Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK (UAS)

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Dosen : Dr. Besral, SKM, MSc

Oleh :

Kelompok 8

1. Fhadila Dwi Amanda NPM 19420015

2. Tan’im Arief NPM 19420055

3. Zulfahmi Boerchan Adly NPM 19420045

PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2019/2020
Sistem Informasi Kesehatan (RSPBA)

Evaluasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)

Latar Belakang

Rumah sakit merupakan tempat pemondokan yang memberikan pelayanan

medik jangka pendek dan jangka panjang yang meliputi kegiatan observasi,

diagnostik, terapetik dan rehabilitasi bagi semua orang yang menderita sakit atau

luka serta bagi mereka yang melahirkan, dan juga diberikan pelayanan

berdasarkan rawat jalan bagi yang membutuhkan sesuai dengan sakit yang

dideritanya.

Ruang perawatan penuh, penolakan pasien dan lambatnya pelayanan awal di

IGD menjadi permasalahan yang dirasakan dari sistem rujukan. Oleh karena itu

dibutuhkan solusi percepatan layanan berbasis digital. Sistem rujukan terintegrasi

(SISRUTE) merupakan dalah satu solusi daam percepatan layanan rujukan di

rumah sakit

Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)

Sistem Rujukan Terintegrasi merupakan teknologi informasi berbasis

internet yang dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah

ke tingkat layanan lebih tinggi / sederajat (horizontal maupun vertikal) dengan

tujuan mempermudah dan mempercepat rujukan pasien, terintegrasinya sistem

informasi rujukan pasien seluruh RS regional, RS Kelas B dan RS Kelas Khusus.

Sisrute sudah terimplementasi lebih dari 2000 layanan kesehatan atau lebih dari

30 kabupaten/kota.
I. Mekanisme Kerja Sistem

1. Input : Aplikasi SISRUTE . Petugas menginput data pasien mulai dari

identitas seperti nama, alamat, jenis kelamin, NIK, nomor kartu BPJS,

Informasi / Keadaan awal pasien, alasan rujukan

2. Proses : Pengelolaan SISRUTE seperti Jumlah Pendaftar, Asal Rumah

sakit rujukan, tujuan rumah sakit rujukan, transportasi yang digunakan,

jenis rujukan berupa rawat jalan atau gawat darurat, SDM Pelayanan

Kesehatan, Pelayanan yang dibutuhkan

3. Output : Ketersediaan pelayanan dan alat medis yang diinginkan,

riwayat rujukan

II. Indikator

1. Input : Tersedianya aplikasi SISRUTE, SDM, Jaringan / Koneksi

Internet yang memadai, kelengkapan identitas pasien

2. Proses : Semua data terinput dengan baik dan dapat digunakan untuk

dikelola dan mendapatkan sejumlah informasi

3. Output : Informasi mengenai ketersedian pelayanan rujukan yang

diinginkan seperti Sarana dan prasarana, Dokter spesialis/subspesialis,

tindakan khusus
III. Penilaian Kinerja SIK

1. Sumber Daya

a. Kelengkapan : Sumber daya dalam hal ini alat yaitu komputer

dan jaringan internet tersedia lengkap dan sangat mampu digunakan,

walaupun terdapat kendala seperti gangguan sinyal internet, tetapi

tidak selalu terjadi hanya kadang-kadang saja.

b. Kecukupan : SDM dalam penginputan data dikatakan terbatas

atau kurang dalam mengelola aplikasi sisrute walaupun sudah banyak

SDM terlatih (kompeten).

