Anda di halaman 1dari 64

SATUAN KERJA KHUSUS

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI


(SKK MIGAS)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN KONSTRUKSI

PENGGUNA ANGGARAN : Bendahara Umum Negara

SATKER/SKPD : Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

Minyak Dan Gas Bumi

NAMA PPK : Diwinanto

NAMA PEKERJAAN : Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara SKK Migas

TAHUN ANGGARAN 2017


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN: Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara SKK Migas

1. LATAR : Sehubungan dengan :


BELAKANG 1. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana terakhir diubah dengan
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;
2. Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;
3. Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta peraturan
perubahannya;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-143/PMK.02/2015
tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran;
5. Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
nomor : 1072 K/93/MEM/2017 tanggal 08 Maret 2017 tentang
Penetapan Pejabat Pengguna Rumah Negara dan Mess/Wisma di
Lingkungan Kementerian ESDM.

2. MAKSUD DAN : a. Maksud


TUJUAN Maksud pengadaan jasa konstruksi mengenai Kerangka Acuan
Kerja (KAK) adalah suatu dokumen yang menginformasikan
gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan
yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian
Negara/Lembaga yang memuat latar belakang, penerima manfaat,
strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang
diperlukan.
Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) paket pekerjaan ini
adalah sebagai acuan untuk Penyedia Jasa dalam merealisasikan
Pekerjaan Konstruksi Renovasi Rumah Negara SKK Migas
dengan memenuhi kualitas / persyaratan – persyaratan dan
keamanan yang tertuang dalam gambar perencanaan dan
spesifikasi pekerjaan sebagaimana yang telah direncanakan oleh
Konsultan Perencana dan dikehendaki oleh SKK Migas.

b. Tujuan
Tujuan pengadaan jasa konstruksi ini merupakan kelengkapan
atas proses pengadaan baru sesuai dengan mekanisme belanja
APBN. KAK ini juga merupakan petunjuk bagi Penyedia Jasa yang
memuat masukan, azas, kriteria, proses, dan keluaran yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Penyedia Jasa. Dengan KAK ini diharapkan
Penyedia Jasa dapat memahami dengan baik dan benar untuk
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam menghasilkan
keluaran yang harus dipenuhi.

Tujuan Pelaksanaan Konstruksi Renovasi Rumah Dinas SKK


Migas diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Merujuk pada Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral nomor : 1072 K/93/MEM/2017 tanggal 08 Maret
2017 pada diktum Keempat bahwa pemeliharaan, renovasi,
pengamanan, dan pengurus langganan daya dan jasa Rumah
Negara dan Mess/Wisma dibebankan pada Satuan Kerja Asal
Pejabat Pengguna Rumah Negara dan Mess/Wisma.
2. Alokasi Rumah Negara yang digunakan oleh Kepala SKK
Migas adalah Rumah Negara yang beralamat di Jl. Setiabudi
No.1/10, Kelurahan Karet – Setiabudi, Jakarta Selatan, dimana
status rumah tersebut miliki Dirjen Minerba yang sudah tidak
ditempati/digunakan kurang lebih 3 tahun.
3. Kondisi eksisting rumah tersebut saat ini adalah sudah tidak
layak pakai dengan kondisi bangunan banyak yang rusak dan
diperlukan perbaikan, sehingga apabila akan
digunakan/ditempati diperlukan renovasi/perbaikan rumah
Negara tersebut.

3. TARGET/ : Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa konstruksi


SASARAN ini adalah terselenggaranya pekerjaan renovasi Rumah Negara SKK
Migas agar dapat digunakan Kepala SKK Migas sesuai dengan Surat
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor : 1072
K/93/MEM/2017 tanggal 08 Maret 2017 tentang Penetapan Pejabat
Pengguna Rumah Negara dan Mess/Wisma di Lingkungan
Kementerian ESDM.

4. NAMA : Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pekerjaan


ORGANISASI pengadaan konstruksi:
PENGADAAN a. K/L/D/I : Bendahara Umum Negara
KONSTRUKSI b. Satker/SKPD : SKK Migas
c. PPK : Diwinanto

5. SUMBER DANA : a. Sumber Dana :


DAN Sumber dana yang diperlukan dalam membiayai Pengadaan Jasa
PERKIRAAN Konstruksi Renovasi Rumah Negara SKK Migas berasal dari dana
BIAYA DIPA Tahun Anggaran 2017 Mata Anggaran Penataan dan
Perawatan Ruang Kerja.

b. Total perkiraan biaya yang diperlukan :


Total perkiraan biaya yang diperlukan adalah sebesar
Rp 1.645.947.678,00 (Satu Milyar Enam Ratus Empat Puluh Lima
Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Tujuh
Puluh Delapan Rupiah) termasuk PPN dibebankan pada DIPA
SKK Migas Tahun Anggaran 2017.

6. RUANG : a. Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan jasa konstruksi adalah


LINGKUP, sebagai berikut :
LOKASI A. Pekerjaan Persiapan/Pendahuluan
PEKERJAAN, 1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
FASILITAS Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemberi Tugas bersama
PENUNJANG – sama dengan Penyedia Jasa, Konsultan Perencana,
Konsultan Pegawas, dan Instansi terkait lainnya terlebih
dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan kondisi eksisting lapangan dan Surat Perjanjian
Pekerjaan (Kontrak).
2. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan pekerjaan, adalah :
a) Organisasi Kerja;
b) Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
c) Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan
lapangan;
d) Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah
daerah setempat mengenai rencana kerja.

3. Pemeriksaan Bersama
Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan,
Pemberi Tugas bersama-sama dengan Penyedia Jasa,
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Tim
Dinas terkait melakukan pemeriksaan bersama terhadap
kondisi existing lapangan dan Surat Perjanjian Pekerjaan
(Kontrak).

4. Struktur Organisasi Pelaksanaan Lapangan


a) Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai yang
ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak),
Penyedia Jasa harus membuat Struktur Organisasi
Pelaksana Lapangan, dengan pembagian tugas,
fungsi, dan wewenang yang jelas dari tanggung
jawabnya masing-masing.
b) Penempatan personil lapangan harus proporsional dan
sesuai dengan keahlian bidang tugasnya masing-
masing, sedangkan untuk tenaga ahli harus memenuhi
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan
kualifikasi perusahaan Penyedia Jasa yang
bersangkutan.
c) Untuk Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Jasa
menunjuk Penanggung Jawab Lapangan, yang dalam
penunjukannya terlebih dahulu harus mendapatkan
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
d) Penyedia Jasa tidak diperkenankan memberikan
pekerjaan lain kepada para penanggung jawab
lapangan, diluar pelaksanaan pekerjaan ini.
e) Selama jam-jam kerja tenaga ahli atau para
penanggung jawab lapangan harus berada dilapangan
pekerjaan kecuali berhalangan / sakit dan Penyedia
Jasa harus menunjuk serta menempatkan
penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan.
f) Jika ternyata Penanggung Jawab Lapangan tersebut
tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan,
maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak
memerintahkan kepada Penyedia Jasa supaya segera
mengganti dengan orang lain yang ahli dan
pengalaman dibidangnya.
g) Penyedia Jasa tidak diperbolehkan menunjuk
Penyedia Jasa bawahan (Sub Penyedia Jasa) dalam
pelaksanaan pekerjaan ini tanpa persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
5. Tenaga Kerja Lapangan
a) Penyedia Jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja
yang terampil dan berpengalaman, sesuai keahliannya
dalam jumlah yang cukup sesuai volume dan
kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.
b) Penyedia Jasa harus melaksanakan ketertiban,
kebersihan, kesehatan dan keamanan dilokasi
pekerjaan dengan menyediakan fasilitas sarana dan
prasarana kerja yang memadai.
c) Penyedia Jasa harus menyediakan tempat tinggal
yang memadai dan tidak menggangu lingkungan
sekitarnya, untuk para tenaga kerja yang tinggal
sementara dilokasi pekerjaan.
d) Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada
Pemberi Tugas dalam bentuk daftar tenaga kerja
dengan dilampiri identitas diri dan kartu tanda
pengenal setiap tenaga kerja.

6. Pemasangan Papan Nama Proyek


a) Pemasangan Papan Nama Proyek sebagaimana pada
pasal ini dipancangkan di lokasi proyek tempat yang
mudah dilihat.
b) Pemasangan Papan Nama Proyek dilakukan pada
saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan dicabut
kembali setelah mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas.
c) Petunjuk bentuk Papan Nama Proyek untuk ukuran,
isi, dan warnanya diatur dalam Surat Keputusan
Gubernur DKI Jakarta Nomor : 438/2000 tanggal
09 Maret 2000.
d) Bentuk dan ukuran Papan Nama Proyek ditetapkan
sebagaik berikut :
- Papan Nama Proyek dibuat dengan multiplek tebal
8 mm dengan ukuran lebar 240 cm dan tinggi 175
cm.
- Papan Nama Proyek dipasang pada tiang kaso
ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan
kondisi lapangan.
- Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan
garis warna hitam.
7. Foto – Foto Proyek / Dokumentasi
a) Untuk merekam tahapan kegiatan pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat foto –
foto (dokumentasi) setiap kemajuan pekerjaan untuk
tahapan – tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai
berikut :
- Keadaan awal kondisi eksisting lapangan sebelum
pekerjaan dimulai;
- Keadaan lapangan pada saat pekerjaan persiapan;
- Keadaan pekerjaan pada saat setiap tahapan
pekerjaan 0%, 50 %, dan 100 %;
- Keadaan lain – lain menurut kebutuhan pekerjaan;
- Foto – foto harus berwarna.

B. Pekerjaan Pelaksanaan (Konstruksi)


Merupakan jasa pembangunan dengan rincian pekerjaan –
pekerjaan sebagai berikut :
1. Pembersihan Lokasi
- Lokasi proyek terlebih dahulu harus dibersihkan dari
puing-puing dan kotoran-kotoran lainnya disekitar area
lokasi proyek sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
- Pembersihan dilaksanakan pada semua macam jenis
kotoran, sampah dan lain-lain yang mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
- Pembersihan lokasi dari sisa-sisa/potongan-potongan
bahan dan material yang telah digunakan dilokasi yang
dikerjakan dan lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan.
- Pembersihan harus dilaksanakan secara tertib dan hati-
hati sehingga tidak membahayakan, baik itu orang
kantor dan tamu, maupun tenaga kerja yang terlibat
dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
- Sebelum pekerjaan dimulai, lokasi proyek harus selalu
dijaga tetap bersih dan rapi.
- Segala macam sampah dan barang–barang bekas
bongkaran harus dikeluarkan dari lokasi proyek dan
dibuang ditempat yang telah ditentukan dan tidak
dibenarkan untuk ditimbun di luar pagar proyek
meskipun sifatnya sementara.
- Material yang dibersihkan harus dibuang keluar lokasi
pekerjaan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Semua pembiayaan dan tanggung jawab dalam hal ini
ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia Jasa.

2. Pekerjaan Bongkaran
a) Dalam pelaksanaan pembongkaran ini Penyedia
Barang/Jasa wajib membuat usulan rencana
pembongkaran minimal menyebutkan :
- Metoda Pembongkaran.
- Waktu Pengangkatan Bekas Bongkaran.
- Lokasi Pembuangan dan Penempatan Bekas
Bongkaran.
- Pengamanan Terhadap Instalasi ME dan Utilitas
Lainnya.
- Jangka Waktu Pelaksanaan.
- Lain-Lain Yang Berkenaan dengan Pembongkaran
Ini.
b) Pada pelaksanaan pekerjaan bongkaran ini, Penyedia
Barang/Jasa diwajibkan melakukan pekerjaan dengan
hati-hati dan rapi, karena mengingat segi keselamatan
pekerja dan bangunan secara keseluruhan serta tidak
merusak bagian lainnya yang tidak semestinya
dibongkar.
c) Kegiatan pembongkaran harus sudah
mempertimbangkan / menyesuaikan dengan sifat
kegiatan lingkungannya, sehingga tidak menimbulkan
kerugian terhadap pihak lain.
d) Waktu pelaksanaan pembongkaran sedapat mungkin
dipilih untuk menghindari kondisi yang tidak
menguntungkan seperti hujan dan atas persetujuan
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
e) Pada kondisi-kondisi dimana pembongkaran atap
dilakukan tanpa disertai pembongkaran bangunan
secara keseluruhan, pihak Penyedia Barang/Jasa wajib
menyediakan pelindung sementara untuk melindungi
bangunan, terutama pada bagian-bagian yang vital dan
sensitif seperti instalasi listrik dan lainnya.
f) Untuk pembongkaran hanya boleh dilakukan setelah
area yang akan dibongkar diberi pengamanan terhadap
puing-puing yang jatuh dari pekerjaan pembongkaran
terhadap bagian-bagian bangunan disekitarnya.
g) Pembongkaran harus dilakukan tanpa merusak
komponen struktur/non struktur lain dari bangunan
kecuali terhadap bagian-bagian yang akan dibongkar.
h) Lamanya waktu pelaksanaan pembongkaran dan jeda
antara pembongkaran dan pemasangan kembali harus
dibuat sekecil mungkin.
i) Barang–barang sisa bekas bongkaran seluruhnya
menjadi milik Pemberi Tugas.
j) Barang–barang sisa bekas bongkaran harus
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan dikumpulkan
ditempat yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas.
k) Sisa bekas bongkaran yang tidak bermanfaat lagi
segera dibuang oleh Penyedia Barang/Jasa sesuai
petunjuk dari Pemberi Tugas, sehingga tidak
mengganggu aktivitas lingkungan disekitarnya.

3. Pekerjaan Pengukuran Ulang


a) Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan pengukuran
ulang dan penggambaran kembali lokasi pekerjaan
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai
peil-peil ketinggian, batas-batas dengan alat-alat yang
sudah diterima kebenarannya sebelum pelaksanaan
pekerjaan.
b) Apabila terjadi ketidak cocokan yang mungkin terjadi
antara gambar perencanaan dan keadaan lapangan
yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas untuk segera
diminta keputusannya dengan pihak perencana.
c) Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya
boleh dilakukan dengan alat-alat ukur : waterpass /
theodolite dan perlengkapan pendukung lainnya yang
ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
d) Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat ukur :
waterpass / theodolite beserta petugas yang
melaksanakan pengukuran untuk kepentingan
pemeriksaan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas
selama pelaksanaan proyek.
e) Segala hal yang menyangkut pekerjaan pengukuran
tapak menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

4. Ketentuan Pekerjaan Arsitektural


A. Pekerjaan Pondasi Tapak
a) Lingkup Pekerjaan dan Pelaksanaan Pekerjaan
- Meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu. Untuk pekerjaan Pondasi
Tapak P1 dengan ukuran 6,0 x 6,0 m dengan
ketebalan 0,20 m dan P2 dengan ukuran 100 x
100 dengan ketebalan 0.30. Mutu beton yang
dipakai K-225 dan besi beton U24, SK.SNI T-
15-1991-03.
- Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat dengan
metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi
setempat yaitu:
 Penggalian tanah pondasi.
 Penulangan pondasi
 Pekerjaan bekisting
 Pengecoran
- Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
- Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi
setempat yaitu:
 Penggalian tanah untuk pondasi setempat
dilakukan secara hati-hati serta harus
mengetahui ukuran panjang, lebar dan
kedalaman pondasi Tebing dinding galian
tanah pondasi dibuat dengan perbandingan
5:1 untuk jenis tanah yang kurang baik dan
untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat
dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga
dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi.
 Lebar dasar galian tanah pondasi
hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran
pondasi agar tukang lebih leluasa
bekerjanya, Semua galian tanah harus
ditempatkan diluar dan agak jauh dari
pekerjaan penggalian agar tidak
mengganggu pekerjaan.
- Pekerjaan Penulangan
 Perakitan tulangan untuk pondasi setempat
ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar
setelah dirakit dapat langsung dipasang
dan proses pembuatan pondasi dapat
berjalan lebih cepat. Besi beton yang
dipakai yaitu Besi polos diameter 12 mm.
 Cara perakitan tulangan :
Mengukur panjang untuk masing-masing
tipe tulangan yang dapat diketahui dari
ukuran pondasi setempat. Mendesign
bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi
setempat, dengan memperhitungkan
bentuk bentuk tipe tulangan yang ada pada
pondasi setempat tersebut. Tulangan
pondasi harus diikat dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
Untuk Hasil rakitan tulangan dimasukan
kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan
waterpass. Rakitan tulangan ditempatkan
tidak langsung bersentuhan dengan dasar
tanah, jarak antara tulangan dengan dasar
tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari beton decking
pada setiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan
permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi
karat. Setelah dipastikan rakitan tulangan
benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
- Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting
adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk
pondasinya hanya diratakan dengan cetok
(sendok spesi).
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak
melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan
bekistingnya harus memenuhi persaratan
tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih
berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan
ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat
waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor Papan-
papan disambung dengan klem / penguat /
penjepit Paku diantara papan secara
berselang -seling dan tidak segaris agar
tidak terjadi retak.

