Anda di halaman 1dari 17

Vaksin BCG

   
Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin yang diberikan untuk
melindungi diri terhadap tuberkulosis (TB), yaitu penyakit infeksi yang terutama
menyerang paru-paru.
Bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan adalah kelompok usia yang paling
efektif untuk menerima vaksin ini. Orang dewasa juga diperbolehkan menerima
vaksin BCG jika belum diberikan semasa anak-anak. Meski demikian, efektivitas
vaksin ini pada orang dewasa akan lebih rendah, sehingga jarang dianjurkan.
Kecuali, bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti petugas medis yang menangani
pasien TB.

Vaksin BCG hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup, melalui suntikan yang
dilakukan oleh dokter atau petugas medis. Vaksin ini berisi sedikit jumlah bakteri TB
yang telah dilemahkan dan akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
melawan bakteri TB nantinya.
Selain untuk mencegah tuberkulosis, vaksin BCG juga dipakai sebagai terapi pada
penyakit kanker kandung kemih.
Merek dagang: BCG Vaccine, BCG Vaccine SSI, Vaksin BCG Kering
Tentang Vaksin BCG

Golongan Vaksin
Kategori Obat resep

 Mencegah tuberkulosis
Manfaat  Terapi pada kanker kandung kemih

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak


Kategori C: studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
Kategori kehamilan yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
dan menyusui
Belum diketahui bahwa vaksin BCG bisa diserap ke dalam ASI atau
tidak. Walau demikian, bagi ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi
kepada dokter sebelum menerima obat ini.

Bentuk obat Suntik

Peringatan:
 Harap berhati-hati dalam menjalani vaksinasi BCG jika sebelumnya pernah
menerima vaksinasi BCG, pernah mengalami infeksi TB, memiliki sistem
kekebalan tubuh yang lemah (misalnya penderita kanker atau HIV), serta
anak-anak yang tinggal serumah dengan orang yang diduga atau sedang
menderita TB.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk
suplemen dan produk herba, untuk menghindari terjadinya reaksi obat yang
tidak diinginkan.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

Dosis vaksin BCG

Bentuk obat Kondisi Dosis


Vaksin BCG diberikan 1 kali,
Cairan suntik ke dalam kulit Vaksin terhadap TB
saat bayi lahir hingga 2 bulan.
Cairan yang dimasukkan
Kanker kandung Dosis tergantung dari merek dan
langsung ke kandung kemih
kemih sediaan masing-masing produk.
melalui kateter urine

Menggunakan Vaksin BCG dengan Benar


Vaksin BCG harus diberikan dalam dosis yang tepat sesuai kebutuhan, sehingga
pemberiannya hanya bisa dilakukan oleh dokter dan petugas medis.
Perhatikan isi kemasan vaksin BCG sebelum digunakan. Cairan vaksin harus bening
dan tanpa partikel. Jangan digunakan jika cairan telah berubah warna, berisi partikel,
atau kemasannya bocor. Mintalah pada petugas medis untuk memberikan yang
baru.

Interaksi Obat
Hindari penggunaan obat-obat berikut ini bersama dengan vaksin BCG, guna
mencegah terjadinya interaksi yang tidak diinginkan:

 Antibiotik: menganggu efektivitas vaksin BCG.


 Obat imunosupresif: meningkatkan risiko infeksi akibat vaksin hidup, seperti
vaksin BCG.
 Imunoglobulin: menurunkan efek penyembuhan (terapeutik) pada vaksin
BCG untuk kanker kandung kemih.
 Vaksin hidup: Respons imun dari vaksin BCG akan terganggu jika
digunakan dalam waktu kurang 30 hari bersama dengan vaksin yang
mengandung mikroorganisme yang masih hidup.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Vaksin BCG


Vaksin BCG aman dan jarang menimbulkan efek samping, namun tetap berisiko.
Efek samping yang dapat terjadi setelah menerima vaksin ini meliputi demam, dan
terbentuknya benjolan serta jaringan parut pada lokasi suntikan.
Lihat lebih lanjut mengenai:

 Kanker Kandung Kemih

Imunisasi
Halodoc, Jakarta – Salah satu jenis imunisasi wajib bagi bayi adalah BCD alias Bacillus
Calmette-Guérin. Jenis imunisasi ini berfungsi untuk mencegah serangan penyakit
tuberkulosis (TBC). Umumnya, imunisasi BCG diberikan pada bayi yang baru lahir atau
paling lambat sebelum bayi berusia 3 bulan. Setelah pemberian imunisasi, tidak jarang Si
Kecil akan menjadi lebih rewel dan sering menangis. 

