Anda di halaman 1dari 4

Dalam rangka mencapai tujuan dan sarana pembangunan kesehatan diperlukan dana baik yang

bersumber dari pemerintah maupun masyarakat terdapat kecenderungan ,bahwa tingginya biaya
kesehatan akan memberikan beban berat kepada pemerintah.Oleh karena itu sesuai dengan dasar-
dasar pembangunan sistem kesehatan nasioanl dan bahwa upaya kesehatan menjadi tanggung
jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

·      Sumber-sumber pembiayaan

Sumber-sumber pembiayaan untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan akan berasal dari:

a.         Masyarakat termasuk swasta

b.         Pemerintah pusat dan daerah

c.         Dana upaya kesehatan

·      Cara pembiayaan

Pengalokasian dana kedalam program atau kegiatan ,hendaknya bukan saja di sesuaikan dengan
prioritas yang berorientasi pada mamfaat dan daya guna yang akan tercapai ,namun hendaknya
dipertimbangkan pula segi-segi kesesuaian dengan kebijaksanaan umum namun digariskan dana di
arahkan kepada program atau kegoatan yang dititikberatkan kepada upaya kesehatan dengan
kelompok sasaran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan ,baik biaya berupa biaya
berobat ,daya sehat maupun asuransi kesehatan ,merupakan komponen biaya upaya kesehatan
secara menyeluruh.(Depkes RI ,1997).

Pengorganisasian Donor Darah Berjalan

Pengorganisasian donor darah adalah sekelompok warga yang siap untuk menjadi donor darah bagi
ibu melahirkan yng membutuhkan darah. Para warga dikelompokkan berdasarkan golongan
darahnya. Dengan pendataan dan pengelompokkan ini akan memudahkan warga dalam
mendapatkan darah yang sesuai dengan kebutuhannya. Dalam proses pendonoran, kelompok ini
dibantu atau bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia ( PMI ) terdekat dengan mekanisme yang
disepakati bersama antara PMI dengan masyarakat.

        Pelaksanaan Pertemuan Rutin GSI Dalam Promosi “Suami,Bidan, Dan Desa Siaga”

Dalam upaya mencapai tujuan Negara untuk mensejahterakan masyarakat telah dilakukan
berbagai upaya pembangunan di daerah sampai tingkat desa/kelurahan. Salah satu upaya dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI )
saat hamil, melahirkan dan masa nifas dan Angka Kematian Bayi ( AKB ). Sejak tahun 1996 telah
diluncurkan suatu Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) yang pencanangannya dilakukan oleh Presiden RI pada
tanggal 22 Desember 1996 di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) adalah gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidup perempuan utamanya dalam percepatan penurunan Angka Kematian
Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Penurunan AKI dan AKB berkontribusi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
( IPM ) daerah dan Negara yang salah satu indikatornya adalah derajat kesehatan. Upaya percepatan
penurunan AKI dan AKB juga merupakan komitmen internasional dalam rangka target mencapai
target Millineum Development Goal’s ( MDG’s ). Adapun target penurunan AKB adalah sebesar dua
per tigadan AKI sebesar tiga perempatnya dari 1990-2015.

Dalam pelaksanaan GSI, kecamatan merupakan lini terdepan untuk mensinergikan antara
pendekatan lintas sector dan masyarakat dengan pendekatan social budaya secara komprehensif
utamanya dalam mempercepat penurunan AKI dan AKB.Selain itu juga GSI mempromosikan program
kesehatan dikomunitas lainnya seperti desa siaga dan suami siaga. Wujud aksi siaga adalah
pembantukan desa siaga, yaitu desa dimana warga, bidan dan pihak-pihak terkait di dalamnya siap-
siaga dan bergotong royong melakukan upaya-upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir,
terutama pada masa kritis 1-7 hari pasca kelahiran, sehingga mendukung upaya-upaya penyiapan
manusia sehat sejak dini.dalam upaya pelaksanan GSI terdapat Kegiatan- kegiatan yang  meliputi:

a.    Pembentukan kelompok kerja GSI dengan pembentukan satuan tugas kecamatan saying ibu dan
satuan tugas kelurahan saying ibu

b.    Penyusunan rencana kerja terpadu,terutama:

1.    Meningkatkkan cakupan ibu hamil ( ANC)

2.    Deteksi resiko tinggi  ibu hamil

3.    Mengembangkan tabungan ibu bersalin

c)    Pemantauan dan bimbingan terpadu pelaksanaan GSI secara berjenjang

d)   Laporan umpan balik secara berkala tentang hasil pelaksanaan GSI kepada semua instansi terkait.

Tujuan yang akan dicapai dari aksi siaga dengan pembentukan suami siaga, bidan siaga,desa siaga
adalah untuk membentuk atau mengembangkan sistem pencatatan kehamilan, kelahiran dan
kematian ibu dan bayi, menumbuhkan dukungan promosi masyarakat dalam gerakan saying ibu ( GSI
).Suami siaga adalah suami yang telah menyadari dan waspada untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan istri nya yang sedang hamil sampai dengan persalinan nya. Suami siaga senantiasa siap
untuk memberikan yang terbaik untuk istri dan calon anaknya dan siap untuk
memeriksakan kehamilan istrinya dan ikut mempersiapkanpersalinan dengan bantuan tenaga
medis.Dengan adanya program tersebut didesa  siaga bisa melakukan pelaksanan pertmuan rutin
setiap 1 bulan sekali untuk suami siaga,dan bidan siaga dalam membentuk Gerakan Syang Ibu  yang
bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan peran serta suami dalam  kelancaran proses persalinan
ibu.

BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN

1.    Peran serta masyarakat adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong
royong dan swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri, mengenal, memecahkan
masalah, dan kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun
dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat
dalam rangka meningkatkanmutu hidup dan kesejahteraan masyarakat

2.    Pembinaan PSM :

·         pendataan sasaran dan pencatatatn kelahiran dan kematian bayi dan ibu.

·         penggerakkan sasaran agar mau menerima atau pakai pelayanan KIA.

·         pengaturan transportasi setempat yang siap pakai untuk rujukkan kegawatdaruratan.

·         pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu.

·         pengorganisasian donor darah berjalan.

·         pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam program”suami, bidan dan desa siaga.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bidanerien.com/2018/03/pembinaan-peran-serta-masyarakat-psm.html

Ilmu kesehatan masyarakat oleh syarifudin, SKM, M. Kes; theresia EVK, SST, SKM; Dra.  

          Jomima,M.Kes 8.4 PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT

http://kebidanank.blogspot.com/2011/11/penggerakan-sasaran-agar-mau.html

http://rantingbungaayu.blogspot.com/p/pencatatan-kelahiran-dan-kematian.htm http://staff.blog.ui
.ac.id/r-suti/files/2010/03/buku-pws-bab-iv.pd

Anda mungkin juga menyukai