b) Ketentuan Bahan
- Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton
adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas
bahan-bahan pembuat beton K-225.
- Semen
Semua semen yang digunakan adalah semen
portland yang memenuhi syarat-syarat :
 Standard Industri Indonesia dalam SII-
0013-81.
 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung 1991 (SK.SNI T-15-
1991-03).
 Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan
Konstruksi Beton 1989 (SK.BI- 1.453.1989).
 Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia 1982.
 Standard Umum Bahan Bangunan
Indonesia 1986.
 Mempunyai sertifikat uji (test certificate).
 Mendapat persetujuan Konsultan-Konsultan
Pengawas.
 Semua semen yang akan dipakai produksi
harus dari satu merk yang sama untuk
suatu konstruksi/struktur yang sama, dalam
keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong-kantong semen yang masih
disegel dan tidak pecah.
 Semua semen disimpan di dalam gudang
yang tertutup dan terlindung dari
kerusakan-kerusakan akibat salah
penyimpanan dan cuaca.
 Semen curah harus disimpan di dalam silo
yang terbuat dari baja atau beton dan harus
terhindar dari kemungkinan bercampur
dengan bahan lain.
 Untuk semen yang tidak memenuhi
persyaratan tersebut diatas dapat ditolak
penggunaannya. Bahan yang telah ditolak
harus segera dikeluarkan dari lapangan
paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
- Agregat (Aggregates)
Semua pemakaian split (batu pecah) dan pasir
beton harus memenuhi syarat-syarat :
 Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia 1982.
 Specification for Concrete Aggregates
(ASTM 33).
 Specification for Lightweight Aggregates for
Structural Concrete (ASTM 33).
 Standard Industri Indonesia (SII) 0052-80.
 Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak
porus.
 Bebas dari tanah/tanah liat.
 Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran
lebih besar dari 38 mm, untuk
penggunaannya harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
 Gradasi dari agregat-agregat tersebut
secara keseluruhan harus dapat
menghasilkan mutu beton yang baik, padat
dan mempunyai daya kerja yang baik
dengan air dalam proporsi campuran yang
akan dipakai. Konsultan Pengawasdapat
meminta kepada Pelaksana
Pekerjaan/Pelaksana Pekerjaan untuk
mengadakan tes kualitas dari agregat-
agregat tersebut dari tempat penimbunan
yang ditunjuk oleh Konsultan
Pengawassetiap saat dalam laboratorium
yang diakui.
 Semua pengetesan untuk hal tersebut
diatas menjadi tanggungjawab Pelaksana
Pekerjaan/Pelaksana Pekerjaan .
 Dalam hal adanya perubahan sumber dari
mana agregat tersebut akan disuplai,
Pelaksana Pekerjaan/Pelaksana Pekerjaan
wajib untuk memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas.
- Air Kerja
 Air yang digunakan untuk semua pekerjaan
di lapangan adalah air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan
kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung
zat organis atau bahan lainnya yang dapat
memberikan efek merusak beton dan
tulangan serta tidak mengandung minyak
atau lemak.
 Disamping itu, air kerja tersebut haruslah
memenuhi syarat-syarat:
 Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan
Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-1.4.53.1989).
 Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia 1982.
 Diuji oleh laboratorium yang diakui sah oleh
yang berwenang, dimana air yang
digunakan dalam pembuatan beton
pratekan yang didalamnya akan tertanam
logam aluminium, termasuk air bebas yang
terkandung dalam agregat, tidak boleh
mengandung ion klorida lebih besar dari
0,06% dalam masa dari semen. Sedangkan
untuk beton lainnya maksimum ion khlorida
adalah 0,30%.
- Adukan dan Campuran
 Perbandingan dari berbagai adukan
(specie) diberikan sesuai dengan daftar
proporsi adukan dan campuran di bawah
ini, yaitu :
 Lantai Kerja = 370 kg pc : 0,4m3 ps : 0,8m3
kr. Angka-angka tersebut dinyatakan dalam
perbandingan jumlah isi ditakar dalam
keadaan kering.
 Pelaksana Pekerjaan / Pelaksana
Pekerjaan bertanggung jawab penuh atas
terlak-sananya proporsi adukan dan
campuran itu.
 Pelaksana Pekerjaan / Pelaksana
Pekerjaan harus membuat takaran-takaran
yang sama ukurannya dan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Adukan dan campuran untuk beton
bertulang dan pekerjaan-pekerjaan khusus
lainnya, akan ditentukan dalam pasal
tersendiri.
- Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)
 Dalam keadaan tertentu boleh dipakai
bahan campuran tambahan untuk
memperbaiki suatu sifat campuran beton.
Jenis, jumlah bahan yang ditambahkan dan
cara penggunaan bahan campuran
tambahan tersebut harus disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan Pengawas.
 Manfaat dari bahan campuran tambahan
harus dapat dibuktikan melalui hasil
pengujian dengan menggunaan jenis
semen dan agregat yang dipakai.
 Kalsium khlorida atau bahan campuran
tambahan yang mengandung khlorida tidak
boleh digunakan.
 Pada dasarnya suatu bahan campuran
tambahan harus mampu memperlihatkan
komposisi dan untuk kerja yang sama
sepanjang waktu pekerjaan selama bahan
tersebut digunakan dalam racikan beton.
 Bahan campuran tambahan yang berfungsi
untuk mengurangi jumlah air pencampur,
memperlambat pengikatan dan atau
pengerasan beton, mengurangi jumah air
dan sekaligus mempercepat pengikatan
dan atau pengerasan beton harus
memenuhi Standard Umum Bahan
Bangunan Indonesia 1986 atau
Specification for Chemical Admixtural for
Concrette (ASTM C.494).
- Besi Beton (Steel Reinforcement)
 Semua besi beton yang digunakan harus
memenuhi syarat-syarat seperti yang
tercantum dalam RKS ini dan dilaksanakan
sesuai dengan gambar rencana yang ada.

B. Pekerjaan Urugan Pasir


a) Lingkup Pekerjaan
- Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan
bahan-bahan sehubungan dengan pekerjaan
urugan pasir sesuai dengan gambar dan
persyaratan.
- Mengadakan koordinasi sebaik-baiknya dengan
pekerjaan lain, yaitu : Pekerjaan pasang
pondasi,sloof beton.

b) Ketentuan Bahan
- Pasir urug yang dipakai harus berbutir, bersih
dari lumpur, biji-bijian, akar-akaran, kotoran-
kotoran dan bahan organik lainnya.
- Contoh pasir yang akan dipergunakan harus
diajukan kepada Ahli / Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya sebelum
bahan tersebut didatangkan kelokasi.

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Urugan pasir harus dikerjakan sebelum
pasangan diatasnya dikerjakan.
- Urugan pasir harus dipadatkan lapis demi lapis
sampai mencapai ketebalan sesuai gambar.
Tebal setiap lapis maksimum 10 cm dengan
diairi secukupnya

C. Pekerjaan Pondasi Batu Kali


a) Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
- Pekerjaan pondasi batu kali ini meliputi seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar.
- Pekerjaan yang berhubungan adalah pekerjaan
tanah untuk lahan bangunan, bekisting beton,
pekerjaan pondasi beton bertulang.
- Standar :
 PUBI : Peraturan Umum Bahan Bangunan
Indonesia 1982 (NI-3).
 Peraturan Portland Cement Indonesia 1973
(NI-8).
 PBN - Peraturan Bangunan Nasional 1978.
 ASTM : C 150 - Portland Cement.
 Standar Beton 1991.

b) Ketentuan Bahan
- Contoh Bahan
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
Jasa harus memberikan contoh-contoh
material : batu kali, pasir untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Contoh-contoh yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas akan dipakai sebagai
standar/pedoman untuk memeriksa /
menerima material yang dikirim oleh
Penyedia Jasa ke site.
 Penyedia Jasa diwajibkan membuat tempat
penyimpanan contoh-contoh yang telah
disetujui di Bangsal Konsultan Pengawas.
- Pengiriman Dan Penyimpanan Bahan
 Bahan harus disimpan ditempat yang
terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab
dan bersih.
 Tempat penyimpanan bahan harus cukup
untuk proyek ini, bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.
 Penyedia Jasa bertanggung jawab
terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan.
- Syarat Pengamanan Pekerjaan
 Untuk keperluan proses pengerasan
pasangan, maka selama minimum 3 hari
setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi
harus dilindungi dari benturan keras dan
tidak dibebani.
 Penyedia Jasa diwajibkan melindungi
pekerjaan tersebut dari kerusakan yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan
lainnya.
 Bila terjadi kerusakan, Penyedia Jasa
diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala
biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.
- Semen Portland
 Yang digunakan harus dari mutu yang
terbaik, terdiri dari satu jenis merk dagang
atau atas persetujuan Konsultan
Pengawas.
 Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan
untuk digunakan.
 Pasir harus terdiri dari butir-butir yang
bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan
sebagainya.
- Batu Kali
 Batu kali yang digunakan adalah batu
pecah, tidak berpori serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat
dalam SK. SNI 1991.
 Ukuran batu kali max. 20 cm.
- Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih
dan tidak mengandung minyak, asam, alkali
dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan
mutu pekerjaan. Apabila dipandang perlu,
Konsultan Pengawas dapat minta kepada
Penyedia Jasa supaya air yang dipakai
diperiksa di laboratorium Pemeriksaan bahan
yang resmi dan sah atas biaya Penyedia Jasa.

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Batu kali yang digunakan untuk pondasi harus
batu pecah, sudut runcing, berwarna abu-abu
hitam, keras, tidak porous.
- Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu
dibuat profil-profil pondasi dari kayu pada
setiap pojok galian, yang bentuk dan ukurannya
sesuai dengan penampang pondasi.
- Permukaan dasar galian harus ditimbun
dengan pasir urug setebal minimum 10 cm,
disiram dan diratakan, pemadatan tanah dasar
harus sedikitnya mencapai 80% conpacted.
- Pondasi batu kali menggunakan adukan
dengan campuran 1 PC : 4 Pasir pasang.

D. Pekerjaan Struktur Sloof, Kolom, Balok, dan Plat


a) Lingkup Pekerjaan
- Meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu. Untuk pekerjaan Sloof
ukuran 20x30 cm, 15x20cm, Balok ukuran
20/45, 15/20, dan Kolom ukuran 25x25 cm,
15x30, 15x15, plat lantai tebal 12 cm, plat atap
10 cm. Mutu beton yang dipakai K-225 dan besi
beton U39 ulir, U24 polos, SK.SNI T-15-1991-
03.
- Pekerjaan Penulangan
Besi yang dipakai untuk Sloof besi polos
diameter 12mm, 10mm dan 8mm. Kolom pakai
besi ulir diameter 16 dan besi polos 8 mm.
Balok pakai besi polos diameter 16 dan besi
polos 8 mm (sesuai Gambar). Perakitan
tulangan dipotong sesuai ukuran sloof, kolom,
balok ini perakitan tulangan dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek agar
setelah dirakit dapat langsung dipasang dan
proses pembuatan dapat berjalan lebih cepat.
Tulangan harus diikat dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas . Untuk
Hasil rakitan tulangan dipasang dengan
bantuan waterpass.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung
bersentuhan dengan bekisting, jarak antara
tulangan minimum 40 mm, yaitu dengan
menggunakan pengganjal yang di buat dari
beton decking pada setiap ujung sisi/tepi
tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan
dan permukaan dasar bekisting untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi
karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-
benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.

b) Ketentuan Bahan dan Pelaksanaan Pekerjaan


- Semen
Semua semen yang digunakan adalah semen
portland yang memenuhi syarat-syarat :
 Standard Industri Indonesia dalam SII-
0013-81.
 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung 1991 (SK.SNI T-15-
1991-03).
 Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan
Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-1.453.1989).
 Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia 1982.
 Standard Umum Bahan Bangunan
Indonesia 1986.
 Mempunyai sertifikat uji (test certificate).
 Mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
 Semua semen yang akan dipakai produksi
harus dari satu merk yang sama untuk
suatu konstruksi/struktur yang sama, dalam
keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong-kantong semen yang masih
disegel dan tidak pecah.
 Semua semen disimpan di dalam gudang
yang tertutup dan terlindung dari
kerusakan-kerusakan akibat salah
penyimpanan dan cuaca.
 Semen curah harus disimpan di dalam silo
yang terbuat dari baja atau beton dan harus
terhindar dari kemungkinan bercampur
dengan bahan lain.
 Untuk semen yang tidak memenuhi
persyaratan tersebut diatas dapat ditolak
penggunaannya. Bahan yang telah ditolak
harus segera dikeluarkan dari lapangan
paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
- Agregat
Semua pemakaian split (batu pecah) dan pasir
beton harus memenuhi syarat-syarat :
 Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia 1982.
 Specification for Concrete Aggregates
(ASTM 33).
 Specification for Lightweight Aggregates for
Structural Concrete (ASTM 33).
 Standard Industri Indonesia (SII) 0052-80.
 Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak
porus.
 Bebas dari tanah/tanah liat.
 Split (batu pecah) yang mempunyai ukuran
lebih besar dari 38 mm, untuk
penggunaannya harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
 Gradasi dari agregat-agregat tersebut
secara keseluruhan harus dapat
menghasilkan mutu beton yang baik, padat
dan mempunyai daya kerja yang baik
dengan air dalam proporsi campuran yang
akan dipakai.
 Konsultan Pengawas dapat meminta
kepada Pelaksana Pekerjaan/Pelaksana
Pekerjaan untuk mengadakan tes kualitas
dari agregat-agregat tersebut dari tempat
penimbunan yang ditunjuk oleh Konsultan
Pengawassetiap saat dalam laboratorium
yang diakui.
 Semua pengetesan untuk hal tersebut
diatas menjadi tanggungjawab Pelaksana
Pekerjaan/Pelaksana Pekerjaan.
 Dalam hal adanya perubahan sumber dari
mana agregat tersebut akan disuplai,
Pelaksana Pekerjaan/Pelaksana Pekerjaan
wajib untuk memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas.
- Air Kerja
Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di
lapangan adalah air bersih, tidak berwarna,
tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam,
alkali) dan tidak mengadung zat organis atau
bahan lainnya yang dapat memberikan efek
merusak beton dan tulangan serta tidak
mengandung minyak atau lemak.
Disamping itu, air kerja tersebut haruslah
memenuhi syarat-syarat:
 Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan
Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-1.4.53.1989).
 Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia 1982.
 Diuji oleh laboratorium yang diakui sah oleh
yang berwenang, dimana air yang
digunakan dalam pembuatan beton
pratekan yang didalamnya akan tertanam
logam aluminium, termasuk air bebas yang
terkandung dalam agregat, tidak boleh
mengandung ion klorida lebih besar dari
0,06% dalam masa dari semen. Sedangkan
untuk beton lainnya maksimum ion khlorida
adalah 0,30%.
- Adukan dan Campuran
Perbandingan dari berbagai adukan (specie)
diberikan sesuai dengan daftar proporsi adukan
dan campuran di bawah ini, yaitu :
 Lantai Kerja = 370 kg pc : 0,4m3 ps : 0,8m3
kr. Angka-angka tersebut dinyatakan dalam
perbandingan jumlah isi ditakar dalam
keadaan kering.
 Pelaksana Pekerjaan/Pelaksana Pekerjaan
bertanggung jawab penuh atas terlaksana-
nya proporsi adukan dan campuran itu.
 Pelaksana Pekerjaan/Pelaksana Pekerjaan
harus membuat takaran-takaran yang sama
ukurannya dan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Adukan dan campuran untuk beton
bertulang dan pekerjaan-pekerjaan khusus
lainnya, akan ditentukan dalam pasal
tersendiri.
- Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)
 Dalam keadaan tertentu boleh dipakai
bahan campuran tambahan untuk
memperbaiki suatu sifat campuran beton.
Jenis, jumlah bahan yang ditambahkan dan
cara penggunaan bahan campuran
tambahan tersebut harus disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan Pengawas.
 Manfaat dari bahan campuran tambahan
harus dapat dibuktikan melalui hasil
pengujian dengan menggunaan jenis
semen dan agregat yang dipakai.
 Kalsium khlorida atau bahan campuran
tambahan yang mengandung khlorida tidak
boleh digunakan.
 Pada dasarnya suatu bahan campuran
tambahan harus mampu memperlihatkan
komposisi dan untuk kerja yang sama
sepanjang waktu pekerjaan selama bahan
tersebut digunakan dalam racikan beton.
 Bahan campuran tambahan yang berfungsi
untuk mengurangi jumlah air pencampur,
memperlambat pengikatan dan atau
pengerasan beton, mengurangi jumah air
dan sekaligus mempercepat pengikatan
dan atau pengerasan beton harus
memenuhi Standard Umum Bahan
Bangunan Indonesia 1986 atau
Specification for Chemical Admixtural for
Concrette (ASTM C.494).
- Besi Beton (Steel Reinforcement)
Semua besi beton yang digunakan harus
memenuhi syarat-syarat seperti yang tercantum
dalam RKS ini dan dilaksanakan sesuai dengan
gambar rencana yang ada.

E. Pasang Bata Merah


a) Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan dinding bata
merah adalah semua pemasangan bata merah
yang tersusun keatas dan kesamping dengan
menggunakan spesi khusus sebagai bahan
perekat, dinding bata merah terbagi dalam 2 (dua)
kelompok antara lain :
- Dinding pembatas antara ruangan luar dan
ruangan dalam.
- Dinding pembatas antara ruangan-ruangan
bagian dalam.

b) Ketentuan Bahan
Bata merah yang memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai bahan dinding bata antara lain
sebagai berikut:
- Batu bata kekerasannya harus memenuhi Ni-10
- Semen portland harus memenuhi NI-18
- Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
- Air harus memenuhi P.U.B NI-2 Bab 3.6
- Batu bata marah yang digunakan batu bata
merah ex. lokal dengan kualitas terbaik yang
disetujui Konsultan Pengawas, siku dan sama
ukuranya 5 x 11 x 23 cm.

