Volume 17 Nomor 3
ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan suatu keadaan dimana gula darah dalam tubuh meningkat.
Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu memproduksi cukup insulin atau
karena resistensi insulin. Obat herbal dianggap memiliki efek samping yang lebih rendah
dibandingkan obat sintetis sehingga banyak dipilih sebagai alternative pengobatan. Salah
satu tanaman yang telah diketahui aktivitas antidiabetiknya adalah daun mangga
(Mangifera indica L.). Senyawa flavonoid, yaitu mangiferin yang banyak terdapat pada
daun mangga dianggap sebagai senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas
antidiabetik. Tujuan dilakukannya literature review ini adalah untuk mengetahui aktivitas
antidiabetik ekstrak daun mangga terhadap hewan uji dengan metode ekstraksi dan induksi
serta dosis yang berbeda.
Kata kunci: Diabetes mellitus, ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.), mangiferin
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a condition which is glucose in the body increases. This condition is
caused by the body that is unable to produce enough insulin or because of insulin
resistance. Herbal medicine have lower side effects compared to synthetic drugs so they
are mostly chosen as alternative medicine. One plant that has been known for its
antidiabetic activity is mango leaves (Mangifera indica L.). Flavonoid compounds, namely
mangiferin, are more commonly found in mango leaves which are considered responsible
for antidiabetic activity. The purpose of this literature review is to know the antidiabetic
activity of mango leaf extract on test animals by different extraction and induction methods
and different doses.
Keywords: Diabetes mellitus, mango leaves extract (Mangifera indica L.), mangiferin
secara empiris telah digunakan sebagai setelah induksi dengan kadar gula darah
bahwa daun mangga memiliki efek dosis efektif dalam aktivitas antidiabetes
antidiabetes (Aderibigbe, et al., 1999). pada tikus normal dan tikus yang
pada hewan uji (tikus/mencit) yang et.al. (1999). Pada studi ini dilakukan
diinduksi glukosa dan streptozotocin kadar gula darah pada mencit normal dan
(STZ). Induksi dengan glukosa diberikan pada mencit dengan induksi glukosa
secara oral sebanyak 1g/kgBB sedangkan (Aderibigbe, et al., 2001).
induksi dengan STZ diberikan secara Pada pengujian lain,
intraperitoneal dengan dosis ekstrak etanol dari daun mangga mampu
10mg/kgBB. Dosis esktrak yang memberikan efek antihiperglikemik pada
diberikan adalah 1g/kgBB Pengamatan tikus yang diinduksi STZ. Pada
pada tikus normal dan tikus diabetes penelitian ini, tikus dimodelkan
dengan induksi glukosa dilakukan pada mengidap DM 1 dan DM 2. Pemodelan
menit ke 30, 60, 90, 120, 180 dan 240 ini dibuat berdasarkan pemberian dosis
setelah pemberian ekstrak secara peroral. STZ dan waktu pengujian yang berbeda.
Sedangkan, tikus dengan induksi STZ, Pada induksi DM tipe 1, STZ diberikan
pengamatan dilakukan pada menit yang secara intraperitoneal dengan dosis
sama tapi pada hari ke-3 setelah 65mg/kgBB. Pengujian kemudian
dilakukan induksi. Hasilnya, ekstrak air dilakukan 7 hari setelah induksi
dari daun mangga mampu menurunkan dilakukan. Sedangkan pada DM tipe 2,
kadar gula darah tikus normal dan tikus STZ diberikan secara intraperitoneal
dengan induksi glukosa secara signifikan dengan dosis 90mg/kgBB pada tikus
dimulai saat 30 menit setelah pemberian yang berusia 48jam dan pengujian
ekstrak. Sedangkan hasil yang berbeda dilakukan pada 3 bulan setelahnya.
ditunjukkan pada tikus yang diinduksi Perbedaan dosis dan durasi kerja dari
STZ. Dalam penelitian ini disimpulkan STZ ini menentukan derajat kerusakan
bahwa kadar gula darah pada tikus yang sel β pancreas.
diinduksi STZ tidak dapat turun setelah Dosis ekstrak yang diberikan
pemberian ekstrak karena STZ merusak adalah 250mg/kgBB. Pengumpulan
secara permanen susunan sel beta sampel darah dikelompokkan menjadi
pancreas. Pengujian ini kemudian tiga kondisi, yaitu saat keadaan puasa,
dilanjutkan pada hewan uji yang berbeda saat pemberian ekstrak simultan dengan
dengan metode yang sama. Hewan uji pemberian glukosa dan saat ekstrak
yang digunakan selanjutnya adalah diberikan 30 menit sebelum pemberian
mencit. Ekstrak air dengan dosis glukosa. Hasilnya, ekstrak mampu
1g/kgBB diberikan secara peroral kepada menurunkan kadar gula darah pada tikus
3 kelompok hewan uji. Hasilnya, ekstrak dengan model DM 2 dimana ekstrak
daun mangga hanya mampu menurunkan diberikan secara simultan dengan
Farmaka 37
Volume 17 Nomor 3
mangga gedong, dosis 600mg/200g pada tikus ataupun mencit yang diinduksi
mencit memiliki aktivitas antidiabetic diabetes mellitus tipe 2. Dari hasil
yang tidak kalah dengan 9 mg/200g beberapa penelitian dapat disimpulkan
metformin karena ekstrak mampu bahwa ekstrak daun mangga belum
menurunkan 54,64% dari kadar gula mampu menurunkan kadar gula darah
darah mencit dan metformin mampu pada DM tipe 1 sehingga diduga bahwa
menurunkan 59,49% dari kadar gula aktivitas ekstrak daun mangga
darah mencit (Aqyun, et al., 2018). Untuk (Mangifera indica L.) bukan pada sel
ekstrak daun mangga kultivar arumanis, pancreas namun pada kemampuannya
pengujian dilakukan terhadap mencit menyerap glukosa yang berlebih dalam
yang diinduksi glukosa. Ekstrak daun darah. Namun tentunya harus dilakukan
mangga diperoleh dari proses ekstraksi penelitian lebih lanjut untuk dapat
panas yaitu soxhletasi. Dosis ekstrak memastikan mekanisme antidiabetic dari
yang diberikan adalah 2,1 mg/20g BB ekstrak daun mangga.
