Anda di halaman 1dari 5

Kasus penipuan ini berawal dari pendirian perusahaan bernama Bernard L Madoff Investment

Securities LLC, perusahaan pialang dan perusahaan yang mengelola dana-dana warga kaya.
Madoff mendirikan perusahaan itu pada 1960. Bermodal 5.000 dolar hasil tabungannya selama
bekerja, plus 50.000 dolar pinjaman dari keluarganya, Madoff dan istrinya, Ruth Alpern
mendirikan Bernard L. Madoff Investment Securities, LLC.

Modus operasi penipuan itu diyakini mulai terjadi pada 1980-an. Dalam kasus ini, lima anggota
staf perusahaan turut dinyatakan bersalah karena menutup-nutupi skandal yang berlangsung
lebih dari 30 tahun itu. Kasus Madoff ini merupakan kasus terlama untuk kategori kejahatan
kerah putih dalam sejarah pengadilan di Manhattan, AS.

Dalam sebuah investasi, kepercayaan dan reputasi adalah hal yang mutlak. Bernard Madoff
alias Bernie Madoff pada awalnya memiliki kedua hal itu. Kepercayaan itu diraihnya berkat
perusahaan investasi yang dirintisnya.

Kepercayaan investor semakin besar karena Madoff juga berperan besar dalam merintis
Nasdaq.  Ia juga pernah duduk di national Association of Securities Dealers dan menjadi
penasihat untuk Securities and Exchange Commission untuk perdagangan surat berharga.

Ketidakberesan terkait investasi Madoff mulai terendus pada 2008. Ketika para investor
memberi tahu anak-anak Madoff yang juga menjadi pengurus perusahaan bahwa Madoff
berencana memberikan bonus jutaan dolar lebih awal dari jadwal. Para investor ingin tahu dari
mana uang itu berasal. Menyadari adanya ketidakberesan, di tengah suasana krisis yang sedang
melanda di Amerika, para investor kemudian berbondong-bondong menarik dananya.
Sayangnya, uang sudah tidak ada dan Madoff tak bisa mengembalikan dana mereka.
Bernie Madoff berhasil memikat investor-investor kakap sehingga mau menitipkan ribuan
hingga jutaan dolar uangnya kepada Madoff. Nyatanya, uang-uang itu tak pernah benar-benar
diinvestasikan, melainkan hanya gali lubang tutup lubang melalui Skema Ponzi. Hasilnya, 65
miliar dolar dana investor tersapu.

Madoff akhirnya mengakui bahwa salah satu cabang perusahaannya sebenarnya melakukan
Skema Ponzi. Ia ditangkap pada Desember 2008. Madof dikenakan 11 tuntutan. Setelah melalui
serangkaian proses di pengadilan, Madoff akhirnya diganjar 150 tahun penjara.

Skema Ponzi
Investasi dengan skema ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan
kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya.
Sarinya, keuntungan itu bukan bersumber dari hasil pengembangan.
Lewat skema ponzi, Madoff mengakibatkan kerugian senilai total US$ 65 miliar (setara Rp 877
triliun dengan kurs US$ 1 = Rp 13.500) termasuk keuntungan yang dia rekayasa. Sementara
kerugian riil masyarakat ditaksir mencapai US$ 17,5 miliar (Rp 236 triliun). Aksi culas Madoff
mulai terbongkar pada 2008. Pada 12 Maret 2009, Madoff dijatuhi hukuman penjara selama
150 tahun dan denda US$ 170,8  miliar atau setara Rp 2.305 triliun (Harian KONTAN, 11
November 2017). https://analisis.kontan.co.id/news/belajar-dari-kasus-investasi-madoff

Madof menggunakan Skema Ponzi yakni memberikan iming-iming imbal hasil yang tinggi
kepada investor. Skema ini diambil dari nama Charles Ponzi, yang juga melakukan skema
investasi bodong dengan menjanjikan imbal hasil 50 persen hanya dalam waktu 90 hari. Ia
ditangkap pada tahun 1920 dan dihukum 14 tahun penjara atas kasus penipuan.

Skema investasi ini tidak pernah benar-benar menghasilkan uang. Ia hanya memutar uang
investor baru untuk membayar imbal hasil investor lama. Skema ini biasanya ditandai dengan
strategi investasi yang tidak pernah dibuka secara gamblang kepada investornya. Alasannya
untuk melindungi bisnisnya.

Lambat laun bisnis ini runtuh. Kejayaan bisnis ini akan musnah oleh tiga hal. Pertama, pengelola
mengambil sisa uang investasi dan kabur. Kedua, investor baru semakin sulit ditemukan
sehingga perusahaan kehabisan uang. Ketiga, terlalu banyak investor yang menarik dana dan
menuntut imbal hasilnya.

