Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rosa Wahyu Ismawati

NIM : 19/454279/KU/21949
KLP : 7
Tugas 3 April 2020

RADIOLOGI MALIGNANSI PARU, PAYUDARA, SERVIKS

MALIGNANSI PARU
 Karsinoma bronkogen
Karsinoma bronkogenik merupakan tumor ganas paru yang berasal dari bronkus.
Karsinoma bronkogenik dibagi menjadi karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel kecil,
adenokarsinoma, karsinoma sel besar, dan gabungan adenokarsinoma dan epidermoid.

Gambar1. Ca Bronkogenik, tapakan lesi Gambar2. Gambaran CT-Scan Ca


dikenal sebagai coin lesion. bronkogenik dengan tepi regular.

 Karsinoma epidermid
Karsinoma epidermoid (squamous cell ca) ditemukan terutama pada laki-laki. Karsinoma
epidermoid dapat mengalami nekrosis dan membentuk kavitas
Gambar3. Ca epidermoid, adanya lesi Gambar4. Gambaran CT-Scan Ca epidermoid
membentuk kavitas (squamous cell ca)

 Adenokarsinoma
Adenokarsinoma lebih sering ditemukan pada wanita dan letaknya sering di perifer paru,
kadang-kadang di sentral, perkembangan jenis tumor ini cepat dan cepat bermetastasis
melalui hematogen atau limfogen.

Gambar5. Adenocarsinoma

 Karsinoma Bronkial
Karsinoma Bronkial digolongkan ke dalam tumor ganas karena bermetastasis secara
limfogen, tetapi prognosisnya lebih baik dibanding tumor ganas paru lain
Gambar6. Foto dada P.A. dan lateral dengan Gambar7. Karsinoma bronkus di segmen posterior
karsinoma bronkus perifer besar di segmen lobus kanan atas dengan kavitasi besar . posterior
posterior lobus atas kiri . lobus atas kiri .

MALIGNANSI PAYUDARA
Kanker payudara adalah penyakit yang terjadi jika terjadi kerusakan genetik pada DNA
dari sel epitel payudara. Ada banyak jenis dari kanker payudara. Perubahan genetik ditemukan
pada sel epitel, menjalar ke duktus atau jaringan lobular. Tingkat dari pertumbuhan kanker
tergantung pada efek dari 6 estrogen dan progesterone. Pada pemeriksaan radiologis dalam
mendiagnosis keganasan payudara secara umum dilakukan Mammografi dan Ultra Sonography.
Dalam pemeriksaan mammografi, 3 hal utama yang harus dilaporkan adalah Densitas Payudara
berdasarkan ACR-BIRADS, Lesi ataupun Massa yang ditemukan, serta Kalsifikasi.

 Densitas Payudara
Untuk pelaporan densitas payudara didasarkan pada system ACRBIRADS.
1. ACR-BIRADS 1 : Almost entirely fat (< 25% glandular)

Gambar7. Mammografi ACR-BIRADS 1


2. ACR-BIRADS 2 : Scattered fibroglandular density (25% - 50% glandular)

Gambar8. Mammografi ACR-BIRADS 2

3. ACR-BIRADS 3 : Heterogeneously dense ( 50% – 75% glandular)

Gambar9. Mammografi ACR-BIRADS 3

4. BI-RADS 4 : Extremely dense ( > 75% dense)

Gambar10. Mammografi ACR-BIRADS 4


 Lesi atau Massa
Bentukan tumor juga diperlukan dalam menegakkan diagnosis. Berikut tabel yang
mengklasifikasikan bentuk tumor.

Gambar11. Macam Macam Jenis Bentuk Khas Massa pada Payudara

Sedangkan berikut ini adalah Tabel yang digunakan untuk membedakan bentuk tepi
massa pada payudara
Gambar12. Macam Macam Jenis Tepi Khas Massa pada Payudara

 Kalsifikasi
Gambaran Kalsifikasi pada Mammae dibagi menjadi 2 jenis, yakni berdasarkan
distribusinya dan berdasarkan bentukannya. Berikut adalah tabel pembagian kalsifikasi
pada mammae berdasarkan distribusi terjadinya.

Gambar13. Tabel Kalsifikasi berdasarkan Distribusi pada Tumor Payudara


Gambar14. Tabel Kalsifikasi Berdasarkan Bentuk pada Tumor Payudara

MALIGNANSI SERVIKS
Karsinoma serviks adalah keganasan ginekologis ketiga yang paling umum, dengan
rata-rata pasien usia saat onset 45 tahun (1,2). International Federation of Gynecology and
Obstetrics (FIGO) sistem pementasan banyak digunakan untuk perencanaan perawatan tetapi
lebih sering untuk standarisasi hasil epidemiologi dan perawatan (Tabel 1) (2,3). Ada
ketidakakuratan yang signifikan dalam Sistem pementasan FIGO, dengan tingkat kesalahan 24%
–39% dalam pemeriksaan ginekologi. Foto magnetis resonansi (MR) sekarang diterima secara
luas optimal untuk evaluasi prognostik utama faktor dan pemilihan strategi terapi.
Gambar MR-spin-echo spin-echo MR-spin-echo resolusi tinggi yang sagital dan
aksial tidak jenuh lemak (ketebalan bagian 5-mm) (512 matriks) adalah diperoleh dari kutub
bawah ginjal ke vulva (Gambar 1). Cakupan wilayah periaortik sangat penting, bahkan jika itu
berada di batas atas.

Gambar15. Gambar 2. Evaluasi kelenjar getah bening. (a) Gambar MR T1-weighted menunjukkan
pembesaran getah bening iliaka kiri simpul (panah) yang isointense relatif terhadap pembuluh darah
dan otot. (b) Pada gambar MR T2-tertimbang, diperbesar kelenjar getah bening (panah) lebih jelas
dibedakan dari struktur ini.

Gambar16. Gambar 3–6. (3) Karsinoma


serviks. Gambar MR Sagital T2-weighted
mengungkapkan kecil, karsinoma serviks
posterior (Panah) mengganggu stroma
berserat intensitas rendah sinyal. (4)
Karsinoma serviks eksofit. Sagittal T2-
weighted Gambar MR menunjukkan massa
serviks eksofit yang besar menonjol ke
forniks posterior vagina (panah). (5)
Karsinoma serviks infiltrasi. Gambar MR
Sagital T2 menunjukkan massa serviks
besar menginfiltrasi miometrium dan
endometrium bawah. (6) Karsinoma
endoserviks. Gambar MR Sagittal T2-
weighted menunjukkan bentuk barel
karsinoma serviks memperluas serviks
bagian dalam, dengan pelestarian os
eksternal (panah).
Referensi
1. Ciello, A. d. et al., 2017. Missed Lung Cancer: When, Where, and Why?. Diagnostic and
Interventional Radiology, pp. 118-126.
2. Kono, M. & Adachi, S., 2008. The Role of Plain Chest Radiograph in Lung Cancer
Diagnosis. Japanese Journal of Lung Cancer, pp. 11-19.
3. Meisner ALW, Fekrazad MH, Royce ME. Breast disease: benign and malignant. Med Clin N
Am. 2008; 92:1115-41
4. Muttarak, Malai. Breast Imaging: A comprehensive Atlas. Thailand, Booknet Company,
2002; 1-250.
5. Nicole, V., Carignan, L., Bourdon, France., Prasmanne, O. MR Imaging of Cervical
Carcinoma : A Practical Staging Approach. RSNA, 2000; 20: 1539-1529.

Anda mungkin juga menyukai