan yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran
air hujan di permukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat
atau cair sehingg dapat disebut sebagai limbah cair.
Berdasarkan wujudnya limbah dibagi menjadi 3 limbah yaitu, Limbah Gas, merupakan
jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida
(CO2), Karbon Monoksida (CO), SO2,HCL,NO2. dan lain-lain. Limbah cair, adalah jenis limbah
yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun,
minyak goreng buangan, dan lain-lain.
Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik,
ban bekas, dan lain-lain.
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan
limbah anorganik. Limbah organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan
(mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat
anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan. Limbah
anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak
bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik
adalah Plastik dan baja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Limbah cair adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga
maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya, yang dapat mengganggu
kesehatan manusia serta dapat mencemari lingkungan sekitar.
2. Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 macam limbah yang dibedakan berdasarkan sumbernya
yaitu limbah domestic, limbah indutri, limbah rembesan atau luapan dan limbah air hujan.
3. Metode pengolahan limbah di bagi menjadi 5 yaitu Metode Primer (Primary Treatment) yang
terdiri dari penyaringan (screening), pengolahan awal (Pretreatment), pengendapan,
pengapungan (floation). Metode yang kedua adalah Metode Skunder yang terdiri dari Metode
Trickling Filter, Metode Activated Sludge dan Metode Treatment ponds/ Lagoons. Metode yang
berikutnya adalah Metode Tersier (Tertiary Treatment), Desinfeksi
(Desinfection) dan Pengolahan Lumpur (Slude Treatment).
A. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika
tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita
teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya,
agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan
sensus. Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen
tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan
elemen atau unsur tadi. Syarat sampel yang baik.
SUMBER :
• https://sakrianijamaluddin.files.wordpress.com/2017/09/03-pengambilan-
sampel-makanan-untuk-parameter-mikrobiologi-pengiriman.pdf
Materi ke 5 pengambilan sampel minuman
• Alat :
Botol steril, sendok steril atau pinset
• Cara :
1. Ambil minuman dengan menggunakan sendok steril atau pinset steril (alat
disesuaikan dengan jenis minuman yang diambil)
2. Kemudian dimasukkan dalam botol steril.
• Alat:
Termos dan alat tulis
• Bahan:
Label
• Cara Kerja:
– botol sampel minuman diberi label yang berisi
informasi berikut: Jenis Sarana; Jenis pemeriksaan;
Lokasi pengambilan; Jam pengambilan, Tanggal
pengambilan; Petugas pengambil; pH; Suhu.
– Sampel minuman dimasukkan termos dan dikirim ke
laboratorium untuk dilakukan uji lab.
● Sterilisasi Alat
● Pembuatan larutan dan media
● Sterilisasi larutan dan media
● Pemeriksaan sampel
D. Sterilisasi Alat
• Alat: Oven
• Bahan: Kertas Coklat, Tali, Kapas, Kain kasa
• Cara Kerja:
1. Siapkan alat yang dibutuhkan dan alat yang akan
a. disterilkan.
b. – Bungkus alat dengan menggunakan kertas coklat dan ikat dengan tali.
2. Masukkan alat yang telah dibungkus ke dalam oven.
3. Atur suhu pemanasan (170˚ C)
4. Lakukan pemanasan selama 2 jam.
G. Sterilisasi Bahan
Materi pembahasan
a. Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah
cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang
berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
1. Sampah organik – dapat diurai (degradable), yaitu sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2. Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable), Sampah Anorganik, yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini
dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik
kertas koran, HVS, maupun karton.
Pengambilan sampel yang telah direncanakan dengan baik akan mendukung pelaksanaan
yang optimal. Dengan demikian pengambilan sampel merupakan tahap awal yang dilakukan
dalam penentuan kualitas air, yang akan menentukan hasil pekerjaan pada berikutnya. Secara
garis besar prosedur pengambilan sampel terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan
pengambilan sampel serta Quality Asurance (QA) dan Quality Control (QC) pengambilan
sampel. Hal penting bagi pengambil sampel sebelum ke lapangan adalah menyusun perencanaan
dalam suatu dokumen yang membantu dalam setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas
dan sistematik. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pengambilan sampel
adalah :
c) Menentukan apakah pengambilan sampel harus sesuai dengan standar atau peraturan
tertentu;
e) Pemilihan teknik sampling dan menetukan apakah sampling dilakukan secara random atau
acak;
Seperangkat peralatan untuk pengambilan sampel sampah antara lain : pakaian lapangan
(wear pack, masker, sepatu booth, sarung tangan), keranjang sampah, kantong-kantong plastik
dan lembaran plastik.
