Anda di halaman 1dari 12

1.

Ceritakan bagaimana seharusnya pelaksanaan stock opname di suatu perusahaan


industri. Dan jelaskan bagaimana peranan akuntan publik dalam pelaksanaan stock
opname tersebut.
Jawab:Dalam proses bisnis inventory di perusahaan industri, salah satu indikator
berhasil atau tidaknya sebuah warehouse mengelola barangnya adalah dengan catatan
sstock yang benar. Untuk mencatat stock ini sendiri memang ada beberapa caranya,
bisa menggunakan kartu stock, atau juga bisa dilakukan pencatatan berdasarkan
system di komputer. Namun, tetap saja selisih tidak akan bisa dihindarkan. Nah, untuk
menanggulangi hal-hal tersebutlah, stock opname perlu dilakukan oleh perusahaan
industri. Stock opname, seperti namanya, merupakan pemeriksaan terhadap jumlah
stock yang ada di suatu gudang tertentu. Dalam pelaksanaannya, saat stock opname
dilakukan, biasanya gudang akan menutup layanannya dan tidak melakukan transaksi
keluar-masuk barang. Akibatnya, stock opname biasanya dibuat bergilir dan tidak
boleh lebih dari 2 hari. Biasanya, dalam beberapa perusahaan untuk menekan risiko
selisih stock, kegiatan stock opname ini akan dilakukan setiap awal bulan. Tujuannya
jelas, supaya perbedaan stock bisa segera diketahui setiap bulannya. Dan segera bisa
dicari tahu root cause analysisnya. Kenapa bisa terjadi sampai selisih antara yang
dicatat oleh perusahaan dengan fisik yang sebenarnya.
jumlah stock yang ada di gudang pada akhirnya akan menjadi nilai persediaan yang
menjadi dasar laporan keuangan akunting. Lalu jika ternyata selisih, sudah seharusnya
orang akunting tidak mau. Mereka-lah yang harus tahu berapa selisih stok yang ada di
gudang, karena akan berimbas pada laporan keuangannya.Tujuan utama dari stok
opname adalah untuk mengetahui secara tepat jumlah dan nilai persediaan perusahaan
yang tercantum dalam neraca, karena tidak jarang akan berbeda antara yang dicatat
oleh perusahaan dengan fisik yang sebenarnya. Saat barang sudah diakui sebagai
milik perusahaan, artinya secara accounting, dia akan masuk sebagai nilai persediaan.
Nilai persediaan itu tertulis dalam bentuk rupiah atau dollar, tapi secara real dia
berbentuk barang. Proses akuntansi dimulai di sini. Sejatinya nilai persediaan selalu
seimbang dengan nilai utang di dalam neraca. Karena memang nilai persediaan selalu
diambil dari nilai pembelian terhadap barang tersebut.
Peranan akuntan publik dalam pelaksanaan stock opname adalah dengan
memberikan tanggung jawab atas stock opname ini, dengan memastikan bahwa stock
opname sudah cukup memadai dilakukan untuk menjamin pengendalian internal atas
persediaan. Tetapi auditor tidak bertanggung jawab atas proses dan hasil stockn
opname. Jika perusahaan yang merasa belum mampu melakukan stock opname, dapat
juga menggunakan jasa akuntan publik atau konsultan manajemen yang memiliki
kapabilitas dalam melakukan stock opname.

2. Jelaskan bagaimana seharusnya akuntan publik memeriksa unit price dari suatu
perincian persediaan dalam suatu perusahaan industri.
Jawab: Yang harus diperiksa unit price dari perincian persediaan dalam perusahaan
industri, yaitu :
a. Row material supplies merupakan suatu pemeriksaan faktru pembelian ( supplies
invoice ) terakhir, lalu perhatikan apakah perusahaan menggunakan metode FIFO,
LIFO, atau Average Cost.
b. Work in Process merupakan suatu hal yang mempelajari cost accounting
procedurs yang digunakan perusahaan untuk mengetahui besaran direct material,
direct labour, factory overhead yang sudah dibebankan.
c. Unfinished Goods merupakan suatu hal yang mempelajari cost accounting
procedurs nya, apakah perusahaan menggunakan standard cost, sehingga harus
diperiksa perhitungan variancenya.

