Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ZOOLOGI AVERTEBRATA

ARTHOPODA

Makalah ini diajukan untuk tugas terstruktur

Mata kuliah : Zoologi Averebrata

Dosen pengampu : Eka Fitriah M.Si

Oleh :

Yeni Yulianti (1413163123)

TARBIYAH / PENDIDIKAN BIOLOGI-A / SEMESTER III


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2014

Page
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia Biologi juga mempelajari mengenai bidang bahasan
Zoologi Invertebrata.Dimana Zoologi Invertebrata mempelajari mengenai
hewan invertebrate baik itu morfologi, anatomi, dan juga kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.Salah satunya yaitu atrhropoda.
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ;
podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku,
atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh
Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik
selomata.
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya.
Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa
ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk
berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam
variasi.Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui
sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis
semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin
satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di
pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh
beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin.
Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari
sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada
sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida,
terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda
memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas Diplopoda,
kelas Crustacea, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.

Page
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Arthropoda?
2. Bagaimana ciri-ciri Arthropoda?
3. Bagaimana anatomi Arthropoda?
4. Bagaimana morfologi Arthropoda?
5. Bagaimana klasifikasi Arthropoda?
6. Bagaimana siklus hidup Arthropoda?
7. Siklus hidup dan peranan Myriapoda dan Crustacea?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Arthropoda
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Arthropoda?
3. Untuk mengetahui anatomi Arthropoda?
4. Untuk mengetahui morfologi Arthropoda?
5. Untuk mengetahui klasifikasi Arthropoda?
6. Untuk mengetahui siklus hidup Arthropoda?
7. Untuk mengetahui Siklus hidup dan peranan Myriapoda dan
Crustacea?

Page
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos
yang berarti kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya
beruas-ruas. Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks)
dan perut (abdomen). Dimana bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik
coelomata, terlindung oleh rangka luar dari kitin. Arthropoda yang hidup
di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas
dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea.

B. Ciri-Ciri Arthropoda
1. Tubuh dan kaki yang beruas-ruas atau berbuku.
2. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks (dada), dan
abdomen (perut) yang bersegmen-segmen.
3. Bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya
bersegmen.
4. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar
(eksosketelon). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan
oleh sel kulit. Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk
perlindungan tubuh yang kuat.
5. Memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata,
penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan
pencium.
6. System Saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi
sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.
7. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka
yang tidak memiliki kapiler darah.
8. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan
usus, dan anus.

Page
4
C. Anatomi Arthropoda
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang
bervariasi. Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang
beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput
(kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri lain dari Arthropoda
adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).
Eksoskeleton tersusun dari kitin yang disekresikan oleh sel kulit.
Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang
kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan
oleh ligamen yang fleksibel dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat
membesar mengikuti pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, tahap
pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton
lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap pelepasan eksoskeleton
disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan
ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah
sepasang yang berada disepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai
otempat disegmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut
ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian
berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi
sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat
tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku. Sisa
metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut
saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi
Arthropoda bersifat terbuka. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung,
pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut
sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.

Page
5
D. Morfologi Arthropoda
Kulit terdiri dari zat kitin dan zat kapur yang berfungsi sebagai
eksoskeleton. Pada bagian kepala dan dada terdapat lapisan kulit yang
keras, disebut karapaks. Memilki dua pasang antena. Pada umumnya,
memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas tubuh. Pada udang dan kepiting
terdapat lima pasang kaki jalan. Bernafas dengan insang dan ada juga yang
yang menggunakan permukaan tubuhnya. Alat ekskresi berupa sepasang
badan yang disebut greenland (kelenjar hijau), terletak pada bagian
ventral dari cefalotoraks di depan esofagus. Bereproduksi secara kawin,
jenis kelamun terpisah. Sistem saraf berupa tangga tali. Alat pencernaan
dilengkapi dengan mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Sistem
peredaran darah terbuka.
Beberapa macam tipe mulut pada serangga adalah sebagai berikut:
1) Tipe mulut menggigit dan menusuk
2) mulut mengisap
3)   Tipe mulut Menggigit dan menjilat
4)   Tipe mulut menggigit
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki. Sayap terletak pada
segmen kedua dan ketiga dada. Pada bagian perut terdapat lebih kurang
sebelas segmen. Segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat genital. Alat
pencernaan memanjang, mulai dari mulut samapai anus. Sistem peredaran
darahnya terbuaka.
Serangga bernafas dengan trakea, yaitu berupa berupa saluran
bercabang-cabang sampai pada semua bagin tubuh bagian dalam. Alat
eksresi terdiri ats dua atau lebih pembuluh, disebut pembuluh malpighi.
Sistem saraf tangga tali, terdiri atas berupa ganglion pada tiap-tiap ruas.
Indera penglihatan berupa mata-mata majemuk yang tersusun atas
omatidia dan mata tunggal yang disebut oselus. Pada antena terdapat
indera pembau yang disebut komoreseptor. Jenis kelamin pada hewan
anggota filum ini adalah terpisah, yaitu jantan dan betina.

