Anda di halaman 1dari 8

Farmaka 33

Volume 17 Nomor 3

REVIEW ARTIKEL: PEMANFAATAN DAUN MANGGA (MANGIFERA INDICA


L.) SEBAGAI OBAT HERBAL UNTUK DIABETES MELLITUS

Bunga Dacilia Harsanti*, Ida Musfiroh

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
*bungadacilia@gmail.com
Diserahkan 28/06/2019, diterima 23/01/2020

ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan suatu keadaan dimana gula darah dalam tubuh meningkat.
Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu memproduksi cukup insulin atau
karena resistensi insulin. Obat herbal dianggap memiliki efek samping yang lebih rendah
dibandingkan obat sintetis sehingga banyak dipilih sebagai alternative pengobatan. Salah
satu tanaman yang telah diketahui aktivitas antidiabetiknya adalah daun mangga
(Mangifera indica L.). Senyawa flavonoid, yaitu mangiferin yang banyak terdapat pada
daun mangga dianggap sebagai senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas
antidiabetik. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk mengetahui aktivitas
antidiabetik ekstrak daun mangga terhadap hewan uji dengan metode ekstraksi dan induksi
serta dosis yang berbeda.

Kata kunci: Diabetes mellitus, ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.), mangiferin

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a condition which is glucose in the body increases. This condition is
caused by the body that is unable to produce enough insulin or because of insulin
resistance. Herbal medicine have lower side effects compared to synthetic drugs so they
are mostly chosen as alternative medicine. One plant that has been known for its
antidiabetic activity is mango leaves (Mangifera indica L.). Flavonoid compounds, namely
mangiferin, are more commonly found in mango leaves which are considered responsible
for antidiabetic activity. The purpose of this literature review is to know the antidiabetic
activity of mango leaf extract on test animals by different extraction and induction methods
and different doses.
Keywords: Diabetes mellitus, mango leaves extract (Mangifera indica L.), mangiferin

Pendahuluan suatu kondisi dimana gula darah dalam


Diabetes mellitus atau yang lebih tubuh meningkat. Kondisi ini dapat
dikenal dengan diabetes merupakan terjadi apabila tubuh tidak memiliki
Farmaka 34
Volume 17 Nomor 3

kemampuan untuk memproduksi cukup antidiabetes, seperti yang dilaporkan


insulin atau karena kondisi insulin yang pertama kali oleh Aderibigbe (1999).
kurang sensitive terhadap gugus gula. Selain sebagai agen antidiabetes, ekstrak
Saat ini, diabetes mellitus termasuk ke daun mangga pun memiliki aktivitas
dalam penyakit yang prevalensinya terus farmakologi lain seperti anti-tetanus
meningkat (Amalia, et al., 2016). (Godfrey, et al., 2007), anti-ulcer
Berbagai penelitian megenai pengobatan (Neelima, et al., 2012), antibakteri
alternative dari herbal telah banyak (Sahrawat, et al., 2013), dan cardio
dilakukan. Salah satu tumbuhan yang protective (Devi, et al., 2006).
diteliti memiliki aktivitas antidiabetes Senyawa flavonoid yang banyak
adalah daun dari tumbuhan mangga ditemukan pada daun, batang, kulit buah
(Mangifera indica L.). Aktivitas dan akar dari tumbuhan mangga, yaitu
antidiabetic dari daun mangga telah mangiferin (2-beta-D-glucopyranosyl-
diklaim oleh Nadkarni (1954) dalam 1,3,6,7 tetrahydroxyxanthen-9-1)
buku Indian Materia Medika 13rd dianggap sebagai senyawa yang
Edition. bertanggung jawab atas berbagai
aktivitas farmakologi termasuk sebagai
Mangifera indica L. atau yang antidiabetes. Senyawa ini memiliki
dikenal dengan mangga adalah salah satu rumus molekul C19H18O11. (Nong, et al.,
tanaman khas dari negara dengan iklim 2005).
tropis (Parvez, 2016). Pada tahun 2008,
Indonesia, sebagai salah satu negara
beriklim tropis, menempati urutan kelima
negara produsen mangga terbesar dunia
setelah India (Qanytah & Ambarsari,
2011). Selain buahnya yang banyak
Gambar 1. Struktur kimia dari
digemari masyarakat, ternyata ekstrak mangiferin (Zhang, et al.,
2014)
daun dari tumbuhan mangga pun dapat
Pada artikel ini, akan dilakukan
dimanfaatkan sebagai salah satu obat
review mengenai aktivitas antidiabetes
herbal alternative untuk berbagai macam
dari ekstrak daun mangga (Mangifera
penyakit. Dalam beberapa penelitian
indica L.) terhadap tikus sehingga
yang telah dilakukan, ekstrak daun
diharapkan review artikel ini dapat
mangga dilaporkan memiliki aktivitas
dijadikan salah satu sumber informasi
farmakologi salah satunya sebagai
Farmaka 35
Volume 17 Nomor 3