3. Jelaskan audit objective dalam memeriksa aset tetap.


Jawab: Suatu aset tetap penting melalui suatu audit objective atau pemeriksaan
umum. Suatu pemeriksaan umum terhadap aset tetap bertujuan untuk memeriksa
apakah pengawasan internal cukup baik, untuk memeriksa apakah ada aset tetap yang
dijadikan jaminan, dan untuk mengetahui apakah aset tetap yang tercantum dalam
neraca benar-benar ada serta masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan tersebut.

4. Jelaskan bagaimana penyajian aset tetap dalam laporan keuangan perusahaan menurut
Standar Akuntansi Keuangan.
Jawab: Menurut PSAK No. 1 dalam laporan keuangan, penyajian aset tetap akan
terlihat dalam neraca. Neraca merupakan suatu daftar yang menggambarkan
komposisi harta, kewajiban dan modal pada suatu periode tertentu. Ernawati (2014)
menyatakan bahwa di neraca, aset tetap di catat sebagai nilai bukunya, yaitu harga
perolehan aset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi depresiasi aset tetap.
Berikut ini unsur-unsur penyajian aset tetap, yaitu :
a. Laporan Neraca dari jenis-jenis aset tetap yang disajikan dalam neraca,
diantaranya:
1. Tanah
2. Bangunan
3. Kendaraan
4. Peralatan
5. Invetaris kantor
b. Laporan laba rugi
1. Di dalam laporan laba rugi, dilaporkan biaya pemeliharaan dan reparasi
sehari-hari.
2. Beban penyusutan yang merupakan pengakuan atas penggunaan manfaat
potensial dari suatu aset.
3. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atas pelepasan
aset tetap.

c. Laporan arus kas


1. Pembayaran sejumlah kas untuk memperoleh aktiva tetap.
2. Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap.

5. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan akuntan publik dalam melakukan


study dan evaluasi internal control

Jawab: Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan public, yaitu:

1. Internal control questionnaires, antara lain :


Pertanyaan- pertanyaan yang disusun dengan baik, dengan ketentuan Sbb:
a) Jawaban Ya akan menunjukan ciri internal control yang baik.
b) Tidak akan menunjukan cirri internal control yang lemah
c) Tidak relevan, berarti pertanyaan tersebut tidak relevan untuk
perusahaan tersebut.
2. Flow Chart (bagan arus) flow chart menggambarkan arus dokumen dala
sistem dan prosedur di suatu unit usaha.
3. Narrative, dalam hal ini auditor menceritakan dalam bentuk memo sistem
dan prosedur akuntansi yang berlaku diperusahaan.

6. Jelaskan pentingnya audit plan dalam suatu general audit dan jelaskan garis besar isi
dari suatu audit plan

Jawab: Audit plan adalah pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup
audit yang diharapkan disusun segera setelah management letter ( surat perkataan )
disetujui klien. Tujuan dari audit plan adalah untuk mencapai keyakinan yang
memadai guna mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara
individual maupun secara keseluruhan. Yang secara kuantitatif berdampak material
terhadap laporan keuangan.
Isi dari audit plan yaitu :

a. Hal-hal mengenai klien. Seperti bidang usaha klien, status hukum perusahaan,
aacounting policy, neraca komparatif dan pembandingan penjualan laba rugi tahun
lalu dengan sekarang, clien contact ( yang sering dihubungi auditor ), serta
accounting, auditing, dan tax problem.
b. Hal-hal yang mempengaruhi klien bisa didapat dari majalah, surat kabar, dan lain-
lain.
c. Rencana kerja auditor meliputi :Staffing, waktu pemeriksaan, jenis jasa yang
diberikan, bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien, time schedule.

7.Jelaskan perbedaan antara disclaimer dan adverse opinion menurut Pernyataan Standar
Audit ( PSA ) 29.