E. Klasifikasi Arthropoda

Page
6
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur
tubuh dan kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang
paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan
Insekta. Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas
biasnya mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai
sepasang anggota badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini
ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan
kebutuhan masing-masing kelompok.
Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai
struktur tulang di dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur
dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi
bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton. Bagian paling
luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh khitin.
Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di
tiap ruas.

1. Kelas Arachnoidea

Arachnoidea diambil dari kata yunani, yaitu Arachne = laba-laba.


Tubuhnya terdiri dari 2 bagian , yaitu cephalothorax, dan perut, terdapat 6
pasang embelan pada cephalothorax, tidak ada antenna. Beberapa jenis
yang termasuk Arachnoidea ialah : kalajengking, laba-laba, ceplak, dan
sebagainya. Pernapasan selain mempunyai trakea juga mempunyai paru-
paru buku, terletak di bagian ventral oerut sebelah depan.

Saluran pencernaan terdiri dari :

a. Mulut
b. Faring
c. Esophagus
d. Lambung isap
e. Lambung yang sebenarnya yang mempunyai 5 pasang calcum (saluran
didalam Cephalothorax)
f. Intestine

Page
7
Sistem peredaran darah terdiri dari : jantung, arteri vena, dan
sejumlah sinus. Jantung terletak pada pericardium, ke bagian depan
diteruskan oleh aorta yang bercabang-cabang ke dalam jaringan-jaringan
dibagian cephalothtrax, ke bagian belakang oleh arteri caudal, juga
terdapat 3 pasang arteri perut. Pernapasan dilakukan oleh trakea dan paru-
paru buku. Eksresi, alat ekskresi berupa saluran malphigi .system syaraf
umumnya mengumpul, yang berasal dari persatuan ganglion-ganglion.

Beberapa jenis hewan arachnoide adalah :

a. Scorpion-Kalajengking

Hewan ini biasanya hidup dibawah batu-batu, pada lubang-lubang


di dalam tanah atau juga ditempat-tempat yang tidak begitu bersih.
Makanannya berupa insek atau laba-laba.Hewan-hewan besar
dilumpuhkan oleh sengat yang terdapat di bagian ekornya.

b. Laba-laba

Pada bagian ujung abdomen terdapat spinneret yang digunakan


untuk membuat jarring-jaring/sarang, kelisere kecil, saluran racuunpada
bagian taring. Beberapa jenis laba-laba yang kita temukan misalnya : laba-
laba rumah, laba-laba harimau, laba-laba kecapi, dan sebagainya.

2. Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki. Hewan
ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat, terutama
di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di
bawah batu-batuan.

Sistem organ dalam tubuh Myriapoda

Sistem organ Keterangan


Sistem Kalenjar ludah
pencernaan

Page
8
Sistem Satu pasang trakea berspirakel
pernapasan
Sistem Terbuka
peredaran darah
Alat ekskresi 2 pasang pembuluh malpighi
Sistem saraf Tangga tali

Klasifikasi Myriapoda
Myriapoda mempunyai dua kelas yaitu chilopoda dan diplopoda.

 Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya
memanjang dan agak pipih. Pada kepalanya terdapat antena dan mulut
dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada tiap segmen
tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel. Pasangan pertama kaki
termodifikasi menjadi alt beracun. Alat penyengat digunakan unutk
menyengat musuh atau pengganggunya. Sengatannya menimbulkan
bengkak dan rasa sakit. Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera
sp.).

 Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah
kakinya bukan berjumlah seribu. Ada yang menyebutkan nama lain
seperti keluwing. Tubuhnya bulat panjang. Mulutnya terdiri dari dua
pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat
dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki
cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa
organisme. Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak
seperti gelombang. Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan
tubuhnya dan pura-pura mati. Contoh hewan ini adalah kaki seribu
(lulus sp.).

Page
9
3. Kelas Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit
yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada
yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas
berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.

Sistem organ dalam tubuh Crustacea

Sistem Makananya berupa bamgkai atau tumbuhan dan hewan lain.


organ Akan tetapi, ada juga yang bersifat parasit pada organisme lain.

Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu:

a.       Tembolok, untuk menampung makanan.

b.      Lambung otot (empedal)

c.       Lambung kelenjar

Di dalam perut crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur


berderet secara longitudinal. Selain gigi kalsium ini terdapat pula
batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi mengeraskan
eksoskleton setelah terjadi

Sistem Alat pernapasan umumnya berupa insang, kecuali yang bertubuh


pencernaan sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuh.
makanan

Alat indra Alat indra berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai
dan sistem yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba berupa
saraf dua pasang antena. Sistem sarafnya berupa tangga tali. Pada
sistem sarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan
dari pasangan-pasangan ganglion keluar saraf yang menuju ke
tepi.

Sistem Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu).


Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva

Page
10
reproduksi yang sangat kecil, berkaki tiga pasang, dan bersilia.

Klasifikasi crustacea

 Brachiopoda
Tubuh brachiopoda transparan (tembus cahaya). Ukuran
tubuhnya 0,25 mm hingga 10 cm. Hewan ini bergerak dengan
antenanya. Brachiopoda hidup sebagai zooplankton di laut dan di
air tawar, contohnya Daphnia sp. Dan Aremia.

 Ostracoda
Hewan ini umumnya berukuran sekitar 1 mm, tapi
kisarannya mulai dari 0,2-0,3 mm. Hewan ini hidup sebagai
zooplankton, tetapi sebagian besar hidup sebagai bentos yang
melekat di dasar perairan. Alat geraknya berupa antena.

 Copepoda
Copepoda mencakup ±4.500 spesies, hewan in ihidup
sebagai parasit pada insang dan sirip ikan, baik ikan laut maupun
ikan air tawar. Pada umunya copepoda tidak mempunyai mulut dan
menyerap makanan langsung dari inangnya.

 Malacostraca
Tubuh malacostraca padaa umumnya terdiri atas 14
segmen. Delapan segmen depan merupakan sefalotoraks,
sedangkan enam segmen belakang membentuk abdomen.
Malacostraca dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu :
a. Isopoda
Pada umumnya isopoda dapat menggulung seperti
trenggiling. Kutu kayu amat merugikan manusia karena
membuat lubang-lubang pada galangan kapal atau perahu.

Page
11
b. Stomatopoda
Stomatopoda pada umumnya berwarna mencolok dan
bentuk tubuhnya mirip dengan belalang sembah. Hewan ini
mempunyai cangkang luar berupa karapas yang menyatu
dengan dua segmen dada yang paing depan. Habitat hewan ini
adalah di laut.

c. Decapoda
Disebut decapoda karena berkaki,decapoda yang telah
dikenal ±8.500 jenis, termasuk udang,kepiting,dan rajungan.

4. Kelas Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota
hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk,
lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya
adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga
disebut hexapoda.Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar,
laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata
yang dapat terbang.
Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Tubuh
Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.
Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang
antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta
memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada
segmen kedua dan ketiga.
Bagian abdomen insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada
abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju
tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada
abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat
pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka. Organ
kelaminnya dioseus.

Page
12
Sistem organ dalam tubuh insecta

Sistem
Keterangan
organ
Sistem Organ pernapasan berupa trakea berspikel yang terletak
pernapasa di kana-kiri pada tiap ruas. Sebagian larva bernapas
n dengan insang trakeal pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis
Sistem serangga terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung
pencernaan depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, dan anus
makanan (dubur). makanan dicerna secara mekanis di lambung
otot dan secara kimiawi di lambung kalenjar.
Sistem sarafnya disebut tangga tali dengan alat
penerima rangsangan berupa :
      Mata faset (majemuk)
Sistem
      Antena
saraf
  Alat pembuat suara (misalnya pada orthoptera dan
hemiptera) dan alat pendengar.
      Alat yang mengeluarkan sinar (kunang-kunang)
Sistem
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malpighi.
ekskresi
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis.
Parttenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa
dibuahi oleh spermatozoid, misalnya pada lebah ;
sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang
Sistem berlangsung di tubuh larva, misalnya pada diptera.
reproduksi Dalam perkembangan menuju dewasa, insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase
telur ke tingkat dewasa yang disebut metamorfosis.
Fertilisasinya internal, artinya pembuahan sel telur oleh
spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.

Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :

Page
13
1. Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan
ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutubuku
(lepismasaccharina).
2. Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak
sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan
induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya
sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan
tersebut.
3. Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap
menunjukan perubahanwujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.
Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa
kali.