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa
harus menyerahkan sample dari bahan yang
akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Sebelum pemasangan bata merah harus
direndam dalam air terlebih dahulu hingga
jenuh atau berhenti mengeluarkan gelembung
udara.
- Bata merah yang dipasang harus lurus secara
horizontal dan vertikal serta waterpass pada
setiap lapisnya.
- Pada waktu pemasangan, bata merah tersebut
harus bebas dari kotoran-kotoran yang
melekat.
- Bata merah harus dipasang dengan baik, rata,
sambungan-sambungannya sama rata, sudut
persegi, spesi pemasangan bata merah tidak
segaris serta pemasangan bata merah saling
mengunci antara satu dengan yang lainnya.
- Pemasangan bata merah dipasang dengan
bahan khusus untuk bata merah sebagai bahan
perekat.
- Penghentian-penghentian pada pasangan bata
merah harus dengan penggigian miring.
- Pada hubungan-hubungan dengan kolom /
tiang-tiang beton atau pada ujung pasangan
bata merah harus bergigi.
- Pemasangan bata merah dilakukan secara
bertahap, tiap tahapan dalam satu hari tidak
boleh melebihi ketinggian 1 (satu) meter,
kecuali bila ada persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas.
- Bidang dinding bata merah yang luasnya lebih
dari 8 M2 harus diperkuat dengan kolom / balok
praktis. Untuk setiap panjang dinding bata 3
(tiga) meter harus diperkuat dengan kolom
praktis.

d) Pengujian Mutu Pekerjaan


- Penyedia Jasa harus menguji semua pekerjaan
menurut persyaratan teknis dari pabrik/
produser atau menurut uraian di atas.
Peralatan untuk pengujian disediakan oleh
Penyedia Jasa.
- Apabila pengujian tidak dilakukan dengan baik
atau kurang memuaskan maka Pengawas
berhak meminta pengulangan pengujian
dimana biaya pengujian dan pengulangan
pengujian tersebut adalah tanggung jawab
Penyedia Jasa.

F. Pekerjaan Pasang Dinding Hebel


a) Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan dinding bata
ringan (celcon) adalah semua pemasangan bata
ringan (celcon) yang tersusun keatas dan
kesamping dengan menggunakan spesi khusus
sebagai bahan perekat, dinding bata ringan
(celcon) terbagi dalam 2 (dua) kelompok antara
lain :
- Dinding pembatas antara ruangan luar dan
ruangan dalam.
- Dinding pembatas antara ruangan-ruangan
bagian dalam.
b) Ketentuan Bahan
Bata ringan (celcon) yang memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai bahan dinding bata antara lain
sebagai berikut :
- Keras tapi ringan
- Lurus ke berbagai arah
- Memiliki permukaan kasar
- Jenis : KW1 setara Hebel
- Bahan : Celcon
- Ukuran : 10 x 20 x 60 cm
- Produksi : Dalam negeri
- Kualitas : Baik (Kelas I) dan tidak keropos.

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa
harus menyerahkan sample dari bahan yang
akan digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Sebelum pemasangan bata ringan (celcon)
harus direndam dalam air terlebih dahulu
hingga jenuh atau berhenti mengeluarkan
gelembung udara.
- Bata ringan (celcon) yang dipasang harus lurus
secara horizontal dan vertikal serta waterpass
pada setiap lapisnya.
- Pada waktu pemasangan, bata ringan (celcon)
tersebut harus bebas dari kotoran-kotoran yang
melekat.
- Bata ringan (celcon) harus dipasang dengan
baik, rata, sambungan-sambungannya sama
rata, sudut persegi, spesi pemasangan bata
ringan (celcon) tidak segaris serta pemasangan
bata ringan (celcon) saling mengunci antara
satu dengan yang lainnya.
- Pemasangan bata ringan (celcon) dipasang
dengan bahan khusus untuk bata ringan
sebagai bahan perekat.
- Penghentian-penghentian pada pasangan bata
ringan (celcon) harus dengan penggigian
miring.
- Pada hubungan-hubungan dengan kolom /
tiang-tiang beton atau pada ujung pasangan
bata ringan (celcon) harus bergigi.
- Pemasangan bata ringan (celcon) dilakukan
secara bertahap, tiap tahapan dalam satu hari
tidak boleh melebihi ketinggian 1 (satu) meter,
kecuali bila ada persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas.
- Bidang dinding bata ringan (celcon) yang
luasnya lebih dari 8 M2 harus diperkuat dengan
kolom / balok praktis. Untuk setiap panjang
dinding bata 3 (tiga) meter harus diperkuat
dengan kolom praktis.

G. Pekerjaan Plesteran
a) Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran
pada dinding bata, beton, kolom, lesplank dan
lainnya seperti yang dijelaskan dalam gambar
perencanaan.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan plesteran
adalah semua bagian-bagian yang meliputi :
- Semua bidang permukaan dinding-dinding
pasangan bata.
- semua bidang-bidang permukaan kolom-kolom.
- semua bidang-bidang permukaan beton, balok,
sloof, lesplank beton dan lainnya.
- Sisi luar sisi dalam / luar shalf dan lainnya,
serta bagian-bagian lain dari pasangan dinding
bata dan beton yang perlu diplester untuk
keserasian dan penglihatan.
- Tebal plesteran adalah 1 ½ - 3 cm dengan
persyaratan campuran adukan untuk plesteran
dengan komposisi perbandingan :
 1 Pc : 4 Ps untuk semua pasangan dinding
bata dan beton sesuai dengan gambar
perencanaan.
 1 Pc : 2 Ps untuk dinding-dinding bata dan
beton yang berada didalam tanah / areal
yang basah, dinding bata dan beton yang
berhubungan langsung dengan air, seperti
dinding bata toilet setinggi 160 cm dari
permukaan lantai dan dinding bata setinggi
30 cm dari permukaan lantai atau pada
dinding / area lainnya yang dianggap perlu.
- Apabila dianggap perlu dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas,
maka adukan campuran plesteran dapat
ditambah dengan bahan additive untuk
menghindari terjadinya keretakan atau dalam
hal perbaikan bagian dari bidang plesteran.

b) Ketentuan Bahan
- Pasir
Pasir yang digunakan harus kasar, bersih (tidak
mengandung batu apung) dan bebas dari
tanah, lumpur dan bahan-bahan lain yang
dapat merusak mutu campuran adukan.
- Portland Cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak
ada bagian yang membatu dan dalam kantong /
zak yang tertutup seperti yang dipersyaratkan
dalam NI 8–1972 semen yang berkualitas baik
dan hanya satu merk semen yang digunakan
dalam satu pekerjaan yang berkesinambungan.
- Air
Air yang digunakan harus bersih dan bebas
dari bahan yang merusak seperti minyak, asam
dan unsur organik, Penyedia Jasa harus
menyediakan air kerja atas atas biaya sendiri.

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Penyedia Jasa harus membuat dolak dengan
ukuran sesuai persyaratan untuk ukuran pasir
dan semen.
- Bagian-bagian / permukaan dinding bata,
beton, kolom, balok, sloof serta bagian-bagian
lain yang perlu diplester harus dibersihkan dari
segala macam kotoran yang menempel dan
permukaannya harus dikasarkan terlebih
dahulu sebelum dikerjakan pekerjaan
plesteran.
- Dinding bata dan beton yang akan diplester
terlebih dahulu disiram dengan air sampai
jenuh dan merata, hal ini untuk menghindari air
semen dari campuran adukan plesteran tidak
diserap oleh bata dan beton dan untuk
menghindari terjadinya keretakan pada bidang
plesteran.
- Sebelum plesteran dikerjakan terlebih dahulu
harus membuat kepala plesteran sehari
sebelum plester dimulai yang dilot benang
secara vertikal, tegak dan siku, sehingga dapat
dihasilkan permukaan bidang dinding bata dan
beton yang diplester rata secara vertikal, tegak
lurus, siku dan tidak bergelombang.
- Penyedia Jasa harus membuat contoh
plesteran dari setiap macam plesteran sesuai
yang diminta, sehingga jenis / macam
pekerjaan dapat menghasilkan pekerjaan yang
baik.
- Semua plesteran yang berhubungan dengan air
seperti toilet, pantry dibuat plesteran transraam.
- Plesteran dinding dapat dimulai dikerjakan
apabila semua instalasi air bersih, instalasi
listrik dan instalasi lainnya yang tertanam
didalam dinding bata dan beton telah
terpasang.
- Seluruh permukaan beton sebelum diplester
harus diketrik, begitu juga pada pertemuan
dinding dengan beton harus diberi lapisan
kabel ayam dengan overlap 10 cm dari beton.
- Tukang-tukang yang mengerjakan pekerjaan
plesteran harus tukang-tukang yang terampil.

d) Perbaikan Bidan Pleseteran


Apabila terdapat bidang plesteran yang
bergelombang harus diusahakan memperbaikinya
secara keseluruhan. Bagian-bagian yang harus
diperbaiki tersebut dibobok / ketrik secara teratur
(dibuat bobokan yang berbentuk segi empat) dan
plesteran harus rata dengan bidang disekitarnya.

H. Pekerjaan Acian
a) Lingkup Pekerjaan
Meliputi seluruh pekerjaan plesteran yang telah
dilaksanakan dan akan diteruskan dengan
pekerjaan acian.
b) Ketentuan Bahan
- Portland Cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak
ada bagian yang membantu dalam kantong /
zak yang tertutup seperti yang dipersyaratkan
dalam NI 8 – 1972 semen yang berkualitas baik
dan hanya satu merk semen yang digunakan
dalam satu pekerjaan yang berkesinambungan.
- Air
Air yang digunakan harus bersih dan bebas
dari bahan yang merusak seperti minyak, asam
dan unsur organik, Penyedia Jasa harus
menyediakan air kerja atas atas biaya sendiri.
c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Perbandingan campuran Acian / saus semen
dibuat dengan perbandingan campuran 1 Pc : 2
Air, dengan cara: air dimasukkan terlebih
dahulu kedalam tempat yang telah disediakan
untuk membuat acian kira-kira ¾ kapasitas
tempat, baru kemudian semen dimasukkan
sesuai dengan takarannya dan dibiarkan
sampai mendidih kira-kira 15 menit. Cara ini
dipakai untuk menghindari kerasnya semen
sewaktu dileburkan kebagian plesteran yang
akan diaci.
- Dinding-dinding bata dan beton yang sudah
diplester, jika plesteran telah kering dilanjutkan
dengan pekerjaan acian.
- Acian dilakukan dengan semen yang dicampur
air (saus semen) dilakukan dengan alat raskam
kuas cat.
- Acian harus rata dan halus sehingga tampak
rapi, tidak boleh ada lelehan-lelehan saus
semen dan lainnya.
- Setelah acian setengah kering digosok dengan
kertas semen sampai rata dan halus.

I. Pasangan Partisi Triplek HPL Rangka Hollow


a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan yang
menggunakan multiplek tebal 9 mm dilapisi HPL.
Multiplek dilapisi HPL ini digunakan pada partisi
dinding bawah tangga.

b) Ketentuan Bahan
- Multiplek
1. Ukuran sesuai dengan yang ditunjukkan
pada gambar perencanaan tebal 9 mm
2. Produk ex. Lokal jenis meranti.
3. Motif HPL yg digunakan : ditentukan oleh
penyedia jasa
4. Merek HPL yg digunakan setara : ex.
Lamitak/Futura dan Reconnect/Wilson Art
5. Thickness : 0.8 mm
6. Detail dari spesifikasi teknis masing-
masing HPL bisa dilihat pada Spesifikasi
Teknis Material (ST).

- Bahan Rangka
Rangka : Hollow Galvanized 4 x 4 cm dan 2 x 4
cm
Rangka Hollow Galvanized 4x4 dan 2x4m,
jarak rangka disesuaikan dan mengacu pada
gambar perencanaan. Bahan yang diproses
harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai bentuk toleransi, ukuran,
ketebalan, kesikuan dan kelengkungan yang
diisyaratkan. Persyaratan bahan yang
digunakan harus memenuhi ketentuan /
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

- Bahan Penutup
Dari bahan Multiplex produk yang disetujui
Perencana I Pengawas, tebal bahan 9 mm
lapis HPL sesuai yang ditunjukkan dalam detail
gambar perencanaan.

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Contoh Bahan
Sebelum memulai pekerjaan Multiplek ini,
Pelaksana Pekerjaan terlebih dahulu harus
menyerahkan contoh bahan (mock up) untuk
membuat partisi seperti telah disebutkan diatas.
- Tenaga dan Peralatan
 Pemasangan harus dilaksanakan oleh
tenaga kerja yang trampil dan
berpengalaman dalam pekerjaan ini.
 Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan
peralatan dan alat bantu yang diperlukan
untuk terlaksananya pekerjaan ini
sehingga dihasilkan pekerjaan bermutu
baik.
- Pemasangan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia
Jasa diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk
mempelajari bentuk, pola layout /penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
- Pelaksanaan
- Sebelum pemasangan penimbunan
bahan/material yang lain ditempat
pekerjaan harus diletakan pada ruang /
tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
- Harus diperhatikan semua sambungan
dalam pemasangan klos-klos baut, angkur-
angkur dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada lubang-Iubang atau cacat
bekas penyetelan.
- Desain dan produksi dari system partisi
harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

d) Syarat Pemeliharaan
- Penyedia Jasa wajib memperbaiki
pekerjaan yang rusak/cacat/ kena noda.
Perbaikan dilaksanakan sesuai
pengarahan Pengawas dan tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
- Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan
perlindungan dan pengamanan terhadap
pemasangan dinding partisi multiplek yang
telah dilaksanakan.

e) Syarat Penerimaan
- Hasil pemasangan harus merupakan hasil
pekerjaan yang selaras terhadap lantai,
dinding dan plafond.
- Hasil penyelesaian finishing, tidak
cacat/rusak/kena noda dan lain
sebagainya.
- Hasil pekerjaan satu sama lainnya harus
menjadi satu kesatuan yang kokoh.

J. Pekerjaan Plafond Gypsum


a) Lingkup Pekerjaan
- Meliputi penyediaan bahan / material plafond
gypsum dan alat-alat bantu, pemasangan
rangka dan penggantung, list plafond dan
bahan-bahan lainnya.
- Membuat gambar kerja (shop drawing) untuk
disetujui Konsultan Pengawas dan Pemberi
Tugas.
- Mengajukan contoh-contoh (Mock Up) bahan
yang akan digunakan.
- Pekerjaan plafond dikerjakan setelah seluruh
pekerjaan instalasi elektrikal, dan instalasi
lainnya, kabel-kabel, pipa-pipa dan peralatan
lainnya yang berada dalam plafond sudah
selesai dipasang dan diuji coba (di test) dengan
hasil baik.
- Seluruh pekerjaan plafond harus rata, siku, rapi
dan tidak bergelombang.
- Bahan dan material yang dipasang harus baru,
baik, tidak cacat dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
- Dalam melaksanakan pekerjaan plafond sudah
termasuk pembuatan lubang armature lampu
TL, Exhaust Fan dan lubang armature lainnya
yang ada pada plafond tersebut sesuai dengan
ketentuan dalam gambar perencanaan. Untuk
itu pembuatan lubang-lubang armature tersebut
dimasukkan kedalam harga satuan plafond.

b) Ketentuan Bahan
- Jenis : Gypsum Board setara Jaya Board
- Ketebalan : 9 mm
- Rangka : Hollow Galvanized 4 x 4 cm dan 2 x 4
cm

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Pemasangan rangka plafond (hollow
galvanized) harus diwaterpass dan dilot serta
dibantu dengan menggunakan benang yang
dipasang dari ujung ke ujung yang akan
dipasang rangka hollow, sehingga rangka
hollow yang dipasang lurus, datar dan tidak
bergelombang. Tinggi rangka hollow plafond
dari lantai disesuaikan dengan ukuran dan
ketentuan dalam gambar perencanaan.
- Setelah seluruh rangka plafond terpasang,
bidang permukaan harus rata, datar, tegak
lurus bidang dinding dan tidak bergelombang.
- Pemasangan dan penyambungan rangka
plafond (hollow galvanized) menggunakan
skrup dengan bantuan bor listrik.
- Setelah rangka terpasang lurus, datar dan kuat,
dilanjutkan dengan pemasangan bahan
penutup plafond yaitu Gypsum Board pada
rangka yang sudah terpasang. Pola
pemasangan sesuai dengan ketentuan dalam
gambar perencanaan.
- Sambungan antara gypsum dengan gypsum
termasuk lubang bekas sekrup, ditutup dengan
menggunakan compound yang dilapisi dengan
textile tape.
- Compound yang sudah mengering kemudian
diamplas dan rata dengan permukaan gypsum.
- Sebelum lapisan penutup gypsum dipasang,
pekerjaan instalasi elektrikal dan lain-lain yang
ada dalam partisi dan telah ditentukan dalam
gambar perencanaan harus sudah terpasang
terlebih dahulu.
- Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan
berhak meminta penggantian material plafond
Gypsum Board yang menurut pendapatnya
telah rusak / tidak layak pakai.

