Anda di halaman 1dari 6

DTGM 113 Komputer Dasar RM

Minggu ke 11
Materi : Penggunaan MS Excell untuk hitungan jarak optis dan beda tinggi
tachymetri
Deskripsi singkat :
Pada minggu ini dipraktekkan penggunaan perangkat lunak spreadsheet MS Excell untuk
melakukan hitungan jarak optis dan beda tinggi tachymetri.

Relevansi :
Materi yang dipraktekkan pada minggu ini sangat berelevansi dengan materi pengukuran
jarak optis dan penentuan beda tinggi cara tachymetri pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
(juga diberikan pada semester yang sama). Materi praktek minggu ini akan menerapkan
hitungan trigonometri, yang telah dipraktekkan pada minggu sebelumnya (minggu ke 10).

Learning Outcomes :
Mahasiswa dapat melakukan hitungan jarak optis dan beda tinggi cara tachymetri
menggunakan fungsi-fungsi yang tepat di MS Excell.

Pengantar :
Metode Tachymetri adalah salah satu metode pengukuran dalam ilmu Ukur Tanah untuk
menentukan jarak datar dan beda tinggi antar titik dengan menggunakan teropong miring
(sudut helling) dan pembacaan pada rambu.

Bt
V
B
h ΔHAB

Ti
D
A

Pada pengukuran jarak optis dan beda tinggi tachymetri seperti gambar di atas, besaran
yang perlu diukur adalah :
 Tinggi alat di A (Ti)
 Pembacaan pada rambu (BA, BB, BT)
 Bacaan piringan vertikal, yang terbaca biasanya adalah bacaan zenith, misalnya
92o 15’ 45” atau 268o 45’ 15”.
Bacaan piringan vertikal (z) ini perlu dirubah menjadi bacaan helling (h), de-
ngan rumus : h = 90o – z atau h = z – 270o

Rumus yang dipakai untuk hitungan jarak optis dan beda tinggi tachymetri :
 Jarak optis = D = 100 * (BA – BB) * Cos2 h
 Beda tinggi = ΔHAB = V + Ti – BT = D Tan h + Ti – BT
 Jika diketahui tinggi titik A = HA, maka tinggi titik B dapat dihitung :

Program Studi Diploma 3 Teknik Geomatika 1


DTGM 113 Komputer Dasar RM

HB = HA + ΔHAB
HB = HA + D Tan h + Ti – BT

Aktivitas :
Soal untuk Sheet 1
Dilakukan pengukuran jarak dan beda tinggi tachymetri dari sebuah titik A ke beberapa
titik dengan data sebagai berikut :
Target Pembacaan Rambu Pembacaan Piringan Vertikal
BA BB D M S
BM1 1545 1255 285 20 30
BM2 1240 1170 115 11 40
BM3 1100 986 288 45 20
BM4 1364 1336 250 51 38
BM5 1270 1130 92 58 55
BM6 2950 2810 267 01 05
BM7 1670 930 271 52 18
BM8 2396 1404 266 43 25
BM9 1895 905 75 25 30
BM10 2676 1788 114 42 24
BM11 2895 1025 291 11 40
BM12 2000 1112 245 17 36
BM13 1430 440 284 34 30
BM14 1992 1000 93 16 35
BM15 2496 1756 88 07 42

Diketahui tinggi titik A = 100 m, dan diukur tinggi alat di A = 1.5 m. Hitunglah jarak optis
dari titik A ke semua titik, beda tinggi antara titik A dengan semua titik, dan tinggi semua
titik yang lain. Semua hasil hitungan dalam satuan meter.

Lembar Kerja Sheet 1 :


A B C D E F G H I J K L M
1 Tabel Hitungan Jarak Optis dan Beda Tinggi Tachymetri
2
3 Pembacaan Rambu Pemb. Pir. Vertikal Jarak Beda Tinggi Tinggi
Alat Ti Target helling BT
4 BA BB D M S (m) (m) (m)
5 A 1.5 BM1 1545 1255 285 20 30
6 100 BM2
7 BM3

1. Buatlah kenampakan sheet 1 seperti pada lembar kerja di atas.


Sel A6 berisi ketinggian titik A (100 m), dan sel B5 berisi nilai tinggi alat di A (1.5 m).
Isikan sel-sel yang lain sesuai dengan data ukuran yang telah diberikan.

