Seizure
Dr. Hj. Sri Handayani, Sp.S(K)
1 Pendahuluan
2 Status Pasien
3 Tinjauan Pustaka
4 Analisis Kasus
PENDAHULUAN
Absence Seizure
Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja di seluruh dunia tanpa ada
batasan ras dan sosio-ekonomi.
Kejang Absans merupakan salah satu bentuk dari epilepsi umum (generalized
Seizure).
Prevalensi epilepsi : pada bayi dan anak-anak cukup tinggi, menurun pada usia dewasa muda dan
pertengahan, kemudian meningkat lagi pada usia lanjut. sedangkan menurut jenis kelamin, epilepsi
mengenai laki-laki 1,1-1,5 kali lebih banyak dari perempuan.
Nama : Nn. XX
Usia : 14 tahun
Anamnesis
Allo-anamnesis Riwayat
Seorang perempuan datang ke poliklinik saraf R/ trauma (-).
mengkonsulkan anak perempuannya berusia 14 tahun yang R/ kejang demam (-).
sering bengong sekitar 5 -10 detik. Hal ini dialami sejak 2 R/ tumbuh kembang normal.
tahun sebelumnya. Frekuensi 1-2 kali per minggu. Pada
saat bengong, penderita tidak dapat diajak bicara dan
tatapan matanya kosong. (Berat badan 35 kg)
Status Neurologis
Kepala
Bentuk : normochepali Deformitas : (-)
Ukuran : normal Fraktur : (-)
Simetris : simetris Nyeri fraktur : (-)
Hematom : (-) Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
Tumor : (-) Pulsasi : (-)
Leher
Sikap : Tegak pembuluh darah : tidak ada pelebaran
Torticolis : (-) Tumor : (-)
Kaku kuduk : (-)
Deformitas : (-)
Nervi Craniales
N. Olfaktorius
Kanan Kiri
Penciuman Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Anosmia Tidak ada Tidak ada
Hiposmia Tidak ada Tidak ada
Parosmia Tidak ada Tidak ada
N. Optikus
Kanan Kiri
Visus 6/6 6/6
Campus Visi V.O.D. V.O.S.
Anopsia Tidak ada Tidak ada
Hemianopsia Tidak ada Tidak ada
Fundus Occuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil Edema Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Papil Atropi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perdarahan Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. Occulomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens
Kanan Kiri
Diplopia Tidak ada Tidak ada
Celah mata Simetrsi Simetrsi
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Sikap bola mata
- Strabismus Tidak ada Tidak ada
- Exophtalmus Tidak ada Tidak ada
- Enophtalmus Tidak ada Tidak ada
- Deviation conjugae Tidak ada Tidak ada
Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Pupil
- Bentuk Bulat Bulat
- Diameter 3 mm 3 mm
- Isokor/anisokor Isokor Isokor
- Midriasis/miosis Tidak ada Tidak ada
- Refleks cahaya
Langsung Ada Ada
Konsensuil Ada Ada
Akomodasi Ada Ada
- Argyl Robertson Tidak ada Tidak ada
N. Trigeminus N. Facialis
Kanan Kiri
N. Cochlearis Motorik
Arcus pharingeus Simetris
Kanan Kiri
Uvula Di tengah
Suara bisikan Tidak ada Tidak ada
Gangguan Tidak ada
Detik arloji Tidak ada Tidak ada
menelan
Tes Weber Tidak ada lateralisasi
Suara Tidak ada
Tes Rinne + +
sesak/sengau
Denyut jantung Reguler
N. Vestibularis
Refleks
Kanan Kiri - Muntah Normal
Nistagmus Tidak ada Tidak ada - Batuk Normal
- Okulokardiak Tidak ada kelainan
Vertigo Tidak ada Tidak ada
- Sinus Tidak ada kelainan
karotikus
Sensorik
1/3 posterior lidah Tidak ada kelainan
N. Accessorius
Kanan Kiri
Mengangkat bahu Belum dapat dinilai Belum dapat dinilai
Memutar kepala Belum dapat dinilai Belum dapat dinilai
N. Hypoglossus
Kanan Kiri
Menjulurkan lidah Tidak ada deviasi
Fasikulasi Tidak ada Tidak ada
Atrofi papil Tidak ada Tidak ada
Disartria Tidak ada
MOTORIK
Lengan
Kanan Kiri
Gerakan Cukup Cukup
Kekuatan 5 5
Tonus Normal Normal
Refleks fisiologis
- Biceps (+) (+)
- Triceps (+) (+)
- Radius (+) (+)
- Ulna (+) (+)
Refleks patologis