mengenai aktivitas antidiabetes dari Salah satu penelitian


ekstrak daun mangga. mengenai aktivitas antidiabetes dari
ekstrak daun mangga adalah penelitian
Sharma et.al. (1997). Pada penelitian ini,
Metode
ekstrak didapatkan dari proses soxhletasi
Proses review artikel ini
dengan pelarut etanol 50%. Ekstrak
dilakukan dengan cara mengumpulkan
kental dengan 3 dosis uji (100, 250, dan
informasi dari jurnal nasional maupun
500 mg.kgBB) diujikan pada tikus
internasional mengenai aktivitas
normal dan tikus dengan induksi
antidiabetes dari ekstrak daun mangga
Streptozotocin (STZ). Streptozotocin
(Mangifer indica L.). Pencarian jurnal
merupakan senyawa kimia yang dapat
dilakukan melalui internet dengan kata
digunakan untuk menginduksi baik
kunci “Antidiabetes daun mangga”,
diabetes mellitus tipe 1 maupun tipe 2
“Antidiabetic activities of mango leaves
karena mekanisme kerjanya yang dapat
extract” dan “Mango leaves extract as
menyebabkan terjadinya apoptosis dan
antidiabetic agent”. Dari pencarian
nekrosis pada sel β pancreas (Szkuldeski,
tersebut, didapatkan 4 jurnal nasional dan
2001). Derajat kerusakan sel β pancreas
8 jurnal internasional.
pada hewan uji diabetes tergantung pada
dosis STZ yang digunakan (Novrial,
Pembahasan 2007). Dosis STZ yang diberikan secara
Aktivitas Antidiabetes Ekstrak intraperitoneal pada penelitian ini adalah
Daun Mangga (Mangifera indica L.) 50mg/kgBB. Pengujian dilakukan pada

Mangifera indica L. tikus yang masih bertahan selama 10 hari

secara empiris telah digunakan sebagai setelah induksi dengan kadar gula darah

obat untuk berbagai penyakit di daerah diatas 200mg/100ml. Hasilnya, ekstrak

Afrika. Herbalist lokal mengklaim dengan dosis 250mg/kgBB merupakan

bahwa daun mangga memiliki efek dosis efektif dalam aktivitas antidiabetes

antidiabetes (Aderibigbe, et al., 1999). pada tikus normal dan tikus yang

Berdasarkan beberapa penelitian, ekstrak diinduksi STZ.

