Anda di halaman 1dari 4

Vaksin BCG atau bacille calmette guerin adalah vaksin untuk mencegah penyakit

tuberkulosis (TB), termasuk meningitis TB, TB paru, dan TB milier, dan TB milier pada
anak. Vaksin BCG berasal dari bakteri Mycobacterium bovis yang dilemahkan. Selain itu,
vaksin BCG dapat digunakan untuk terapi imunologi pada kanker kandung kemih. Vaksin
BCG telah direkomendasikan oleh WHO untuk digunakan di banyak negara yang memiliki
prevalensi TB tinggi, termasuk TB paru, limfadenitis, milier, atau meningitis. Di Indonesia,
vaksin BCG masuk dalam program pengendalian TB Nasional, dan masuk dalam jadwal
imunisasi anak wajib rekomendasi ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) tahun 2020. Vaksin
BCG disuntikkan 1 kali intrakutan, sesegera mungkin setelah bayi lahir atau sebelum bayi
berusia 1 bulan. Jika bayi telah berusia >2 bulan maka vaksin BCG diberikan bila uji
tuberkulin negatif.

Vaksin BCG yang diberikan pada bayi baru lahir memiliki efek proteksi yang baik
terhadap penyakit TB pada anak. Berbeda pada orang dewasa, efektivitas vaksin akan
berkurang dengan bertambahnya usia. Bukti perlindungan vaksin BCG bervariasi, di mana
hanya memiliki ketahanan sekitar 15 tahun di Inggris, 30−40 tahun di Norwegia, dan 50−60
tahun di Alaska.

Di era pandemi saat ini, vaksin BCG dikaitkan dengan mortalitas COVID-19 (corona
virus disease-19). Dari data yang ada, disimpulkan bahwa tingkat kematian COVID-19 lebih
tinggi di negara-negara yang tidak divaksinasi BCG, sedangkan di negara-negara dengan
program imunisasi BCG memiliki tingkat kematian yang relatif lebih rendah. Vaksin BCG
diketahui dapat menginduksi kekebalan terlatih, salah satunya kekebalan anti-virus karena
dapat merangsang produksi sitokin pro-inflamasi, IL-6 (interleukin), TNF-α (tumor natural
factor), IFN-γ (interferon), dan IL-1β.

Efek samping vaksin BCG umumnya bersifat lokal, berupa pustul, abses, luka, krusta,
skar. Efek samping lokal ini biasanya disebabkan oleh teknik penyuntikan yang salah.
Sedangkan efek samping sistemik seperti limfadenitis, osteitis, demam, dan infeksi TB
diseminata jarang ditemukan, dan seringkali hanya terjadi pada individu dengan
imunodefisiensi.

Formulasi vaksin BCG (bacille calmette guerin) tersedia dalam bentuk beku kering.
Vaksin BCG berisi strain Mycobacterium bovis yang dilemahkan, dan dikenal dengan
sebutan strain Tice. Sediaan vaksin BCG berisi strain Tice dikembangkan oleh Pasteur
Institute, sedangkan di Indonesia dibuat oleh PT Biofarma.
Bentuk Sediaan

Vaksin BCG yang ada di Indonesia tersedia dalam bentuk beku kering di dalam ampul, yang
dibuat oleh PT Biofarma. Setiap ampul vaksin BCG mengandung:

 Bacille calmette guerin hidup 1,5 mg setengah kering (1m5−6 juta culturable particle)
 Zat tambahan monosodium glutamate 7,5 mg

Tersedia cairan pelarut (diluent) 1 mL dengan formula sebagai berikut:

 Natrium chloride 8,5−9 mg


 Water for injection hingga 1 mL

Cara Pemberian

Sebelum digunakan, vaksin BCG dilarutkan dengan cairan pelarut atau diluent, di mana
cairan pelarut yang digunakan harus yang disediakan oleh PT Biofarma karena pelarut jenis
lain dapat merusak vaksin.

Cara Pelarutan

1. Tambahkan seluruh isi ampul diluent 1 mL ke dalam ampul berisi bubuk BCG
2. Goyang ampul perlahan hingga seluruh bubuk terlarut
3. Inspeksi vaksin yang telah dilarutkan, jika tampak benda asing maka vaksin harus
dibuang
4. Gunakan vaksin dalam waktu 3 jam setelah dilarutkan, jika lebih maka sisanya harus
dibuang

Cara Penyuntikan

Injeksi vaksin BCG untuk pencegahan penyakit TB dilakukan secara intrakutan, yaitu:

1. Gunakan jenis syringe tertentu untuk pengambilan dosis yang tepat


2. Ambil larutan vaksin sebanyak 0,05 mL untuk bayi usia <1 tahun, atau 0,1 mL untuk
anak usia 1−18 tahun
3. Sebelum dan sesudah penyuntikan jangan usap area dengan cairan antiseptik, seperti
alcohol
4. Suntikan vaksin intrakutan hingga timbul bula putih
5. Akan terasa tahanan saat akan menyuntik larutan vaksin, jika tahanan tidak terasa
cukup maka jarum terlalu dalam, sehingga jarum harus ditarik sedikit sebelum
menyuntikkan semua larutan vaksin
6. Penyuntikan 0,05 mL cairan vaksin akan menimbulkan bula +3 mm, sedangkan 0,1
mL akan menimbulkan bula +7 mm

Cara Penyimpanan

Vaksin BCG beku kering disimpan di dalam kulkas dengan suhu 2−8 °C, dan bisa lebih stabil
jika di simpan pada suhu -20°C. Sedangkan diluent tidak boleh dibekukan, simpan pada suhu
2−8 °C. Vaksin harus terlindung dari sinar matahari langsung karena rentan rusak oleh
ultraviolet, dan dan tidak boleh digunakan jika masa berlaku vaksin telah habis.

1. CDC. Vaccines. Tuberculosis. 2016. https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/vaccines.htm

2. WHO. BCG vaccine. 2021. https://www.who.int/teams/health-product-policy-and-


standards/standards-and-specifications/vaccines-quality/bcg

3. Faust L, Schreiber Y, Bocking N. A systematic review of BCG vaccination policies among


high-risk groups in low TB-burden countries: implications for vaccination strategy in
Canadian indigenous communities. BMC Public Health , 2019;19:1504

4. Larsen ES, Joensen UN, Poulsen AM, Golleti D, Johansen IS. Bacillus Calmette–Guerin
immunotherapy for bladder cancer: a review of immunological aspects, clinical effects and
BCG infections. APMIS, 2019;128:92-103

5. Green DB, et al. Complications of Intravesical BCG Immunotherapy for Bladder Cancer.
RadioGraphics 2019; 39:80-94

6. Soedjatmiko, Sitaresmi MN, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, et al. Jadwal Imunisasi
Anak Umur 0 – 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020. Satgas
Imunisasi IDAI. Sari Pediatri 2020;22(4):252-60.

7. Koneru G, Batiha GES, Algammal AM, Mabrok M, Magdy S, Sayed S, AbuElmagd ME,
Elnemr R, Saad MM, Abd Ellah NH, Hosni A, Muhammad K, Hetta HF. BCG Vaccine-
Induced Trained Immunity and COVID-19: Protective or Bystander?. Infect Drug Resist.
2021;14:1169-1184

https://doi.org/10.2147/IDR.S300162

11. PIONAS. Vaksin BCG

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-
antisera/vaksin-bcg

Anda mungkin juga menyukai