Anda di halaman 1dari 3

NUR MUTIARA FADHILAH HBW

70600118036

OBSTRUCTED VENOUS RETURN (SKDI 2)

DEFINISI

Venous return (VR) adalah aliran darah yang kembali ke jantung. Dalam kondisi
normal, aliran balik vena harus sama dengan cardiac output (CO) ketika dirata-ratakan
seiring waktu karena sistem kardiovaskular pada dasarnya adalah loop tertutup. Jika
tidak, darah akan menumpuk baik dalam sirkulasi sistemik atau paru sehingga terjadi
hambatan pengembalian vena. Inilah yang disebut Obstructed Venous return
(hambatan arus balik vena). Meskipun curah jantung dan aliran balik vena saling
bergantung, masing-masing dapat diatur secara independen.

ETIOLOGI

Kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner, gangguan katub, penyakit jantung lain
adalah faktor penyebab penurunan kekuatan kontraktilitas ventrikel. Penurunan
kekuatan kontraksi ventrikel kiri inilah yang akan menyebabkan cardiac output
jantung kanan menurun. Yang nantinya meningkatkan tekanan atrium kanan sehingga
terjadi hambatan pada arus balik vena.

EPIDEMIOLOGI

Terhambatnya aliran balik vena sering terjadi pada awal kehidupan (bayi baru lahir )
dan dapat mematikan dengan sangat cepat jika tidak ditemukan dan diperbaiki dengan
pembedahan.

FAKTOR RESIKO

Orang dengan curah jantung (cardiac output) menurun, Pada keadaan hipoksemia dan
asidosis metabolik, Usia, kurang olahraga (Menurunkan aktivitas simpatis dan
vasokontriksi vena yang ditimbulkan akan menghambat aliran balik vena )
PATOMEKANISME

Secara hemodinamik, aliran balik vena (VR) ke jantung dari pembuluh vena perifer
ditentukan oleh gradien tekanan (tekanan vena, PV, minus tekanan atrium kanan,
PRA) dibagi dengan resistensi vaskular vena. Oleh karena itu, peningkatan tekanan
vena dan penurunan tekanan atrium kanan akan menyebabkan peningkatan aliran
balik vena. Tekanan atrium kanan tersebut biasanya sangat rendah, Oleh karena itu,
gradien tekanan yang mendorong aliran balik vena dari vena kecil di perifer kembali
ke jantung relatif rendah (<10 mmHg). Sehingga, saat tekanan atrium kanan meninggi
maka akan menyebabkan hambatan aliran masuknya darah dalam vena kava superior
dan inferior ke dalam jantung maka akan mengakibatkan kenaikan dan adanya
bendungan pada vena-vena sistemik tersebut (bendungan pada vena jugularis dan
bendungan hepar) dengan segala akibatnya (tekanan vena jugularis yang meninggi
dan hepatomegali). Tekanan vena naik secara drastis, menghasilkan edema paru
dengan semua manifestasinya.

MANIFESTASI KLINIS

 Warna kulit kebiru-biruan (sianosis)

 Infeksi pernapasan yang sering

 Kelesuan

 Pemberian makanan yang buruk

 Pertumbuhan yang buruk (pada bayi)

 Hepatomegali

PENEGAKAN DIAGNOSIS

Pada pemeriksaan fisis didapatkan penurunan tekanan darah, sianosis, nyeri tekan
pada abdomen kuadran kanan atas akibat pembesaran hepar

Untuk menunjang arah diagnosis dapat dilakukan Tes fungsi Ginjal dan Hati, Rontgen
dada/ toraks (menilai pembesaran jantung), kateterisasi jantung (Zat kontras
disuntikan kedalam ventrikel menunjukkan ukuran abnormal dan ejeksi fraksi/
perubahan kontraktilitas ventrikel), EKG (menunjukkan pembesaran ventrikel ).

DAFTAR PUSTAKA

Williams, Lippincott.2012. Cardovascular Physiology Concepts Second edition


(https://www.cvphysiology.com/textbook)

Karson. (2016). Buku Ajar Keperawatan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: TIM


(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-
lukmanhadi-6708-2-babii.pdf)

CD Fraser, Kane LC. Penyakit jantung bawaan. Dalam: Townsend CM Jr,


Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL, eds. Sabiston Textbook of
Surgery: Dasar Biologis dari Praktik Bedah Modern. 20 ed. Philadelphia,
PA: Elsevier; 2017: bab 58 (https://id.cc-inc.org/001115.html)

Webb GD, Smallhorn JF, Therrien J, Redington AN. Penyakit jantung bawaan.
Dalam: Mann DL, Zip Zipes, Libby P, Bonow RO, Braunwald E,
eds. Penyakit Jantung Braunwald: A Textbook of Cardiovascular
Medicine. Edisi ke 10 Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2015: bab 62

Anda mungkin juga menyukai