Sebelumnya,
wilayah ini masuk ke dalam wilayah Negara Indonesia Timur saat Negara Indonesia masih
berupa Negara Republik Indonesia Serikat. Setelah adanya pengakuan atas kedaulatan
Negara Indonesia, provinsi ini menjadi bagian dari Provinsi Sunda Kecil.
Meski pembentukan provinsi NTB sendiri secara yuridis terjadi pada tanggal 14 Agustus
1958 namun penyelenggaraan pemerintahannya saat itu masih menggunakan Undang-
Undang lama yang dibuat saat Indonesia masih menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat).
Adanya tumpang tindih ini berlangsung selama kurang lebih 3 bulan yaitu sampai tanggal 17
Desember 1958. Pada tanggal yang sama, terjadi pula likuidasi atas daerah Lombok dan
Sumbawa sehingga masuk ke dalam wilayah NTB sehingga menjadi seperti saat ini dengan
ibu kotanya adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok. Nah, hari likuidasi inilah
yang secara resmi menandai terbentuknya Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga saat ini.
Secara astronomi, Provinsi NTB terletak diantara 115° 46′ – 119° 5′ Bujur Timur dan 8° 10′ –
9° 5′ Lintang Selatan. Secara geografis wilayah ini disebelah utara berbatasan dengan Laut
Jawa dan Laut Flores serta di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia. Di
sebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok atau Provinsi Bali dan di sebelah timur
berbatasan langsung dengan Selat Sape atau Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Bahasa daerah yang digunakan ada tiga. Penduduk Pulau Lombok berbahasa Sasak dengan
dialek yang berbeda di beberapa bagian daerah Lombok. Sedangkan di Pulau Sumbawa,
bahasa asli yang digunakan oleh masyarakat setempat yaitu bahasa Sumbawa dan bahasa
Bima (Mbojo).