Jawab: Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi 508) Opini
Disclaimer diberikan bilamana Auditor tidak dapat merumuskan atau tidak
merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pernyataan tidak memberikan
pendapat juga diberikan apabila Auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya
memadai untuk memungkinkannya memberikan pendapat atas laporan keuangan.
Sedangkan menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi
508)adverse opinion atau Opini Adverse dinyatakan bila menurut pertimbangan
auditor, laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia.

8. Jelaskan selengkap mungkin apa yang Anda ketahui mengenai Audit Working Papers.

Jawab: Audit Working Paper adalah semua berkas atau dokumentasi prosedur audit dan
temuan pemeriksaan yang dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan
pemeriksaan, yang berasal dari :

1. Pihak Klien berupa : trial balance, bank reconcille, account receivable


aging schedule.
2. Catatan yang dibuat oleh auditor berupa : berita acara kas opname,
pemahaman dan evaluasi terhadap internal control termasuk Intern Control
Questionaries, working balance sheet, working profit and loss, etc.
3. Pihak ketiga berupa jawaban konfirmasi atas : piutang, utang, bank, dan
penasihat hukum perusahaan.

Fungsi audit workig paper :

Sebagai pendukung opini yang dikeluarkan auditor mengenai kewajaran laporan


keuangan 2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai
dengan SPAP 3. Sebaga referensi dalam hal menjawab pertanyaan dari pihak
bank, pajak, dan klien 4. Sebagai salah satu dasar penilaian terhadap asisten
(seluruh tim audit) 5. sebagai pegangan untuk pemeriksaan tahun
berikutnya.

Jenis audit working paper, antara lain :


 Current file : berkas tahun berjalan
 Permanent file : berkas untuk beberapa tahun
 Correspondence file : berkas surat-menyurat dengan klien.

9. Jelaskan audit prosedur dalam memeriksa ” gain or loss on disposal of fixed assets “

Jawab: prosedur tersebut, antara lain :

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap


2. Minta kepada klien Top Supporting Schedule aktiva tetap
3. Periksa footing and cross footingnya, serta cocokan totalnya dengan general
ledger dan sub-ledges.
4. Vourch penambahan serta pengurangan dari fixed asset tersebut.
5. Periksa fiksi dari fixed asset dan kondisi nomor fixed asset.
6. Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.
7. Buat perkiraan repair dan mantenance ( capital or revenue expenditures )
8. Periksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan harga
( impairment)
9. Periksa penyajian laporan keuangan, apakah sudah sesuai dengan PSAK.

10. Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai konfirmasi piutang usaha

Jawab: konfirmasi piutang usaha adalah langkah untuk memastikan bahwa catatan tagihan
piutang yang dimiliki organisasi / perusahaan sudah tepat dengan kewajiban utang yang
dimiliki pelanggan. Langkah ini ditempuh ketika perusahaan mendapatkan konfirmasi
negatif dari pelanggan setelah perusahaan melayangkan surat pernyataan piutang.
Langkah konfirmasi piutang usaha dimulai dengan pengiriman surat pernyataan piutang
ke pelanggan. Pelanggan mereka yang tercatat memiliki utang ( debitur ).

11.Jelaskan audit prosedur untuk memeriksa perkiraan Contruction in Progress.


Jawab:

 Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap.


 Minta kepada klien Top Supporting Schedule aktiva tetap, yang berisikan : Saldo
awal, penambahan serta pengurangan-pengurangannya dan saldo akhir, baik untuk
harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya.
 Periksa footing dan crossfootingnya dan cocokkan totalnya dengan General
Ledger atau Sub-Ledger, saldo awal dengan working paper tahun lalu.
 Vounch penambahan serta pengurangan dari fixed Assets tersebut. Untuk
penambahan kita lihat approvalnya dan kelengkapan supporting documentnya.
 Periksa phisik dari Fixed Assets tersebut (dengan cara test basis) dan periksa
kondisi dan nomor kode dari Fixed Assets.
 Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.Untuk tanah, gedung, periksa sertifikat tanah
dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan
Bangunan).Untuk mobil, motor, periksa BPKP, STNKnya.
 Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation Policy yang
dijalankan konsisten dari tahun sebelumnya.
 Buat analisis tentang perkiraan Repair&Maintenance, sehingga kita dapat
mengetahui apakah ada   pengeluaran yang seharusnya masuk dalam
kelompokCapital Expenditures  tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditures.
 Periksa apakah Fixed Assets tersebut sudah diasuransikan dan apakah Insurance
Coveragenya cukup atau tidak.
 Test perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan biaya
penyusutan diperkiraan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi biaya penyusutan.
 Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank untuk
memeriksa apakah ada Fixed Assets dijadikan sebagai jaminan atau tidak.
 Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk membeli atau
menjual Fixed Assets.
 Untuk construction in Progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada
Construction in progress yang harus di transfer ke Fixed Assets.
 Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa leaseagreement dan
periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar akuntansi
leasing.
 Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan agunan kredit di
bank.
 periksa penyajian dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia(SAK/ETAP/IFRS.