Dalam kasus Madoff, keruntuhan mulai terjadi karena alasan ketiga. Klien secara bersamaan
menuntut pengembalian secara bersamaan hingga 7 miliar dolar. Sayangnya, ketika itu Madoff
hanya punya $200 juta hingga $300 juta untuk diberikan. Ia tak bisa membayarnya sehingga
terkuaklah kasus penipuan investasi ini.

Wakil Madoff, Frank DiPascali, dalam pengadilan itu juga dituduh sebagai seorang yang
bertalenta penipu dan setara dengan derajat penipuan yang dilakukan Madoff. Hal serupa
dituduhkan kepada lima eksekutif perusahaan.
Lima anggota staf dan eksekutif, yakni Daniel Bonventre, Annette Bongiorno, Joann Crupi,
Jerome O’Hara, dan George Perez, menyatakan bisnis Madoff punya legitimasi. Namun, para
juri telah mewawancarai 40 saksi dan meneliti ribuan dokumen. Juri menemukan pemalsuan
dalam perdagangan saham, penipuan perbankan, kebohongan pajak, dan pemalsuan catatan.
Pemalsuan itu bertujuan memperlihatkan seolah-olah perusahaan melakukan jual beli saham,
tetapi itu tidak pernah terjadi. Mereka hanya menutup-nutupi dengan memalsukan berbagai
dokumen

Madoff dihukum 150 tahun penjara. Sementara itu, proses pengembalian dana investor masih
terus berlangsung. Hingga Oktober 2016, nilai klaim yang diterima sebesar $15,08 miliar. Dari
jumlah itu, yang sudah didistribusikan baru $2,19 miliar. Selebihnya, para investor masih harus
menunggu proses yang panjang dan belum jelas kapan kembalinya.

Mengapa SEC Tidak Menahan Bernie Lebih Awal?


Berdasarkan SEC serta pirnpinan yang bernaung dalam lembaga tersebut, merasa tidak yakin
dan percaya bahwa dua orang mantan pimpinan tertinggi organisasi keuangan yang memegang
dan berperan penting dalam pembentukan dan pasar modal di Amerika dapat terlibat dalam
hal seperti ini.Otoritas pasar modal AS (Securities and Exchange Commission/SEC) sebetulnya
sudah lama mengendus keganjilan bisnis Madoff. Namun, berkali-kali SEC menyelisik kasus
tersebut, berkali-kali pula SEC gagal membuktikannya. Ringkasanpemeriksaan Madoff oleh SEC
yaitusebagaiberikut :
1. pada 1992 SEC memerlksa perusahaan pengelola dana (hedgefund) dan jasa konsultasi
keuangan milik Madoff, Bemard Lawrence Madoff Investnwnt Securities LLC. Hasilnya,
Madoff dianggap bersih.
2. Pada 1999, otoritas pasar modal AS kembali memeriksa Bernard Madoff, menyusul
adanya laporan bahwa Madoff sesungguhnya menjalankan praktik bisnis ilegal lewat
Skema Ponzi. Tapi, lagi-lagi, SEC tidak bisa membuktikan tuduhan tersebut.
3. Dugaan praktik ilegal yang dijalankan Madoffjuga pernah diungkap majalah keuangan
mingguan Barron. Pada 2001, majalah itu mempertanyakan praktik bisnis berkedok
investasi ala Bernard Madoff yang lebih menyerupai money game dengan jenjang
primida. Dan, SEC kembali gigit jari.
4. Pada 2005, untuk kesekian kalinya, SEC menEriksa keuangan Madoff. Saat itu, SEC
menemukan tiga kasus pelanggaran teknik perdagangan yang dijalankan investor
kawakan Wall Street itu. Tapi, entah kenapa, Bapepam AS itu tidak menjatuhkan sanksi.

Terakhir, pada 2007, SEC kembali memeriksa Madoff Investnent. Sekali lagi, pemeriksaan SEC
nihil. Cuma, memang, petugas pemeriksa menemukan sejumlah keganjilan. Laporan keuangan
kuartalan yang disampaikan Madoff, misalnya, terlampau kecil untuk ukuran perusahaan
pengelola dana miliaran dolar sekelas Madoff Investment.

Selain itu, berdasarkan hasil internal reviewyang dilakukan SEC didapatkan laporan hal-hal yang
mayebabkan untuk membuktikan bahwa Bemie benar melakukan Skenu Ponzi gagal dilakukan,
diantaranya adalah:
1. Karena para investigator masih belum berpengalaman, dan masih lulusan fresh graduate
dari fakultas hukum.
2. Tidak terlatih dalam kegiatan audit forensik.
3. Tidak memiliki kecakapan ilmu yang cukup memadai mengenai pasar modal, pasar
turunan, dan strategis investasi.
4. Teldapat bias antara dukungan kepada Bemie dan penolakan terhadap Markopolos
5. Terhambat dikarenakan urutan priorotas Iain yang dimiliki oleh SEC, sehingga kegiatan
investigasi ini menjadi tertunda dan tertahan.
Hal menarik lain yang ditemukm selama investigasi ini adalah sudah kali ditemukan indikasi
bahwa perusahaan Bemie menggunakan auditor yang memiliki hubungan kekeluargaan dirinya,
namun tetap saja SEC tidak pernah mengeceknya. Hingga akhirnya temuan ini diperiksa oleh
kejaksaaan negeri New York yang menenukan hasil yang mengejutkan bahwa sebenarnya KAP
Friehling ini tidak pemah melakukan kegiatan audit sama sekali terhadap perusahaan Bernie.
Padahal ia telah menjadi rekan audit perusahaan Bernie sejak tahun 1991 hingga tahun 2008