- Hoffman Tidak ada Tidak ada
- Tromner Tidak ada Tidak ada
- Leri Tidak ada Tidak ada
- Meyer Tidak ada Tidak ada
Tungkai
Kanan Kiri
Gerakan Cukup Cukup
Kekuatan 5 5
Tonus Normal Normal
Klonus
- Paha Tidak ada Tidak ada
- Kaki Tidak ada Tidak ada Refleks kulit perut
Refleks fisiologis
Atas : Ada
- KPR (+) (+)
Tengah : Ada
- APR (+) (+) Bawah : Ada
Refleks patologis
- Babinsky Tidak ada Tidak ada
- Chaddok Tidak ada Tidak ada
- Oppenheim Tidak ada Tidak ada
- Gordon Tidak ada Tidak ada
- Schaeffer Tidak ada Tidak ada
SENSORIK GEJALA RANGSANG MENINGEAL
Kejang Absans
Epilepsi parsial
complex
Attention deficit
hyperactivity
disorder (ADHD)
Melamun/
daydreaming
Pemeriksaan Penunjang
EEG
MRI/CT Scan
Your Picture Here
Tatalaksana
Farmakologis
Asam Valproat 2x 250 mg
Non Farmakologis
Diet ketogenik (Diet
berupa tinggi lemak,
protein yang cukup, rendah
karbohidrat)
TINJAUAN PUSTAKA
Absence Seizure
Anatomi
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai
(berurutan) antara reseptor dan efektor
Sel Saraf
menjadi 3 kelompok
Na
Na
Na
Definisi
Epilepsi
Kelainan otak yang ditandai dengan kecendrungan untuk menimbulkan bangkitan epileptic yang terus
menerus, dengan konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis, dan sosial.
Definisi ini mensyaratkan terjadinya minimal 1 kali bangkitan epileptic.
01 02 03
Perdossi, 2014
Absenceseizure merupakan kelompok epilepsi umum idiopatik. Tentu saja
penyebabnya bukan karena adanya kerusakan struktural pada otak dan sifatnya
idiopatik. Namun kini para peneliti melakukan pendekatan secara genetik.
Pasien dengan epilepsi absans anak (childhood absence epilepsy) dapat memiliki
riwayat keluarga yang menurun secara autosomal dominant. Mutasi genetik
gangguan pada kanal ion, terutama kanal T-kalsium.
Etiologi : faktor genetic, eca1 dikaitkan dengan kromosom 8q24, eca2 oleh mutasi gen gabrg2
pada band 5q311, eca2 oleh mutasi gen saluran ion klorida clcn2 pada band 3q26.
Patofisiologi
Interaksi thalamokortikal
Voltage-gated calcium
channel
Pada absence seizure, terjadi mutasi genetik pada kanal kalsium tipe T, dimana
terjadi peningkatan aktifitas kanal kalsium tipe T meningkatkan burst-mode
firing pada thalamus dan meningkatkan aktifitas osilasi pada sistem
thalamokortikalterjadi fase tidur non-REM yang sebenarnya merupakan
aktifitas fisiologis dari sistem thalamokortikal pada saat manusia sedang tidur.
Namun pada kejadian ini, fase non-REM terjadi pada saat pasien sedang sadar
penuh. Hal ini mungkin bisa menjelaskan klinis dari absenceseizure dimana
pasien menjadi tidak sadar atau “bengong” pada saat sedang sadar penuh.
Manifestasi Klinis
Typical absence seizures
○ Complex
■ With automatism
Pemeriksaan Fisik
1. Temuan fisik dan neurologi masih dalam batas normal.
2. Dengan menyuruh pasien bernafas (pola hiperventilasi) selama 3 – 5
menit dapat menyebabkan kejang absans.
● Laboratorium
mengevaluasi abnormalitas metabolit atau adanya ingesti obat atau toksik (terutama pada anak yang
lebih tua). Apabila diperoleh riwayat yang jelas tentang sifat episodik serangan, maka EEG bisa
diagnostik
● EEG
EEG pada typical absence memiliki aktifitas latar belakang yang normal. Pada typical
absence seizure gelombang paku 3Hz. Frekuensinya sering lebih cepat pada saat onset
dengan sedikit perlambatan pada fase akhirnya
Atypical absence seizure ditandai dengan gelombang paku paroksimal lambat, biasanya
2,5Hz. Onsetnya sangat sulit untuk dipahami, dan perlambatan EEG postictal dapat dijumpai
● EEG typical absence seizure dengan aliran gelombang paku 3 HZ
● Aliran gelombang paku lambat (2,5 HZ).