12. Jelaskan bagaimana penyajian persediaan (inventory) dalam laporan keuangan


perusahaan menurut Standar Akuntansi Keuangan.

Jawab :

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)


No.14 (2009:14.34), menyatakan bahwa :

Laporan keuangan harus mengungkapkan :

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan,


termasuk rumus biaya yang digunakan.

b. Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nialai tercatat menurut


klasifikasi yang yang sesuai bagi entitas.
c. Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual.

d. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan.

e. Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah


persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan
sebagaimana yang dijelaskan pada paragraph 32

f. Jumlah dari setiap peuliah dari setiap penurunan nialia yang diakui
sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban
dalam periode berjalan sebagaimana yang dijelaskan pada paragraph
32.

g. Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai


persediaan yang diturunkan sebagaimana yang dijelaskan pada
paragraph 32, dan

h. Nilai tercatat persediaan yang diperuntukan sebagai jaminan


kewjiban.

13. Jelaskan perbedaan antara Operational Audit dengan Financial Audit serta perbedaan
antara Internal Auditor dengan External Auditor

Jawab:

Perbedaan Financial Audit Operational Audit


Tujuan Audit Menekankan pada Menekankan pada
ketepatan pencatatan efektivitas dan efisiensi
inforasi historis & dan berfokus pada
berorientasi pada masa peningkatan kinerja masa
lampau depan
Distribusi Laporan Pengguna lapran keuangan Manajemen
eksternal, seperti pemegang
saham
Area Non Keuangan Hanya pada hal-hal yang Meliputi aspek ekeftivitas
langsung mempengaruhi dan efisiensi dalam
kewajaran laporan organisasi.
keuangan

Perbedaan Internal Auditor dengan External Auditor

Perbedaan Internal Auditor dan External Auditor

Internal Auditor Ekternal Auditor


1.      Dilakukan oleh Internal yang merupakan
1.      Dilakukan oleh Eksternal Auditor yang
pegawai perusahaan merupakan orang luar perusahaan
2.      Pihak luar perusahaan menganggap Internal
2.      External Auditor adalah Pihak Independen
Auditor tidak independen
3.      Tujuan pemeriksaan untuk membantu
3.      Tujuan pemeriksaan memberikan opini
manajemen (middle dan lower) dalam mengenai kewajaran laporan keuangan
melaksanakan tanggung jawabnya
4.      Laporan pemeriksaan berupa temuan
4.      Laporan pemeriksaan berupa opini mengenai
pemeriksaan mengenai penyimpangan dan kewajaran laporan keuangan dan berupa
kecurangan yang ditemukan, kelemahan management letter
pengendalian intern

14. a jelaskan 5 komponen pengendalian intern.

b. jelaskan tujuan auditor untuk memahami pengendalian intern

jawab:

a. 5 komponen pengendalian intern.


- Lingkungan pengendalian, menetapkan corak organisasi, memengaruhi kesadaran
pengendalian orang orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
- Penaksiran risiko, adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan
untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko
yang harus dikelola.
- Aktivitas pengendalian, adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa
arahan manajemen dilaksanakan.
- Informasi dan komunikasi, adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran
informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
tanggung jawab mereka.
- Pemantauan, adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu.

b. Tujuan auditor memahami pengendalian internal:


- Tujuannya adalah untuk menilai resiko salah saji material dalam laporan keuangan, baik
yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan dan untuk merancang sifat, waktu
dan keluasan prosedur audit lanjutan

15. jelaskan antara perbedaan stock opname dengan observasi atas stock opname, mana diantara
kedua ini yang harus dilakukan oleh akuntan publik.