Timbangan, Timbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menimbang
sampel sampah.
Seperangkat alat dan kemikalia untuk analisis proksimat sampel sampah (organik), dan
analisis kandungan logam berat (Pb dan Hg) pada sampah organik.
ü Personil
Sampel harus diambil oleh personil yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai,
mendapatkan pelatihan pengambilan sampel, cukup pengalaman, dan mampu
mendemonstrasikan keahlian serta ketrampilannya. Apabila pengambilan sampel dilakukan oleh
personel pihak lain, misalnya pelanggan, pengawas atau penyidik dari instansi yang berwenang,
pihak laboratorium harus menyediakan prosedur atau instruksi yang terdokumentasi, dan hal-hal
lain yang diperlukan, seperti peralatan, wadah sampel dll.
ü Peralatan
Peralatan yang harus disiapkan sebelum melakukan pengambilan sampel terdiri dari : alat
pengambil sampel, alat ukur parameter lapangan dan wadah sampel.
- terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel sehingga bahan tersebut tidak
menyerap zat-zat kimia dari sampel, tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel, dan
tidak bereaksi dengan sampel, (misal : alat pengambil sampel pengujian parameter
minyak dan lemak menggunakan wadah/gelas kaca);
- mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya;
- sampel mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi
di dalamnya;
- mudah dan aman dibawa;
- kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.
b. Alat Ukur Parameter Lapangan
Peralatan pengukuran lapangan yang perlu dibawa pada saat sampling antara lain DO
meter, pH meter, turbidimeter, konduktimeter, termometer dan current meter.
ü Wadah Sampel
- terbuat dari bahan gelas atau plastik polyethylene (PE) atau polypropylene (PP) atau
teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE);
- dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
- bersih dan bebas kontaminan;
- tidak mudah pecah atau bocor;
- tidak berinteraksi dengan sampel.
Wadah sampel sebelum digunakan terlebih dahulu harus dibersihkan/dicuci dan tergantung dari jenis
sampel uji.
Pengambilan Sampel Gabungan Waktu (Composite Time Sample) adalah campuran beberapa
sampel yang diambil pada titik yang sama pada waktu yang berbeda.
Pengambilan Sampel Gabungan Tempat (Composite Place Sample) adalah campuran beberapa
sampel yang diambil dari beberapa titik tertentu dengan volume dan waktu yang sama.
Pengambilan Sampel Terpadu (Integerated Sample) adalah campuran beberapa sampel
gabungan waktu dan tempat.
Perlakuan pendinginan sampel dengan menggunakan dry ice dalam ice box pada suhu 4
°C ± 2 °C, kemudian wadah sampel ditutup rapat sehingga tidak ada pengaruh udara dari luar.
Perlakuan pengaturan pH bertujuan untuk cross check penambahan bahan kimia sebagai
bahan pengawet pada sampel yang ditentukan berdasarkan parameter uji (sesuai persyaratan).
Perlakuan penambahan bahan kimia dilakukan setelah sampel diambil, untuk tetap
memelihara keutuhan dan memastikan tidak terkontaminasi, atau mencegah terjadinya
perubahan. Bahan kimia yang digunakan untuk pengawetan harus memenuhi persyaratan
parameter uji untuk analisis dan tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan di uji,
dengan tujuan menghambat aktivitas mikroorganisme dan mengurangi penguapan gas serta
bahan-bahan organik, yang dilakukan mulai dari lokasi pengambilan sampel sampai analisis di
laboratorium. Batas penyimpanan maksimum sampel tergantung pada karakteristik sampel, sifat
parameter uji dan teknik pengawetan.
Dasar perairan ini hanya dapat ditumbuhi oleh bakteri-bakteri anaerob saja, yang
dapat menimbulkan hasil pembongkaran yang bersifat mereduksi seperti metana,
asam sulfide dan sebagainya. Bila zat-zat yang berupa gas tersebut naik ke atas,
maka air yang dilaluinya melarutkan gas ini sambil melepaskan sebagian dari
oksigen yang dikandungnya. Akibatnya air makin kekurangan oksigen.
