Anda di halaman 1dari 5

MEMILIH TETANGGA SEBELUM MEMILIH RUMAH

(‫)جارقبل دار‬ “…Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak,


karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman
empat hal termasuk kebahagiaan, di antaranya tetangga sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya
yang baik. Beliau juga menyebutkan empat hal termasuk Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
kesengsaraan, di antaranya tetangga yang jahat. Karena membangga-banggakan diri,.” (An-Nisa:36)
bahayanya tetangga yang jahat ini, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berlindung kepada Allah daripadanya Nabi SAW dalam beberapa hadits mengingatkan kita agar
dengan berdoa: selalu berbuat baik kepada tetangga, di antaranya adalah:
Ibnu Umar dan Aisyah ra berkata keduanya, “Jibril selalu
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari tetangga yang menasihatiku untuk berlaku dermawan terhadap para
jahat di rumah tempat tinggal, karena tetangga nomaden tetangga, hingga rasanya aku ingin memasukkan tetangga-
akan pindah”. tetangga tersebut ke dalam kelompok ahli waris seorang
muslim”. (H.R. Bukhari-Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
umat Islam untuk berlindung pula daripadanya dengan Abu Dzarr ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
mengatakan: “Hai Abu Dzarr jika engkau memasak sayur, maka
perbanyaklah kuahnya, dan perhatikan (bagilah)
“Berlindunglah kalian kepada Allah dari tetangga yang tetanggamu (H.R. Muslim)
jahat di rumah tempat tinggal, karena tetangga yang
nomaden akan berpindah daripadamu”. Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Demi
Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah
Dalam buku kecil ini, tentu tak memadai untuk tidak beriman. Ditanya: Siapa ya Rasulullah? Jawab Nabi,
menjelaskan secara rinci tentang pengaruh tetangga jahat “Ialah orang yang tidak aman tetangganya dari
terhadap suami istri dan anak-anak, berbagai gangguan gangguannya” (H.R. Bukhari-Muslim)
menyakitkan daripadanya, serta kesusahan hidup
bersebelahan dengannya. Akan tetapi dengan Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapa
mempraktekkan hadits-hadits yang telah lalu (dalam yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah
masalah bertetangga) sudah cukup bagi orang yang mau memuliakan tetangganya. (H.R. Bukhari-Muslim)
mengambil pelajaran.
Hak-hak ketetanggaan tidak ditujukan bagi tetangga
Mungkin di antara jalan pemecahannya yang kongkret, kalangan muslim saja. Tentu saja tetangga yang muslim
yaitu seperti yang dipraktekkan oleh sebagian orang mempunyai hak tambahan lain lagi yaitu juga sebagai
dengan menyewakan rumah yang bersebelahan dengan saudara (ukhuwah Islamiyah). Tetapi dalam hubungan
tetangga jahat tersebut kepada orang-orang yang dengan hak-hak ketetanggaan semuanya sejajar:
sekeluarga dengan mereka, meski untuk itu harus merugi
dari sisi materi, karena sesungguhnya tetangga yang baik Berbuat baik dan memuliakan tetangga adalah pilar
tak bisa dihargai dengan materi, berapa pun besarnya. terciptanya kehidupan sosial yang harmonis. Apabila
seluruh kaum muslimin menerapkan perintah Allah Taala
MEMULIAKAN TETANGGA dan Nabi SAW ini, sudah barang tentu tidak akan pernah
terjadi kerusuhan, tawuran ataupun konflik di kampung-
Berbuat baik kepada tetangga juga menjadi perhatian kampung dan di desa-desa.
serius dalam ajaran Islam. Perhatikan firman Allah Taala:
Beberapa kiat praktis memuliakan tetangga adalah:
1. Sering bertegur sapa, tanyailah keadaan
ِ‫َواِب لْ َوادِل َ ْي ِن ْح َس ااًن َو ِب ِذي الْ ُق ْرىَب َوالْ َي َت ا َمى َوالْ َم َس ا ِكني‬ kesehatan mereka.
‫ِإ‬ 2. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan
‫الص ا ِح ِب اِب لْ َج ْن ِب‬ ‫و‬ ‫ب‬
ِ ‫ن‬ ‫ج‬ ْ
َّ َ ُ ُ ِ َ َ ْ ‫َوالْ َج ِار ِذ‬
‫ل‬‫ا‬ ‫ار‬ ‫ج‬ ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ىَب‬ ‫ر‬ ُ
‫ق‬ ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ 3. Berikan oleh-oleh buat mereka, apabila kita
bepergian jauh.
ْ ‫ِيل َو َما َملَ َك ْت َأيْ َمانُمُك‬ ِ ‫السب‬
َّ ‫َوا ْب ِن‬ 4. Bantulah mereka apabila sedang mengalami
musibah ataupun menyelenggarakan hajatan.
5. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang hendaklah ia mengucapkan, Yahdikumullah wa
menyenangkan, berupa makanan ataupun yushlihu balakum.
mainan.
6. Sesekali undanglah mereka makan bersama di 4. Menziarahi karena Allah
rumah. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari
7. Berikanlah hadiah kaset, buku bacaan yang Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw.
mendorong mereka untuk lebih memahami Islam. bersabda, “Barang siapa menjenguk orang sakit
8. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara atau berziarah kepada seorang saudara di jalan
pengajian atau majelis ta’lim, atau pergilah Allah, maka ia akan diseru oleh seorang penyeru