Jawab:

stock opname adalah tahapan awal yang dilakukan dalam prosedur audit persediaan. Stock
opname dilakukan terutama untuk persediaan yang berada di gudang perusahaan, untuk
barang consignment out dan barang-barang yang tersimpan di public warehouse, jika
jumlahnya material harus dilakukan stock opname, jika tidak material cukup dikirim
konfirmasi. Stock opname bisa dilakukan pada akhir tahun atau beberapa waktu
sebelum/sesudah akhir tahun.

Sedangkan observasi atas stock opname merupakan tahap lanjutan dari prosedur audit
persediaan, dengan cara melakukan perhitungan barang dan mencocokkan jumlah barang
persediaan dengan kartu stok persediaan. Dari kedua hal tersebut yang harus dilakukan
akuntan publik adalah stock opname.

16. Pemeriksaan atas persediaan di perusahaan dagang dan industri merupakan pemeriksaan
yang sulit dan memakan waktu yang banyak. Jelaskan alasan-alasannya.

Jawab:
Audit atas persediaan di perusahaan dagang dan industri sering kali merupakan bagian audit
yang rumit dan memakan banyak waktu, karena:

1. Pada umunya persediaan merupakan jenis perkiraan yang besar di dalam neraca, dan
sering merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal kerja (working capital account)

2. Persediaan berada pada lokasi yang berbeda, yang menyulitkan pengendalian secara
fisik serta penghitungannya

3. Keanekaragaman jenis persediaan menyebabkan berbagai kesulitan bagi auditor

4. Penilaian atas persediaan juga selalu menyulitkan karena adanya faktor keuangan dan
kebutuhan untuk mengalokasikan biaya-biaya ke dalam persediaan

5. Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat digunakan, tapi setiap klien
tertentu harus menggunakan satu metode secara konsisten dari tahun ke tahun

17. Ceritakan bagaimana seharusnya pelaksanaan stock opname disuatu perusahaan


penerbangan kayu (logging company). Dan jelaskan bagaimana peranan akuntan publik
dalam pelaksaan stock opname tersebut.

. Hal yang harus dilakukan pada langkah ini adalah:

 Memastikan kembali bahwa semua transaksi terkait stok sudah ter-input semua ke


program.
 Setelah semua stok sudah ter-input ke program, print semua stok dari program
sebagai pedoman stok. Hasil print ini kemudian dibagikan kepada
bagian accounting di masing-masing tim stock opname. Usahakan yang menerima
hasil print bukanlah orang gudang, karena orang gudang tidak boleh tahu stok versi
program pada saat melakukan penghitungan.
 Proses stock opname mulai berjalan, setiap stok yang sudah dihitung diberi tag/stiker
agar tidak terjadi dobel penghitungan.
 Setiap lembar stok yang telah penuh diisi dengan hasil opname diserahkan ke bagian
tim input untuk mulai disalin ke excel terlebih dahulu. Format excel yang digunakan
ini harus bisa menunjukkan perbandingan stok versi program dengan
hasil stock opname, sehingga bisa diketahui stok mana saja yang terjadi selisih.
 Setelah proses stock opname selesai, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah
melakukan pengecekan ulang atas stok yang selisih. Apakah terjadi salah hitung atau
memang terjadi selisih atas stok.
 Jika semua proses sudah selesai, maka hasil stock opname tersebut diserahkan ke
bagian accounting untuk dilakukan adjustment stock atau penyesuaian persediaan ke
program. Peranan auditor dalam pengelolaan stock opname adalah memastikan bahwa
sudah cukup memadai dilukakan untuk menajamin penegendalian internal atas
pesrsediaan.

18. Sebutkan tujuan audit atas Kas dan Setara Kas! Sebutkan prosedur audit untuk memeuhi
tujuan audit Kas dan Setara Kas yang berhubungan dengan masalah validitas/keabsahan.