K. Pekerjaan Finishing Melamik


a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan melamik meliputi bahan–bahan kayu
seperti semua kusen, daun pintu, plint lantai, list
plafond dan list profil kusen pintu serta bagian lain
yang ditentukan sesuai gambar perencanaan.

b) Ketentuan Bahan
- Dempul : setara Impra
- Sending Sealer : setara Impra
- Clear Gloss : setara Impra
- Pencampur : Thineer setara Impala
- Warna Melamik : Sesuai dengan perencanaan

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Bagian yang akan dimelamik dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran dan debu,
kemudian didempul untuk menutupi lubang–
lubang atau meratakan permukaan kayu yang
akan dimelamik.
- Dempul yang sudah mengering diratakan dan
dihaluskan menggunakan amplas, setelah
halus dan rata permukaan kayu tersebut
dibersihkan dengan kuas.
- Pemberian sending sealer dan pewarna
dikerjakan setelah permukaan kayu halus, rata
dan sudah dibersihkan dari debu sisa
amplasan. Pemberian sending sealer dan
pewarna harus rata pada seluruh permukaan
kayu, setelah sending sealer dan pewarna
kering permukaan kayu diamplas lagi untuk
mendapatkan hasil yang yang baik permukaan
kayu kemudian diberi sending sealer dan
pewarna lagi.
- Pemberian melamik dikerjakan setelah
permukaan kayu diberi sending sealer dan
pewarna. Pemberian melamik merata pada
seluruh permukaan kayu. Permukaan kayu
kembali diamplas setelah melamik mengering.
Pemberian melamik dan pengamplasan
dilakukan secara berulang sebanyak lima kali
untuk mencapai hasil maksimal.
- Pemberian lapisan clear gloss dikerjakan
setelah permukaan kayu di beri melamik dan
sudah diamplas hingga halus permukaannya.
Pemberian lapisan clear gloss juga merata
pada seluruh permukaan kayu untuk
mendapatkan hasil finishing yang baik.
d) Syarat Pemeliharaan
Penyedia Jasa wajib memperbaiki pekerjaan yang
rusak /cacat / kena noda. Perbaikan dilaksanakan
sesuai pengarahan Konsultan Pengawas dan tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan
perlindungan dan pengamanan terhadap finishing
melamik yang telah dilaksanakan.

e) Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan
dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi
persyaratan gambar perancangan, shop
drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Konsultan Pengawas.
- Pengamanan
Penyedia Jasa wajib mengadakan
perlindungan terhadap hasil finishing melamik
yang sudah dikerjakan. Biaya yang diperlukan
untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan sampai Serah Terima
Ke II.

L. Pekerjaan Pengecatan Plafond Gypsum


a) Lingkup Pekerjaan
Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan
permukaan pada berbagai material untuk maksud-
maksud perlindungan, pemberian warna,
pemberian teksture.
Penggunaan :
- Untuk Interior (Permukaan dinding, kolom-
kolom, atau sesuai petunjuk pada gambar
kerja).
- Untuk Plafond yang ditunjukkan dalam gambar
kerja.

b) Ketentuan Bahan
- Bahan yang digunakan adalah cat Emusion
Paint water base dan Pengecatan Dinding
Exterior dengan Weathershield .
- Tipe atau jenis yang dipilih ditentukan
kemudian atau yang sudah ditunjukkan pada
gambar kerja.
- Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai
dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai dengan
spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.
- Standard dari bahan prosedur cat ditentukan
pabrik pembuat cat dan kontrak tidak
dibenarkan merubah standar dengan jalan
mencampur dan mencairkan yang tidak sesuai
dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari
Konsultan Pengawas.
- Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat
mock-up cat yang akan dipakai pada semua
penggunaannya , yaitu pada bidang yang lebih
besar di salah satu ruangan proyek dan harus
diajukan dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.
c) Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan Plafond
Gypsum
- Plamur yang digunakan adalah plamur tembok
Danplamur wall putty 550-1967.
- Sebelum dinding plamur, plesteran sudah
harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak
dan Pelaksana Pekerjaan meminta persetujuan
kepada Konsultan Pengawas/MK.
- Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau
plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk
bidang yang rata.
- Sesudah plamur kering, diamplas, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih
betul. Selanjutnya dinding dicat dengan
menggunakan Roller.
- Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri-dari
3 (tiga) lapis dengan kekentalan cat sebagai
berikut:
 Lapisan I encer yaitu dengan tambahan
20% air bersih.
 Lapisan II dan III kental yaitu dengan
tambahan 10% air bersih.
 Setelah pekerjaan cat selesai, bidang
dinding dan plafond merupakan bidang
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang
belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran pengotoran.
 Untuk pengecatan plafond, pelaksana
pekerjaan wajib memperhatikan metode
kerja yang akan digunakan dan sudah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Setelah pekerjaan pengecatan plafond
selesai, semua komponen/armatur tesebut
harus bersih dari hasil pekerjaan
pengecatan.
 Komponen/armatur tersebut adalah :
rangka plafond (main tee dan cross tee).

M. Pekerjaan Granite
a) Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan Granite Tile adalah
segala macam pemasangan Granite Tile dengan
posisi horizontal dan vertical pada permukaan
lantai.
b) Ketentuan Bahan
Granite Tile yang dipersyaratkan untuk dipasang
sebagai lantai adalah Granite Tile dengan kondisi
sebagai berikut :
- Granite Tile harus memiliki permukaan tanpa
cacat, rusak, sama corak serta motifnya, baik
email ataupun lapisan bawahnya.
- Permukaan belakang dari Granite Tile harus
kasar.
- Semua sisi Granite Tile harus lurus serta siku
dengan kontrol benang.
- Permukaan Granite Tile tidak boleh cekung
atau cembung.
- Ukuran Granite Tile antara satu dengan yang
lainnya harus persis sama (ukuran dalam mm).
Tidak diperkenankan untuk memasang Granite
tile yang ukurannya tidak sama.
- Jenis : Granite Tile
- Ukuran : 60 x 60 cm
- Warna / Motif : sesuai dengan perencanaan
- Naad : Diisi dengan semen warna sesuai warna
Granite Tile

c) Pelaksanaan Pekerjaan Granit


- Peil lantai yang telah ditetapkan, diteliti dan
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Granite Tile sebelum dipasang harus disortir
untuk menentukan ukuran dan warna yang
sama, Granite Tile yang sudah memenuhi
syarat melalui penyortiran harus direndam
dahulu dalam air hingga mencapai jenuh atau
Granite Tile yang direndam tidak lagi
mengeluarkan gelembung udara (selama 24
jam).
- Permukaan lantai plat beton atau bagian
daerah lainnya yang akan dipasang Granite
Tile harus terbebas dari kotoran-kotoran,
sampah, sisa-sisa potongan bahan/material
dan lainnya.
- Sebelum pemasangan Granite Tile permukaan
lantai atau bagian daerah lainnya yang akan
dipasang Granite Tile disiram dengan air
semen terlebih dahulu setelah itu campuran
adukan dihamparkan rata dengan alat bantu
benang, ketebalan sesuai gambar rencana dan
perbandingan campuran adukan 1 PC : 3 PS
untuk lantai plat beton.
- Pemasangan Granite Tile dimulai dan
dibuatkan kepala Granite Tile dengan
ketentuan as ruangan (sesuai gambar
rencana), dengan bantuan kepala ini
pemasangan Granite Tile bagian lainnya dapat
dilakukan dengan bantuan benang.
- Untuk meratakan ketinggian permukaan
Granite Tile digunakan martil berkepala karet
agar tidak membuat cacat permukaan Granite
Tile.
- Pemasangan Granite Tile harus menggunakan
alat bantu yaitu benang yang ditarik dari ujung
ke ujung sehingga permukaan granite tile dan
Granite Tile rata satu sama lainnya.
- Jarak antara Granite Tile atau siar-siar (naad)
harus lurus satu sama lainnya, baik vertikal
maupun horizontalnya serta rata dan sama
besar dengan jarak 3 mm dan setiap
perpotongan siar membentuk dua garis lurus
yang saling tegak lurus.
- Bidang lantai dan dinding Granite Tile harus
rata, adukan terisi padat, siku dan waterpass,
bekas adukan dan kotoran yang menempel di
Granite Tile harus segera dibersihkan.
- Pola pemasangan Granite Tile sesuai dengan
ketentuan dalam gambar perencanaan.
- Pemotongan unit Granite Tile dengan
menggunakan mesin potong dan dihaluskan
dengan memakai gerinda listrik.
- Setelah 3 x 24 jam pemasangan Granite Tile
selesai, siar-siar diisi menggunakan semen
warna yang disesuaikan dengan warna Granite
Tile yang sudah terpasang.
- Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan
Granite Tile bidang Granite Tile tidak boleh
diinjak atau diberi beban apapun dan diberi
pembatas dari lalu lintas aktivitas kerja.
- Bahan-bahan yang dapat merusak unit Granite
Tile seperti minyak, teak oil, residu, dan lainnya
harus dijauhkan dari permukaan lantai.
- Kerusakan-kerusakan yang terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

N. Pekerjaan Keramik
a) Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan Keramik adalah segala
macam pemasangan Keramik Lantai ukuran
60x60, 10x60 dan untuk kamar lantai exterior
ukuran 40x40.

b) Ketentuan Bahan
Keramik yang dipersyaratkan untuk dipasang
sebagai lantai adalah keramik dengan kondisi
sebagai berikut :
- Keramik harus memiliki permukaan tanpa
cacat, rusak, sama corak serta motifnya, baik
email ataupun lapisan bawahnya.
- Permukaan belakang dari Keramik harus kasar.
- Semua sisi Keramik harus lurus serta siku
dengan kontrol benang.
- Permukaan Keramik tidak boleh cekung atau
cembung.
- Ukuran Keramik berukuran 60x60, 10 x 60 dan
40x40 cm antara satu dengan yang lainnya
harus persis sama. Tidak diperkenankan untuk
memasang Keramik dengan Keramik yang
ukurannya tidak sama.
- Jenis : Keramik Tile
- Ukuran : 20x40, 10x60, 40x40 cm
- Warna / Motif : sesuai dengan perencanaan
- Naad : Diisi dengan semen warna sesuai warna
keramik.

c) Pelaksanaan Pekerjaan Keramik


- Peil lantai yang telah ditetapkan, diteliti dan
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Keramik sebelum dipasang harus disortir untuk
menentukan ukuran dan warna yang sama,
Keramik yang sudah memenuhi syarat melalui
penyortiran harus direndam dahulu dalam air
hingga mencapai jenuh atau Keramik yang
direndam tidak lagi mengeluarkan gelembung
udara (selama 24 jam).
- Permukaan lantai plat beton atau bagian
daerah lainnya yang akan dipasang Keramik
harus terbebas dari kotoran-kotoran, sampah,
sisa-sisa potongan bahan/material dan lainnya.
- Sebelum pemasangan Keramik permukaan
lantai atau bagian daerah lainnya yang akan
dipasang Keramik disiram dengan air semen
terlebih dahulu setelah itu campuran adukan
dihamparkan rata dengan alat bantu benang,
ketebalan sesuai gambar rencana dan
perbandingan campuran adukan 1 PC : 3 PS
untuk lantai plat beton.
- Pemasangan Keramik dimulai dan dibuatkan
kepala Keramik dengan ketentuan as ruangan
(sesuai gambar rencana), dengan bantuan
kepala ini pemasangan Keramik bagian lainnya
dapat dilakukan dengan bantuan benang.
- Untuk meratakan ketinggian permukaan
Keramik digunakan martil berkepala karet agar
tidak membuat cacat permukaan Keramik.
- Pemasangan Keramik harus menggunakan alat
bantu yaitu benang yang ditarik dari ujung ke
ujung sehingga permukaan keramik dan
keramik rata satu sama lainnya.
- Jarak antara keramik atau siar-siar (naad)
harus lurus satu sama lainnya, baik vertikal
maupun horizontalnya serta rata dan sama
besar dengan jarak 3 mm dan setiap
perpotongan siar membentuk dua garis lurus
yang saling tegak lurus.
- Bidang lantai dan dinding keramik harus rata,
adukan terisi padat, siku dan waterpass, bekas
adukan dan kotoran yang menempel di keramik
harus segera dibersihkan.
- Pola pemasangan keramik sesuai dengan
ketentuan dalam gambar perencanaan.
- Pemotongan unit keramik dengan
menggunakan mesin potong dan dihaluskan
dengan memakai gerinda listrik.
- Setelah 3 x 24 jam pemasangan keramik
selesai, siar-siar diisi menggunakan semen
warna yang disesuaikan dengan warna keramik
yang sudah terpasang.
- Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan
keramik bidang keramik tidak boleh diinjak atau
diberi beban apapun dan diberi pembatas dari
lalu lintas aktivitas kerja.
- Bahan-bahan yang dapat merusak unit keramik
seperti minyak, teak oil, residu, dan lainnya
harus dijauhkan dari permukaan lantai.
- Kerusakan-kerusakan yang terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
O. Pekerjaan Lantai Parquet
a) Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan lantai Parquet
PVC/Fiber adalah segala macam pemasangan
Lantai Parquet di Selasar (eksterior) dan Ruang
Dalam (interior).

b) Ketentuan Bahan
- Tipe : Laminate (Eksterior dan Interior)
- Jenis : PVC / Fiber
- Ukuran Ketebalan : 1,3cm
- Warna / Motif : sesuai dengan perencanaan.

c) Pelaksanaan Pekerjaan Parquet


- Aturlah dengan sisi lidah menghadap tengah
ruangan, beri jarak antara dinding ruangan dan
lantai agar cukup untuk pembatas dan juga
untuk mengatur kayu dari panas dan
kelembaban. Lubang paku 1/4 inci dari sisi
sempit kayu dan 1/2 inci dari dinding. Lanjutkan
pada interval 6 inci untuk panjang setiap kayu.
- Buat lah pola untuk jembatan awal untuk
memasangkan lantai Parquet pada
pembatasan, cocokan sudut tersebut dengan
material yang anda, sesuaikan juga dembul
untuk pencocokan.
- Blind-nailing adalah metode menyembunyikan
paku menggunakan parquet selanjutnya untuk
lidah dan pembatas. Mendorong paku pada
sudut 45 derajat melalui lidah, kemudian
menyembunyikan dengan menyesuaikan alur
dari papan berikutnya. Pastikan sudut yang
menjadi awal pemasangan dibawah permukaan
parquet untuk mencegah gangguan pada
sendi.
- Pada baris kedua, Mengunci lidah dan alur dan
tekan material tersebut secara bersama -sama
denga palu dan blok untuk mencocokan antara
material dan papan. Melakukan pemotongan
papan terakhir jika diperlukan.
- Blind Nail melalui lidah dan ulangi proses
sampai dapat menggunakan Nialer. Nailer floor
membutuhkan ruang untuk menggunakannya,
sehingga biasanya tidak dapat digunakan
sampai 2 -4 baris ke lantai. Bila menggunakan
nailer lantai pastikan untuk mengintal pelindung
untuk melindungi lantai.
- Ketika sampai ke baris terakhir, beralih kembali
ke memaku dengan tangan pada baris terakhir.
Mengukur jarak dari dinding dengan papan
tidak lebih dan tidak kurang dari jarak. Jika
bagian akhir terdapat lebar 1 inci atau kurang,
gunakan sedikit lem kayu untuk lidah dan
masukkan sepotong kayu bekas untuk
melindungi dinding.
- Lakukan finishing jika parquet belum dicoating
namun jika sudah cukup sampai tahap ke 5 dan
sistem itu diatas merupakan metode modern,
sebenarnya ada banyak cara memasang lantai
parquet, mulai dari sistem lem, puzzle, sistem
tembak menggunakan paku dll.

P. Pekerjaan Atap
a) Ketentuan Umum
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah
pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur
atap berupa rangka batang yang telah dilapisi
lapisan anti karat.
- Bahan Dasar Baja Ringan:
1. Material struktur rangka atap :
a. Mutu baja : G 550 (kuat tarik 550 Mpa /
5500kg/cm2).
b. Komposisi baja : 55% aluminium, 43.5%
zinc, 1.5% silicone.
2. Profil Baja Ringan:
Rangka kuda-kuda :
a. Profile canal C 75.100 / C 75.75
b. Tebal 1.00 mm / 0.75 mm (untuk top &
bottom chord).
c. Tebal 0.75 mm (untuk web)
3. Reng :
a. Profile canal U tebal 0.45 mm
4. Aksesoris :
a. Bracket L, profil L tebal 1.5 mm
b. Dynabolt, diameter 12 mm, panjang 100
mm
c. Baut, type self drilling screw. Ukuran :
12-14 x 20 bright zinc (untuk truss)
10-16 16 bright zinc (untuk reng)
- Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
1. Rangka utama atas (top chord)
2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka
tersebut disambung menggunakan baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan
jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang
diatas struktur rangka atap utama dengan
jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.
5. Pengukuran bentang bangunan sebelum
dilakukan fabrikasi
6. Penyediaan tenaga kerja beserta
alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan
- Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak
meliputi:
1. Pemasangan penutup atap
2. Pemasangan kap finishing atap
3. Talang selain jurai dalam
4. Accesories atap

b) Persyaratan Material Rangka Atap


Material struktur rangka atap Properti mekanikal
baja (Steel mechanical properties)
- Baja Mutu Tinggi G 550
- Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
- Tegangan Maksimum 550 Mpa
- Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
- Modulus geser 80.000 Mpa
- Atap genteng Metal Tebal 0.35 mm
- Atap Spandek Tebal 0.35 mm

c) Persyaratan Pelaksanaan
- Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan
bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai
gambar dan desain yang telah dihitung dengan
aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai
dengan standar perhitungan mengacu pada
standar peraturan yang berkompeten.
- Pihak Penyedia Jasa harus menyiapkan semua
struktur balok penopang dengan kondisi rata air
(waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda
sesuai dengan desain sistem rangka atap.
- Pihak Penyedia Jasa harus menjamin kekuatan
dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan
hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli
berhak meminta informasi mengenai reaksi-
reaksi perletakan kuda-kuda.
- Pihak Penyedia Jasa bersedia menyediakan
minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan
dipakai sebagai penutup atap, agar pihak
penyedia konstruksi baja ringan dapat
memasang reng dengan jarak yang setepat
mungkin, dan penyediaan genteng tersebut
sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba
dilokasi proyek.

d) Jaminan Struktural
- Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika
terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur
rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda,
pengaku-pengaku dan reng.
- Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan
kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan
Indonesia dan mengacu pada persyaratan-
persyaratan seperti yang tercantum pada “Cold
formed code for structural steel”(Australian
Standard/New Zealand Standard 4600:1996)
dengan desain kekuatan strukural berdasarkan
”Dead and live loads Combination (Australian
Standard 1170.1 Part 1) & “Wind
load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan
menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan
“Screws-self drilling-for the building and
construction industries”(Australian Standard
356).