2. Kolom I berisi nilai sudut helling, yang dihitung dari hasil pembacaan piringan vertikal
(kolom F, G, H). Ada 2 kemungkinan rumusnya : h = 90o – z atau h = z – 270o.
Tuliskan formulanya untuk sel I5 (sudah dalam satuan derajad desimal) :
…………………………………………………………………………………………..
3. Kolom J berisi nilai Benang Tengah pembacaan pada rambu. Tuliskan formulanya

Program Studi Diploma 3 Teknik Geomatika 2


DTGM 113 Komputer Dasar RM

untuk sel J5 (ingat bacaan pada rambu masih dalam satuan millimeter) :
…………………………………………………………………………………………...

4. Kolom K berisi hasil hitungan jarak optis dalam satuan meter.


Tuliskan formulanya untuk sel K5 :
……………………………………………………………………………………………

5. Kolom L berisi hasil hitungan beda tinggi tachymetri dalam satuan meter.
Tuliskan formulanya untuk sel L5 :
……………………………………………………………………………………………

6. Kolom M berisi nilai ketinggian titik-titik target dalam satuan meter.


Tuliskan formulanya untuk sel M5 :
……………………………………………………………………………………………

Soal untuk Sheet 2 :


Dilakukan pengukuran jarak dan beda tinggi tachymetri dari sebuah titik P ke beberapa
titik dengan data sebagai berikut :
Target Pembacaan Rambu Sudut Helling
BA BB D M S
BM1 1545 1255 15 20 30
BM2 1240 1170 -25 11 40
BM3 1100 986 18 45 20
BM4 1364 1336 -19 08 22
BM5 1270 1130 -2 58 55
BM6 2950 2810 7 01 05
BM7 1670 930 1 52 18
BM8 2396 1404 -26 43 25
BM9 1895 905 32 25 30
BM10 2676 1788 -15 42 24
BM11 2895 1025 -20 11 40
BM12 2000 1112 5 17 36

Diketahui tinggi titik P = 500 m, dan diukur tinggi alat di P = 1.375 m. Hitunglah jarak
optis dari titik P ke semua titik, beda tinggi antara titik P dengan semua titik, dan tinggi
semua titik yang lain. Semua hasil hitungan dalam satuan meter.

Lembar Kerja Sheet 2 :


A B C D E F G H I J K L M
1 Tabel Hitungan Jarak Optis dan Beda Tinggi Tachymetri
2
3 Pembacaan Rambu Sudut Helling Jarak Beda Tinggi Tinggi
Alat Ti Target BT
4 BA BB D M S DD (m) (m) (m)
5 P 1.375 BM1 1545 1255 15 20 30
6 500 BM2 -25 11 40
7 BM3

Program Studi Diploma 3 Teknik Geomatika 3


DTGM 113 Komputer Dasar RM

7. Buatlah kenampakan sheet 2 seperti pada lembar kerja di atas.


Sel A6 berisi ketinggian titik P (500 m), dan sel B5 berisi nilai tinggi alat di P (1.375
m). Isikan sel-sel yang lain sesuai dengan data ukuran yang telah diberikan.

8. Kolom I berisi nilai sudut helling dalam satuan derajad desimal (DD). Hati-hatilah
dalam mengkonversi data sudut helling (kolom F, G, H), karena isi kolom F ada yang
bernilai negatif. Tuliskan formula yang benar untuk sel I5 :
…………………………………………………………………………………………..

9. Selanjutnya tuliskan formula-formula untuk sel J5, K5, L5, M5 :


Formula sel J5 : ………………………………………………………………………..
Formula sel K5 : ……………………………………………………………………….
Formula sel L5 : ……………………………………………………………………….
Formula sel M5 : ………………………………………………………………………

Soal untuk Sheet 3 :


Di sebuah titik Y, didirikan alat ukur Theodolit dengan ketinggian alat 1.3 m, kemudian
membidik sebuah target di titik Z dan diperoleh bacaan pada rambu Ba = 1500, Bb = 1300.
Jika tinggi titik Y adalah 120.345 m dan tinggi titik Z adalah 121.013 m, hitunglah :
a. Beda tinggi antara titik Y dan titik Z (dalam satuan meter).
b. Besarnya sudut helling dalam derajad, menit, detik.
c. Jarak optis antara titik Y dan titik Z (dalam satuan meter).
Lembar Kerja Sheet 3 :  Buatlah sendiri !

