PBL Bab 1 PDF
PBL Bab 1 PDF
BAB I
1.1 DEFINISI
1. Instrumen :
Sebuah alat untuk menentukan nilai atau kebesaran suatu kuantitas atau variabel.
2. Ketelitian (accuracy) :
Harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen mendekati harga sebenarnya
3. Ketepatan (precision) :
Suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa. Dengan
memberikan suatu harga tertentu bagi sebuah variabel, ketepatan (presisi) merupakan
4. Sensitivitas (sensitivity) :
5. Resolusi (resolution) :
Perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada mana instrumen akan memberi
respon (tanggapan).
6. Kesalahan (error) :
terhadap harga yang sebenarnya; sedang ketepatan menyatakan tingkat kesamaan di dalam
Ketepatan terdiri dari dua karakteristik, yaitu kesesuain (comformity) dan jumlah
angka yang berarti (significant figures) terhadap mana suatu pengukuran dapat dilakukan.
kebesaran dan ketepatan pengukuran. Makin banyak angka-angka yang berarti, ketepatan
Ketidakpastian yang disebabkan oleh angka-angka nol di sebelah kiri titik desimal
biasanya diatasi dengan tanpa penulisan ilmiah (scientific notation) yaitu dengan
Cara lain untuk menyatakan hasil pengukuran ini adalah menggunakan rangkuman
kesalahan yang mungkin (range of possible error). Dengan cara ini tegangan dapat dituliskan
menjadi 117,1 ± 0,05 volt, yang menunjukkan bahwa nilai tegangan terletak antara 117,05
dalam upaya untuk mendapatkan hasil yang paling baik yang mungkin (paling dekat ke harga
yang sebenarnya), biasanya hasil tersebut dinyatakan dalam nilai rata-rata dari semua
Contoh 1-1 : Satu rentetan pengukuran tegangan yang tidak saling bergantungan di
lakukan oleh empat pengamat yang menghasilkan : 117,02 Volt; 117,11 Volt; 117,08 Volt;
Penyelesaian :
𝐸𝐸1 +𝐸𝐸2 +𝐸𝐸3 +𝐸𝐸4
(a) Erata-rata = 4
117.02+117.11+117.08+117.03
= 4
= 117.06 𝑉𝑉
Penyelesaian :
N1 = 826 ± 5 ( = ± 0.0605%)
N2 = 628 ± 3 ( = ± 0.477%)
Contoh 1-3 : Kurangkan 628 ± 3 dan 826 ± 5 dan nyatakan rangkuman keragu-raguan
dalam persen.
Penyelesaian :
N1 = 826 ± 5 ( = ± 0.605%)
N2 = 628 ± 3 ( = ± 0.477%)
Bab I : Pengukuran Dan Kesalahan arief_aji_nugroho
Bukti :
Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi karena berbagai sebab dan umumnya dibagi
pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat dan pemakaian instrumen yang
atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan
atau pemakai.
Contoh 1-4 : Sebuah Voltmeter dengan kepekaan (sensitivity) 1000 Ω/Volt membaca
100 V pada skala 150 V bila dihubungkan di antara ujung-ujung sebuah tahanan yang
besarnya tidak diketahui. Tahanan ini dihubungkan secara seri dengan sebuah
miliampermeter. Bila miliampermeter membaca 5 mA, tentukan (a) tahanan yang terbaca, (b)
nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur, (c) kesalahan karena efek pembebanan
voltmeter.
Penyelesaian :
𝑉𝑉𝑇𝑇 100 𝑉𝑉
𝑅𝑅𝑇𝑇 = = = 20 𝑘𝑘Ω
𝐼𝐼𝑇𝑇 5 𝑚𝑚𝑚𝑚
adalah Rx = 20 kΩ
Ω
𝑅𝑅𝑥𝑥 = 1000 × 150 𝑉𝑉 = 150 𝑘𝑘Ω
𝑉𝑉
Karena voltmeter tersebut paralel terhadap tahanan yang tidak diketahui, kita dapat
menuliskan
𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 − 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
% 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 = × 100%
𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
23,05 − 20
% 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 = × 100% = 13,23 %
23,05
Nilai yang paling mungkin dari suatu variabel yang diukur adalah nilai rata-rata dan
semua pembacaan yang dilakukan. Pendekatan paling baik akan diperoleh bila jumlah
pembacaan untuk suatu besaran sangat banyak. Secara teoritis, pembacaan yang
banyaknya tak berhingga akan memberikan hasil yang baik, walaupun dalam
Contoh 1.5 : Satu rentetan pengukuran arus yang tidak saling bergantungan dilakukan
oleh enam pengamat dan menghasilkan 12,8 mA; 12,5 mA; 13,1 mA; 12,9 mA; dan
12,4 mA, Tentukan (a) nilai rata-rata, (b) deviasi terhadap nilai rata-rata.
Penyelesaian :
Dari sini dapat dilihat bahwa jumlah aljabar semua penyimpangan adalah nol.
perhitungan sebab sifatnya yang aditif. Tetapi deviasi standar memiliki keuntungan
karena mempunyai satuan yang sama seperti variabel, sehingga mudah membuatnya
(PROBABILITY OF ERRORS)
Hukum Kesalahan Gauss atau Hukum Normal membentuk dasar dalam mempelajari
efek-efek acak secara analitis. Walaupun penulisan matematis bagi masalah ini diluar
kesalahan acak;
(c) Kemungkinan kesalahan acak yang positif dan negatif adalah sama.
Contoh 1.6 : Pengukuran sebuah tahanan sebanyak sepuluh kali memberikan : 101,2
101,1 Ω.
Dengan menganggap bahwa yang ada hanya kesalahan acak, tentukan : (a) nilai rata-
Penyelesaian :
Pengamatan yang banyak seperti lebih baik dibuat dalam bentuk tabel (daftar),
Pembacaan Deviasi
x D d2
Σx 1013,0
𝑥𝑥̅ = = = 101,3 Ω
𝑛𝑛 10
𝑑𝑑2 0,36
𝜎𝜎 = � = � = 0,2 Ω
𝑛𝑛 − 1 9
Contoh 1.7 : Arus melalui sebuah tahanan 100 ± 0,2 Ω adalah 2,00 ± 0,01 A. Dengan
Penyelesaian :
Dengan menyatakan batas-batas garansi arus dan tahanan dalam persen, diperoleh :
Jika dalam hal ini digunakan kombinasi yang mungkin yang paling jelek, kesalahan
Dengan demikian, disipasi daya menjadi P = I2R = (2,00)2 x 100 = 400 W ± 1,2% =
400 ± 4,8 W.