Ibu tidak perlu merasa terlalu khawatir saat hal tersebut terjadi. Sebab, rewel dan tangisan
anak adalah hal yang wajar terjadi setelah imunisasi. Hal ini merupakan respon atau cara bayi
menunjukkan rasa sakit setelah disuntik. Imunisasi BCG memang bisa menyebabkan bayi
merasa sangat kesakitan karena suntikan dilakukan pada kulit yang penuh dengan saraf
reseptor. Selain rasa nyeri, imunisasi BCG juga akan menyebabkan munculnya luka atau
pembengkakan kecil di bekas suntikan. 

Baca juga: Cegah Tuberkulosis dengan Vaksinasi BCG

Alasan Bayi Rewel setelah Imunisasi BCG dan Cara Mengatasinya  

Bayi yang baru mendapat suntikan imunisasi BCG bisa menjadi sangat rewel. Hal itu bisa
terjadi sebagai efek samping dari suntikan. Selain rewel, anak yang baru mendapat imunisasi
BCG juga bisa mengalami luka melepuh di area kulit bekas suntikan. Terkadang, bekas luka
terasa sakit dan lebam selama beberapa hari. Jika gejala tidak memburuk dan luka terlihat
semakin membaik, artinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. 

Selain itu, suntikan imunisasi ini juga bisa menyebabkan bayi mengalami peningkatan suhu
tubuh alias demam. Tapi tidak perlu khawatir, demam biasanya akan membaik dan suhu
tubuh menurun dalam beberapa jam. Bayi mungkin akan semakin rewel dan bisa terus
menangis jika nyeri bekas suntikan disertai dengan gejala demam. Meski begitu, ibu tidak
disarankan untuk memberikan obat-obatan dalam mengatasi efek-efek tersebut. 

Baca juga: Jenis Imunisasi yang Harus Didapatkan Anak Sejak Lahir

Mengatasi anak yang rewel setelah imunisasi BCG bisa dilakukan dengan sebisa mungkin
membuatnya merasa tenang. Cobalah untuk sesering mungkin memberi ASI pada bayi.
Selain membuat anak merasa lebih tenang, memberi ASI juga bisa membantu menurunkan
suhu tubuh, dan membuat nyeri di badan Si Kecil menjadi lebih baik. 

Alih-alih memberi obat sembarangan, cobalah untuk mengompres bayi untuk membantu suhu
tubuhnya lebih cepat turun. Mengatasi rewel Si Kecil setelah imunisasi BCG juga bisa
dilakukan dengan menenangkan dan selalu mendekap bayi. Kurangi rasa sakitnya dengan
membungkus bayi, atur posisi agar ia merasa senyaman mungkin. Bayi yang tengah
mengalami efek samping dari imunisasi juga bisa ditenangkan dengan memperdengarkan
suara-suara lembut, serta dengan mengayunkan dan mencium anak. 

Meski bisa memberi efek samping dan membuat anak rewel, tetapi imunisasi BCG tetap
harus diberikan pada anak. Pasalnya, imunisasi ini penting untuk mencegah penyakit TBC.
Vaksin BCG terbuat dari bakteri tuberkulosis yang sudah dilemahkan, sehingga memberi
perlindungan pada tubuh terhadap serangan virus yang sama. Bakteri yang digunakan
adalah Mycobacterium bovine, yang paling mirip dengan bakteri penyebab tuberkulosis pada
manusia. Imunisasi BCG sangat efektif mencegah penyakit tuberkulosis dan penyakit lain
yang sama berbahayanya, yaitu meningitis TB pada anak.
Mencegah TBC pada Anak,
Ketahui 5 Fakta Penting
Mengenai Imunisasi BCG
Ketahui fakta-fakta penting imunisasi BCG sebelum terlambat ya, Ma!
28 Februari 2019
res.cloudinary.com