daun mangga (Mangifer indica L.) Hal berbeda terjadi pada

mampu menurunkan kadar gula darah penelitian yang dilakukan Aderibigbe,

pada hewan uji (tikus/mencit) yang et.al. (1999). Pada studi ini dilakukan

dimodelkan diabetes mellitus. pengujian ekstrak air dari daun mangga


terhadap tikus normal dan tikus yang
Farmaka 36
Volume 17 Nomor 3

diinduksi glukosa dan streptozotocin kadar gula darah pada mencit normal dan
(STZ). Induksi dengan glukosa diberikan pada mencit dengan induksi glukosa
secara oral sebanyak 1g/kgBB sedangkan (Aderibigbe, et al., 2001).
induksi dengan STZ diberikan secara Pada pengujian lain,
intraperitoneal dengan dosis ekstrak etanol dari daun mangga mampu
10mg/kgBB. Dosis esktrak yang memberikan efek antihiperglikemik pada
diberikan adalah 1g/kgBB Pengamatan tikus yang diinduksi STZ. Pada
pada tikus normal dan tikus diabetes penelitian ini, tikus dimodelkan
dengan induksi glukosa dilakukan pada mengidap DM 1 dan DM 2. Pemodelan
menit ke 30, 60, 90, 120, 180 dan 240 ini dibuat berdasarkan pemberian dosis
setelah pemberian ekstrak secara peroral. STZ dan waktu pengujian yang berbeda.
Sedangkan, tikus dengan induksi STZ, Pada induksi DM tipe 1, STZ diberikan
pengamatan dilakukan pada menit yang secara intraperitoneal dengan dosis
sama tapi pada hari ke-3 setelah 65mg/kgBB. Pengujian kemudian
dilakukan induksi. Hasilnya, ekstrak air dilakukan 7 hari setelah induksi
dari daun mangga mampu menurunkan dilakukan. Sedangkan pada DM tipe 2,
kadar gula darah tikus normal dan tikus STZ diberikan secara intraperitoneal
dengan induksi glukosa secara signifikan dengan dosis 90mg/kgBB pada tikus
dimulai saat 30 menit setelah pemberian yang berusia 48jam dan pengujian
ekstrak. Sedangkan hasil yang berbeda dilakukan pada 3 bulan setelahnya.
ditunjukkan pada tikus yang diinduksi Perbedaan dosis dan durasi kerja dari
STZ. Dalam penelitian ini disimpulkan STZ ini menentukan derajat kerusakan
bahwa kadar gula darah pada tikus yang sel β pancreas.
diinduksi STZ tidak dapat turun setelah Dosis ekstrak yang diberikan
pemberian ekstrak karena STZ merusak adalah 250mg/kgBB. Pengumpulan
secara permanen susunan sel beta sampel darah dikelompokkan menjadi
pancreas. Pengujian ini kemudian tiga kondisi, yaitu saat keadaan puasa,
dilanjutkan pada hewan uji yang berbeda saat pemberian ekstrak simultan dengan
dengan metode yang sama. Hewan uji pemberian glukosa dan saat ekstrak
yang digunakan selanjutnya adalah diberikan 30 menit sebelum pemberian
mencit. Ekstrak air dengan dosis glukosa. Hasilnya, ekstrak mampu
1g/kgBB diberikan secara peroral kepada menurunkan kadar gula darah pada tikus
3 kelompok hewan uji. Hasilnya, ekstrak dengan model DM 2 dimana ekstrak
daun mangga hanya mampu menurunkan diberikan secara simultan dengan
Farmaka 37
Volume 17 Nomor 3

pemberian glukosa (Bhowmik, et al., Aktivitas Antidiabetes Ekstrak


2009). Daun dari Kultivar Mangga (Mangifera
indica L.) di Indonesia

Selain usia daun, kultivar dari


Aktivitas Antidiabetes
pohon mangga pun dapat menunjukkan
berdasarkan Usia Daun Mangga
efek antidiabetic pada dosis yang
(Mangifera indica L.)
berbeda-beda. Lebih dari 1000 kultivar
Pemilihan daun mangga
mangga tersebar di seluruh dunia,
berdasarkan usia pertumbuhan daunnya
termasuk Indonesia (Vega, et al., 2017).
pun ternyata berpengaruh terhadap
Beberapa kultivar mangga yang telah
aktivitas farmakologinya. Mohammed &
diteliti memiliki efek antidiabetes adalah
Rizvi (2017) melakukan pengujian efek
kultivar cengkir, golek, gedong dan
antidiabetic dari ekstrak daun yang
arumanis. Keempat jenis tersebut
berusia muda dibandingkan dengan
termasuk ke dalam kultivar mangga yang
ekstrak daun yang berusia tua. Tikus
mudah dijumpai di Indonesia khususnya
sebagai hewan uji diinduksi dengan STZ
pulau Jawa.
dan diberikan ekstrak dengan dosis
Pengujian antidiabetic dari daun
400mg/kgBB. Pengamatan dilakukan
mangga kultivar cengkir dilakukan
selama 28 hari. Hasilnya menunjukkan
terhadap mencit dengan induksi fruktosa
bahwa ekstrak daun mangga yang masih
20% dan diberikan ekstrak daun mangga
berusia muda memiliki efektivitas yang
dengan 3 kelompok dosis yang berbeda,
lebih baik dibandingkan daun yang
yaitu 105, 210 dan 420 mg/kgBB. Dari
berusia tua (Mohammed & Rizvi, 2017).
hasil pengujian ini didapatkan bahwa
Hal ini selaras dengan pernyataan Nayak
ekstrak daun mangga kultivar cengkir
dan Subrata (2013) bahwa kadar
dengan dosis 105 mg/kgBB merupakan
mangiferin tertinggi ada pada daun muda
dosis optimal dalam penurunan kadar
(172 g/kg) dari pohon mangga dan
gula darah mencit (Permatasari, et al.,
Ramirez et.al (2016) bahwa kadar
2018).
mangiferin tertinggi ada pada daun
Berbeda dengan cengkir, daun
mangga yang masih muda atau pucuk
mangga kultivar golek memberikan efek
daun.
antidiabetes yang optimal pada dosis
36,75 mg/BB mencit terhadap mencit
yang diinduksi aloksan (Emelda, et al.,
2015). Sedangkan pada ekstrak daun
Farmaka 38
Volume 17 Nomor 3