bersama memenuhi suatu undangan walimah “Hendaklah engkau berbuat baik, dan baiklah
(apabila mereka juga diundang) perjalananmu, (karenanya) engkau akan
menempati suatu tempat di surga”.
MEMULIAKAN TEMAN
5. Menolong ketika kesempitan
Memuliakan teman berarti menjaga dan menunaikan hak- Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan
hak mereka. Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam Tarbiyatul dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw.
‘aulad fil Islam menyebutkan bahwa hak-hak tersebut bersabda, “Seorang muslim itu adalah saudara
adalah: bagi muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat zhalim
kepadanya dan tidak boleh menyia-nyiakannya
1. Mengucapkan salam ketika bertemu. (membiarkan, tidak menolongnya). Barang siapa
Rasulullah saw. yaitu, “Kalian tidak akan masuk menolong kebutuhan saudaranya maka Allah akan
surga sebelum kalian beriman, dan kalian tidak menolong kebutuhannya, barang siapa
akan beriman sebelum kalian saling mencintai. menyingkirkan suatu kesusahan dari seorang
Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu muslim, niscaya Allah akan menyingkirkan darinya
yang apabila kalian kerjakan, niscaya kalian akan suatu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan
saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib)
kalian”. (H.R. Bukhari-Muslim) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi
(aib)nya pada hari kiamat”
2. Menjenguk Teman Ketika Sakit
Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari 6. Memenuhi undangannya apabila ia mengundang
bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jenguklah orang Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan
yang sakit; beri makanlah orang yang lapar dan dari Abu Hurairah ra , bahwa Rasulullah saw.
lepaskanlah orang yang dipenjara”. bersabda; Hak seseorang Muslim terhadap
Muslim lainnya ada lima; Menjawab salam,
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah,
Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hak memenuhi undangan dan mendoakan orang yang
seseorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima; bersin”
Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi
jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang 7. Memberikan ucapan selamat
bersin”. Ad-Dailami meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra,
“Barang siapa bertemu saudaranya ketika bubar
3. Mendoakan Ketika Bersin dari shalat Jum’at, maka hendaklah ia
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah mengucapkan “Semoga (Allah) menerima (amal
r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila dan doa) kami dan kamu.
salah seorang di antara kamu bersin, hendaklah ia
mengucapkan, Alhamdulillah (segala puji bagi 8. Saling memberi hadiah
Allah), dan saudaranya atau temannya hendaknya At-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Ausath dari
mengucapkan untuknya, Yarhamukallah (semoga Nabi saw, bahwa beliau bersabda, “Saling
Allah mengasihimu)’ Apabila teman atau memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan
saudaranya tersebut mengatakan, Yarhamukallah saling mencintai”
(semoga Allah mengasihimu), kepadanya, maka
Ad-Dailami meriwayatkan dari Anas secara marfu’, At-Thabrani meriwayatkan dari Jabir ra dari Nabi
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena Muhammad saw bersabda:
hal itu dapat mewariskan kecintaan dan
menghilangkan kedengkian-kedengkian”
‫ وجار هل حقان وهو‬،‫ هل حق اجلوار‬:‫ جار هل حق وهو املرشك‬:‫اجلريان ثالثة‬
Imam Malik di dalam Al-Muwaththa’ meriwayatkan, ‫ جار مسمل هل‬:‫ وجار هل ثالثة حقوق‬،‫ هل حق اجلوار وحق اإلسالم‬:‫املسمل‬
“Saling bermaaf-maafkanlah, niscaya kedengkian akan ‫رمح هل حق اجلوار واإلسالم والرمح‬
hilang. Dan saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian
akan saling mencintai dan hilanglah permusuhan.”
Tetangga itu ada tiga macam: Tetangga yang hanya
memiliki satu hak, yaitu orang musyrik, ia hanya memiliki
WASIAT TENTANG TETANGGA
hak tetangga. Tetangga yang memiliki dua hak, yaitu
seorang muslim: ia memiliki hak tetangga dan hak Islam.
‫ ما زال‬:‫عن عائشة ريض هللا عهنا عن النيب صىل هللا عليه وسمل قال‬ Dan tetangga yang memiliki tiga hak, yaitu tetangga,
muslim memiliki hubungan kerabat; ia memiliki hak
‫ رواه البخاري ومسمل‬.‫جربيل يوصيين ابجلار حىت ظننت أنه سيورثه‬ tetangga, hak Islam dan hak silaturahim.
‫وأبو داود وابن ماجه الرتمذي‬
Hadits ini dengan tegas menunjukkan tentang besarnya
Dari Aisyah ra, dari Nabi Muhammad saw bersabda, hak tetangga. Dan bahwa mengganggu tetangga termasuk
“Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku di antara dosa besar.
tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan
memberikan warisan kepadanya.” (H.R. Bukhari, Muslim, DOSA ORANG YANG TETANGGANYA TIDAK AMAN DARI
Abu Daud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi) GANGGUANNYA