Sarrah Ulfah
Share:

Bayi baru lahir hingga menginjak dua bulan adalah kelompok usia yang
paling efektif untuk menerima imunisasi BCG. Orang dewasa juga
diperbolehkan menerima imunisasi BCG jika belum diberikan semasa
anak-anak.
Meski demikian, efektivitas imunisasi ini pada orang dewasa akan lebih
rendah, sehingga jarang dianjurkan. Kecuali, bagi mereka yang berisiko
tinggi, seperti petugas medis yang menangani pasien tuberkulosis (TB). 
Imunisasi BCG hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup, melalui
suntikan yang dilakukan oleh dokter atau petugas medis.
Imunisasi ini berisi sedikit jumlah bakteri TB yang telah dilemahkan dan
akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri TB
lainnya.
Selain untuk mencegah tuberkulosis, imunisasi BCG ternyata juga dipakai
sebagai terapi pada penyakit kanker kandung kemih.
Mengetahui ada begitu banyak manfaat dari imunisasi BCG,
berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya
dari laman Healthed.
1. Apa itu vaksin BCG?

Freepik

Imunisasi BCG merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada
bayi. Fungsinya adalah untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) atau
yang sekarang dikenal dengan sebutan TB. BCG merupakan kepanjangan
dari Bacillus Calmette-Guérin atau bakteri Calmette-Guérin. Albert
Calmette dan Camille Guérin adalah peneliti bakteri asal Perancis yang
menemukan vaksin BCG pencegah penyakit TB.
Badan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, telah mewajibkan vaksin ini
diberikan kepada seluruh anak di dunia sebelum berusia 3 bulan. Sesuai
anjuran WHO itu, pemberian imunisasi BCG pada bayi di Indonesia
umumnya dilakukan pada bayi yang baru lahir dan dianjurkan paling
lambat diberikan sebelum bayi berusia 3 bulan.
Bagi bayi yang akan diberikan imunisasi BCG setelah usia 3 bulan, harus
dilakukan tes tuberkulin terlebih dulu. Tes tuberkulin (tes Mantoux)
dilakukan dengan cara menyuntik protein kuman TB (antigen) pada lapisan
kulit lengan atas.
Kulit akan bereaksi terhadap antigen, bila sudah pernah terpapar kuman
TB. Reaksi tersebut berupa benjolan merah pada kulit di area penyuntikan.
2. Setelah divaksin, bayi aman dari bakteri TB penyebab
kematian

pixnio.com

Imunisasi BCG terbuat dari bakteri tuberkulosis yang telah dilemahkan dan
tidak akan menyebabkan penerima imunisasi menjadi sakit TB.
Bakteri yang digunakan adalah Mycobacterium bovine, yang paling mirip
dengan bakteri penyebab tuberkulosis pada manusia.
Pemberian imunisasi ini akan memicu sistem imun untuk menghasilkan
sel-sel yang dapat melindungi kita dari bakteri tuberkulosis.
Dilansir dari healthed.govt.nz, imunisasi BCG sangat efektif mencegah
penyakit tuberkulosis, termasuk jenis yang paling berbahaya yaitu
meningitis TB pada anak. 
Tuberkulosis tidak hanya berisiko menyebabkan infeksi paru-paru, tapi juga
dapat menyerang bagian tubuh lain seperti sendi, tulang, selaput otak
(meningen), dan ginjal.
Tuberkulosis sangat berbahaya dan mudah menyebar melalui cipratan air
liur, lewat bersin atau batuk, yang tanpa sengaja terhirup oleh orang lain.
Meski hampir serupa dengan cara penyebaran pilek atau flu, tuberkulosis
umumnya memerlukan waktu kontak lebih lama sebelum seseorang dapat
tertular.
Oleh karena itu, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita
TB memiliki peluang lebih tinggi untuk tertular.
Editors' Picks
 8 Mainan Terbaik untuk Perkembangan Sensorik dan
Motorik Newborn
 Lagi #dirumahaja, Apakah Jadwal Vaksin Bayi Bisa
Ditunda? Ini Tipsnya
 Bayi Menolak Disuapi dengan Sendok, Normalkah?