F. Habitat Arthropoda
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut,
peariran tawar, gurun pasir, dan padang rumput. Cara hidup Arthropoda
sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensa, atau simbiotik.
Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya
nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.

G. Siklus Hidup dan Peranan Myriapoda dan Crustacea


1. Myriapoda
a. Siklus hidup Myriapoda
Secara umum, kelas Myriapoda yaitu ordo Chilopoda dan
Diplopoda memiliki tipe metamorfosis tidak sempurna. Umumnya
diawali dengan telur berubah menjadi larva, kemudian mengalami
molting (pergantian kulit) beberapa kali. Setelah molting maka
jumlah segmen tubuh dan kaki akan bertambah dan akan menjadi
dewasa.

b. Peranan Myriapoda

Page
14
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi
manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski
tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata mempunyai
andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk
membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting
di dasar hutan atau kebun. Proses penghancuran serasah tidak
langsung ditangani mikroorganisme, karena mikroorganisme justru
menguraikan kotoran hewan-hewan.

2. Arachnida
a. Siklus hidup Crustacea

1). Fase embrio


Dari pembuahan sampai penetasan
2). Larva: 
            Terdiri dari stadium Nauplius, Zoea, Mysis,  dan Post larva.
3). Fase Juvenil
            Pada stadium awal ditandai oleh warna tubuh
yangtransparan dengan pita coklat gelap pada bagian sentral.
4). Fase adolescent (udang muda) 
            Perbandingan ukuran tubuhnya mulai stabil.
5). Fase Subadult (menjelang dewasa) 

Page
15
            Ditandai dengan adanya kematangan seksual. Pada udang
jantan ditandai oleh adanya spermatozoa pada ampula terminalis
dan pada udang betina ditandai oleh adanya spermatozoa dalam
thelicumnya.
6).  Fase Adult (dewasa) 
Udang windu dewasa ditandai dengan kematangan ganod
yang sempurna. Pada udang jantan mempunyai spermatozoa pada
pasangan ampula terminalis dan pada udang betina mempunyai
ovocystus yang telah berkembang di dalam ovariumnya.

b. Peranan Crustacea
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam
beberapa hal, antara lain:
1. Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang,
lobster dan kepiting.
2. Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton
menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda,
Ostracoda dan Copepoda.

Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:


1. Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2. Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan
Copepoda.
3. Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

H. Perspektif Islam Mengenai Filum Arthropoda


1. Q.S An-Nuur Ayat 45

‫َواللَّهُ َخلَ َق ُك َّل َدابٍَّة ِم ْن َم ٍاء فَ ِمْن ُه ْم َم ْن مَيْ ِشي َعلَى بَطْنِ ِه َو ِمْن ُه ْم َم ْن مَيْ ِشي‬

‫َعلَى ِر ْجلَنْي ِ َو ِمْن ُه ْم َم ْن مَيْ ِشي َعلَى أ َْربَ ٍع خَي ْلُ ُق اللَّهُ َما يَ َشاءُ إِ َّن اللَّهَ َعلَى‬

‫ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬

Page
16
Artinya:
“Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian
ada yang berjalan diatas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua
kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang Dia hendaki. Sungguh, Allah maha kuasa atas
segala sesuatu”.

BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
1. Ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kaki yang
tersusun atas ruas-ruas.
2. Jumlah anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum
lainnya lebih dari 800.000 spesies.

Page
17
3. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-
laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain
yang dikenal hanya berdasarkan bfosil.
4. Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.
Pada tiap segmen tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang beruas.
Segmen bergabung membentuk bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala),
toraks (dada), dan abdomen (perut).
5. Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang
membentukrangka luar (eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari
kitin yang disekresikan oleh kulit.

B. Saran
1. Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Oleh karena itu kita diharapkan tidak menumpas atau berburu secara
berlebihan apalagi untuk kepentingan sendiri.
2. Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem
dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan
Arthropoda.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Tafsir. http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-nur-ayat-41-


54.html (Diakses pada tanggal 22 September 2014 pukul 19.30 WIB)

Radiopoetro. 1983. Zoologi. Jakarta: Erlangga

Page
18
RukmansariEka.2013.Arthropoda.http://ekarukmanasari.blogspot.com/2013/12/ar
thropoda.html (Diakses pada tanggal 22 September 2014 pukul
20.00 WIB)

Rusyana Adum. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta

Sutarno, N. dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Zoologi Inverebrata. Bandung:


Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Sutara, Tj.&Sutarno, N. 1985. Zoologi. Bandung: Koperasi Setia Budi

Page
19

Anda mungkin juga menyukai