Penjelasan:
ِ ‫ َو‬:‫هللا َع ْن ُه أ َّن النَّيِب َّ صىل هللا عليه وسمل قا َل‬
‫هللا ال‬ ُ َ ‫َع ْن أيب رُش َ يْ ٍح َريِض‬
‫ اذَّل ِ ي‬:‫هللا؟ قا َل‬
ِ ‫ َم ْن اَي َر ُس ْو َل‬:َ‫ ِق ْيل‬.‫هللا ال يُ ْؤ ِم ُن‬
ِ ‫هللا ال يُ ْؤ ِم ُن َو‬
ِ ‫يُ ْؤ ِم ُن َو‬
‫ الوصاءة‬Wawu dibaca fathah, bersama dengan shad tanpa
titik dan dibaca panjang, lalu hamzah sesudahnya, adalah ‫ رواه البخاري‬.ُ‫ال يَأ َم ُن َج ُار ُه ب َ َوائِ ُقه‬
bentuk kata lain dari ‫ الوصية‬wasiat, demikian juga dengan
‫ الوصاية‬mengganti ya’ pada posisi hamzah Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw
bersabda, “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi
‫ يوصيني بالجار‬Berwasiat kepadaku tentang tetangga, tanpa Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak
dibedakan kafir atau muslim, ahli ibadah atau ahli maksiat, beriman.” Ada yang bertanya, “Siapa itu Ya Rasulullah?”
setia atau memusuhi, kenal baik atau masing asing, Jawab Nabi, “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman
menguntungkan atau merugikan, keluarga dekat atau dari gangguannya.” (H.R. Bukhari)
orang lain, dekat rumah atau jauh.
Penjelasan:
‫ حتى ظننت أنه سيورثه‬Sehingga aku menyangka bahwa ia akan
mewarisi, ia menyuruhku -berdasarkan perintah Allah-, ‫ بوائقه‬Bentuk jama’ dari kata ‫– بائقة‬ba’ dan qaf- berarti:
bahwa tetangga itu mewarisi tetangga lainnya, dengan bencana, pencurian, kejahatan, hal-hal yang
menjadikannya bersama-sama dalam harta, sesuai dengan membahayakan, hal-hal yang menjadi pelampiasan
bagian yang ditentukan dalam pembagian waris. kebenciannya.
Imam Bukhari meriwayatkan juga hadits ini dari Jabir ra,
dari Rasulullah saw dengan kalimat: ‫ عن أبي ش"""ريح‬Syin dibaca dhammah, ra’ dibaca fathah,
diakhiri dengan ha’ tanpa titik. Khuwailid Al-Khuza’iy as-
ً ‫ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه يجعل له ميراثا‬ Shahabiy.

Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku ‫ وهللا ال ي"""ؤمن‬Diulang tiga kali, artinya tidak sempurna
tentang tetangga sehingga aku menyangka ia menjadikan imannya, atau hilang iman sama sekali bagi yang
warisan harta tertentu baginya. menganggapnya halal, atau ia tidak mendapatkan balasan
seorang mukmin sehingga dapat masuk surga sejak awal,
atau pengulangan ini untuk menegaskan dan hadiah itu pada umumnya kurang berguna, atau tidak
memberatkan larangan. berkenan dan tidak bernilai di hati. Dari itulah tetangga
dapat memberikan dan menerima hadiah yang ada
‫ َمنْ َيا َرس ُْو َل هللاِ؟‬:‫ قِ ْي َل‬Dalam Fathul Bari, Ahmad meriwayatkan meskipun kecil nilainya. Hal ini lebih baik daripada tidak
dari Ibnu Mas’ud, bahwa dialah yang bertanya. Rasulullah ada sama sekali. Dengan ini pula kebiasaan memberikan
saw menjawab: hadiah dapat terus berlangsung antara tetangga, karena
dengan sesuatu yang murah dan mudah, dapat dilakukan
‫الَّذِي ال َيأ َمن َجا ُرهُ َب َوا ِئقُ ُه‬ dalam keadaan miskin maupun kaya, dapat membuahkan
rasa cinta dan kasih sayang. Dengan ini pula tidak
Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran tentang diperbolehkan bagi laki-laki meremehkan hadiah antara
pentingnya hak tetangga. Sehingga Rasulullah saw harus mereka. Penyebutan larangan secara khusus pada wanita
bersumpah tiga kali, menafikan iman orang yang karena merekalah yang lebih cepat bereaksi dalam cinta
mengganggu tetangganya, baik dengan ucapan maupun dan benci, sehingga mereka lebih berhak mendapatkan
perbuatan. perhatian, agar dapat menghindarkan diri dari larangan
itu, menghilangkan kebenciaan antara mereka dan
LARANGAN MEREMEHKAN HADIAH DARI TETANGGA mempertahankan rasa cinta antar mereka.

‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ي َ ُق ْو ُل‬


ُ ‫ اَك َن النَّيِب ُّ َصىَّل‬:‫هللا َع ْن ُه قا َل‬
ُ َ ‫عن أيب ه َُر ْي َر َة َريِض‬: Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa tidak
diperbolehkan meremehkan hadiah untuk
‫ رواه البخاري‬.‫ات ال حَت ْ ِق َر َّن َج َار ٌة ِل َج َارهِت َا َول َ ْو ِف ْر َس َن شَ ا ٍة‬ِ ‫اَي ِن َسا َء امل ُ ْس ِل َم‬ mempertahankan rasa cinta antara mereka.
‫ومسمل‬
Barang Siapa Beriman Kepada Allah Dan Hari Akhir Maka
Jangan Menyakiti Tetangga
Dari Abu Haurairah ra berkata: Nabi Muhammad saw
pernah bersabda: Wahai para wanita muslimah, janganlah
‫ من‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬
ada seorang tetangga yag meremehkan hadiah
‫كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فال يؤذ جاره ومن كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر‬
tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing. (H.R. Bukhari-
‫ رواه‬.‫فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليقل خيراً أو ليصمت‬
Muslim)
‫البخاري ومسلم وابن ماجه‬

Penjelasan: Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata bahwa Rasulullah saw


bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan
‫ حقر أي استصغار‬Meremehkan, seperti kata: ‫احتقار واالستحقار‬ hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya. Dan
"‫ ي""ا نس""اء المس""لمات‬Wahai wanita-wanita muslimah, bentuk barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
‫ إض""افة الموص""وف إلى ص""فته‬/idhafah (penyandaran) maushuf maka hendaklah menghormati tamunya. Dan barang siapa
(yang diterangkan) kepada sifat. beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata
baik atau diam.” (H.R. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
Atau bermakna lain: "‫ يا فاضالت المسلمات‬Wahai para pemuka
muslimah, seperti ungkapan Arab ‫ أي يا أفض""لهم‬:‫يا رجال القوم‬ Penjelasan:
wahai para pemimpin kaum, artinya para pemuka mereka.
‫ ال تحق""رن‬Qaf dibaca kasrah, artinya jangan meremehkan, ً‫ ومن ك"""ان ي"""ؤمن باهلل والي"""وم اآلخ"""ر” أي إيمان"""ا ك"""امال‬Barang siapa
menganggap kecil. beriman kepada Allah dan hari akhir. Artinya: iman yang
sempurna.
ً "‫ ” جارة ” هدي‬tetangga memberikan hadiah pada
” ‫"ة ” لجارتها‬
tetangga lainnya. Atau meremehkan hadiah dari Penyebutan hanya pada iman kepada Allah dan hari akhir,
tetangganya –Lam- bermakna –min- sehingga tidak dengan kewajiban lainnya, karena keduanya
kemungkinan makna larangan itu pada pemberi atau merupakan permualaan dan penghabisan. Maksudnya:
penerima, Beriman dengan Penciptanya dan hari mendapatkan
balasan amal baik dan buruknya.
” ‫ ولو ” كانت الهدية‬meskipun hadiah itu berupa kaki kambing
” ‫ ” فرس""ن ش""اة‬fa’ dibaca kasrah, ra’ dibaca sukun/mati, ‫ فال يؤذ جاره‬Maka jangan menyakiti tetangganya.
adalah bagian kaki di atas telapak/tumit. Larangan bagi
tetangga meremehkan hadiah tetangganya, meskipun
Tidak menyakiti tetangga itu bisa diaktualkan dengan Rasulullah saw menjawab: ً ‫ إلى أقربهما منك باب"ا‬Kepada yang
mengulurkan kebaikan kepadanya, mencegah hal-hal yang lebih dekat pintunya. Karena ia melihat keadaan tetangga
membahayakannya. dan keperluannya. Tetangga yang lebih dekat yang lebih
‫ فليك"""رم ض"""يفه‬Hendaklah memuliakan tamunya, dengan cepat menyahut jika dipanggil, ketika tetangga sebelah
menampakkan rasa senang, menyuguhkan hidangan yang memerlukan, terutama ketika terlena.
tersedia dan terjangkau.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa hak
‫ فليقل خيراً أو ليصمت‬Hendaklah berkata baik atau diam dari tetangga mengikuti kedekatan pintunya, yang lebih dekat
ucapan buruk. Sebab perkataan itu hanya dapat pintunya yang lebih diprioritaskan dari sebelahnya,
digolongkan menjadi dua golongan, baik atau buruk. demikian seterusnya.
Hadits ini berisi tiga hal penting yang menjadi kemuliaan
akhlak dalam perbuatan atau perkataan. Dua pertama
yang perbuatan itu adalah yang pertama berisi takhalliy
(pengosongan diri) dari sifat tercela, dan yang kedua
tahalliy (berhias diri) dengan akhlak mulia. Sedangkan
yang ketiga berisi akhlaq qauliyah (ucapan).

Kesimpulannya bahwa kesempurnaan iman seseorang


diukur dari kebaikannya kepada sesama makhluk Allah,
baik dalam tutur kata kebaikan maupun diam dari kalimat
buruk, dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan dan
meninggalkan apa yang membahayakan; antara lain
adalah dengan tidak menyakiti tetangga.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa tidak


menyakiti tetangga adalah bukti kesempurnaan iman
seseorang kepada Allah dan hari akhir.

HAK TETANGGA YANG LEBIH DEKAT PINTUNYA

‫ اي رسول هللا إن يل جارين‬:‫عن عائشة ريض هللا عهنا قالت‬


‫ رواه البخاري‬.‫ إىل أقرهبام منك اب ًاب‬:‫فإىل أهيام ُأهدي؟ قال‬

Dari Aisyah r.a. ia berkata, “Wahai Rasulullah,


sesungguhnya aku memiliki dua tetangga, kepada
tetangga yang manakah aku berikan hadiah?” Jawab Nabi,
“Kepada tetangga yang pintu rumahnya lebih dekat
denganmu.” (H.R. Bukhari)

Penjelasan:
‫ باب حق الج"وار في ق"رب األب"واب‬Bab: hak tetangga yang lebih
dekat pintunya, artinya barangsiapa yang pintunya lebih
dekat maka ia yang lebih berhak. Karena ia yang melihat
apa yang keluar masuk dari rumah tetangganya; berupa
hadiah dan lain sebagainya, sehingga kemungkinan ada
harapan dan keinginan, berbeda dengan yang jauh
pintunya.

‫ أهدى‬Hamzah dibaca dhammah dari kata al-ihda’

Anda mungkin juga menyukai