3. Vaksin BCG bisa memicu reaksi alergi, namun itu


jarang terjadi

static.seekingalpha.com

Setelah mendapat imunisasi BCG, tidak perlu panik apabila muncul seperti
luka melepuh di area suntikan. Tidak jarang, luka tersebut terasa sakit dan
lebam selama beberapa hari.
Setelah 2-6 minggu, titik suntikan dapat membesar hingga berukuran
hampir 1 cm, dan mengeras karena cairan yang berada di permukaan
mengering.
Kemudian, akan meninggalkan bekas luka yang kecil. Sebagian orang
mungkin akan mengalami bekas luka yang lebih berat, tapi umumnya akan
sembuh setelah beberapa minggu.
BCG sangat jarang menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi sangat
berat dan mematikan yang disebut anafilaktik. Tapi tetap lebih baik untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan jika timbul alergi.
Untuk mewaspadai efek samping yang berbahaya, imunisasi harus
dilakukan oleh dokter atau petugas medis yang mengetahui penanganan
alergi dengan tepat.

4. Beberapa kondisi bayi tidak bisa mendapat vaksin BCG

Pixabay/Pexels

Meski tergolong imunisasi wajib, ada beberapa kondisi bayi yang membuat
pemberian imunisasi BCG perlu ditunda, seperti:

 Demam tinggi,
 infeksi kulit,
 diketahui HIV positif dan belum mendapat penanganan,
 sedang menjalani pengobatan kanker atau kondisi lain yang
memperlemah sistem imunitas,
 diketahui mengalami reaksi anafilaktik terhadap imunisasi BCG,
 pernah terkena tuberkulosis, atau tinggal serumah dengan penderita
tuberkulosis.
Imunisasi BCG merupakan tindakan yang penting untuk melindungi
kesehatan bayi.
Namun, perhatikan pula kondisi bayi sebelum melakukan imunisasi. Jika
perlu, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan
solusi terbaik.

5. Dosis imunisasi BCG berbeda, tergantung umur anak

eshoje.com.br

Pemberian dosis imunisasi BCG pada anak dibawah 1 tahun, sebanyak 0,5
ml. Sedangkan untuk anak diatas 1 tahun, sebanyak 0,1 ml. Hal ini sudah
ditentukan oleh DEPKES RI (2015:18).
Umumnya penyuntikan imunisasi BCG disuntikan langsung pada lengan
bagian atas. Lengan bagian tersebut tidak boleh diberikan imunisasi lain,
minimal selama tiga bulan. 
Nah, itulah beberapa fakta mengenai imunisasi BCG untuk mencegah TB
pada anak.
Mengetahui pentingnya imunisasi tersebut untuk si Kecil, ada baiknya jika
Mama segera melengkapi vaksinasinya ya!

Bayi Butuh Imunisasi BCG Untuk Apa?


   

Imunisasi BCG merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan pada


bayi. Fungsinya adalah untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) atau
yang sekarang dikenal dengan sebutan TB.
BCG merupakan kepanjangan dari Bacillus Calmette-Guérin. Pemberian imunisasi
BCG pada bayi di Indonesia umumnya dilakukan pada bayi yang baru lahir dan
dianjurkan paling lambat diberikan sebelum bayi berusia 3 bulan.

