1. Judul Jurnal
Pada penulisan judul penelitian pada jurnal tersebut sudah cukup baik
karena judulnya menggambarkan isi penelitian, yaitu faktor risiko kejadian
campak pada balita di Kabupaten Sarolangun. Judul jurnal penelitian tidak
lebih dari 14 kata dalam bahasa Indonesia, hal ini sudah sesuai dengan kaidah
penulisan jurnal yang baik yaitu tidak lebih dari 14 kata dalam bahasa
Indonesia (LIPI, 2013). Namun, kekurangan dalam penulisan judul pada
penelitian ini adalah tidak dituliskan kapan penelitian ini dilaksanakan.
3. Abstrak
Penulisan abstrak sudah cukup baik karena tidak melebihi 250 kata
dan ditempatkan sebelum pendahuluan. Pada jurnal ini terdapat 216 kata,
maka dari itu penulisan jurnal ini sudah sesuai dengan kaidah penulisan
jurnal.
Abstrak dalam penelitian jurnal setidaknya memuat lima hal pokok yaitu
pendahuluan, metode, hasil, kesimpulan dan keywords (Kata Kunci).
Berdasarkan uraian diatas pada jurnal ini, isi abstrak sudah sesuai dengan
syarat kaidah penulisan jurnal yang baik. Kekurangan pada abstrak ini adalah
3
4. Pendahuluan
Campak adalah suatu penyakit yang sangat menular disebabkan oleh
virus campak. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2012, kasus
penyakit campak sebanyak 15.489 kasus dan Incidence Rate (IR) sebesar 6,5
per 100.000 penduduk. Menurut Riskesdas 2007, prevalensi penyakit campak
di Kabupaten Sarolangun sebesar 4,4% dan tertinggi di Provinsi Jambi. Di
Kabupaten Sarolangun tahun 2014 terjadi Kejadian Luar Biasa di 5
Puskesmas sebanyak 213 kasus dengan Incidence Rate (IR) sebesar 78,3 per
100.000 penduduk. Kasus terbanyak terjadi pada anak balita sebesar 140
kasus (66%), tahun 2015 KLB di Puskesmas Limbur Tembesi sebanyak 42
kasus dan sampai bulan Januari 2016 sebanyak 18 kasus di puskesmas yang
sama.
Faktor host (status imunisasi, umur saat imunisasi, status gizi, riwayat
kontak, riwayat penyakit campak, pemberian Vit. A), faktor ibu (tingkat
pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu, pendapatan), faktor envinronment
(keadaan rumah, jumlah balita dalam rumah dan pola asuh anak), faktor –
faktor tersebut yang diduga berpengaruh terhadap kejadian campak pada
balita. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor risiko kejadian campak pada balita di Kabupaten Sarolangun.
Analisis yang dapat diambil pada penulisan latar belakang jurnal ini
yaitu:
1. Terdapat alasan mengenai mengapa masalah tersebut perlu diteliti
(alasannya karena campak masih menempati urutan ke 5 dari 10 penyakit
utama balita serta pernah terjadinya Kejadian Luar Biasa di Kabupaten
Sarolangun pada tahun 2014)
4
2. Hal yang menjadi titik kelemahan pada jurnal ini karena tidak mencakup
penelitian terdahulu yang sudah dikerjakan. Sebaiknya di dalam jurnal ini
melihat identifikasi masalah yang pernah dilakukan studi pendahulu
3. Pada jurnal ini terdapat fakta-fakta yang mendukung penelitian (Data
Riset Kesehatan Dasar)
4. Konsep yang terdapat pada penelitian sudah sesuai dengan sistem
mengerucut yaitu dari hal-hal yang umum kemudian ke hal yang lebih
khusus
5. Data pada jurnal penelitian ini sudah lengkap dengan mencantumkan
kejelasan penulisan angka-angka dan presentasi.
1. Tabel dan gambar yang disajikan pada jurnal ini sudah sesuai dengan
tujuan. Pada analisis data telah menjawab dari tujuan, judul serta
permasalahan yang ada.
2. Penjelasan dari hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang
ditemukan, hanya saja tidak semua dari faktor risiko menunjukkan
adanya pengaruh terhadap terjadinya penyakit campak.
3. Penemuan yang menarik dari hasil penelitian ini yaitu bahwa tidak
semua faktor risiko yang diduga berpengaruh terhadap kejadian
penyakit campak. Seperti halnya status gizi, pemberian Vitamin A,
lama diberi ASI, riwayat kontak, umur ibu, sosial ekonomi, jumlah
balita dalam rumah, pola asuh kurang, serta riwayat penyakit
campak tidak berpengaruh terhadap kejadian penyakit campak.
Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal ini, hanya tiga variabel
yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit campak yaitu,
8
Pertanyaan umum
Pertanyaan spesifik
Jawaban spesifik
dari tujuan dan kesimpulan juga telah diambil dari analisis sehingga secara
sistematis telah benar.
5. Hasil penelitian dapat digeneralisasi jika penelitian tersebut dilakukan di
tempat lain dan memiliki kriteria inklusi pada kelompok kasus yang sama,
maka penelitian ini dapat digeneralisasikan. Hal ini dikarenakan untuk
meminimalkan faktor perancu maka ada hal-hal yang harus diperhatikan dari
pengambilan sampel yang nantinya akan berpengaruh pada variabel
dependent.