Q. Pekerjaan Kusen dan Pintu Kayu


a) Ketentuan Umum
Sebelum pekerjaan pembuatan dan pemasangan
bahan kusen, daun pintu maka :
- Penyedia Jasa wajib mengadakan pemeriksaan
pengukuran dilapangan agar semua ukuran
kusen, daun pintu yang terpasang sesuai
dengan gambar perencanaan dan mengajukan
Gambar Kerja (Shop Drawing) untuk disetujui
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas
sebelum dilakukan Pabrikasi.
- Penyedia Jasa harus mengajukan contoh-
contoh (mock up) bahan kayu yang akan
digunakan.
- Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh
digunakan, bahan yang digunakan harus
sesuai dengan contoh yang telah disetujui
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
- Apabila Pemberi Tugas menghendaki untuk
diadakan pengetesan terhadap mutu bahan di
laboratorium, maka biaya tersebut dibebankan
kepada Penyedia Jasa.
- Sebelum pemasangan semua kusen, daun
pintu , harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

b) Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan-bahan untuk semua
kusen, daun pintu serta alat-alat penggantung
serta perlengkapan lainnya sesuai gambar
perencanaan.

- Kayu
Pedoman Pekerjaan Kusen Dan Daun Pintu
Bahan :
 Semua kusen dan daun pintu memakai
bahan kayu Kamper Samarinda Oven
(Kering) kualitas baik, lurus, bebas dari
cacat, gompel atau tidak boleh ada mata
kayu.
 Bentuk dan ukuran jadi kusen pintu 5/10 cm
dan ukuran jadi daun pintu dengan
ketebalan rangka 3,5 cm sedangkan untuk
panel pintu adalah 3 cm dan disesuaikan
dengan ketentuan dalam gambar
perencanaan.
 Sebelum dipasang, semua kusen dan daun
pintu harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
 Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu
dikerjakan secara pabrikasi.

Standar Pengerjaan Pabrikasi :


 Bahan yang digunakan untuk semua kusen
dan daun pintu sebelum diproses /
pabrikasi, diseleksi dahulu sesuai dengan
bentuk, ketebalan yang disyaratkan,
kemudian dikerjakan secara maksimal
dengan menggunakan mesin potong, mesin
punch, drill dan lainnya sehingga hasil yang
telah dirangkai sempurna untuk kusen dan
daun pintu.
 Semua pekerjaan kayu tersebut dalam
pembuatan komponen-komponennya
termasuk skonengan sebelum diawetkan
harus dikerjakan dengan mesin serut
kualitas pabrikasi (industri kayu/ interior),
sehingga mempunyai sudut yang rapi dan
permukaannya halus.
 Komponen kayu tersebut kemudian dioven
(dikeringkan) dan diawetkan (dinyatakan
dengan sertifikat pengawetan kayu).
 Dalam merakit kembali kusen dan daun
pintu harus dipress dan diklem sehingga
tidak ada bagian-bagian yang bergerak.
 Sebelum komponen kayu tersebut dirakit
kembali dan dipasang pada bangunan,
harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
 Hasil yang diharuskan :
- Pemasangan semua kusen dan daun
pintu harus lot, siku, kuat dan rapi.
- Daun pintu pemasangannya harus kuat
dan rapi serta terpasang pas / tepat
sesuai ukuran lubang kusennya, tidak
boleh melengkung, melintir ataupun
turun.

c) Pelaksanaan Pekerjaan
- Untuk mendapatkan ukuran yang tepat
Penyedia Jasa harus datang sendiri
kelapangan melakukan pengukuran–
pengukuran secara pasti.
- Untuk mendapatkan hasil yang baik,
pembuatan / penyetelan kusen dan daun pintu
harus dilakukan secara pabrikasi dengan hasil
maksimal dan dilapangan hanya tinggal
memasang saja.
- Pemasangan kusen pintu harus tegak lurus
dengan bidang dinding dan dipasang dengan
rapi dan kokoh. Kusen pintu yang dipasang
harus dilot terlebih dahulu dengan
menggunakan alat lot untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
- Setelah kusen pintu dipasang dengan kondisi
kokoh, maka daun pintu dipasang pada kusen
pintu yang telah terpasang dengan
menggunakan engsel yang telah ditentukan.
- Daun pintu yang dipasang harus kokoh dan
melekat kuat pada kusen pintu, rata dengan
pinggir kusen pintu ketika ditutup dan tidak
melengkung ataupun turun.
- Pemasangan kusen pintu kedinding, kolom,
balok harus dengan angkur dan kuat.
- Bentuk dan ukuran dari kusen pintu yang
dipasang harus sesuai dengan ketentuan
dalam gambar perencanaan.
- Pemasangan kunci dan penggantung lainnya
dipasang pada daun pintu yang sudah
terpasang. Bentuk maupun ukuran disesuaikan
dengan ketentuan yang diisyaratkan.
- Penyedia Jasa wajib menjaga semua kusen
dan daun pintu yang sudah terpasang dari
kotoran air semen, cat dan lainnya, serta
mengamankannya dari benturan–benturan dari
aktivitas kerja.
- Setelah seluruh pekerjaan kusen dan daun
pintu selesai dikerjakan maka Penyedia Jasa
wajib membersihkan seluruh pekerjaan
tersebut dan menjaganya sampai pekerjaan
diterima dengan baik oleh Konsultan Pengawas
dan Pemberi Tugas.

d) Pekerjaan Alat – Alat Penggantung dan Kunci


Komponen Kayu
- Ketentuan Bahan
 Setiap daun pintu dilengkapi dengan 3
(tiga) buah engsel Stainlees Steel.
 Jenis merk dan ukuran semua alat-alat
gantung dan kunci sebelum dipasang harus
mendapat persetujuan Konsultan Penga-
was/Pengawas.
 Untuk alat penggantung : engsel, handle
pintu, kunci silinder peluru setara SOLID,
SES.
- Sistem Kerja
 Pemasangan lubang dudukan kunci
maupun grendel tanam harus pas
besarnya, tidak longgar dan lubang anak
kunci dan grendel tersebut harus tepat.
 Setelah lubang dudukan kunci dibuat, kunci
tidak boleh langsung dipasang, tetapi
menuggu setelah pintu selesai dicat baru
kunci boleh dipasang.
- Hasil Yang Diharapkan
Semua pemasangan alat-alat penggantung dan
kunci tersebut harus terpasang rapi dan dapat
berfungsi dengan baik.

e) Syarat – Syarat Pelaksanaan


- Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Jasa diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan terutama ukuran dan peil lubang
bukaan dinding (ukuran dan lubang – lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out /
penempatan, cara pemasangan / mekanisme
dan detail-detail sesuai gambar.
- Penyedia Jasa diwajibkan membuat contoh jadi
(mock-up) untuk semua detail sambungan dan
yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain dan dimintakan persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Perencana.
- Sebelum pekerjaan dimulai. Penyedia Jasa
wajib mengajukan contoh dari semua bahan
yang digunakan dalam pekerjaan ini kepada
Konsultan Pengawas sesuai dengan merk dan
type yang tercantum dalam dokumen
penawaran.
- Penyedia Jasa wajib membuat shop drawing
yang mencantumkan semua data produk,
ukuran dan cara pemasangan dari pekerjaan
tersebut. Gambar shop drawing sebelum
Konsultan Pengawas.
- Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang /
tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindungi dari
kerusakan dan kelembaban.
- Harus diperhatikan semua sambungan siku
untuk rangka pintu dan penguat lain serta
pemasangan kaca, agar tetap terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga
kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda atau
cacat bekas penyetelan.
- Bentuk / pola dan ukuran harus sesuai gambar
dan merupakan ukuran jadi.
- Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup
galvanized atas persetujuan Konsultan
Pengawas, tanpa meninggalkan bekas / cacat
pada permukaan rangka pintu / jendela kaca
yang tampak.
- Untuk daun pintu setelah dipasang harus rata,
tidak bergelombang, presisi dan semua
peralatan dapat berfungsi dengan baik.
- Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap
lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan dimulai.
Proses ini sudah didahului dengan pembuatan
shop drawing atas petunjuk Perencana,
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas,
bentuk, ukuran. Penyedia Jasa juga diwajibkan
untuk membuat perhitungan-perhitungan yang
mendasari sistem dan dimensi profil aluminium
terpasang, sehingga memenuhi persyaratan
yang diminta / berlaku. Penyedia Jasa
bertanggung jawab penuh atas kehandalan
pekerjaan ini.
- Semua kusen pintu, dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.

R. Pekerjaan Pasang Kaca


a) Lingkup Pekerjaan
b) Persyaratan Bahan
- Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan
glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama mempunyai sifat yang
tembus cahaya, diperoleh dari proses
pengambangan (Float Glass). Kedua
permukaannya rata, licin dan bening.
- Khusus
 Digunakan lembaran kaca bening (clear
float glass). Kaca tebal minimun 10 mm,
atau sesuai gambar perencanaan,
digunakan untuk pemasangan dinding kaca
daerah Interior dan seluruh pintu kaca
Frame, kecuali hal khusus lain seperti
dinyatakan dalam gambar perencanaan.
 Untuk itu kaca Frameless, baik pintu swing
maupun sliding memiliki ketebalan
minimum 12 mm, atau sesuai perhitungan
dan telah melalui proses tempered sesuai
standart (clear float tempered glass)
- Toleransi
 Panjang-Lebar : ukuran panjang dan lebar
tidak boleh melampaui toleransi seperti
yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi
panjang dan lebar kira-kira 2 mm.
 Kebersihan, kaca lembaran berbentuk segi
empat harus mempunyai sudut siku-siku
serta tepi potongan yang rata dan lurus.
Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1.5 mm per meter
panjang.
 Ketebalan : ketebalan kaca lembaran yang
digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan oleh pabrik, yaitu
maksimum 0.3 mm.
- Ketebalan semua kaca terpasang harus
mengikuti standart perhitungan dari pabrik
bersangkutan, yang antara lain
mempertimbangkan penggunaannya pada
bangunan, luas / ukuran bidang kaca (cutting
size), maupun tekanan positif dan negatif yang
akan bekerja pada bidang kaca. Perhitungan ini
harus disetujui Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai
dengan ketentuan dari pabrik:
 Kaca yang digunakan harus bebas dari
gelembung (ruang-ruang yang berisi gas
yang terdapat pada kaca).
 Kaca yang digunakan harus bebas dari
komposisi kimia yang dapat mengganggu
pandangan.
 Kaca harus bebas dari keretakan (garis-
garis pecah pada kaca baik sebagian
ataupun seluruh tebal kaca).
 Kaca harus bebas dari gumpilan tepi
(tonjolan pada sisi panjang dan lebar ke
arah luar / masuk.
 Harus bebas dari benang (string) dan
gelombang (wave); benang adalah cacat
garis timbul yang tembus pandang, sedang
gelombang adalah permukaan kaca yang
terobah dan mengganggu pandangan.
 Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan
(cloud) dan goresan (scratch).
 Bebas awan (permukaan kaca yang
mengalami kelainan kebeningan).
 Bebas goresan (luka garis pada permukaan
kaca).
 Bebas lengkungan (lembaran kaca yang
bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA
(AA Grade Quality).
- Semua bahan kaca sebelum dan sesudah
terpasang harus mendapat persetujuaan
Konsultan Pengawas sesuai pengarahan dan
saran Konsultan Perencana.
- Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak
tampak akibat pemotongan, harus digurinda /
dihaluskan.

c) Syarat – Syarat Pelaksanaan


- Semua pekerjaaan dilaksanakan dengan
mengikuti petunjuk gambar perencanaan,
uraian dan syarat-syarat pekerjaan, serta
ketentuan yang digariskan / disyaratkan oleh
pabrik bersangkutan.
- Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan
ketelitian.
- Semua bahan yang akan dipasang harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pemberi tugas.
- Bahan yang terpasang harus dilindungi dari
kerusakan dan benturan, dan diberi tanda agar
mudah diketahui.
- Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta
diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan
ukuran tertentu (cutting size).
- Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka
kayu pada pintu panil sesuai dengan
persyaratan, digunakan lis-lis kayu.
Pemasangan kaca-kaca dalam pintu kaca
rangka aluminium harus sesuai dengan
persyaratan.
- Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca
dengan kayu diberi sealant untuk menutupi
rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang
digunakan adalah sesuai dengan persyaratan
pabrik. Tidak diperkenankan sealant mengenai
kaca terpasang lebih dari 0.5 cm dari batas
garis sambungan dengan kaca.
- Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus
dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda
dan bekas goresan.
- Pada pemasangan kaca dengan bahan-bahan
perlengkapannya (glazing bars, clips, beds
ataupun sealant), harus ditempuh cara-cara
pemasangan yang memenuhi syarat,
sedemikian rupa sehingga pada saat menutup
atau membuka, atau dalam keadaan tertutup
maupun terbuka, kaca-kaca tidak boleh
bergetar, yang menandakan kurang
sempurnanya pemasangan seal
disekelilingnya.
- Penyedia Jasa wajib menjaga kusen-kusen
aluminium dan bidang-bidang kaca yang sudah
terpasang dari kotoran-kotoran seperti air
semen, cat, plesteran dan lain-lain, serta
mengamankannya dari benturan-benturan,
dengan misalnya memberi tanda pada kaca
yang sudah terpasang, sehingga semua orang
mengetahui bahwa pada tempat tersebut telah
terpasang kacanya.

d) Pelaksanaan Pekerjaan
- Untuk mendapatkan ukuran yang tepat
Penyedia Jasa harus datang sendiri
kelapangan melakukan pengukuran–
pengukuran secara pasti.
- Untuk mendapatkan hasil yang baik,
pembuatan / penyetelan kusen dan daun pintu
harus dilakukan secara pabrikasi dengan hasil
maksimal dan dilapangan hanya tinggal
memasang saja.
- Pemasangan kusen pintu harus tegak lurus
dengan bidang dinding dan dipasang dengan
rapi dan kokoh. Kusen pintu yang dipasang
harus dilot terlebih dahulu dengan
menggunakan alat lot untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
- Setelah kusen pintu dipasang dengan kondisi
kokoh, maka daun pintu dipasang pada kusen
pintu yang telah terpasang dengan
menggunakan engsel yang telah ditentukan.
- Daun pintu yang dipasang harus kokoh dan
melekat kuat pada kusen pintu, rata dengan
pinggir kusen pintu ketika ditutup dan tidak
melengkung ataupun turun.
- Pemasangan kusen pintu kedinding, kolom,
balok harus dengan angkur dan kuat.
- Bentuk dan ukuran dari kusen pintu yang
dipasang harus sesuai dengan ketentuan
dalam gambar perencanaan.
- Pemasangan kunci dan penggantung lainnya
dipasang pada daun pintu yang sudah
terpasang. Bentuk maupun ukuran disesuaikan
dengan ketentuan yang diisyaratkan.
- Penyedia Jasa wajib menjaga semua kusen
dan daun pintu yang sudah terpasang dari
kotoran air semen, cat dan lainnya, serta
mengamankannya dari benturan–benturan dari
aktivitas kerja.
Setelah seluruh pekerjaan kusen dan daun
pintu selesai dikerjakan maka Penyedia Jasa
wajib membersihkan seluruh pekerjaan
tersebut dan menjaganya sampai pekerjaan
diterima dengan baik oleh Konsultan Pengawas
dan Pemberi Tugas.

S. Pekerjaan Pasang Railing Tangga Stainless Steel


dan Kaca Tempered
a) Lingkup Pekerjaan
- Meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu.
- Seluruh bahan untuk pekerjaan Railing Tangga
merupakan satu kesatuan dan dengan
menggunakan bahan Stainless Stell dari
produk yang sama.
- Sebelum mengerjakan Railing Tangga
Stainless Stell Penyedia Jasa harus
memberikan contoh material (mock up) untuk
dipilih dan disetujui oleh Pemberi Tugas.

b) Pekerjaan Railing
Pekerjaan Railing Tangga Stainless Stell meliputi
bahan–bahan pipa stainless steel dia 2” untuk tiang
dan pegangan yang ditentukan sesuai gambar
perencanaan.
Bahan :
1. Tiang : Pipa dia 2 “ stainless steel
2. Pegangan : Pipa dia 2 “ stainless steel
3. Asesoris : Tutup tiang,
4. Kaca Tempered : 10 mm
Pelaksanaan :
1. Pipa stainless stell dipotong sesuai ukuran, lalu
disambung dengan sambungan las listrik.
2. Sambungan harus diratakan dan dihaluskan
menggunakan gerinda. Sambungan harus
kelihatan rapi.
3. Pemasangan tiang dengan plat tangga harus
kuat dan rapi.
4. Pemberian penutup sambungan tiang dan
lantai sehingga kelihatan rapi.

c) Syarat Pemeliharaan
Penyedia Jasa wajib memperbaiki pekerjaan yang
rusak /cacat / kena noda. Perbaikan dilaksanakan
sesuai pengarahan Konsultan Pengawas dan tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan
perlindungan dan pengamanan terhadap railing
yang telah dilaksanakan.

d) Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan
dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi
persyaratan gambar perancangan, shop
drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh
Konsultan Pengawas.
- Pengamanan
Penyedia Jasa wajib mengadakan
perlindungan terhadap hasil finishing yang
sudah dikerjakan. Biaya yang diperlukan untuk
pengamanan ini menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan sampai Serah Terima
Pekerjaan Ke II.

