Adab Berjiran
Adab Berjiran
Penjelasan:
ِ َو:هللا َع ْن ُه أ َّن النَّيِب َّ صىل هللا عليه وسمل قا َل
هللا ال ُ َ َع ْن أيب رُش َ يْ ٍح َريِض
اذَّل ِ ي:هللا؟ قا َل
ِ َم ْن اَي َر ُس ْو َل:َ ِق ْيل.هللا ال يُ ْؤ ِم ُن
ِ هللا ال يُ ْؤ ِم ُن َو
ِ يُ ْؤ ِم ُن َو
الوصاءةWawu dibaca fathah, bersama dengan shad tanpa
titik dan dibaca panjang, lalu hamzah sesudahnya, adalah رواه البخاري.ُال يَأ َم ُن َج ُار ُه ب َ َوائِ ُقه
bentuk kata lain dari الوصيةwasiat, demikian juga dengan
الوصايةmengganti ya’ pada posisi hamzah Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw
bersabda, “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi
يوصيني بالجارBerwasiat kepadaku tentang tetangga, tanpa Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak
dibedakan kafir atau muslim, ahli ibadah atau ahli maksiat, beriman.” Ada yang bertanya, “Siapa itu Ya Rasulullah?”
setia atau memusuhi, kenal baik atau masing asing, Jawab Nabi, “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman
menguntungkan atau merugikan, keluarga dekat atau dari gangguannya.” (H.R. Bukhari)
orang lain, dekat rumah atau jauh.
Penjelasan:
حتى ظننت أنه سيورثهSehingga aku menyangka bahwa ia akan
mewarisi, ia menyuruhku -berdasarkan perintah Allah-, بوائقهBentuk jama’ dari kata – بائقةba’ dan qaf- berarti:
bahwa tetangga itu mewarisi tetangga lainnya, dengan bencana, pencurian, kejahatan, hal-hal yang
menjadikannya bersama-sama dalam harta, sesuai dengan membahayakan, hal-hal yang menjadi pelampiasan
bagian yang ditentukan dalam pembagian waris. kebenciannya.
Imam Bukhari meriwayatkan juga hadits ini dari Jabir ra,
dari Rasulullah saw dengan kalimat: عن أبي ش"""ريحSyin dibaca dhammah, ra’ dibaca fathah,
diakhiri dengan ha’ tanpa titik. Khuwailid Al-Khuza’iy as-
ً ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه يجعل له ميراثا Shahabiy.
Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku وهللا ال ي"""ؤمنDiulang tiga kali, artinya tidak sempurna
tentang tetangga sehingga aku menyangka ia menjadikan imannya, atau hilang iman sama sekali bagi yang
warisan harta tertentu baginya. menganggapnya halal, atau ia tidak mendapatkan balasan
seorang mukmin sehingga dapat masuk surga sejak awal,
atau pengulangan ini untuk menegaskan dan hadiah itu pada umumnya kurang berguna, atau tidak
memberatkan larangan. berkenan dan tidak bernilai di hati. Dari itulah tetangga
dapat memberikan dan menerima hadiah yang ada
َمنْ َيا َرس ُْو َل هللاِ؟: قِ ْي َلDalam Fathul Bari, Ahmad meriwayatkan meskipun kecil nilainya. Hal ini lebih baik daripada tidak
dari Ibnu Mas’ud, bahwa dialah yang bertanya. Rasulullah ada sama sekali. Dengan ini pula kebiasaan memberikan
saw menjawab: hadiah dapat terus berlangsung antara tetangga, karena
dengan sesuatu yang murah dan mudah, dapat dilakukan
الَّذِي ال َيأ َمن َجا ُرهُ َب َوا ِئقُ ُه dalam keadaan miskin maupun kaya, dapat membuahkan
rasa cinta dan kasih sayang. Dengan ini pula tidak
Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran tentang diperbolehkan bagi laki-laki meremehkan hadiah antara
pentingnya hak tetangga. Sehingga Rasulullah saw harus mereka. Penyebutan larangan secara khusus pada wanita
bersumpah tiga kali, menafikan iman orang yang karena merekalah yang lebih cepat bereaksi dalam cinta
mengganggu tetangganya, baik dengan ucapan maupun dan benci, sehingga mereka lebih berhak mendapatkan
perbuatan. perhatian, agar dapat menghindarkan diri dari larangan
itu, menghilangkan kebenciaan antara mereka dan
LARANGAN MEREMEHKAN HADIAH DARI TETANGGA mempertahankan rasa cinta antar mereka.
Penjelasan:
باب حق الج"وار في ق"رب األب"وابBab: hak tetangga yang lebih
dekat pintunya, artinya barangsiapa yang pintunya lebih
dekat maka ia yang lebih berhak. Karena ia yang melihat
apa yang keluar masuk dari rumah tetangganya; berupa
hadiah dan lain sebagainya, sehingga kemungkinan ada
harapan dan keinginan, berbeda dengan yang jauh
pintunya.