Tugas :
Di sebuah titik R, didirikan alat ukut Theodolit dengan ketinggian alat 1.345 m, kemudian
membidik sebuah target di T dan terbaca Ba = 1600, Bt = 1400, serta sudut vertikal 92o 34’
34”. Jika tinggi titik T diketahui adalah 140 m. Hitunglah :
a. Jarak datar/optis titik R ke titik T (dalam satuan meter).
b. Beda tinggi titik R dan titik T (dalam satuan meter).
c. Tinggi titik R (dalam satuan meter).
Kerjakan soal di atas di MS Excell.

Jawaban Tugas :
a. 39.919
b. -1.851
c. 141.851

Petunjuk Penilaian :
Mahasiswa dinilai dari hasil praktek yang dilakukan di lab. dengan memperhatikan
learning outcomes yang telah disebutkan di atas dan berdasarkan kriteria-kriteria yang
ditunjukkan dalam rubrik penilaian sebagai berikut :

Program Studi Diploma 3 Teknik Geomatika 4


DTGM 113 Komputer Dasar RM

No. Kriteria 1 2 3
1. Melakukan Tidak dapat Dapat melakukan Dapat melakukan
hitungan jarak melakukan hitungan jarak hitungan jarak
optis dan beda hitungan jarak optis dan beda optis dan beda
tinggi cara optis dan beda tinggi cara tinggi cara
tachymetri tinggi cara tachymetri tachymetri
menggunakan tachymetri menggunakan menggunakan
fungsi-fungsi yang menggunakan fungsi-fungsi di fungsi-fungsi yang
tepat di MS Excell fungsi-fungsi di MS Excell, namun tepat di MS Excell,
MS Excell hasilnya tidak sehingga diperoleh
benar hasil yang benar

Daftar Pustaka :
3. Basuki, S., 2011, Ilmu Ukur Tanah, Edisi kedua (revisi), Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
8. Madcoms, 2003, Seri Panduan Lengkap Microsoft Excell 2003, Penerbit Andi
Offset, Yogyakarta.

Program Studi Diploma 3 Teknik Geomatika 5


DTGM 113 Komputer Dasar RM

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Minggu ke 11


LO (learning
Pokok Apa yang harus Apa yang harus Method of
Ming- outcome) yang akan Metode Media Assess- Pus-
Bahasan Sub Pokok Bahasan dilakukan dilakukan assess-
gu ke dicapai  harus pembelajaran ajar ment taka
(Topik) mahasiswa dosen ments
mengikuti SMART
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
11 Psikomotorik : Penggunaan MS a. Konversi sudut vertikal Cooperative Setiap mahasiswa: a. Menjelaskan Lembar Penilaian thd: Pemering- Pusta-
Mahasiswa dapat Excell untuk menjadi sudut helling learning Praktek materi dan kerja, Ketrampilan katan ka:
melakukan hitungan hitungan jarak b. Hitungan jarak optis dan menghitung jarak menyiapkan LCD, mengopera- individu 3, 8
jarak optis dan beda optis dan beda beda tinggi cara tachymetri Praktek optis dan beda lembar kerja Laptop, sikan MS berdasar-
tinggi cara tachymetri tinggi tachymetri tinggi tachymetri b. Membimbing dan Excell kan hasil
menggunakan fungsi- menggunakan dan mengawasi Personal dengan praktek di
fungsi yang tepat di MS fungsi-fungsi yang pelaksanaan Compu- menerapkan lab.
Excell tepat di MS Excell praktek ter fungsi-fungsi
sesuai instruksi yang tepat
dan lembar kerja untuk
yang telah menghitung
disiapkan oleh jarak optis
Dosen dan beda
tinggi cara
tachymetri
(individu)

Program Studi Diploma 3 Teknik Geomatika 6

Anda mungkin juga menyukai