T. Pekerjaan Sanitary
- Meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan
alat-alat bantu.
- Seluruh bahan untuk Toilet terdiri dari : Lantai dan
dinding dengan material Granite, pintu dalam
Tempered, pintu luar panel Samarinda, Closet
duduk, wastafel, warna ditentukan kemudian, jet
washer, kran.
Sebelum dipasang keramik lantai harus
diwaterproffing dulu, dan dipastikan tidak bocor
baru boleh dipasang keramik. Pemasangan closet
duduk harus rapi dan kuat, sesuai dengan standar
perkantoran.

U. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal (ME)


a) Ketentuan Umum
Pekerjaan elektrikal meliputi pekerjaan
pemasangan instalasi, armature serta penyediaan
material / bahan-bahan listrik, panel dan
kelengkapannya dan lainnya serta peralatan,
tenaga kerja, pengujian dan perbaikan selama
masa pemeliharaan, termasuk penyediaan alat-alat
bantu kerja sehingga seluruh sistim elektrikal dapat
beroperasi dengan sempurna, sesuai dengan yang
ditentukan dalam gambar perencanaan.
- Rencana kerja dan syarat-syarat teknis
pekerjaan Elektrikal yang diuraikan disini
adalah persyaratan yang harus dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa dalam hal pengerjaan
instalasi maupun pengadaan material dan
peralatan.
- Penyedia Jasa, dalam melaksanakan
pemasangan instalasi dan perlengkapannya
harus dipasang dengan rapi, dengan cara yang
baik dan tepat. Perlengkapan instalasi harus
dipasang kokoh pada tempatnya sehingga
letaknya tidak berubah oleh gangguan
mekanis.
- Penyedia Jasa dalam melaksanakan
pemasangan instalasi, perlengkapan dan
accecoriesnya terlebih dahulu harus membuat
gambar kerja (shop drawing) dan harus
mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Selaku Pemberi Tugas.

b) Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan Sistem Distribusi Daya Listrik
 Pembuatan Gambar Shop Drawing dan As
built Drawing.
 Pekerjaan instalasi penerangan dan stop
kontak termasuk fixturenya.
- Pekerjaan Sistem Penerangan dan Stop
Kontak
 Pengadaan dan pemasangan berbagai
jenis armature dan lampunya.
 Pengadaan dan pemasangan berbagai
jenis stop kontak biasa dan stop kontak
khusus.
 Pengadaan, pemasangan dan
penyambungan pipa instalasi pelindung
kabel serta berbagai aksessories lainnya,
seperti : box untuk saklar dan stop kontak,
junction box, fleksible conduit, socket dan
lain-lain.
 Pengadaan, pemasangan dan
penyambungan kabel instalasi penerangan
dan stop kontak.
- Lingkup pekerjaan dan penempatannnya
sesuai dengan gambar perencanaan.

c) Gambar Kerja, Referensi, dan Standarisasi


- Gambar Kerja (Shop Drawing)
Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan
keadaan-keadaan dilapangan / lokasi proyek
pemakaiannya harus terlebih dahulu disetujui
oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar
kerja (Shop Drawing) untuk mendapatkan
persetujuan. Dalam gambar kerja ini lebih
dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-
dimensi data performace nama badan usaha
yang menyediakan spareparts dan after sales
service untuk material tertentu. Dalam gambar
kerja (Shop Drawing) ini dengan jelas terlihat
dan dijamin bekerjanya alat-alat / peralatan-
peralatan didalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-
perubahan ataupun penyimpangan-
penyimpangan dari sistem yang direncanakan
sehubungan dengan daftar bahan yang
diajukan tanpa merubah fungsi sistim, serta
maksud dari sistim semula, sebenarnya dapat
dilakukan dengan memberi alasan persetujuan
yang tepat. Perubahan diatas harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas serta tidak mengakibatkan
penambahan biaya.
- Referensi dan Standarisasi
Pekerjaan instalasi harus mengikuti pedoman
sesuai dengan standar:
 Peraturan Umum Instalasi Listrik Tahun
1997 (PUIL).
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik nomor 023/PT/1978 tentang
Peraturan Instalasi Listrik (PIL), serta
nomor 024/PT/1978 tentang Syarat-Syarat
Penyambungan Listrik (SPL).
 Peraturan yang telah ditentukan PLN
lainnya.
 Peraturan-peraturan yang telah ditentukan
Propinsi DKI Jakarta.
 Penanggulangan Bahaya Kebakaran,
peraturan DKI No. 3 tahun 1975.
 Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik,
Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. 59/DP/1980.
 Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja
No. 48.
 Peraturan-peraturan dan standar yang telah
disesuaikan dengan peraturan dan standar
internasional dari KRT, ASME, ASHRAE,
ASTM, VDE, BS, BEC, IEC, dll.
 Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini maupun yang terdapat dalam
gambar-gambar Perencanaan.
 Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik 1980 (Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi RI).
 Pedoman penanggulangan bahaya
kebakaran tahun 1980 (Departemen PU).
 Ketentuan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran pada
bangunan gedung tahun 1985 (Departemen
PU).
 Peraturan-peraturan lain yang berlaku
setempat.

d) Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Fixture


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan
lain-lain yang disebutkan serta dipersyaratkan,
Penyedia Jasa wajib harus menyediakan sesuai
dengan yang disebutkan dengan persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

e) Bobokan
Pihak Penyedia Jasa harus menutup atau
memperbaiki / merapikan kembali setiap bobokan /
lubang-lubang yang dilakukan atau kerusakan
akibat dari pekerjaan pemasangan instalasi
elektrikal.

f) Persyaratan Teknis Elektrikal


 Umum
- Syarat-syarat umum instalasi elektrikal ini
berisi perincian yang memperjelas syarat-
syarat Teknis Elektrikal.
- Penyedia Jasa yang akan melaksanakan
pekerjaan instalasi listrik harus memiliki
pengalaman dalam mengerjakan pekerjaan
yang sejenis.
 Pelaksanaan Pekerjaan
- Seluruh pekerjaan elektrikal juga harus
mengikuti ketentuan-ketentuan dan kaidah
pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik
material tersebut.
- Pihak Penyedia Jasa wajib untuk
melakukan pengetesan / pengujian setiap
pekerjaan instalasi elektrikal dengan
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Pekerjaan yang tercakup dalam bidang ini
meliputi penyediaan material, perlengkapan
dan pelaksanaan seluruh sistem listrik,
sehingga dapat bekerja secara sempurna.
Spesifikasi dan gambar – gambar adalah
merupakan bagian yang saling melengkapi
dan sesuatu yang tercantum dalam
spesifikasi dan gambar sifatnya adalah
mengikat.
- Demi kelancaran pekerjaan elektrikal ini,
harus diadakan koordinasi terlebih dahulu
dari seluruh bagian yang terlibat di dalam
kegiatan pekerjaan proyek ini, agar
gangguan dan konflik antara satu dengan
yang lain dapat dihindarkan. Mengalokasi /
memperinci setiap pekerjaan sampai detail
untuk menghindari gangguan dan konflik
serta harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
- Seluruh pekerjaan instalasi harus
dikerjakan menurut Peraturan Umum
Instalasi Listrik / Peraturan PLN edisi
terakhir sebagai petunjuk dan juga
peraturan yang berlaku pada daerah
setempat dan standar yang ada (SII, SPLN,
LMK, dll).
- Seluruh material yang dipergunakan dalam
pekerjaan elektrikal ini harus baru dan
tahan terhadap iklim tropis dan dilindungi
terhadap kemungkinan korosi. Penyedia
Jasa harus memberikan contoh material
(mock up) yang akan digunakan kepada
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas
sebelum pelaksanaan untuk disetujui dan
apabila ditolak harus mengganti yang baru,
semua biaya yang diperlukan ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
- Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar
dan brosur-brosur dari material / peralatan
yang dipasang pada pekerjaan ini. Daftar
material berisi antara lain : nama pabrik dan
alamat, no. katalog, nama merk, penjualan,
uraian, dan standar penggunaan. Daftar
tersebut diwajibkan diserahkan lengkap,
tidak sebagian-sebagian.
- Penyedia Jasa harus menyerahkan shop
drawing untuk disetujui Konsultan
Pengawas sebelum dimulainya
pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik.
- Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani
oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang
elektrikal untuk dapat
dipertanggungjawabkan.
- Tenaga ahli elektrikal harus ditempatkan
dilapangan oleh Penyedia Jasa sehingga
dapat berdiskusi dengan Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas pada waktu
pelaksanaan pekerjaan.
- Penyedia Jasa diharuskan melaksanakan
pekerjaan test penuh dibawah persyaratan
operasional. Testing harus dilaksanakan
dihadapan Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas.
- Penggantian material yang kurang baik atas
kesalahan pemasangan adalah tanggung
jawab Penyedia Jasa dan Penyedia Jasa
harus mengganti dan memperbaiki hal yang
tersebut di atas.
Semua peralatan yang dipasang untuk
system elektrikal ini selain dari persyaratan-
persyaratan tersebut diatas, juga tidak
boleh menyimpang dari persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Semua biaya dan pengurusan perizinan,
lisensi, pengujian adalah tanggung jawab
Penyedia Jasa.

V. Pekerjaan Instalasi Listrik


a) Kabel dan Saluran Kabel
- Pada prinsipnya kabel yang digunakan untuk
kabel daya adalah kabel jenis NYY dan untuk
kabel penerangan dipergunakan kabel jenis
NYM. Kabel daya jenis NYY dan kabel
penerangan jenis NYM.
- Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan
bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas
dan Pemberi Tugas.
- Penampang kabel minimum yang dipakai 2,5
mm2.
- Semua penyambungan kabel harus
dilaksanakan dalam circular box dengan
menggunakan terminal strip atau las dop
kualitas baik. Penyambungan kabel dalam
conduit tidak dibenarkan. Semua
penyambungan kabel di terminal panel harus
menggunakan sepatu kabel dan setiap group
diberi label dan diikat yang rapi.
- Conduit PVC yang dikait untuk instalasi ini
adalah dari jenis High Impact Conduit / type E
(Electrical Conduit) lengkap dengan
accessoriesnya. Pemasangan conduit dan
accessoriesnya harus lurus terhadap garis
lurus bangunan dan diklem rapi dengan jarak
max.100 cm dan menggunakan fisher yang
sesuai untuk bagian yang menempel pada plat
lantai beton (didalam plafond).
- Semua pemasangan conduit yang masuk ke
panel, harus menggunakan bushinglock nut
(walter moer) sehingga bisa kedap terhadap
uap air, rapi, kuat dan tidak tajam terhadap
isolasi kabel.

b) Peralatan Lampu dan Stop Kontak


- Saklar dan Stop kontak adalah untuk
pemasangan dalam (Inbouw) dengan standar
setara Panasonic, National, Clipsal, Merten,
MK, Legrand yang dipasang sesuai gambar
perencanaan.
- Type Lampu
Lampu menggunakan Lampu LED Baret dan
Lampu LED 9 W.
- Armature Lampu menggunakan setara Philips
atau Osram dan armature Downlight LED 9
watt sesuai gambar

c) Panel Listrik
- Panel untuk penerangan (PL) dan peralatan
(PP) menggunakan box Panel lengkap dengan
komponen-komponennya, termasuk MCCB,
MCB, Mounting Rail, Cabling Material, dan
accesories lainnya.
- Semua panel tenaga (PP dan PL) terbuat dari
plat baja tebal 1,5 mm untuk badan panel, dan
tebal 2 mm untuk pintu panel serta plat dasar
komponen panel.
- Isolator untuk riil tembaga harus ditopang
dengan kokoh dan mempunyai tahanan isolasi
min. 50 M ohm.
- Semua panel Wall Mounted harus dilengkapi
dengan riil tembaga untuk terminal pentanahan
(Arde) dan seal karet untuk kabel masuk /
keluar.
- Pintu panel harus dilengkapi dengan handel
yang bisa dikunci, serta karet (Packing),
sehingga kedap terhadap uap air.
- Semua komponen panel harus baru dan dalam
kondisi baik tanpa cacat dengan kualitas baik.

d) Bahan dan Armature


- Jenis Kabel NYY, NYFGbY Kabel Daya
- Jenis Kabel NYM Kabel Penerangan
- Jenis Kabel NYA Pemadam Kebakaran
- Jenis Kabel NYY Feder 4 x 16 mm2 Kabel
Daya
- Armature dan material lainnya
Lampu LED 9 W, Saklar Dan Stop Kontak, Box
Panel, Pipa Conduit dia. 20 mm

e) Ketentuan – Ketentuan Instalasi Listrik


- Kotak – Kotak Outlet
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan
persyaratan VDE, PUIL, AVE atau standar lain.
Kotak-kotak ini bisa berbentuk "gang box"
empat persegi, segi delapan dan tertutup rapi,
baik dan benar.
- Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi conduit dan
diklem ditempat yang diperlukan. Setiap kotak
harus cukup besar dan dengan jumlah
sambungan yang sesuai kapasitas kotak
sambungan tersebut dan ukuran conduit,
ukuran kotak outlet sesuai dengan persyaratan,
tidak boleh kurang dari ukuran yang
dipersyaratkan.
- Tipe Tahan Cuaca
Kotak-kotak outlet yang berada di tempat-
tempat yang tersebut di bawah ini harus dari
type yang diberi gasket dan dilem agar
terhindar dari kelembaban suhu dan tahan
cuaca :
 Tempat-tempat yang kena matahari.
 Tempat-tempat yang kena hujan.
 Tempat-tempat yang kena udara lembab.
 Tempat-tempat yang ditunjuk dalam
gambar perencanaan.
 Dalam Plat beton.
 Outlet pada Permukaan Khusus.
- Kotak – Kotak Outlet Saklar dan Stop Kontak
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, maka
kotak-kotak outlet untuk saklar dinding dan stop
kontak harus dari bahan galvanis steel.
Kotak outlet untuk "Stop kontak" dan tombol-
tombol saklar yang dipasang pada partisi, block
beton, keramik dinding, frame besi, dinding
bata atau dinding kayu harus berbentuk persegi
dan harus mempunyai sudut dan sisi-sisi tegak.
- Pendukung Kabel
Setiap kotak-kotak yang ada di atas harus
diberi cukup banyak klem dan lain-lain dimana
kabel dipasang dengan cara yang rapi dan
teratur yang memungkinkan pengenalan,
sehingga tidak ada kabel yang membentang
tanpa pendukung.
- Sambungan Kabel Listrik
Semua sambungan listrik harus baik dan benar
dan bebas dari gaya tarik, sambungan dengan
sistim puntir harus menggunakan penutup
selungkup / karet butyl.

f) Pelaksanaan Pekerjaan
- Seluruh pekerjaan elektrikal juga harus
mengikuti ketentuan-ketentuan dan kaidah
pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik
material tersebut.
- Pihak Penyedia Jasa wajib untuk melakukan
pengetesan / pengujian setiap pekerjaan
instalasi elektrikal dengan persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

W. Pekerjaan Kabel
a) Ketentuan Umum
Kabel untuk setiap instalasi harus meliputi kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, kabel
harus didalam pipa conduit sesuai dengan gambar
perencanaan dan lainnya yang perlu untuk
melengkapi dan menyempurnakan pemasangan
serta operasi dari semua sistem dan peralatan.

b) Kabel Tegangan Rendah (600 V & Kurang)


Kabel harus memenuhi persyaratan PUIL, SPLN
,LMK. Untuk penggunaan sebagai kabel peralatan
mesin dan kabel "appliance" kecuali untuk sistem
individual seperti dipersyaratkan atau yang
dianjurkan oleh manufactur dari sistem-sistem
khusus dan seperti yang disetujui oleh pemerintah.
Semua kabel No.8 (penampang 10 mm2) ke atas
harus distranded dan tidak boleh dipakai kabel
yang lebih kecil dari no.14 (penampang 2,5 mm2),
kecuali untuk pemakaian control pada "Remote
Control" yang kurang dari 30 meter panjangnya.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor harus dari
jenis type NYY, NYFGbY, NYM. Semua kabel-
kabel harus berada didalam High Impact Conduit.

c) Conduit
Semua conduit, kabel-kabel dan sambungan
elektrikal harus diadakan secara lengkap. Conduit
dan kabel-kabel tersebut harus mempunyai ukuran
sesuai dengan yang ditunjuk atau dipersyaratkan
untuk memenuhi peraturan- peraturan yang
berlaku. Conduit yang digunakan adalah jenis High
Impact Conduit.

