Anda di halaman 1dari 2

Nama : Makmur Pane

Kelas :B

Jenis jenis citra satelit

1. Satelit IKONOS

Citra satelit IKONOS merupakan jenis satelit yang memiliki resolusi yang tinggi 
yang di miliki oleh Space Imaging, yang diluncurkan di Vanderberg Air Force Base,
California, USA. Satelit IKONOS juga merupakan satelit komersial beresolusi tinggi
pertama yang ditempatkan di luar angkasa.Satelit IKONOS merupakan satelit yang
memiliki resolusi spasial yang tinggi yang memproduksi citra 1 m hitam dan putih atau
pankromatik dan citra 4 m red, green, blue ,dan Near Infrared atau multispektral. Kedua
dari resolusi tersebut mampu di kombinasikan dengan banyak cara untuk
mengakomodasikan secara luas aplikasi citra yang memiliki resolusi yang tinggi. Satelit
IKONOS dilengkapi dengan Optical Sensor Assembly (OSA), OSA yang terdapat pada
satelit beresolusi tinggi ini di dasarkan pada prinsip pushbroom yang mampu mengambil
citra pankromatik dan citra multispektral secara simultan. Berdasarkan penelitian, IKONOS
mampu mengirimkan resolusi spasial yang paling tinggi sejauh yang mampu di capai oleh
sebuah satelit sipil. Sensor pada satelit IKONOS ini mampu diprogram untuk mendapatkan
data dari citra satelit stereo yang digunakan untuk memproduksi model dari permukaan
digital (DSM) atau model elevasi digital (DEM) dengan resolusi kurang dari 5 m. Data dari
citra satelit stereo ini telah memfasilitasi 3D Digital  Terrain Model dan Digital Elevation
Model (DEM). Tepat pada tanggal 22 januari 2015, selaku pengelola operasional dari
satelit IKONOS, yaitu Digital Globe telah membuat pengumuman bahwa selama kegiataan
pemeliharaan atau maintanance yang dilakukan baru-baru ini, Digital Globe sedang
berusaha untuk menyelesaikan ketidak teraturan dalam akurasi dari citra satelit IKONOS
yang di kumpulkan oleh sensor dari satelit tersebut.

Sumber : http://citrasatelit.net/citra-satelit-ikonos-di-indonesia/

2. Satelit NOAA
Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) merupakan satelit
meteorologi seri ke-3 milik Amerika. Sebelumnya, Satelit Seri-1 (TIROS, Television and
Infra Red Observation Satellite) dan Satelit Seri-2 (IOS, Infra Red Observation Satellite).
Saat ini, NOAA memili 6 sensor yaitu Advanced Very High Resolutin (AVHRR), Tiros
Operational Vertical Sonde (TOVS), High Resolution Infrared Sounder (merupakan bagian
dari TOVS), Data Collection System (DCS), Space Environment Monitor (SEM), dan Search
and Rescue Satellite System (SARSAT). Diperlukan piranti lunak tertentu untuk mengunduh
Citra Satelit NOAA, salah satunya adalah menggunakan Piranti Lunak NOAA Capture dan
membutuhkan receiver. Secara umum, kegunaan piranti lunak dapat digunakan untuk
merencanakan orbit pengambilan data satelit pada suatu area serta meninjau ulang rencana
orbit. Piranti lunak juga dapat digunakan untuk memperbarui data orbit satelit. Selain itu,
piranti lunak juga dapat digunakan untuk melakukan kalibrasi antena sehingga hasil
pengunduhan citra satelit berjalan lancar. Satelit NOAA juga mempunyai satu jenis piranti
lunak, yang membedakan adalah fungsinya untuk memproses data yang dihasilkand dari
Satelit NOAA, bukan untuk menerima/mengunduh data satelit. Satelit NOAA digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai keadaan fisik lautan/samudra dan atmosfer. Dari ke
enam sensor, sensor AVHRR adalah sensor yang tepat digunaka untuk mengamati kondisi
permukaan bumi. Data AVHRR dari Satelit NOAA dapat digunakan untuk menganalisis
berbagai parameter yang berkaitan dengan bidang hidrologi, oseanografi, hingga meteorologi.
Tidak hanya itu, penggunaannya dapat pula diaplikasikan untuk monitoring vegetasi hingga
kebakaran hutan, dan untu ekstraksi berbagai data. Hal ini memungkinkan mengingat
karakteristik Data AVHRR yang dihasilkan dari 5 saluran dengan panjang tertentu dan area
sapuannya yang cukup luas (2.590 km). Aplikasi penggunaan Satelit NOAA di indonesia
tentu akan sangat bermanfaat mengingat karakteristik Indonesia sebagai negara yang
memiliki perairan luas. Sensor AVHRR ini dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi sumber daya
laut yang ada di Indonesia seperti menentukan lokasi potensial penangkapan ikan.

Sumber : https://pgsp.big.go.id/satelit-noaa/

3. Satelit Himawari-8 IR Enhanced


Pada produk Himawari-8 EH menunjukkan suhu puncak awan yang didapat dari
pengamatan radiasi pada panjang gelombang 10.4 mikro meter yang kemudian diklasifikasi
dengan pewarnaan, dimana warna hitam atau biru menunjukkan tidak terdapat pembentukan
awan yang banyak (cerah), sedangkan semakin dingin suhu puncak awan, dimana warna
mendekati jingga, menunjukan pertumbuhan awan yang signifikan dan berpotensi
terbentuknya awan Cumulonimbus.

Sumber : https://www.bmkg.go.id/satelit/satelit.bmkg?Sat=0&id=0

4. Satelit

Anda mungkin juga menyukai