Bahan organik ini mengalami proses perombakan oleh bakteri nitrifikasi dan
menghasilkan beberapa komponen (unsur) seperti: Kalium permanganat adalah
suatu senyawa kimia anorganik dan obat-obatan. Sebagai obat senyawa ini
digunakan untuk membersihkan luka dan dermatitis.[2]
5.ortofosfat
6. ALKALINITAS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN TENTANG LIMBAH CAIR
Limba cair merupakan salah satu jenis sampah. Sampah ( waste) adalah zat – zat
atau beda – benda yang sudah tidak bisa di pakai, baik yang berasal dari rumah
maupun sisa – sisa proses industri.
Gambar limbah cair
- Sistem pipa banguna ( household sanitary fittings) : water closet, urinal, wash
basin
- Saluran pipa pembangunan dari rumah (house sewers)
2.6. LIMBAH INDUSTRI
Limbah industry ( industrial waste ) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik
yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya, limbah cair juga
dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga didalam proses
pengolahanny, air harus dibuang.
Gambar limbah cair industri
2. Derajat keasaman
Pengukuran pH umumnya dilakukan degan kertas pH atau ph water tester. Alat
lain yang dapat digunakan adalah Aquamates atau pH meter. Untuk penggunaan
aquamates, maka prosedurnya seperti pada pengukuran oksigen. Sedangkan untuk
pengkalibrasian dimulai dengan membuka tutup pH elektroda (karet banh hitam)
pada ujung elektroda dan geserlah karet ban putih (transparan) yang menutupi
lubang pada bagian badan elektroda hingga lubang kecil tersebut
terlihat. Sementara bila pengukuran pH dilakukan dilapangan dengan
menggunakan pH meter, maka langka-langkahnya sebagai berikut : ambil air
sampel pada lapisan bagian bawah. Ukurlah suhu air tersebut, lalu atur pula
pengaturan suhu yang terdapat pada bodi sesuai dengan suhu air sampel tersebut.
Kemudian celupan elektroda kedalam air sampel dan jarum akan bergerak
menunjukan nilai pH air yang sedang diukur.
3. Kecerahan
Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai kedasar perairan
dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Kekeruhan disebabkan zat –zat yang
tersuspensi, lumpur, senyawa oreganik dan anorganik serta plankton dan organism
mikroskopik lainnya.
4. Suhu
Pengukuruan suhu umumnya dilakukan dengan termometer. Cara lain dengan
menggunakan DO meter, SCT-meter atau aqumete test. Untuk mengukur suhu
dengan aqumete test, prosedurnya tidak berbeda dengan pengukuan oksigen, pH
dan kecerahan.
5. Warna air diamati karena ada hubungannya dengan kualitas air. Bila air coklat
kehitaman biasanya sudah tercemar oleh pakan yang membusuk kevdan
dipastikan kandungan ammonianya tinnggi. Ada empat metode yang sering
digunakan untuk menetukan warna air, yaitu cara perbandingan visual,
spetrofotometri, tristimulus filter dan ADMI ( American Dye Manfacturers
Institute
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Limba cair merupakan salah satu jenis sampah di klasifikasikan limba cair antara
lain: Human excreta ( fases dan urine ) ,Sewage (air limbah), Industrial
waste ( bahan buangan dari sisa proses idustri ). Ekskreta manusia (human excreta
yang terdiri atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses yang
berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan pebuangan
zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat – zat yang tidak dibutuhkan tersebut
berbentuk tinja dan air seni (urine). Komposisi tinja terdiri atas : zat padat, zat cair
, zat anorganik dan Kuantitas tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan
setempat, faktor fisiologi, kebudayaan, kepercayaan. pembuangan kotoran manusia
secara umum dibedakan menjadi unsewered area , Sewere area , Water carriage
system. Adapun menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih
dan mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau
hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan
limbah rumah tangga. Sumber – sumber air limbah antara lain di rumah tangga dan
perkotaan.Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi
persyaratan : Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber –sumber air
minum, Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaanTidak menimbulkan
pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-
hari, Tidak dihinggapo oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit,
Tidak terbuka dan harus tertutup, Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung
ekskreta manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci,
pakaian, dan lain – lain yang mengandung mikroorganisme patogen. Lima cara
pembuangan air limbah air rumah tangga yaitu : Pembungan umum , melalui
tempat penampungan air limbah yang terletak dihalaman, digunakan untuk
menyiram tanaman dikebun, dibuang kelapangan peresapan, dialirkan kesaluran
terbuka, dialirkan kesaluran tertutup atau selokan. Limbah industry ( industrial
waste ) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak
menggunakan air pada proses produksinya, limbah cair juga dapat berasal dari
bahan baku yang mengandung air sehingga didalam proses pengolahanny, air harus
dibuang. Pengeloaan limbah cair industri di bagi menjadi dua, pengoloaan menurut
tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya. Dan cada beberapa
metod untuk menguji kualitas air diantaranya : Oksigen, derajat keasaman,
keasaman, suhu, dan warna air.