mangga gedong, dosis 600mg/200g pada tikus ataupun mencit yang diinduksi
mencit memiliki aktivitas antidiabetic diabetes mellitus tipe 2. Dari hasil
yang tidak kalah dengan 9 mg/200g beberapa penelitian dapat disimpulkan
metformin karena ekstrak mampu bahwa ekstrak daun mangga belum
menurunkan 54,64% dari kadar gula mampu menurunkan kadar gula darah
darah mencit dan metformin mampu pada DM tipe 1 sehingga diduga bahwa
menurunkan 59,49% dari kadar gula aktivitas ekstrak daun mangga
darah mencit (Aqyun, et al., 2018). Untuk (Mangifera indica L.) bukan pada sel
ekstrak daun mangga kultivar arumanis, pancreas namun pada kemampuannya
pengujian dilakukan terhadap mencit menyerap glukosa yang berlebih dalam
yang diinduksi glukosa. Ekstrak daun darah. Namun tentunya harus dilakukan
mangga diperoleh dari proses ekstraksi penelitian lebih lanjut untuk dapat
panas yaitu soxhletasi. Dosis ekstrak memastikan mekanisme antidiabetic dari
yang diberikan adalah 2,1 mg/20g BB ekstrak daun mangga.
mencit, 4,2 mg/20gBB mencit dan 8,4 Beberapa metode induksi dan
mg/20gBB mencit. Dari hasil pengujian ekstraksi dapat dipilih dalam melakukan
didapatkn dosis efektif ekstrak daun uji aktivitas antidiabetik dari daun
mangga kultivar arumanis sebagai mangga ini. Metode induksi yang
antidiabetes adalaha 8,4 mg/20gBB dilakukan dapat berupa induksi glukosa,
mencit karena mampu menurunkan kadar induksi aloksan maupun induksi
gula darah hingga 104,4 mg/dl streptozotocin. Metode ekstraksinya pun
sedangkan 2 dosis lainnya hanya mampu dapat dilakukan melalui cara panas
menurunkan kadar gula darah hingga ataupun dingin karena dari hasil
126,6 mg/dl dan 122 mg/dl. Dari penelitian sebelumnya, ekstrak dari
pengujian ini membuktikan bahwa proses ekstraksi panas atau dingin masih
peningkatan dosis berpengaruh terdahap sama-sama memberikan efek
peningkatan efek antidiabetes yang antidiabetic.
dihasilkan (Syah, et al., 2015). Berdasarkan literature review
ini, daun mangga yang berusia muda
memiliki aktivitas yang lebih baik
Simpulan
dibandingkan dengan daun yang sudah
Ekstrak daun mangga
tua serta setiap kultivar mangga memiliki
(Mangifera indica L.) memiliki aktivitas
dosis efektif dan kekuatan aktivitas yang
hipoglikemik yang cukup baik terhadap
berbeda-beda. Sehingga diperlukan
Farmaka 39
Volume 17 Nomor 3

penelitian lebih lanjut mengenai kultivar Antihyperglycemic Activity


mangga mana yang memiliki efek Between gedong Gincu Mango
Leaf (Mangifera indica L.) and
antidiabetik yang paling baik. Metformin In Streptozotocin-
Induced Diabetic Rats. Journal
of Physics: Conference Series.
Ucapan Terima Kasih Bhowmik, A., Khan, L. A., Akhter, M. &
Rokeya, B., 2009. Studies on the
Penulis ingin Antidiabetic Effecrs of
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mangifera indica Stem-Barks
and Leaves on Nondiabetic,
Rizky Abdullah, Ph.D., Apt., selaku
Type 1 and Type 2 Diabetic
dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Model Rats. Bangladesh J
dan juga teman-teman yang telah Pharmacol, pp. 110-114.
Devi, C., Sabitha, K., Jainu, M. &
membantu dalam penyusunan review Prabhu, S., 2006. Cardio
artikel ini. Protective Effect of Mangiferin
on Isoproterenol Induced
Myocsrdial Infarction in Rats.
Indian Journal of Experimental
Daftar Pustaka
Biology, Volume 44, pp. 209-
Aderibigbe, A., Emudianughe, T. & 215.
Lawal, B., 1999. Emelda, A., Rahman, S. & Rahmah, A.
Antihyperglycaemic Effect of S., 2015. Uji Efek Hipoglikemik
Mangifera indica in Rat. Infus Daun Mangga Varietas
Phtotherapy Research, Volume Golek terhadap Mencit (Mus
13, pp. 504-507. Musculus) Diabetik yang telah
Aderibigbe, A., Emudianughe, T. & Diinduksi Aloksan. Jurnal Sains
Lawal, B., 2001. Evaluation of dan Kedokteran, 1(3).
the Antidiabetic Action of Godfrey, S. et al., 2007. The Activity of
Mangifera indica in Mice. Mangifera indica Leaf Extracts
Phytotherapy Research, Volume Against The Tetanus Causing
15, pp. 456--458. Bacterium, Clostridium Tetani.
Amalia, W. C., Ekawati, S. & Reny, N., African Journal of Ecology, pp.
2016. Hubungan antara Tingkat 45:54-58.
Pengetahuan tentang Diabetes Mohammed, A. & Rizvi, S. I., 2017.
Mellitus dan Gaya Hidup Anti-diabetic Efficacy of Young
dengan Tipe Diabetes Mellitus di and Mature Leaf Extract of
Puskesmas Wonodadi Mangifera indica. Journal of
Kabupaten Blitar. [Online] Traditional Medicines, 12(1).
Available at: Nadkarni, A., 1954. Indian Materia
http://journal2.um.ac.id/index.p Medica. 13 ed. Bombay:
hp/preventia/article/view/2738 Dhootapapeshwar Prakashan
[Accessed 11 March 2019]. Ltd..
Aqyun, Q., Zein, A. F. M. Z. & Nayak , A. & Subrata, D., 2013.
Meidianawaty, 2018. The Antidiabetic Potential Medicinal
Comparison on
Farmaka 40
Volume 17 Nomor 3