Friehling auditor perusahaan Madoff terbukti melakukan kecurangan surat berharga (securities
fraud), kecurangan penasihat investasi yang bersifat fraud (investment-adviser fraud),
menghalangi pelaksanaan ketentuan perundangan pajak, dan empat dakwaan lainya mengenai
penyampaian laporan palsu ke badan pengawas pasar modal (securities and exchange
commision). David G. Friehling dihukum 105 tahun penjara. Kepada hakim Alvin K Hellerstain,
Friehling mengatakan: “In what was the biggest mistake of my life, I put my trust with Bernard
Madoff.” Dalam bahasa auditing kalimat Friehling dapat diterjemahkan sebagi: “kesalahan
terbesarku adalah tidak melaksanakan skeptisisme profesional. Dengan sikap skeptisme
profesional auditor ini, auditor di harapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai standar yang
di tetapkan, menjungjung tinggi kaidah dan norma agar kualitas dan etika profesi auditor tetap
terjaga. Auditor juga harus memiliki sikap cermat dan hati-hati dalam melakukan audit laporan
keuangan dengan di dukung oleh bukti-bukti yang akurat dan dapat di pertanggungjawabkan.
Dalam kasus ini Friehling dinilai tidak hati-hati dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan
Madoff, ia hanya mengikuti arahan Madoff demi mendapatkan keuntungannya sendiri, dapat
disimpulkan bahwa kinerja auditor madoff tidaklah baik, hal ini dapat dilihat dari pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukannya, salah satu kemungkinan penyebab terjadinya hal tersebut
dikarenakan tingginya tekanan peran (role stress) yang dialami oleh auditor. Auditor
dihadapkan oleh potensial konflik peran maupun ketidakjelasan peran dalam melaksanakan
tugasnya. Dimana ia harus menuruti perintah atasan demi mempertahankan pekerjaannya,
walaupun di sisi lain hal tersebut bertolak belakang dengan etika profesi audit sendiri.. Efek
potensial dari konflik peran, ketidakjelasan peran, dan kelebihan peran sangatlah rawan, tidak
hanya bagi individual dalam pengertian konsekuensi emosional seperti tekanan tinggi yang
berhubungan dengan pekerjaan, kepuasan kerja, dan menurunnya kinerja, tetapi juga bagi
organisasi dalam pengertian kualitas kinerja yang lebih rendah. Kebanyakan perusahaan
memanfaatkan orang-orang yang ber-Intelligence Quotient (IQ) tinggi dengan memanfaatkan
seleksi awal berupa tes kecerdasan intelejensi. Harapan dari perlakuan seleksi seperti ini adalah
memperoleh tenaga-tenaga yang dapat membangun perusahaan ke arah pencapaian kinerja
tinggi. Banyak dari mereka yang berhasil lulus dalam seleksi berbasis IQ ini memiliki kinerja yang
tinggi dan mendapat karir baik
dalam pekerjaannya. Dengan demikian IQ seseorang berpengaruh positif terhadap kesuksesan
di dalam bekerja dan berkarir. Akan tetapi, tak dapat kita pungkiri, banyak contoh disekitar kita
membuktikan bahwa orang yang memiliki gelar yang tinggi, pintar dalam hal pelajaran atau
memiliki kecerdasan otak (Intelligence Quotient) belum tentu sukses dalam dunia pekerjaan,
bahkan banyak pula orang yang memiliki pendidikan formal yang rendah mengalami hal yang
sebaliknya. Adanya role stress yang menyebabkan terjadinya stres kerja dan menghambat
kinerja auditor, dengan hal ini maka auditor harus memiliki kemampuan untuk melemahkan
pengaruh role stress dan stress kerja tersebut dengan cara seorang auditor harus memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi. Berdasarkan hal-hal negatif yang dapat timbul dari adanya
sebuah tekanan peran dapat dicegah dengan mengontrol kecerdasan emosional dari masing
masing individu, karena kecerdasan emosional juga ikut memiliki peranan dalam suatu kinerja
auditor. Orang-orang yang mengetahui emosi mereka sendiri dan ahli membaca emosi orang
lain mungkin lebih efektif dalam pekerjaan mereka

Anda mungkin juga menyukai