Bagi bayi yang akan diberikan imunisasi BCG setelah usia 3 bulan, harus dilakukan
tes tuberkulin terlebih dulu. Tes tuberkulin (tes Mantoux) dilakukan dengan cara
menyuntik protein kuman TB (antigen) pada lapisan kulit lengan atas. Kulit akan
bereaksi terhadap antigen, bila sudah pernah terpapar kuman TB. Reaksi tersebut
berupa benjolan merah pada kulit di area penyuntikan.
Mencegah Penyakit Tuberkulosis
Vaksin BCG terbuat dari bakteri tuberkulosis yang telah dilemahkan dan tidak akan
menyebabkan penerima vaksin menjadi sakit TB. Bakteri yang digunakan
adalah Mycobacterium bovine, yang paling mirip dengan bakteri
penyebab tuberkulosis pada manusia. Pemberian vaksin ini akan memicu sistem
imun untuk menghasilkan sel-sel yang dapat melindungi kita dari bakteri
tuberkulosis. Imunisasi BCG sangat efektif mencegah penyakit tuberkulosis,
termasuk jenis yang paling berbahaya yaitu meningitis TB pada anak.
Tuberkulosis tidak hanya berisiko menyebabkan infeksi paru-paru, tapi juga dapat
menyerang bagian tubuh lain seperti sendi, tulang, selaput otak (meningen), dan
ginjal. Tuberkulosis sangat berbahaya dan mudah menyebar melalui cipratan air liur,
lewat bersin atau batuk, yang tanpa sengaja terhirup oleh orang lain.
Meski hampir serupa dengan cara penyebaran pilek atau flu, tuberkulosis umumnya
memerlukan waktu kontak lebih lama sebelum seseorang dapat tertular. Karena itu,
anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB memiliki peluang lebih
tinggi untuk tertular.

Efek Samping Imunisasi BCG


Setelah mendapat imunisasi BCG, tidak perlu panik apabila muncul seperti luka
melepuh di area suntikan. Tidak jarang, luka tersebut terasa sakit dan lebam selama
beberapa hari.
Setelah 2-6 minggu, titik suntikan dapat membesar hingga berukuran hampir 1 cm,
dan mengeras karena cairan yang berada di permukaan mengering. Kemudian,
akan meninggalkan bekas luka yang kecil. Sebagian orang mungkin akan
mengalami bekas luka yang lebih berat, tapi umumnya akan sembuh setelah
beberapa minggu.
BCG sangat jarang menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi anafilaktik. Tapi
tetap lebih baik untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan jika timbul
alergi. Untuk mewaspadai efek samping yang berbahaya, vaksinasi harus dilakukan
oleh dokter atau petugas medis yang mengetahui penanganan alergi dengan tepat.

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Imunisasi BCG


Dosis imunisasi BCG sebanyak 0,05 ml untuk bayi di bawah usia satu tahun.
Umumnya penyuntikan imunisasi BCG dilakukan pada lengan bagian atas. Lengan
bagian tersebut tidak boleh diberikan imunisasi lain, minimal selama tiga bulan.
Meski tergolong imunisasi wajib, ada beberapa kondisi bayi yang membuat
pemberian imunisasi BCG perlu ditunda, seperti:

 Demam tinggi.
 Infeksi kulit.
 HIV positif, dan belum mendapat penanganan.
 Pengobatan kanker atau kondisi lain yang memperlemah sistem imunitas.
 Diketahui mengalami reaksi anafilaktik terhadap imunisasi BCG.
 Pernah terkena tuberkulosis, atau tinggal serumah dengan penderita tuberkulosis.
Imunisasi BCG merupakan tindakan yang penting untuk melindungi kesehatan bayi.
Namun, perhatikan pula kondisi bayi sebelum melakukan imunisasi. Jika perlu,
konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan solusi terbaik.
Untuk penyuntikan vaksin BCG caranya disebut dengan intrakutan. Maksudnya cara
penyuntikannya dilakukan didalam jaringan kulit, sehingga sangat dangkal.
Sedangkan untuk posisi jarumnya harus datar hal ini agar vaksin bisa masuk ke
jaringan lemak.  Untuk lokasi penyuntikan imunisasi dengan cara intrakutan
dilakukan di bagian yang peredaran darahnya banyak, contohnya di lengan atau
antara bokong dan paha.
2. Vaksin DPT/HB/Tyfus
Pemberian vaksin ini cara penyuntikannya disebut dengan intramuskular. Yang
mana penyuntikannya di dalam otot, sehingga jarum yang dimasukkan lebih panjang
agar bisa masuk ke dalam jaringan otot. Dengan jarum yang panjang tentunya akan
mengurangi rasa sakit. Dan untuk lokasi penyuntikan imunisasi dilakukan di daerah
yang terdapat pembuluh darah besar dan syaraf. Jika yang diimunisasi anak berusia
di bawah satu tahun lokasinya adalah di paha, sedangkan untuk anak yang lebih
besar lokasi penyuntikannya di lengan atas.
ADVERTISEMENT
3. Campak/MMR/Vericella
Pemberian vaksin ini cara penyuntikannya dinamakan subkutan. Yang mana
penyuntikan dilakukan di bawah jaringan kulit namun sebelum otot. Untuk cara
melakukannya dengan cara mencubit terlebih dahulu bagian yang akan disuntik.
Sedangkan lokasi penyuntikan imunisasi ini dilakukan didaerah yang peredaran
darahnya sedikit dan terdapat jaringan lemak di bawahnya seperti paha dan lengan
atas.
Ada satu lagi cara penyuntikan, namun jarang dilakukan yaitu injeksi di area bokong.
Penyuntikan di area bokong tidak dianjurkan, lantaran banyak mengandung lemak
yang nantinya akan mengganggu proses penyerapan. Selain itu di bokong ada syaraf
ischiatica yang kalau tersenggol jarum suntik akan terasa nyeri.
Itu tadi lokasi penyuntikan imunisasi, berikut adalah ada tempat-tempat yang
biasanya dilakukan imunisasi. Ataukah harus dirumah atau dirumah sakit nah
berikut ini tempat pemberian imunisasi pada bayi:
ADVERTISEMENT
Bayi berumur 0 bulan yang akan diberikan vaksin HB 0, BCG, Polio bisa dilakukan
di rumah, di rumah sakit atau bidan.
Bayi berumur 2 bulan yang akan diberikan vaksin DPT/HB 1, polio 2 bisa dilakukan
saat posyandu atau di rumah sakit atau bidan.
Bayi berumur 3 bulan yang akan diberikan vaksin DPT/HB 2, Polio 3 bisa dilakukan
saat posyandu atau di rumah sakit atau bidan.
Bayi berumur 4 bulan yang akan diberikan vaksin DPT/HB 3, Polio 4 bisa dilakukan
saat posyandu atau di rumah sakit atau bidan.
Bayi berumur 9 bulan yang akan diberikan vaksin campak bisa dilakukan saat
posyandu atau di rumah sakit atau bidan.

Cara Memberi Imunisasi


BCG yang Benar
Fimela
18 Mar 2014, 15:06 WIB




10

Ada yang mengatakan bahwa imunisasi BCG yang benar itu disuntikkan di tangan
kiri. Ada juga yang mengatakan bahwa yang benar adalah di paha. Sebenarnya
yang betul itu yang mana ya Bunda?

Seperti dilansir dari patient.co.uk, cara penyuntikan vaksin BCG yang benar adalah
di bagian lengan kiri atas. Suntikan sesuai dosis diberikan secara intradermal di
bagian lengan. Biasanya, setelah diberi vaksin BCG, kulit akan sedikit melepuh. Hal
ini tidak berbahaya kok Bunda, jadi tidak usah khawatir.

Tanda apabila imunisasi BCG berhasil dilakukan dapat dilihat dalam 2 minggu ke
depan. Biasanya, di bagian yang disuntik tadi akan terjadi sedikit pembengkakan.
Bagian yang membengkak tersebut akan hilang sendiri dalam waktu 12 minggu.
Setelah 12 minggu, bagian kulit tersebut hanya menyisakan bekas luka suntikan
yang cukup kecil.

Oh ya Bun, apabila selesai disuntik oleh vaksin BCG, bagian yang disuntik tersebut
tidak boleh ditutupi oleh baju yang terlalu rapat.

Vaksin BCG ini sebaiknya tidak digunakan serentak dengan vaksin hidup yang lain
Bun. Bunda sebaiknya menunggu selama 4 minggu, baru boleh diberi vaksin hidup
yang lain.
Selama tiga bulan setelah imunisasi BCG, imunisasi lain tidak boleh dilakukan di
bagian lengan kiri atas, karena akan berisiko menyebabkan lymphadenitis.

Jadi, cara memberi imunisasi BCG yang benar itu di bagian lengan kiri atas ya Bun,
bukan di bagian tubuh yang lain.

Anda mungkin juga menyukai