2. Indikator

a. Jenis Indikator

- Input : Tersedianya aplikasi SISRUTE, SDM, Jaringan / Koneksi

Internet yang memadai, kelengkapan identitas pasien

- Proses : Semua data terinput dengan baik dan dapat digunakan

untuk dikelola dan mendapatkan sejumlah informasi

- Output : Informasi mengenai ketersedian pelayanan rujukan yang

diinginkan seperti Sarana dan prasarana, Dokter

spesialis/subspesialis, tindakan khusus


b. Kriteria Indikator

- Valid & Reliable

Data yang diinput pada aplikasi sisrute sudah sesuai dan dapat

dipercaya dengan sumber data yang ada pada saat yang sama saat

melakukan penginputan biodata pasien

- Specific

Sisrute terfokus dalam penyaluran informasi medis yang terintregasi

secara terperinci jadi tidak terjadi salah komunikasi antara perujuk

dan penerima. Namun dalam hal ini terkadang RS perujuk tidak

spefisik memberikan informasi dalam menginput data ke RSPBA

- Sensitive

Sisrute merupakan aplikasi sistem informasi khusus yang tidak bisa

diakses oleh semua orang, hanya SDM yang sudah dilatih untuk

menggunakan aplikasi sisrute karena bersifat sensitif. Di RSPBA

SDM nya sudah terlatih (kompeten) dalam menginput data

- Feasible (affordable to measure)

Mencakup seluruh komponen yang menjadi sasaran program. Data

yang dihasilkan layak dijadikan bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan manajemen kesehatan karena cukup mewakili

keadaan yang sebenarnya.

- Relevant

Sejalan antara data yang diinput dengan kenyataan kondisi medis

seperti identitas, diaagnosa, penunjang, terapi dan sebagainya


3. Sumber Data

a. Ketersediaan

Pada proses input dapat mengetahui informasi ketersediaan sumber

daya pada rumah sakit yang akan dituju untuk merujuk. Dalam hal

ini tersedia.

b. Kemudahan pengumpulan

Data seperti identitas pasien, alasan merujuk, kondisi umum pasien,

hasil penunjang dan terapi dapat dengan mudah dikumpulkan dalam

satu kali penginputan. Dalam hal ini mudah untuk dikumpulkan

c. Data Rutin vs survei

Data yang sudah di input, rutin dicek dan dilakukan survei untuk

melihat apakah RS yang ditujukan untuk merujuk pasien memiliki

fasilitas yang diinginkan untuk merujuk. Dalam hal ini RSPBA

sudah baik melakukannya

4. Manajemen Data

a. SOP pengolahan data

Manajemen data diantaranya seperti SOP tentang pengiriman dan

penerimaan rujukan dan SOP penatalaksanaan pasien rujukan

berjalan dengan baik


5. Kualitas Data

a. Akurat

Data sisrute sesuai dengan ketersediaan alat, pelayanan serta

dokter spesialis

b. Lengkap

Data yang diinput sangat lengkap seperti data dokter spesialis,

ketersediaan ruangan dan ketersediaan pelayanan

c. Tepat waktu

Update sisrute dan menanggapi rujukan sangat tepat waktu.

6. Diseminasi dan Pemanfaatan Informasi serta Mekanisme Feedback

a. Demand and analysis

b. Policy and advocacy

c. Planning and priority-setting

d. Resource allocation

e. Implementation and action


IV. Kekurangan Kinerja SIK

1. Masih ada rumah sakit perujuk yang tidak komitmen dengan informasi

balik di sistem

2. Data data pasien yang dirujuk ke RSPBA kadang tidak lengkap sesuai

dengan form yang ada di sistem sehingga menyulitkan RS Penerima

memberikan jawaban dan informasi

3. Update terkait informasi dari komponen SISRUTE tidak dilakukan

secara optimal sehingga pelaporan terhambat

4. Terjadi kesalahan dalam memberikan informasi karena terbatasnya

SDM yang dapat mengelola SISRUTE

V. Rencana Perbaikan

1. Komunikasi via Telpon dilakukan segera bila mana informasi yang

dibutuhkan tidak lengkap baik dari RS Perujuk maupun RS Penerima,

dan SISRUTE tidak berfungsi

2. Segera mencari alternatif lain bila RS Penerima tidak dapat

menyediakan layanan kesehatan yang diinginkan

3.Menambah SDM khusus untuk mengelola aplikasi sisrute di RSPBA

Anda mungkin juga menyukai