d) Lain – Lain
Kabel-kabel untuk penerangan listrik, termasuk
outlet-outlet untuk extension dan daya listrik harus
diadakan dan dipasang lengkap dari sambungan
titik pelayanan kepada semua outlet yang ditunjuk
pada gambar perencanaan. Semua konduktor
circuit, kecuali tercatat lain "Home Run" untuk
circuit 220 volt yang panjangnya sampai dengan 40
meter dari panel ke outlet pertama.

e) Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun
sambungan-sambungan baik dalam feeder
maupun cabang, kecuali pada outlet atau kotak-
kotak penghubung yang bisa dapat dikontrol.
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat
secara mekanis dan harus kuat secara elektris
dengan "Solderless connector" jenis kabel tekan,
jenis "Compression" atau "Soldere" dalam
membuat "Splice", konektor harus dihubungkan
pada konduktor-konduktor dengan baik sedemikian
rupa sehingga semua konduktor tersambung, tidak
ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak
bisa lepas oleh getaran-getaran mekanis.

f) Kabel Kontrol
Dimana ditunjukkan pada gambar perencanaan
atau dipersyaratkan pada peralatan-peralatan lain.
Konduktor untuk kabel kontrol harus utuh atau
"Standard annealed copper". Isolasi harus dari
karet butyl, tahan lembab dan ozon atau
persenyawaan sintetis, mirip karet yang serupa
dengan tebal yang sesuai untuk 600 volt.
Konduktor-konduktor individual yang terisolir harus
dilengkapi dengan bungkus neoprene dan
memakai warna kode. Seluruh kabel harus
dibungkus dalam bungkus neoprene yang cocok
untuk pemasangan pada conduit bawah tanah di
tempat-tempat yang basah atau lembab. Ukuran
konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan
guna operasi yang memuaskan dari aparatur yang
dikontrol, dengan pertimbangan-pertimbangan
mengenai panjang circuit dan sebagainya.

g) Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan
lain-lain seperti karet, varnished cambric, asbes,
gelas, tape sintetis, resin, splice case,
"Combination" dan lainnya harus dari jenis type
yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, voltage
dan lain-lain yang tertentu itu dan harus dipasang
memakai cara yang disetujui, menurut anjuran
perwakilan pemerintah atau manufactur.
h) Pemasangan Kabel dan Pengantar
- Semua kabel harus dipasang pada kabel tray
atau dipasang dipermukaan dengan klem dan
diikat dengan kabel tees dengan jarak min.100
cm pendukung-pendukung yang sesuai. Kabel
tray arus berlubang dan digalvanisir setelah
dilubangi dan dipasang pada permukaan
dengan pendukung khusus yang dicat dengan
cat anti karat.
- Semua kabel harus dipasang lurus / sejajar dan
jari-jari lengkungan tidak boleh kurang dari
syarat-syarat pabrik (15 kali diameter kabel).
- Kabel-kabel harus diikat dengan tees kabel
pada kabel tray.
- Untuk pemasangan-pemasangan kabel, maka
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri
peralatan penunjang seperti tray, klem, besi
penunjang, penggantung, baik untuk kabel
yang dipasang horizontal maupun vertikal. Dan
penunjang – penunjang ini sudah
diperhitungkan pada biaya pemasangan
instalasi kabel tersebut.
- Kabel NYY, NYM harus disambungkan sesuai
dengan urutan warnanya seperti yang ditunjuk
pada PUIL, baik untuk instalasi 1 (satu) phasa
maupun untuk instalasi 3 (tiga) phasa.

X. Armature Lampu dan Peralatan


a) Ketentuan Umum
Sistem illuminasi dan peralatan meliputi armature,
lampu-lampu, accessories, peralatan serta alat-alat
lain yang perlu untuk operasi yang lengkap dan
sempurna dari semua peralatan penerangan.
Fixture harus seperti yang dipersyaratkan dan
ditunjuk pada gambar-gambar.

b) Kualitas dan Pengerjaan


Semua material dan accessories, baik yang
disebut secara khusus, adalah kualitas terbaik dan
pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan
armature setaraf dengan standar komersil utama.
Pemasangan armature, bahan-bahan dan
accessories harus sesuai dengan gambar
perencanaan dan atau seperti yang dipersyaratkan
dalam KAK ini.

c) Lampu Down Light


Lampu Down Light harus dari type LED, untuk
penerangan koridor / selasar, toilet atau yang
ditunjukkan sesuai pada gambar perencanaan
harus dilengkapi dengan armature, tutup dari
bahan Poly Ethylene / BJLS 9 mm dengan power
faktor tidak boleh kurang dari 0,9 dan untuk lampu
Down Light harus dengan Aluminium Reflector.

d) Pemasangan
- Semua armature penerangan dan
perlengkapannya harus dipasang oleh
instalator yang berpengalaman dan ahli,
dengan cara-cara yang harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas Elektrikal. Harus
disediakan "strap", "support", penggantung dan
bahan-bahan lain yang diperlukan untuk
pemasangan yang baik. Barisan armature yang
menerus harus dipasang sedemikian rupa
sehingga betul-betul lurus. Armature yang
"surface mounted" tidak boleh mempunyai sela-
sela diantara bagian-bagian "fixture" dan
permukaan-permukaan disebelahnya.
- Pada waktu telah diselesaikannya pemasangan
armature penerangan, peralatan tersebut harus
siap untuk bekerja dengan baik dan berada
dalam kondisi sempurna serta bebas dari
semua cacat / kekurangan. Pada waktu
pemeriksaan akhir semua armature dan
perlengkapannya harus menyala lengkap dan
untuk yang integrated harus dites / dibalansing
sesuai dengan spesifikasi diatas.

Y. Pengujian (Testing & Commissioning)


a) Ketentuan Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistem
dipasang, harus diadakan pengujian secara
individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang
setelah dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian
dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta
instansi lain yang berwenang untuk itu. Setelah
peralatan tersebut dipasang, harus diadakan
pengujian secara menyeluruh dari sistem, untuk
menjamin bahwa semua sistem berfungsi dengan
baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat
lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian
yang diperlukan disediakan oleh Penyedia Jasa
dan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

b) Pengujian, Peralatan, dan Bahan


- Seluruh instalasi yang telah selesai dipasang,
harus diuji untuk menentukan apakah kerjanya
telah sempurna, sesuai dengan syarat-syarat
yang ditentukan dalam gambar perencanaan,
spesifikasi dan peraturan yang telah berlaku.
Pengujian instalasi meliputi Pengujian isolasi
dan Pengujian kontinuitas.
- Bila dijumpai bagian-bagian yang tidak
memenuhi syarat teknis, Penyedia Jasa wajib
membongkar, memperbaiki / mengganti dan
menguji kembali sampai dinyatakan memenuhi
syarat oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi
Tugas.
- Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan,
walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
dalam spesifikasi ini, harus disediakan
Penyedia Jasa, sehingga Instalasi dapat
bekerja dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan serta tanpa tambahan
biaya.
b. Lokasi pengadaan jasa konstruksi ini adalah di Mess/Wisma
Jl. Setiabudi No.1/10, Kelurahan Karet – Setiabudi, Jakarta
Selatan

7. JANGKA : Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 1,5 (satu setengah)
WAKTU bulan sejak ditandatangani SPMK.
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

8. A. PENYEDIA : Ketentuan Perusahaan :


JASA 1. Perusahaan tidak bermasalah dalam hukum baik perdata maupun
pidana di Republik Indonesia.
2. Pengalaman Pekerjaan :
Penyedia Jasa yaitu jasa konstruksi : perusahaan harus memiliki
pengalaman perusahaan di bidang konstruksi sipil, interior,
struktur, dan Mekanikal Elektrikal sekurang – kurangnya 1 (satu)
kali sebagai pelaksana pekerjaan sejenis dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta, termasuk pengalaman subkontrak.
Sebagai bukti, perusahaan diminta untuk melampirkan Salinan
Kontrak dan Salinan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dari
pekerjaan – pekerjaan yang telah dilakukan perusahaan
sebelumnya.
3. Penyedia Jasa memiliki kualifikasi perusahaan jenis Izin Usaha
Jasa Konstruksi (IUJK).
4. Penyedia Jasa harus memiliki SBU yang masih berlaku dengan
bidang : BG009 (Jasa pelaksana untuk konstruksi bangunan
gedung lainnya) Kualifikasi B1.
5. Penyedia Jasa memiliki pengalaman pekerjaan dalam
pembangunan rumah dan atau rumah Negara.
6. Penyedia Jasa berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan –
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
7. Penyedia Jasa wajib mempunyai Team Quality Control tersendiri
yang khusus mengawasi para pekerja dan produknya agar sesuai
dengan spesifikasi dan gambar perencanaan.
8. Perubahan – perubahan terhadap pekerjaan yang tidak tercantum
pada spesifikasi tanpa persetujuan tertulis Konsultan Perencana
dan Pemberi Tugas tidak diperkenankan.
9. Penyedia Jasa berkewajiban memeriksa kesesuaian gambar –
gambar perencanaan beserta spesifikasinya masing – masing
pekerjaan.

B. TENAGA Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan


AHLI/ TERAMPIL pekerjaan konstruksi, yaitu sebagai berikut :
a. 1 orang pimpinan proyek (Ahli Madya), dengan latar belakang
pendidikan minimal S1 di bidang Arsitektur/ Teknik Sipil/ bidang
relevan lainnya dengan pengalaman bekerja di bidang Konstruksi
selama minimal 10 (sepuluh) tahun (dengan melampirkan CV);
b. 1 orang senior engineer (Ahli Madya), dengan latar belakang
pendidikan minimal S1 di bidang Teknik Elektro/ Teknik
Informatika/ Teknik Fisika/ bidang relevan lainnya dengan
pengalaman bekerja di bidang Konstruksi khususnya Mekanikal
Elektrikal selama 10 (sepuluh) tahun (dengan melampirkan CV);
c. 2 orang anggota tim (Ahli Muda), dengan latar belakang
pendidikan minimal S1 di bidang Arsitektur/ Teknik Sipil/ bidang
relevan lainnya dengan pengalaman bekerja di bidang Konstruksi
selama minimal 5 (lima) tahun (dengan melampirkan CV);
d. 2 orang anggota tim (Ahli Muda), dengan latar belakang
pendidikan minimal S1 di bidang Teknik Elektro/ Teknik
Informatika/ Teknik Fisika/ bidang relevan lainnya dengan
pengalaman bekerja di bidang Konstruksi khususnya Mekanikal
Elektrikal selama 5 (lima) tahun (dengan melampirkan CV);

9. KELUARAN/ : Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan


PRODUK YANG pekerjaan konstruksi :
DIHASILKAN a. Pelaksana dapat menyediakan jasa konstruksi dan pengadaan
renovasi Rumah Negara SKK Migas sesuai dengan spesifikasi,
kebutuhan, dan tata waktu yang ditentukan SKK Migas;
b. Pembuatan gambar – gambar pelaksanaan (shop drawings)
c. Pembuatan laporan dan dokumentasi dari pekerjaan konstruksi;
d. Pembuatan As-Built Drawing dari semua pekerjaan yang telah
dijelaskan sebelumnya kepada SKK Migas ketika proses hand
over.

10 SPESIFIKASI : Syarat – syarat material pekerjaan jasa konstruksi adalah sebagai


TEKNIS berikut :
PEKERJAAN 1. Standar Nasional Indonesia (SNI)
KONSTRUKSI 2. Diutamakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
3. Diutamakan produk – produk bersertifikasi ramah lingkungan
4. Untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal wajib mengikuti standar
yang ditentukan SKK Migas dan Manajemen Gedung
5. Apabila pada saat pelaksanaan pekerjaan terdapat material
konstruksi yang telah diajukan sebelumnya tidak tersedia di pasar
dalam waktu dan jumlah yang dibutuhkan, maka untuk pekerjaan
sipil, interior, dan ME, pelaksana pekerjaan dapat memberikan
alternatif material setara yang sesuai dengan persetujuan SKK
Migas.

 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi adalah sebagai berikut:

NO URAIAN PEKERJAAN VOL SAT

I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Mobilisasi alat & material 1.00 ls
2 Biaya Air dan Listrik 1.00 ls
3 Biaya Papan Nama Proyek 1.00 ls
4 Pek. Buang Puing 9.00 truck
5 Pek. Pengukuran Ulang 512.14 m2

II PEKERJAAN RENOVASI RUMAH DINAS


PEKERJAAN LANTAI 1
a Pekerjaan Bongkaran
1 Pek. Bongkaran Kusen 20.00 unit
2 Pek . Bongkaran Dinding 106.98 m2
3 Pek . Bongkaran Beton 1.13 m3
4 Pek. Bongkar Plafond 119.31 m2
5 Pek. Bongkar Keramik lantai dan dinding 264.44 m2
6 Pek. Bongkar Closet 2.00 unit

b Pekerjaan Struktur Beton


1 Pek. Galian Tanah 24.63 m3
2 Pek. Urugan Pasir 3.28 m3
3 Pek. Pondasi batu Kali 1:4 4.94 m3
4 Pek. Pondasi Tapak Beton K-225, besi 120 kg 2.52 m3
5 Pek. Balok Slof K-225,besi 100 kg 2.54 m3
6 Pek. Balok beton K-225,besi 120 kg 3.34 m3
7 Pek. Kolom K-225, besi 120 kg 3.18 m3
8 Pek. Plat Beton K-225, besi 130 kg 7.13 m3
9 Pek. Listplank beton Carport lebar 40 cm 0.39 m3
10 Pek. Meja beton dapur K-225, besi 100 kg 0.48 m3
11 Pek. Chimical angkur 17.00 ttk
c Pekerjaan Lantai

---1.t k. Tim unan Ianah ---------------------- - - 47.43


m3
2 Pek. Beton Lantai tebal 5 em K-225 12.84 m3
3 Pek. Pasang Granite Tile 60x60 Lantai 135.65 m2
4 Pek. Pasang Granite Tile 60x60 Lantai Exterior 79.74 m2
5 Pek. Pasang plin lantai Granite Tile 1Ox60 122.10 m'
.. ...........6...Pek ..<l:S.<.-I.<?r:a_:i.tf:!...-- <l.! ...k....a...m.....a...r....m....a... n...d. i ................
<l.i.9.<1....i.n.. .in.9 ................ ..................4...2......7....0. m2
7 Pek. Pasang Keramik 40x40 exterior 17.70 m2

d Pekeriaan Dindin!l
1 Pek. Kerok dinding Lama 57.00 m2
--- !:'!'_san-.Qin<!_! fil Bat- Ba!.'!'_.! 6 0 .4 5
------ - - - -
_---------------------------------
m2
3 Pek. Plesteran 119.12 m2
4 Pek. Aeian 516.66 m2
5 Pek ..<l:.S.<.I9.il.D...f".<.lrt.i .i.!..P.IE!.I.;;tpi... f:.i..r<1 9 il.. l::i()11.... 4.40 m2
6 Pek. Pasang Batu Tempel 37.44 m2
7 Pek. Finishinq Openninq kusen 35.30 m'
---------------------------------- ----- ---
_!_ ! -:- .f_l_!_.l_!_r:j_-1)- '!!----------------------------------------------
-----------
1 Pek. Pasangan plafond Gypsum 9mm + rangka hollow 221.65 m2
2 Pek. Pasa.!!_!llist Plafon G esum 10 em 158.60 m'

f Pekerjaan Pintu dan Jendela


1 Pek. Kusen dan Jendela Pintu Kayu Kamper Samarinda Oven 185.80 m'
2 Pek. Pintu Panel Kavu Kamper Samarinda oven 15.00 unit
3 Pek. Jendela kaea Kayu Kamper Samarinda Oven 24.41 m2
4 Pek. Pasanq Kaea 5 mm 3.01 m2
5 Pek. Handle Pintu 1.00 set
6 Pek. Kunei Pintu 17.00 set
7 Pek. Engsel Pintu 60.00 bh
8 Pek. Engsel Jendela 48.00 bh
9 Pek. Grendel Jendela dan Pintu 48.00 bh
10 Pas. Hak Angin Jendela 24.00 bh