Diagnosis Banding
Diagnosis/ Keadaan Perbedaan tanda dan gejala Perbedaan hasil tes
Melamun/ daydreaming Lebih mungkin terjadi pada keadaan yang tenang Hasil EEG menunjukkan hasil yang normal
dan tidak menstimulasi seperti menonton TV.
Tidak ada riwayat penghentian aktivitas. Tidak
ada episode yang tidak biasa disebabkan oleh
hiperventilasi.
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) Penderita menjadi hiperaktif, impulsif serta susah Beberapa tes gambar, kriteria ADHD dari
memusatkan perhatian diagnostic and statistical Manual of mental
Disorder, Hasil EEG menunjukkan hasil yang
normal
Epilepsi parsial kompleks yang berasal dari lobus Pasien lebih cenderung mengalami deviasi mata, EEG akan normal, asimetris, atau menunjukkan
frontal atau temporal. kedutan pada wajah, atau komponen lokal lainnya kelainan epileptiform fokal.
pada saat kejang. Kejang biasanya berlangsung
setidaknya 30 detik. Mungkin ada aura
sebelumnya dan keadaan postictal.
Psychogenic unresponsiveness/keadaan Ditandai dengan mempertahankan semua EEG rutin akan terlihat normal. Seringkali
nonepileptik aktivitas, ekspresi wajah yang samar-samar, dan diperlukan untuk melakukan pemantauan EEG
penglihatan terpaku pada satu titik tanpa berkedip. video yang berkepanjangan untuk sepenuhnya
Ketika durasi acara dikuantifikasi, episode mencirikan peristiwa tersebut dan memastikan
berlangsung antara 3 dan 74 detik bahwa tidak ada kelainan elektrografi iktal.
Tatalaksana
Kejang absen tanpa Kejang absen tipikal Kejang absen
riwayat kejang tonik- dengan riwayat Gagal terapi
atipikal
klonik umum kejang tonik-klonik Valproate,
(epilepsi absen umum (CAE, JAE, lamotrigine, dan
masa kanak-kanak) JME) topiramate
pengobatan lini
Etosuksimid, pertama kejang
valproat, atau Acetazolamide,
absen atipikal,
lamotrigin sebagai Ethosuximide felbamate, diet
sindrom dgn
pengobatan lini kurang tepat. ketogenik, dan
epilepsi umum,
pertama. Sebagai lini stimulator saraf
atau tipe kejang
Etosuksimid adalah pertama di anjurkan vagal.
lainnya.
monoterapi empiris valproate dan zonisamide dan
awal yang optimal lamotrigin. levetiracetam
untuk anak-anak Agen lini kedua adalah agen lini
dan remaja tanpa lainnya termasuk kedua
kejang. topiramate, Diet ketogenik direkomendasikan. Pasien
Agen lini kedua zonisamide, dan dimonitor dan dirawat oleh seorang
meliputi topiramate, levetiracetam. epileptologis. Diet berupa tinggi lemak,
zonisamide, dan protein yang cukup, rendah karbohidrat,
levetiracetam
Prognosis
● Kebanyakan pasien berespon positif atau sembuh total pada medikasi yang tepat
● 2/3 mengalami penurunan intensitas kejang pada masa pubertas.
● Jika kognisi dan status tidak normal, prognosisnya buruk
● Pasien yang kemungkinan memiliki resiko untuk terjadinya rekurensi walaupun pengobatan
sudah dihentikan:
○ Abnormalitas neurologis
○ Retardasi mental
Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Diet ini akan menciptakan keadaan ketosis
yang dapat menurunkan bangkitan epilepsi.
Berdasarkan perdossi 2014 bahwa asam valproat sangat efektif sebagai monoterapi
untuk kasus epilepsi lena atau absans. Berat badan pasien ini 35 kg, dosis asam
valproat adalah 15 mg/kg BB/hari dibagi menjadi 2-4 dosis. Sediaan asam valproat
yang ada di indonesia adalah 250 mg dan 500 mg. Maka pada pasien ini diberikan
dosis 2x250 mg. Dosis akan ditingkatkan perminggu sampai batas dosis maksimum 60
mg/kgBB/hari.