3.2.SARAN
Sebaiknya sisa-sisa kotoran dari rumah atau dari proses industri jangan di buang
sembarangan agar tidak mencemari lingkungan dan tidak menyebabkan
kontaminasi pada air, tanah dan udarah. Karena degan kita tau mengolah limbah
cair kita dapat menjaga lingkungan dengan kita menjaga kelestaraian lingkungan
dengan begitu kita juga menjaga diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
lwww.Indonesian-Publickhealth.com
A. Pencemaran Udara
Udara merupakan factor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya
pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.
Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Perubahan lingkungan udara pada umumnya
disebabkan pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partakel
kecil/aerosol) ke dalam udara. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah,
misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari
laut; juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas
transportasi, indusrti, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran
serta kegiatan rumah tangga.
Berdasarkan protokol Kyoto, enam parameter pencemar udara yang utama adalah gas
karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida
(SO2), Total Suspended Particulate (TSP), dan hidrokarbon. Dampak yang ditimbulkan oleh
keenam parameter pencemar udara tersebut adalah sebagai berikut.
1. Karbon monoksida (CO)
a. Dampak terhadap kesehatan manusia
CO dapat engurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen, karena CO lebih reaktif
dengan hemoglobin dalam darah dibandingkan dengan oksigen. Hal ini dapat menurunkan suplai
O2 ke organ-organ tubuh. Bagi orang-orang yang memiliki masalah dengan jantung lemah,
menghirup CO akan mengakibatkan timbulnya kemampuan beradaptasi dengan sedikitnya O2 yg
masuk sehingga kinerja tubuh akan menurun. Selain itu, akan timbul penyakit myocardical
schemia, yang akan berujung kepada kematian. Bagi orang yang kesehatannya normal, dampak
dari inhalasi CO akan timbul saat konsentrasi CO dalam darah sudah tinggi. Dampak yang
mungkin terjadi adalah berkurangnya kapasitas kerja, berkurangnya kecekatan, turunnya
kemampuan belajar, dan kesulitan mengerjakan hal kompleks. Berdasarkan dampaknya terhadap
kesehatan, EPA menetapkan standar CO dalam Health Based National Air Quality Standard
sebesar 9 ppm, apabila diukur pada konsentrasi maksimum 8 jam dalam sehari.
DAFTAR PUSTAKA
https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp5/2016/03/10/parameter-pencemaran-
udara-dan-dampaknya/
Tresena, sastrawijaya. 2009. Pencemaran lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta.
Moestikahadi, Soedomo. 2001. Pencemaran Udara. Bandung : Penerbit ITB.
BAB II
BAB III
● Bahan pengawet
dapat bersifat karsinogen, untuk itu batasan penggunaan bahan
pengawet sebaiknya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.
722/Menkes/per/IX/88 terdapat pada tabel berikut.
5. Nitrat (NO2)
Dampaknya bayi berusia dibawah 6 bulan yang meminum air yang mengandung nitrat melebihi nilai
maksimum yang diperbolehkan bisa sakit parah dan jika tidak dirawat bisa meninggal dunia. Gejala sesak
napas dan blue baby syndrome
Sumber limpasan dari penggunaan pupuk, rembasan tangka septik,air kotoran.
6. Nitrat (NO3)
Dampaknya bayi berusia dibawah 6 bulan yang meminum air yang mengandung nitrat melebihi nilai
maksimum yang diperbolehkan bisa sakit parah dan jika tidak dirawat bisa meninggal dunia.
