Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR TILIK

KETERAMPILAN PENGELOLAAN JALAN NAPAS

Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1. Menyiapkan alat
- Sarung Tangan
- Jam tangan
- Kassa steril
- OPA
- Suction
- Cervical Collar
- Stetoscope
- Plester
- Abocath no. 14/16
- Duk bolong
- Bengkok
- Alkohol 70 %
- Bethadine
- Spuit 12 cc
- Kom
- Klem arteri
- Oksigen
- NRM
- Ambubag
- ETT
2. Cek keamanan diri ( APD) dan penderita (Lingkungan)
3. Cek Kesadaran (AVPU)/ GCS
4. Panggil bantuan
Primary Survey
Airway

5 Mengkaji dan diagnosa gangguan Jalan Nafas


- Adakah sumbatan/obstruksi jalan nafas
- Adkah bunyi nafas abnormal : gurgling, snoring, stridor
6 Intervensi sumbatan Jalan Nafas
a. Membuka jalan nafas tanpa alat : Head Tilt Chin Lif atau
Jaw Trust :
 Head-tilt (dorong kepala ke belakang)
Meletakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan
ke bawah, sehingga kepala menjadi tengadah sehingga
penyagga lidah terangkat ke depan.
 Chin lift
Menggunakan jari tengah dan jari telunjuk untuk
memegang tulang dagu pasien, kemudian angkat dan
dorong tulangnya ke depan
 Jaw thrust
Mendorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan
sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi
atas. Atau menggunakan ibu jari ke dalam mulut dan
bersama dengan jari-jari lain tarik dagu ke depan.
b. Membuka Jalan Nafas dengan alat
 Memakai sarung tangan
 Membuka mulut penderita dengan cara chin lift atau
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
 Menyiapkan pipa Oropharing yang tepat ukurannya
 Membersihkan dan membasahi OPA dengan jelly
 Mengarahkan lengkungan menghadap ke langit –langit
(palatum mal)
 Memasukkan separuh, kemudian memutar lengkungan
menghadap ke bawah
 Mendorong pelan sampai posisi tepat
 Menyakinkan lidah sudah tertopang dengan OPA dengan
melihat pola nafas. Rasakan dan dengarkan suara nafas
pasca pemasangan OPA
c. Membersihkn jalan nafas dengan sapuan jari/ Finger swab
 Memasang sarung tangan
 Membuka mulut penderita dengan jaw trust dan menekan
dagu ke bawah
 Menggunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah yang
bersih atau dibungkus kassa untuk membersihkan dan
mengorek semua benda asing dalam mulut
d. Membersihkan jalan nafas dengan suction jika terdapat
lendir/darah yang berlebihan.
Breathing
7. Mengkaji pernafasan dan diagnosa keperawatan yang muncul
a. Look (lihat) :
 Melihat gerakan nafas/pengembangan dada dan adanya
retraksi sela iga
 Mengkaji adanya gangguan pola nafas : dyspnea- apnea,
tachypnea
 Mengkaji adanya jejas pada dinding dada yang
berdampkan pada pernafasan, misal pneumothorax,
tension pneumothorak, open pneumothorax, flail chest,
hemothorax
 Mengkaji adakah gangguan yang menyertai pernafasan,
misal pucat/sianosis, tachypnea, deviasi trachea
b. Listen (dengar) :Mendengar aliran udara pernapasan dan
mengkaji karakteristik bunyi pernafasan
c. Feel : Merasakan adanya aliran udara pernapasan
8 Intervensi Gangguan Pola Pernafasan
a. Pemberian ventilasi dg sungkup muka non-rebreathing
b. Pemberian ventilasi dg ETT jika GCS < 8
c. Tindakan resusitasi pada gangguan pola nafas pada trauma
thorax
 Tension Pneumothorax : Needle Torakosintesis
 Open Pneumothorax : Kasa oklusi 3 sisi
 Hematothorax : WSD
 Flail Chest : analgesik regimen
Petunjuk :
1 : Tidak dilakukan
2 : Dilakukan tetapi masih kurang sempurna
3 : dilakukan dengan sempurna
Jakarta, .................2016
Instruktur
Nilai = ------------------- X 100% = %
28
DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN PENANGANAN TERSEDAK

Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1. Menyiapkan alat : Kassa steril
2. Cek keamanan diri ( APD) dan penderita (Lingkungan)
3. Cek Kesadaran (AVPU)/ GCS untuk mengetahui derajat
tersedak
Penanganan Tersedak Ringan /Choking pada anak-dewasa
Primary Survey
Airway
1 Mengkaji dan diagnosa gangguan Jalan Nafas
- Mengkaji penyebab tersedak
- Adanya sumbatan benda padat pada slauran pernafasan
- Mengkaji respon penderita, terutama reaksi batuk yang
dialaminya
Tersedak Pada Usia Anak – Dewasa
Korban Sadar
Tersedak Ringan :
2 Jika korban masih bisa batuk. anjurkan korban untuk batuk
terus menerus sekeras-kerasnya
3 Yang tidak boleh dilakukan :

o Memberi minum pada korban (jalan napas hanya boleh


dilalui oleh udara)
o Memasukkan jari ke dalam mulut sebagai usaha untuk
mengeluarkan benda asing.