Prognosis kebanyakan pasien berespon
Pada pasien ini tidak ada riwayat pada positif atau sembuh total pada medikasi
keluarga, dan tidak ada riwayat status yang tepat, dan kira-kira dua pertiga pasien
epileptikus nonkonvulsif general mengalami penurunan intensitas kejang
pada masa pubertas. Faktor positif untuk
kesembuhan termasuk berkurangnya kejang
pasien ini berprognosis baik tonus klonus, tidak ada riwayat pada
keluarga, dan tidak ada riwayat status
epileptikus nonkonvulsif general.
● Keton itu antiepileptik anami, sama seperti progesteron.
● DM hiperglikemi : ketoasidosis ada badan keton tidak kejang, tapi penurunan
kesadaran
● Opel : apakah ada kemungkinan pasien bisa kambuh setelah dinyatakan sembuh
● Bisa, yang berisiko rekuren 1. mendapat lbh 1 oae 2. untuk terkontrol obat lama. 3.
lesi struktural karena ada epilepsi simptomatik jadi ada yang tidak mnghtikan obat.
Karena jika bangkitan lagi akan su
(Perdossi 2014
● Bebas kejang selama 3-5 tahun
● Gunakan dosis efektif yang terakhir digunakan
● Jika pasien awalnya 100ml d tapp off 75 ml lalu kejang maka dipertahannkan sampai
bebas kejang, evaluasi dengan EEG 6 bulan – 1 tahun, jika gejala baik tapi EEG
abnormal tidak di tapp off
● KIE: edukasi dengan mnjelaskan komplikasi jika pasien tetap mau tap off, mka kita
coba tapp off
Daftar Pustaka
● Lumbantobing SM. Epilepsi (ayan). Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006; p.1-3.
● Harsono, Kustiowati E, Gunadharma S, editors. Pedoman tatalaksana epilepsi. Edisi ke-3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, 2008; p.1-48.
● Ginsberg L. Lecture notes neurologi. Edisi ke-8. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005; p.79-88.
● Bazil CW, Morrell MJ, Pedley TA. Epilepsy. In : Rowland LP, editor. Merritt’s neurology. 11th ed. New York : Lippincott Williams&Wilkins, 2005.
● Ananonim. Laporan Pendahuluan Epilepsi
● Segan, Scott.AbsenceSeizure. Medscape Reference.. [Cited: April 21, 2020.] http://emedicine.medscape.com/article/1183858-overview.
● http://www.who.int/mental_health/neurology/epilepsy_atlas_introdion.pdf
● http://www.epilepsyfoundation.org/about/statistics.cfm
● Heilbroner, Peter. Seizures, Epilepsy, and Related Disorder, Pediatric Neurology: Essentials for General Practice. 1 st ed. 2007
● http://www.epilepsysociety.org.uk/AboutEpilepsy/Whatisepilepsy/Causesofepilepsy
● Shorvon SD. Handbook Of Epilepsy Treatment Forms, Causes and Therapy in Children and Adults.2nd ed. America: Blackwell Publishing Ltd. 2005
● Voltage-Gated Calcium Channels and Idiopathic Generalized Epilepsies. Khosravani, Houman and Zamponi, Gerald W. 86, Calgary : Physiological Reviews, 2006.
● Samuels, Martin A.Manual of Neurologic Therapeutics, 7th Edition. Boston : Lippincott Williams & Wilkins, 2004.
● Panayiotopoulos, C P.TypicalAbsenceSeizures. ILAE. [Online] March 31, 2005. [Cited: April 21, 2020.] http://www.ilae-epilepsy.org/Visitors/Centre/ctf/typical_absence.cfm
● Pack, A. M. (2019). Epilepsy Overview and Revised Classification of Seizures and Epilepsies. CONTINUUM: Lifelong Learning in Neurology, 25(2), 306–321.
● Kelompok Studi Epilepsi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi). Pedoman Tatalaksana Epilepsy.Jakarta: Penerbit Perdossi; 2014.
● Segan, Scott. Absence Seizure. Medscape Reference. [Online] Sep 25, 2018 cited: April 21, 2020. http://emedicine.medscape.com/article/1183858-overview.
● Nordli DR Jr. Idiopathic generalized epilepsies recognized by the International League Against Epilepsy. Epilepsia. 2005 Nov 18;46(suppl 9):48-56.
● Rolak, Loren A. Neurology Secrets. Philadelphia : Mosby, Inc, 2010.
● Roth, Julie L. Status Epilepticus. Medscape Reference. [Online] Feb 13, 2018. [Cited: April 21, 2020.] http://emedicine.medscape.com/article/1164462-overview#showall.
Do you have any questions?
THANKS