Plants. BioMedRX, 1(1), pp. 32- Sahrawat, A., Pal, S. & Shahi, S., 2013.
46. Antibacterial Activity of
Neelima, N., Sudhakar, Patil, M. & Mangifera indica (mango)
Lakshimia, 2012. Antiulcer Leaves Against Drug Resistant
Activity and HPLTC Analysis of Bacterial Strains. International
Mangifera indica L. Leaves. Journal of Advanced Research,
International Journal of 1(6), pp. 82-86.
Pharmaceutical and Technology Sharma, S., Dwivedi, S. & Swarup, D.,
Research, 1(4), pp. 146-155. 1997. Hypogylcaemic Potential
Nong, C. et al., 2005. Capillary of Mangifera indica Leaves in
Electrophoresis Analysis of Rats. International Journal of
Mangiferin Extracted from Pharmacognosy, 35(2), pp. 130-
Mangifera indica L. Bark and 133.
Mangifera persiciformis C.Y. Syah, M. I., Suwendar & Mulqie, L.,
Wu et T.L. Minge Leaves. 2015. Uji Aktivitas Antidiabetes
Journal of Chromatography B, Ekstrak Etanol Daun Mangga
pp. 226-231. Arumanis (Manifera indica L.
Novrial, D., 2007. Kerusakan Sel B "Arumanis") pada mencit Swiss
Pankreas Akibat Induksi Webster Jantan dengan Metode
Streptozotocin: Tinjauan Tes Toleransi Glukosa Oral
Patologi Eksperimental. (Ttgo). Prosiding Penelitian
Mandala of Health, 3(2), pp. 46- SPeSIA Unisba.
51. Szkuldeski, T., 2001. The Mechanism Of
Parvez, G. M., 2016. Pharmacological Alloxan and Streptozotocin
Activities of Mango (Mangifera Action in B Cells Of The Rat
indica): A Review. Journal of Pankreas. Physioal Res, 50(5),
Pharmacolognosy and pp. 36-46.
Phytochemistry, pp. 5(3): 01-07. Vega, J. et al., 2017. Evidence of Some
Permatasari, S., Cahyanto, T., Adawiyah, Natural Product with
A. & Ulfa, R. A., 2018. Pucuk Antigenetoxic Effects Part 1:
Daun Mangga (Manngifera Fruits and Polysaccharides.
indica L.) Kultivar Cengkir Journal Nutrients, 9(102), pp. 1-
sebagai Penurun Kadar Glukosa 27.
Darah. Jurnal Biologi dan Zhang, X. et al., 2014. Analysis by RP-
Pembelajaran Biologi, 3(2). HPLC of Magiferin Component
Qanytah & Ambarsari, I., 2011. Efisiensi Correlation between Medicinal
Penggunaan Kemasan KArdus Loranthus and Their Mangi Host
Distribusi Mangga Arumanis. Tress. Journal of
Jurnal Litbang Pertanian, p. Chromatographic Science,
30(1). Volume 52, pp. 1-4.
Ramirez, N. et al., 2016. Extraction of
Mangiferin and Chemical
Characterization and Sensorial
Analysis of Teas From Mangifer
indica L. Leaves of The Uba
variety. Beverages, 2(33), pp. 1-
13.

Anda mungkin juga menyukai