Secara umum ada lima tujuan dari pemeriksaan atau audit kas dan setara kas, yaitu:1. Untuk
memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas
setaratransaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dan bank.Luasnya suatu pemeriksaan
dalam melakukan substantive test dapat dipersempit apabila akuntan publicmeyakini bahwa
internal control kas dan setara transaksi penerimaan dan pengeluaran sudah berjalandengan
baik.2. untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal
neraca benar-benarada dan dimiliki oleh perusahaan.Kas sangat mudah di selewengkan, maka
dari itu salah satu tujuan audit dari kas dan setara kas adalahuntuk memeriksa kebenaran kas
yang tertera pada neraca. Apakah kas yang tertera pada neracatersebut benar-benar ada dan
benar dimiliki oleh perusahaan. Bukan hanya itu, pemeriksaan ini untukmengetahui bahwa
kas yang tertera pada neraca adalah milik perusahaan bukan milik orang pribadiatau
pemegang saham.3. untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas
dan setara kasArti dari tujuan pemeriksaan kas dan setara kas yang ketiga ini adalah untuk
memeriksa jika adapembatasan dalam penggunaan data. Misalnya saat perusahaan
menyisihkan dana untuk keperluanpelunasan obligasi beserta bunganya, jadi dana tersebut
tidak boleh dilaporkan kedalam asset lancarsebagai kas, tetapi harus dijelaskan di dalam
catatan atas laporan keuangan.4. untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas
dalam valuta asing, apakah saldo tersebutdikonversikan kedalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakahselisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan atau di kreditkan ke laba rugi komprehensif tahun berjalan.Harta suatu
perusahaan biasanya tidak berbentuk rupiah saja, kadang ada yang dalam bentuk valutaasing.
Nah, tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah ada saldo perusahaan
dalambentuk valuta asing.5. untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan
standar akuntansi keuangan Indonesia(SAK/ETAP/IFRS)Pencatatan saldo kas suatu
perusahaan kadang tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku diIndonesia. Kadang
ditemui pada laporan keuangan perusahaan pengeluaran kas yang dibatasi untukpengeluaran
jangka pendek tetapi tidak dimasukkan ke dalam asset lancar.Menurut SAK, kas dan setara
kas disajikan dineraca sebagai harta lancar

19. Jelaskan prosedur audit yang harus dilakukan untuk memeriksa :

a. Inventory yang rusak dan bergerak lambat

1. Lakukan observasi atas perhitungan fisik (stock Opname) yang dilakukan klien
2. Meminta Final Inventory List (inventory compilation) dan lakukan prosedur
pemeriksaan berikut:
3. Check mathematical list (penjumlahan dan perkalian)
4. Cocokkan “quantity per book” dengan stock card
5. Cocokkan “quantity per count” dengan count sheet auditor
6. Cocokkan “total value” dengan buku besar persediaan
7. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out
8. Periksa unit price dari bahan baku (raw material), barang dalam proses (work in
process), barang jadi (Finished goods), dan bahan pembantu (Supplies).
9. Lakukan rekonsiliasi jika Stock Opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau
sesudah tanggal laporan posisi keuangan (Neraca)
10. Periksa cukup tidaknya barang-barang yang bergerak lambat, barang-barang yang
rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode
11. Periksa kejadian sesudah tanggal laporan posisi keuangan (Neraca)
12. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian
13. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit (Ioan Agreement), Notulen
rapat.
14. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal laporan posisi
keuangan (Neraca)
15. Seandainya ada barang dalam perjalanan (Goods in Transit) lakukan prosedur berikut:
16. Minta rincian Goods in Transit per tanggal laporan posisi keuangan
17. Periksa mathematical accuracy (ketepatan perhitungan)
18. Periksa subsequent clearance
19. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustment jika
perlu
20. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan standar
akuntasi berlaku umum di Indonesia /SAK/ETAP/IFRS.

b. Cukup tidaknya “Allowence for slow moving and absolute goods”

Anda mungkin juga menyukai