1.SULFUR DIOKSIDA
A. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna,
yaitu sulfurdioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur
dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur
trioksida merupakan komponen yang tidak reakt
B. SUMBER DAN DISTRIBUSI
Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam
bentuk SO2
• .Dua pertiga hasil kegiatan manusia dan kebanyakan dalam bentuk SO2
• .Dua pertiga bagian lagi berasal dari sumber-sumberalam seperti vulkano dan terdapat dalam
bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuatoleh
manusia adalah ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah dalam hal
distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu. Sedangkan
pencemaran yang berasal dari sumber alam biasanya lebihtersebar merata. Tetapi pembakaran
bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber pencemaran Sox, misalnya pembakaranarang,
minyak bakar gas, kayu dan sebagainya Sumber SOx yang kedua adalah dari proses-proses
industri seperti pemurnianpetroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan
sebagainya
• C. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
• Pencemaran SOx menimbulkan dampak terhadap manusia dan hewan, kerusakan pada
tanaman terjadi pada kadasr sebesar0,5 ppm.Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia
adalah iritasi sistim pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwairitasi tenggorokan
terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada beberapa individu yang sensitif
iritasi terjadipada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan
terutama terhadap orang tua dan penderitayang mengalami penyakit khronis pada sistem
pernafasan kadiovaskular.Individu dengan gejala penyakit tersebut sangat sensitif terhadap
kontak dengan SO2 meskipun dengan kadar yang relatif rendah. Kadar SO2 yang berpengaruh
terhadap gangguan kesehatan adalah sebagai beriku
2. CARBON MONOKSIDA
A. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senjawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang
tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon monoksida
merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak
berwarna. Tidak seperti senyawa CO mempunyaipotensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu
membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin
B.SUMBER DAN DISTRIBUSI
Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari
kegiatan manusia,Korban monoksida yang berasal dari alam termasuk dari lautan, oksidasi metal di atmosfir,
pegunungan, kebakaran hutan danbadai listrik alam.
C. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
Karakteristik biologik yang paling penting dari CO adalah kemampuannya untuk berikatan dengan haemoglobin,
pigmen seldarah merah yang mengakut oksigen keseluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan pembentukan
karboksihaemoglobin (HbCO) yang200 kali lebih stabil dibandingkan oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian
HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnyakerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya
membawa oksigen keseluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibatserius, bahkan fatal, karena dapat
menyebabkan keracunan. Selain itu, metabolisme otot dan fungsi enzim intra-seluler jugadapat terganggu
dengan adanya ikatan CO yang stabil tersebut. Dampat keracunan CO sangat berbahaya bagi orang
yangtelah menderita gangguan pada otot jantung atau sirkulasi darah periferal yang parah
1. Sampel Garam
a. Kadar KIO3
b. Kadar Air
c. Kadar NaCl (Kadar Ca, Mg, SO4, Cl)
1. Golongan A
Etanol terlarut < 5%
contohnya : Beer
2. Golongan B
Etanol terlarut 5-20%
contohnya : Anggur
3. Golongan C
Etanol terlarut 30-55%
contohnya : Vodka, Joni Walker
Parameter yang diperiksa yaitu
a. Kadar Etanol
b. Kadar Metanol
c. Pewarna
d. Pengawet (biasanya SO2)
Dampaknya dapat mengganggu fungsi pertumbuhan pada manusia, daya tahan tubuh menurun dan
dapat fungsi otak terganggu.
c. Pemeriksaan kimia
1. Pemeriksaan kesadahan
Memasukkan 100ml sampel ke dalam tabung Erlenmeyer. Kemudian
menambahkan 1ml larutan buffer kesadahan. Menambahkan sepucuk
sendok kecil NaCN dan indicator EBT. Kemudian akan ikatan
sementara Ca/Mg EBT berwarna merah. Lalu dititrasi dengan EDTA
0,01 m hingga warna berubah menjadi biru. Mencatat volume titrasi.
2. Pemeriksaan ion Ca
Memasukkan 100 ml sampel kedalam tabung Erlenmeyer. Menambahkan 2
ml NaOH, menambahkan murexit seperti sepucuk sendok kecil, akan
terbentuk ikatan sementara Ca murexit berwarna merah lalu dititrasi
dengan EDTA 0,01 m hingga warna berubah menjadi ungu, catat
volume titrasi.
Siapkan;
a. Tabung reaksi yang sudah berisi media H2S.
b. Sampel air.
c. Lampu spritus, sterilkan tabung reaksi pada mulut tabung pada nyala
api spritus masukkan sampel air 10ml ke tabung reaksi dengan
menggunakkan pipet sterilkan kembali mulut tabung dengan nyala api
spritus pasang tutup tabung reaksi dan letakkan pad arak tabung reaksi
inkubasi pada suhu 37oc dalam incubator atau di biarkan berada pada
temperature udara luar/ambien 25-40OC selama 24-78 jam.