mencit, 4,2 mg/20gBB mencit dan 8,4 Beberapa metode induksi dan
mg/20gBB mencit. Dari hasil pengujian ekstraksi dapat dipilih dalam melakukan
didapatkn dosis efektif ekstrak daun uji aktivitas antidiabetik dari daun
mangga kultivar arumanis sebagai mangga ini. Metode induksi yang
antidiabetes adalaha 8,4 mg/20gBB dilakukan dapat berupa induksi glukosa,
mencit karena mampu menurunkan kadar induksi aloksan maupun induksi
gula darah hingga 104,4 mg/dl streptozotocin. Metode ekstraksinya pun
sedangkan 2 dosis lainnya hanya mampu dapat dilakukan melalui cara panas
menurunkan kadar gula darah hingga ataupun dingin karena dari hasil
126,6 mg/dl dan 122 mg/dl. Dari penelitian sebelumnya, ekstrak dari
pengujian ini membuktikan bahwa proses ekstraksi panas atau dingin masih
peningkatan dosis berpengaruh terdahap sama-sama memberikan efek
peningkatan efek antidiabetes yang antidiabetic.
dihasilkan (Syah, et al., 2015). Berdasarkan literature review
ini, daun mangga yang berusia muda
memiliki aktivitas yang lebih baik
Simpulan
dibandingkan dengan daun yang sudah
Ekstrak daun mangga
tua serta setiap kultivar mangga memiliki
(Mangifera indica L.) memiliki aktivitas
dosis efektif dan kekuatan aktivitas yang
hipoglikemik yang cukup baik terhadap
berbeda-beda. Sehingga diperlukan
Farmaka 39
Volume 17 Nomor 3
Plants. BioMedRX, 1(1), pp. 32- Sahrawat, A., Pal, S. & Shahi, S., 2013.
46. Antibacterial Activity of
Neelima, N., Sudhakar, Patil, M. & Mangifera indica (mango)
Lakshimia, 2012. Antiulcer Leaves Against Drug Resistant
Activity and HPLTC Analysis of Bacterial Strains. International
Mangifera indica L. Leaves. Journal of Advanced Research,
International Journal of 1(6), pp. 82-86.
Pharmaceutical and Technology Sharma, S., Dwivedi, S. & Swarup, D.,
Research, 1(4), pp. 146-155. 1997. Hypogylcaemic Potential
Nong, C. et al., 2005. Capillary of Mangifera indica Leaves in
Electrophoresis Analysis of Rats. International Journal of
Mangiferin Extracted from Pharmacognosy, 35(2), pp. 130-
Mangifera indica L. Bark and 133.
Mangifera persiciformis C.Y. Syah, M. I., Suwendar & Mulqie, L.,
Wu et T.L. Minge Leaves. 2015. Uji Aktivitas Antidiabetes
Journal of Chromatography B, Ekstrak Etanol Daun Mangga
pp. 226-231. Arumanis (Manifera indica L.
Novrial, D., 2007. Kerusakan Sel B "Arumanis") pada mencit Swiss
Pankreas Akibat Induksi Webster Jantan dengan Metode
Streptozotocin: Tinjauan Tes Toleransi Glukosa Oral
Patologi Eksperimental. (Ttgo). Prosiding Penelitian
Mandala of Health, 3(2), pp. 46- SPeSIA Unisba.
51. Szkuldeski, T., 2001. The Mechanism Of
Parvez, G. M., 2016. Pharmacological Alloxan and Streptozotocin
Activities of Mango (Mangifera Action in B Cells Of The Rat
indica): A Review. Journal of Pankreas. Physioal Res, 50(5),
Pharmacolognosy and pp. 36-46.
Phytochemistry, pp. 5(3): 01-07. Vega, J. et al., 2017. Evidence of Some
Permatasari, S., Cahyanto, T., Adawiyah, Natural Product with
A. & Ulfa, R. A., 2018. Pucuk Antigenetoxic Effects Part 1:
Daun Mangga (Manngifera Fruits and Polysaccharides.
indica L.) Kultivar Cengkir Journal Nutrients, 9(102), pp. 1-
sebagai Penurun Kadar Glukosa 27.
Darah. Jurnal Biologi dan Zhang, X. et al., 2014. Analysis by RP-
Pembelajaran Biologi, 3(2). HPLC of Magiferin Component
Qanytah & Ambarsari, I., 2011. Efisiensi Correlation between Medicinal
Penggunaan Kemasan KArdus Loranthus and Their Mangi Host
Distribusi Mangga Arumanis. Tress. Journal of
Jurnal Litbang Pertanian, p. Chromatographic Science,
30(1). Volume 52, pp. 1-4.
Ramirez, N. et al., 2016. Extraction of
Mangiferin and Chemical
Characterization and Sensorial
Analysis of Teas From Mangifer
indica L. Leaves of The Uba
variety. Beverages, 2(33), pp. 1-
13.