!I Pekeriaan Elektrikal
1 Pek. lnstalasi Titik Lampu NYM 2 X 2.5 mm2 +PVC Conduit HI 66.00 ttk
2 Pek. lnstalasi Stop Kontak NYM 3 X 2.5 mm2 + PVC Conduit HI 15.00 ttk
3 Pek. lnstalasi Stop Kontak AC NYM 3 X 3.5 mm2+PVC Conduit HI 4.00 ttk
4 Pasang box MCB 1.00 unit
5 Pek. Lampu Downlight LED 9watt 54.00 bh
6 Pasang Lampu LED Baret 12.00 bh
7 Pek. Pasang stop kontak 15.00 bh
8 Pek. Pasang stop kontak AC 4.00 bh
9 Pasang Skalar Double 8.00 bh
10 Pasanq Skalar Sinqle 9.00 bh
11 Pasang AC 2 PK 2.00 unit
12 Pasanq AC 1 PK 3.00 unit
13 Pasang AC 1/2 PK 1.00 unit
14 Pasang exhaust fan uk. 25 em 2.00 unit
--- -----------------------------------
---
h Pekerjaan Sanitary
1 Pek. Closet duduk setara Toto CW635PJ 1.00 unit
2 Pek. Shower Spray setara Toto THX20MCRB 1.00 unit
3 Pek. Meja beton Wastafel pas Granite tile 2.00 set
4 Pek. Wastafel setara Toto LW530J 2.00 unit
5 Pek. Keran Wastafel setara Toto lX125LESV1 2.00 unit
6 Pek. Closet Jongkok setara Toto 2.00 unit
7 Pek. Shower Spray 2.00 unit
8 Pek. Kran 1/2" 2.00 bh
9 Pasang Water Heater 1.00 unit
10 Pek. Partisi Kaea Tempered 12 mm 1.94 m2
11 Pek. Kaea eermin 5 mm + Bevel 2.00 unit
12 Pek. Pintu Kaea Tempered 12 mm 1.00 unit
13 Pek. Floor Drain Stainless 3.00 bh
14 Pek. Pipa PPP PN-10 Diameter 3/4" 6.00 m'
15 Pek. Pipa PPP PN-10 Diameter 1/2" 18.00 m'
16 Pek. Pipa PVC Class AW Dia. 4" 16.00 m'
17 Pek.BEAir Panas Diameter 1/2" 12.00 m'
_L
1
kegaanPengeca---------------------------
Pek. Pengecatan Plafond setara Dulux -m.53 ---=--
m2
2 Pek. Pengecatan Dinding Interior setara Dulux 172.30 m2
3 Pek. Pengecatan Dinding Exterior setara Dulux Weathershield 335.82 m2
4 Pek. Pengecatan batu alam 37.44 m2
5 Pek. Melamik Kavu 55.90 m2
6 Pek. Waterproofing plat beton dan lantai kamar mandi 29.91 m2

j Pekerjaan Tangga
1 Pek. Granite Tile Tangga 60x60 9.92 m2
2 Pek. P asang Stermosing 1Ox 60 28.80 m2
3 Pek. Pasang Realling Stainless + Kaca Tempered 8.50 m2

k Pekerjaan Dapur
1 ..P....e....k........G..ra...n...i.t..e......... .................. ..................... .................. 2.46 ......
..................... .................. .................. ......... .......... m......2......
2 Pek. Lemari Gantung 4.70 m'
3 Pas. Kitchen zink dapur 1.00 unit
4 Pek. Kran leher angsa zink 2.00 unit
5 Pasang kitchen range hood 1.00 unit

I Pekerjaan Atap
1 Pek. Bonqkaran Atap 72.00 m2
2 ...k..·.. !J..<Ir<ln. !ilk.<!. U.d.a.: U.d.ii. <!...r<-.-.<I.I <IP.... 72.00 m2
3 Pek. Ranqka baia rinqan 53.70 m2
4 Pek. Pasang atap genteng Metal 53.70 m2
6 Pek. List Plank GRC 10.20 m'

PEKERJAAN LANTAI 2

a Pekerjaan Bongkaran
1 Pek. Bongkaran Kusen 10.00 unit
2 Pek. Bongkaran Dinding 28.12 m2
3 Pek. Bongkaran Beton 0.95 m3
4 Pek. Bongkar Plafond 125.13 m2
5 Pek. Bongkar Keramik lantai dan dinding 162.99 m2

b Pekerjaan Struktur Beton


1 Pek. Kolom K-225, besi 100 kg 0.54 m3
..............2. ..l;!.k....El. '1.19.!.;.!C! >... I5:??.!5..!!.! .i _ 1q9... 9....... ... ........... ......... .................. ........... ......
......... .......... ........0.. ..6..0. .......m.....3......
3 Pek. Plat Beton K-225, besi 130 kq 1.21 m3
4 Pek. Chimical angkur 29.00 ttk

c Pekerjaan Lantai
1 Pek. Pasang Granite Tile 60x60 Lantai 150.31 m2
2 Pek. Pasang plin lantai Granite Tile 1Ox60 122.99 m'
3 Pek. Pasanq Granite Tile Lantai dan dindinq kamar mandi 81.10 m2

__cL kegaanDinding
1 Pek. Kerok dinding Lama 30 ---
m
=2--
2 Pas angan Dinding Hebel, t = 10 em 71.07 m2
3 Pek. Plesteran 159.44 m2
4 Pek. Acian 159.44 m2
5 Pek. PasangBatu Tempel 31.92 m2
6 Pek. Finishing Openning kusen 17.00 m'
7 Pek. Pasan9 Realling Stainless + Kaca Tempered 6.17 m'
8 Pek. Pasang Realling Besi Hollow+ Finishing Cat minyak 4.20 m2

e Pekeriaan Plafond
1 Pek. Pasangan plafond Gypsum 9mm + rangka hollow 194.47 m2
2 Pek. Pasang list Plafon Gypsum 10 em 177.19 m'

f Pekerjaan Pintu dan Jendela


1 Pek. Kusen dan Jendela Pintu Kayu Kamper Samarinda Oven 132.80 m'
2 Pek. Pintu Panel Kavu Kamper Samarinda oven 7. 00 unit
3 Pek. Jendela kaca Kayu Kamper Samarinda Oven 18.31 m2
4 Pek. Pasang Kaca 5 mm 0.96 m2
5 Pek. Handle Pintu 1.00 s et
6 Pek.Kunci Pintu 7.00 s et
7 Pek. Engs el Pintu 21.00 bh
8 Pek. Engs el Jendela 36.00 bh
9 Pek. Grendel Jendela dan Pintu 25.00 bh
10 Pas. Hak Angin Jendela 18.00 bh
g Pekerjaan Elektrikal
1 Pek. lnstalasi Titik Lampu NYM 2 X2.5 mm2 + PVC Conduit HI 37.00 ttk
2 Pek. lnstalasi Stop Kontak NYM 3 X2.5 mm2 +PVC Conduit HI 11.00 ttk
3 Pek. lnstalasi Stop Kontak AC NYM 3 X 3.5 mm2+PVC Conduit HI 4.00 ttk
4 P asang Panel Li strik 1.00 unit
5 Pek. Lampu Dovmlight LED 9watt 34.00 bh
6 P asang Lampu LED Baret 3.00 bh
7 Pek. Pasang stop kontak 11.00 bh
8 Pek. Pasang stop kontak AC 4.00 bh
9 P asang Skalar Doubie 5.00 bh
10 Pasang Skalar Single 5.00 bh
11 Pasang exhaust fan uk. 25cm 2.00 unit

h Pekerjaan Sanitary
1 Pek. Closet duduk setara Toto CW635J 2.00 unit
2 Pek. Shower Spray setara Toto THX20MCRB 2.00 unit
3 Pek. Meia Wastafel pas Granite 1.00 set
4 Pek. Wastafel setara Toto LW530J 1.00 unit
5 Pek. Keran Wastafel setara Toto TX125LESV1 1.00 unit
6 Pek. Dudukan bathtup lapis granite tile 1.00 unit
7 P asang Bathtup setara Toto Dou Com fbrt 1.00 unit
8 Pasang Water Heater 1.00 unit
................9.. ...f'..E3. ....f.'..":r.t .... ":.C.
.":... ! ..........................1.........9. 7
·-·--·--·--·--·--·--·--··-··-
....1.?...1!1rt1...............
E3.r.t1.P.E3.r.E3. ··-··-··-··-··-··
........u.....n.....i.t.
10 Pek. Kaca cermin 5 mm + Bevel 1.00 unit
11 Pek. Pintu Kaca Tempered 12 mm 1.00 unit
12 Pek. Floor Drain Stainless 4.00 bh
13 Pek. Pipa PPP PN-10 Diameter 3/4" 7.30 m'
14 Pek. Pipa PPP PN-10 Diameter 1/2" 19.00 m'
15 Pek. Pipa PVC Class AW Dia. 4" 14.50 m'
16 Pek.J:iE.":Air Panas Diameter 1/2" 9.00 m'

i Pekerjaan Pengecatan
1 Pek. Pengecatan Plafond setara Dulux 194.47 m2
2 Pek. Pengecatan Dinding Interior setara Dulux 285.30 m2
3 Pek. Pengecatan Dinding Exterior setara Dulux Weathershield 126.80 m2
4 Pek. Pengecatan batu alam 31.92 m2
5 Pek. Melamik Kavu 23.90 m2
6 Pek. Waterproofing plat beton dan lantai kamar mandi 27.70 m2

I Pekerjaan Atap
1 Pek. Bongkaran Atap 201.00 m2
2 Pek. Bongkaran Rangka kuda-kuda dan rangka atap 57.79 m2
3 Pek. Rangka baja ringan 49.84 m2
4 Pek. Pasang atap genteng Metal 251.85 m2
5 Pek. Pasang Nok Metal 41.71 m'
6 Pek. Pasang talang Jurai 5.26 m'
7 Pek. List Plank GRC 55.20 m'

Ill PEKERJAAN RENOVASI RUANGAN RAPAT


a Pekerjaan Bongkaran
1 Pek. Bongkaran Kusen 3.00 unit
2 Pek. Bongkaran Dinding 96.00 m2
3 Pek. Bongkaran Beton 1.10 m3
4 Pek. Bongkar Atap 48.30 m2
5 Pek. Bongkar lantai 118.60 m2

b Pekerjaan Struktur Beton


1 Pek. Galian Tanah 15.48 m3
2 Pek. Urugan Pasir 1.54 m3
3 Pek. Pondasi batu Kali 1:4 3.18 m3
................4.. ...f'..E3... ..f.'..CJ.n.c:lo:tC' i..!":P.o:tk..l:l.E3.!1:l... :.?.?,... e.. ... . ..........................1.......... 0
2.9...9........................................................................... ..........m.......3....
5 Pek. Balok Slof K-225,besi 100 kg 1.43 m3
6 Pek. Balok beton K-225,besi 120 kg 1.43 m3
7 Pek. Kolom K-225, besi 120 kg 1.61 m3

c Pekerlaan Lantai
1 Pek. Timbunan Tanah 33.45 m3
2 Pek. Beton Lantai tebal 5 em K-225 8.36 m3
3 Pek. Pasangan Lantai Parke!Interior 107.88 m2
4 Pek. Pasangan Lantai Parke! Ekteior 61.66 m2
5 Pek. Pasang Plin Lantai PVC 73.90 m'

d Pekerjaan Dinding
1 Pasangan Dinding Batu Bata 1:4 190.40 m2
2 Pek. Plesteran 380.81 m2
3 P ek. Acian 380.81 m2
4 Pek. Finishing Openning kusen 49.50 m'

e Pekerjaan Plafond
1 P ek. P asangan plafbnd Gypsum 9mm + rangka hollow 107.88 m2
2 Pek. Pasang list Plafon Gypsum 10 em 45.20 m'
f Pekeriaan Pintu dan Jendela
---12 Pek. Kusen dan Jendela Pintu Kayu Kamper Samarinda Oven
Pek. Pintu Panel Kayu Kamper Samarinda oven
56.50
5.00
m'
unit
3 Pek. Jendela kaca Kayu Kamper Samarinda Oven 3.06 m2
4 Pek. Pasang Kaca 5 mm 0.56 m2
5 Pek. Handle Pintu 3.00 set
6 Pek. Kunci Pintu 3.00 set
7 Pek. Engsel Pintu 51.00 bh
8 Pek. Engsel Jendela 24.00 bh
9 Pek. Grendel Jendela dan Pintu 17.00 bh
1o Pas. Hak Angin Jendela 12.00 bh

g Pekerjaan Elektrikal
1 Pek. lnstalasi Titik Lampu NYM 2 X2.5 mm2 +PVC Conduit HI 26.00 ttk
2 Pek. lnstalasi Stop Kontak NYM 3 X2.5 mm2 + PVC Conduit HI 12.00 ttk
3 Pek. lnstalasi Stop Kontak AC NYM 3 X4 mm2+PVC Conduit HI 2.00 ttk
4 Pasang box MCB 1.00 unit
5 Pek. Lampu Downlight LED 9 watt 21.00 bh
6 Pasang Lampu LED Baret 5.00 bh
7 Pek. Pasang stop kontak 12.00 bh
8 Pek. Pasang stop kontak AC 2.00 bh
9 Pasanq Skalar Double 2.00 bh
10 Pasang Skalar Single 1.00 bh

h Pekerjaan Pengecatan
1 Pek. Pengecatan Plafond setara Dulux 107.88 m2
2 Pek. Penqecatan Dindinq Interior setara Dulux 228.49 m2
3 Pek. Pengecatan Dinding Exterior setara Dulux Weathershield 152.32 m2
4 Pek. Melamik Kayu 59.30 m2

i Pekerjaan Atap
1 Pek. Bongkaran Rangka kuda-kuda dan rangka atap 48.30 m2
2 Pek. Rangka baja ringan 151.00 m2
3 Pek. Pasanq atap qentenq Metal 151.00 m2
4 Pek. Kolom Selasar Kayu oven 2x5/10 27.90 m'
5 Pek. Balok antara kolom Kayu oven 5/10 45.10 m'
6 Pek. Balok antara kolom Kayu oven 2/3 56.50 m'
7 Pek. Gording Kayu oven 5/10 150.65 m'
8 ..!;!k.- !!'.P..F' ()l.ik..!'.r!J()Il;;t!.19..r:Tl.r:Tl... 88.40 m2

IV PEKERJAAN RENOVASI PAGAR

1 Peke aan Balok K-225, besi 100 kg 0.66 m3


2 Peke aan Kolom K-225, besi 120 kg 1.15 m3
3 Pas. Batu Bata 1:4 72.16 m2
4 Pek. Teralis Besi Paqar 4.00 bh
5 --!"intu eralis 6.72
.\!----------------------------- --------:::- m2
r------
6 Pek. Siku 50x50 dan besi 022 rei paqar 4.50 m'
7 Pas. Roda pagar 3.00 set
8 Pek. Beton pondasi rei K-225, besi 1OOkg 0.80 m3
118.32 m2
-- k.- Plesteran 1: 4
10 Pek. Acian 118.32 m2
11 Pek. Cat Tembok Exterior 203.43 m2
12 Pek. Cat Minyak Pagar Besi 8.30 m2
13 . k. ,_finis!!LQ.9. ProJ beton _l?j_nding 1, r--:!!
14 Pek. Finishing Pro1il beton Kolom 5.00 bh

--- ,--- ------------------------------r------


v r----
PEKERJAAN PEMBUATAN TAMAN

1 Pek. Pembersihan dan Perataaan area 285.06 m2


2 Pek. Pasang Batu Bata 30.44 m2
3 Pek. Coran Beton K-225 3.27 m3
4 P e k . P le s te r an 1: 4
----- -· · - - - - - - - - - --------------------- -- - --- - ------
7 6 .1 0
- - - - --m--2--
5 Pek. Acian 76.10 m2
6 Pek. Pasanq keramik koral sikat 93.00 m2
7 Pengecatan batu bat a 76.10 m2
8 Pek. Urugan Tanah Humus t=20 em 10.36 m3
9 Pek. Tanam Pohon Pinang Merah = 1,5m 7.00 btg
10 Pek. Tanam hias Pisang kalatea t = 1m 135.00 btg
11 Pek. Tanam hias Rembos a Mini 215.00 btg
_\! -P-E-K-E-R-J-A-A-N-P-E-M-B-U-A-T-A-N--P-A-V-IN- -------- ------
L G------------------------
1 Pek. Pembersihan dan Perataaan area 90.17 m2
2 Pek. Timbunan Pasir 13.53 m3
3 Pek. Pasang Paving Blok ex Cisangkan 90.17 m2
4 Pek.Pasang Kanstin 15.25 m2
5 Pek. Saluran Rabat 13.85 m'
6 Pek. Tutup Saluran Rabat (Baja Hollow 40x40) + Finishing 13.85 m'
11 CARA DAN Pembayaran pekerjaan dilakukan bertahap dengan kondisi sebagai
SYARAT berikut :
PEMBAYARAN a. Tahap 1
Pelaksana Pekerjaan berhak mendapatkan pembayaran sebesar
30% dari total nilai perjanjian apabila pekerjaan telah selesai 35%
dari volume total pekerjaan, yaitu Pekerjaan Konstruksi.
b. Tahap 2
Pelaksana Pekerjaan berhak mendapatkan pembayaran sebesar
30% dari total nilai perjanjian apabila pekerjaan telah selesai 75%
dari volume total pekerjaan, yaitu Pekerjaan Konstruksi.
c. Tahap 3
Pekerjaan selesai 100% atau sesuai aktual penyelesaian
pekerjaan dari keseluruhan volume total pekerjaan yaitu Pekerjaan
Konstruksi, maka Pelaksana Pekerjaan berhak mendapatkan
pembayaran sebesar 35% dari total nilai perjanjian atau sesuai
aktual nilai penyelesaian pekerjaan dan ditambah 5% untuk
jaminan pemeliharan pekerjaan.

12 LAIN – LAIN 1. Hal yang harus menjadi perhatian oleh Penyedia Jasa segala
pekerjaan angkutan bahan-bahan, puing-puing bekas pekerjaan
dan pembersihan setelah bangunan selesai dikerjakan dan
sebelum serah terima pekerjaan pertama dan kedua adalah
menjadi tanggung jawab dari Penyedia Jasa.
2. Semua pajak termasuk bea materai, kecuali PPN yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini adalah beban
pelaksana pekerjaan.
3. Segala persoalan dan tuntutan pihak ketiga menjadi beban dan
tanggung jawab pelaksana pekerjaan.
4. Semua informasi tambahan dapat mengacu pada dokumen
lampiran.
5. Hal – hal lain yang belum jelas dan tercantum dalam dokumen ini
akan dibicarakan pada saat penjelasan KAK (aanwijzing).
6. Penilaian Evaluasi Teknis berdasarkan form Evaluasi Teknis yang
tersedia pada LPSE.

Anda mungkin juga menyukai