Parameter fisika
a. Suhu
Siapkan alat pengukur suhu terlebih dahulu, yakni thermometer. Kemudian
tentukan lokasi air yang akan di ukur suhunya. Setelah lokasih
pengukuran di dapatkan, ikat bagian Pangkal thermometer (bukan ujung
air raksa) lalu masukkan thermometer ka air dengan cara mencelupkan
thermometer ke dalam perairan kemudian gantung thermometer tersebut
pada permukaan perairan beberapa menit. Setelah thermometer
menunjukkan angka angka yang konstan, baca angka yang di tunjukkan
thermometer lalu catat hasilnya.
b. Kecerahan
Siapkan alat-alat yang akan di gunakkan, seperti secchi disk dan meteran. Lalu
taentukan lokasi pengukuran kecerahan. Setelah lokasi di dapatkan,
turunkan secchi disk secara perlahan hingga batas tidak tampak, yakni
warna hitam pada secchi disk tidak lagi terlihat. Kemudian ukur
panjangnya dengan meteran atau penggaris panjang. Setelah itu, secara
perlahan Tarik secchi disk ke atas hingga warna hitam pada secchi disk
tersebut kembali terlihat lalu ukur juga berapa panjangnya, ini adalah
batas tampak. Setelah nilai batas tidak tampak dan batas tampak telah di
dapat, maka jumlahkan kedua nilai tersebut lalu di bagi dua. Ini
merupakan nilai kecerahan. Untuk lebih jelasnyarumus menhitung
kecerahan adalah sebagai berikut,
Kecerahan air (cm) = jarak tidak tampak (cm) + jarak tampak (cm) 2
c. Kekeruhan
Sediakan alat yang di gunakkan, yakni botol air mineral. Kemudian isi botol
dengan air sampel secukupnyalalu bawa air tersebut ke
laboratoriumuntuk di ukur kekeruhannya. Lalu air sampel tersebut di
pndahkan ke dalam gelas piala dan bandingkan dengan standar air yang
menjadi patokkan (standar). Masukkan air yang menjadi patokan ke
dalam turbidimeter sehingga jarum turbidimeter menunjukan angka
standarnya.setelah itu, keluarkan gelas piala yang berisi air standar tadi
lalu masukkan air sampel ke dalam gelas piala lainnya dan kocok.
Setelah itu masukkan air sampel tersebut ke dalam turbidimeter dana tur
sehingga turbidimeter menunjukan angka konstan. Cata hasil yang di
tunjukan oleh jarum turbidineter.
d. Kedalaman
Siapkan alat yang akan di gunakkan, yakni meteran. Tentukan lokasi perairan
yang akan di ukur kedalamannya. Setelah lokasi di dapatkan, masukkan
meteran ke dalam perairan hingga mengenai dasar perairan , catat
kedalamannya yang di peroleh.
Parameter kimia
1. Pengukuran Ph
Sediakan alat yang akan di gunakkan, yakni kertas ph dan ph meter.
Celupkan kertas ph ke dalam perairan, setelah kertas ph basa angkat
kertas ph tersebut lalu tunggu beberapa saat. Lihat perubahan warna
yang terjadi pada kertas ph dan bandingkan warna tersebutdengan
papan standar nilai ph lalu catat hasilnya.
2. Oksigen terlarut (dissolved oxygen-DO)
Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakkan seperti, tiosulfat, amilum,
MnSO4, NaOHKI, H2SO4, tabung Erlenmeyer, jarum suntik, botol
BOD (botol winkler) dan pipet tetes. Kemudian tentukan lokasi
pengambilan air sampel. Setelah itu ambil air sampel menggunakkan
botol BOD namun jangan sampai terjadi gelembung udara. Caranya
yaitu dengan menenggelamkan tabung Erlenmeyer secara perlahan ke
dalam perairan, setelah tabung terisi penuh tutup mulut tabung dengan
rapat. Lalu periksa apakah di dalam tabung yang berisi air terdapat
gelembung udara atau tidak, jika ada maka ulangi kembali hingga
gelembung udara benar-benar tidak ada di dalam tabung. Tapi, jika
gelembung udara tidak ada maka dengan menggunakkan jarum suntik
ataupun pipet tetes tambahkan 2ml larutan MnSO4, 2ml NaOHK, tutup
botol dengan rapat lalu kocok dengan cara membalik-balikkan botol
hingga beberapa kali. Beberapa saat kemudian akan terjadi gumpalan
dan tunggu beberapa saat hingga proses pengendapan sempurna.
Setelah itu, ambil bagian larutan yang masih jerni dengan
menggunakkan jarum suntik ataupun pipet tetes sebanyak 100ml dan
pindahkan ke dalam tabung Erlenmeyer. Pada larutan yang tadinya
terdapat endapan, tambahkan 2ml H2SO4 lalu kocok dengan perlahan
hingga semua endapan larut, lalu pindahkan larutan tersebut ke dalam
tabung Erlenmeyer dan titrasi dengan tiosulfat hingga larutan
berwarna coklat muda. Pada larutan ini, tambahkan amilum beberapa
tetes hingga larutan berubah menjadi warna biru, kemudian titrasi
kembali dengan larutan tiosulfat hingga warna biru pada larutan
tersebut hilang. Lalu catat hasilnya dengan menggunakkan rumus:
OT = a x N x 8 x 1000
v-4
keterangan:
OT : O2 terlarut (mg O2/L)
a : volume titran Na-thiosulfat (ml)
N : Normalitas larutan thiosulfat (0,025 N)
3. Karbondioksida bebas
Siapkan alat dan bahan yang digunakkan seperti PP, NA 2CO3, tabung
erlenmeyer, dan pipet tetes atau jarum suntik. Ambil sampel air yang
akan diuji namun usahakan agar air sampel terhindar kontak dengan
udara. Dengan menggunakan pipet tetes masukkan air sampel
kedalam tabung Erlenmeyer secara perlahan agar pengaruh aerasi
tidak begitu besar. Kemudian tambahkan PP sebanyak 3-4 tetes. Jika
larutan berwarna pink berarti tidak ada CO 2 dan segera titrasi dengan
Na2CO3 0,0454 N sampai warna pink stabil. Lalu catat hasilnya
dengan menggunakkan rumus alaert dan santika
CO2 = A x N x 22 x 1000
V
Keterangan :
A : volume titran Na2CO3 yang terpakai (ml)
N : Normalitas larutan ( 0,0454 N)
V : volume sampel
Sumber/referensi :
Cecep triwibowo & Mitha erlisya pusphandani, 2015., pengantar dasar ilmu
kesehatan masyarakat.
Syukur , A., 2002, KUALITAS AIR dan struktur komunitas phytoplankton di
waduk uwai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Makanan
Hubungan makanan dengan kesehatan dengan kesehatan secara garis besar dapat di sebabkan
karena menurunnya kandungan gizi,makanan berperan sebagai media penularan penyakit.
- Pemeriksaan Bakteri Ecoli Pada Makanan
Makanan yang harus kita teliti harus di blender sampai halus setelah halus tuangkan 10
gram sampel makanan, lalu masukan kedalam labu erlemeyer berkala dan tuanglah 100
ml air garam fisiologin atau aquaest steril atau garam butter phosphate dan kocoklah
sebanyak kurang lebih 25 kali sampai homogeny sehingga diperoleh bahan suspersic
penipisan 10.
Dalam pemeriksaan angka kuman ecoli pada makanan, siapkan 6 tabung reaksi dan
masing-masing tabung harus diberi tanda 10-1 -106, siapkan juga 7 petri dish steril pada 6
petri dish diberi tanda pada bagian belakangnya sesuai dengan kode pengeceran dan
tanggal pemeriksa seperti pada butir 2, pada tabung kedua sampai dengan ke enam, di isi
dengan pengenceran 10 dalam labu erlemeyer sebanyak 25 kali sampai homogen ambil
10 ml masukan pada tabung ke satu.
Pindahkan 1 ml bahan dari tabung ke dua ke dalam tabung ke tiga dengan pipet cairan
sampai homogeny, demikian sampai tabung ke enam, dari masing-masing tabung di atas
di mulai dari tabung ke 6, menggunakan pipet steril di ml, dimasukan kedalam masing-
masing petril steril di ambil di tuangkan mac, canke, agar (mac) yang telah di panaskan
pada water bath 45oc sebanyak 15-20ml.
Masing-masing petril digoyang perlahan hingga tercampur bahkan hingga dingin dan membeku.
Masukan kedalam incubator 37oc selama 2 x 24 jam dalam posisi terbalik pembacaan
dilakukan setelah 2 x 24 jam dengan menghitung jumlah kolom yang timbul pada setiap
petril dish
2. Minuman
Mineral merupakn komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yng terdiri dari
kalsium, klorida, chromium, kolbat, tembaga, fluorin, yodium dan maksium
Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi,
kontraksi otot, iritabilitas saraf, kerja jantung, dan produksi susu.
- Bakteri Coliform pada Minuman
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting bagi kualitas air minum.
Kelompok bakteri coliform, antara lain Eschricia Coli, enterrobakter aerogenes, dan
citrobacter fruendi. Keberadaan bakteri didalam air minum itu menunjukan tingkat
sanitasi rendah. Keberadaan bakteri juga menunjukan adanya bakteri panthogen lainnya
misalnya, shigella, yang menyebabkan diare hingga muntahber (Lim, 1998). Jadi,
coliform adalah indicator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya,
kualitas air semakin baik (Gobel, 2008).
Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi kemungkinan besar
adanya organisme phantogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
Faecal coliform dan Non faecal coliform. Menurut Gobel (2008), bakteri coliform dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1) Coliform fekal, misalnya E.coli, merupakan bakteri yang berasal dari kotoran
hewan atau manusia. Adanya E. coli pada air minum menandakan air tersebut
telah terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen
usus.
2) Coliform non fekal, misalnya, E.aeroginosa, biasanya ditemukan pada hewan
atau tanaman yang telah mati.
3. Tanah
Tanah merupakan bagian tertipis dari seluruh laoisan bumi, tetapi pengaruhnya terhadap
lingkungan sangat besar. Hubungan tanah dengan mahkluk hidup sangat erat , tanah
menyediakan berbagai sumber daya yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan
mahkluk hidup lainnya. Selain itu tanah juga merupakan habitat alamiah bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya.
- Metode Pemeriksaan Tanah di Telur Cacing
Metedo apung (Flotation Method) metode ini digunakan larutan NaCl jenuh atau larutan
gula atau larutan gula jenuh yang didasarkan atas BJ (Berat jenis) telur sehingga telur
akan mengapung dan mudah diamati. Metode ini digunakan untuk pemeriksaan feses
yang mengandung sedikit telur. Cara kerjanya didasarkan atas berat jenis larutan yang
digunakan, sehingga telur-telur terapung dipermukaan dan juga untuk memisahkan
partikel-partikel yang besar yang terdapat dalam tinja. Pemeriksaan ini hanya berhasil
untuk telur-telur Namatoda, Schistostoma, Dibothriosephalus, telur yang berpori-pori dari
family Taenidae, telur-telur Achaantocephala ataupun telur Ascaris yang infertil.
DAFTAR PUSTAKA
( Dr.ir moestikahadisoedomo,M.Sc.,DEA(1950-1995)
Materi ke16 parameter mikro parasite air, limbah cair, udara,tanah, makanan ,
minuman, peralatan
2. Parameter Kimia
a. Besi
Besi atau ferrum (Fe) merupakan metal warna putih keperakan, liat, dan dapat
dibentuk.
b. Flourida (F)
Flour adalah halogen yang sangat reaktif sehingga selalu terdapat dalam bentuk
senyawa.
c. Kesadahan
Kesadahan disebabkan adanya kandungan ion-ion logam bervalensi banyak
(terutama ion-ion bervalensi dua, seperti Ca, Mg, Fe, Mn, Sr).
d. Klorida (Cl)
Unsur klor dalam air terdapat dalam bentuk ion klorida (Cl-).
e. Mangan
Mangan berada dalam bentuk manganous (Mn2+) dan manganic (Mn4+) berada
dalam bentuk senyawa mangan dioksida yang sangat tak terlarut di dalam
air dan mengandung karbondioksida.
f. Natrium
Natrium (Na) adalah salah satu unsur alkali utama yang ditemukan diperairan
dan merupakan kation penting yang mempengaruhi keseimbangan
keseluruhan kation di perairan.
g. Nitrat
Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan
nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae.
h. Nitrit
Di perairan alami, nitrit (NO2) ditemukan dalam jumlah yang sedikit, lebih
sedikit daripada nitrat, Karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan
oksigen.
i. pH
merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam
air.
3. Parameter Biologi
a. Analisa Coliform
Merupakan tes untuk mendeteksi keberadaan dan memperkirakan jumlah
bakteri coliform dalam air yang diteliti.
REFERENSI