Tersedak Berat
2 Nampak tanda pada korban :

1. Buruknya pertukaran udara terhadap si korban


2. Masih bisa batuk, tapi lemah atau tidak dapat batuk
sama sekali
3. Napas bertambah cepat
4. Tidak dapat berbicara
5. Memegang leher (tanda universal dari tersedak)
6. Tidak dapat memasukkan udara/ menarik napas dengan
baik
3 Lakukan abdominal thrust (Heimlich manuever) selama
beberapa kali sampai benda asing keluar atau sampai korban
menjadi tidak sadar
 Berdiri atau berlutut di belakang korban (posisikan tubuh
Anda sesuai dengan tinggi tubuh korban, pada pasien anak
kemungkinan Anda harus berlutut)

 Kepalkan salah satu telapak tangan Anda

 Letakkan kepalan tangan Anda dengan arah ibu jari


menempel ke dinding perut korban, posisikan kepalan
tangan Anda 2 jari di atas pusat (pusat selalu sejajar
dengan tulang pinggul atas), Anda tidak  memposisikan
kepalan tangan Anda di ulu hati.

 Kencangkan kepalan tangan Anda dengan tangan satunya


sehingga kedua lengan Anda melingkar di perut korban.

 Lakukan penekanan ke arah belakang dan atas sampai


benda asing keluar atau sampai korban menjadi jatuh tidak
sadar.

 Jika korban tersedak adalah wanita hamil atau orang


dewasa yang terlalu gemuk (obesitas) dengan melakukan
“chest thrust” yaitu dengan meletakkan kepalan tangan di
tengah-tengah tulang dada

Korban Tidak Sadar


4 Panggil bantuan medis segera
5 Buka jalan napas korban (AIRWAY), jika Anda dapat melihat
benda asing lakukan finger swab atau sapuan jari untuk
mengeluarkan benda asing.
6 Segera lakukan CPR/ RJP. Perbedaannya dengan CPR biasa
adalah setelah melakukan 30 kali kompresi dada, periksalah
mulut korban terlebih dahulu sebelum memberikan 2 kali
napas bantuan.
7 Tindakan berhasil Jika melihat dada nya naik ketika
memberikan bantuan napas dan Melihat benda asing keluar
dari mulut korban.

Apabila sudah berhasil, melakukan tindakan berikut ini :


- Berikan 2 kali napas

- Lihat respons korban (batuk, muntah, pergerakan),


memeriksa nadi di leher korban selama 10 detik

- Jika nadi tidak teraba dan korban juga tidak bernapas,


lanjutkan CPR.
- Jika nadi ada tetapi napas tidak ada maka berikanlah
bantuan napas saja selama 2 menit, dalam 1 menit Anda
harus memberikan 10 kali napas (jadi jeda antara napas
adalah 6 detik).
- Setelah 2 menit periksalah apakah napasnya sudah ada atau
belum, jika korban sudah bernapas normal posisikan korban
miring (posisi pemulihan) sambil menunggu bantuan datang.

1. Mengkaji pernafasan dan diagnosa keperawatan yang muncul


d. Look (lihat) :
 Melihat gerakan nafas/pengembangan dada dan adanya
retraksi sela iga
 Mengkaji adanya gangguan pola nafas : dyspnea- apnea,
tachypnea
 Mengkaji adanya jejas pada dinding dada yang
berdampkan pada pernafasan, misal pneumothorax,
tension pneumothorak, open pneumothorax, flail chest,
hemothorax
 Mengkaji adakah gangguan yang menyertai pernafasan,
misal pucat/sianosis, tachypnea, deviasi trachea
e. Listen (dengar) :Mendengar aliran udara pernapasan dan
mengkaji karakteristik bunyi pernafasan
f. Feel : Merasakan adanya aliran udara pernapasan
2 Intervensi Gangguan Pola Pernafasan
d. Pemberian ventilasi dg sungkup muka non-rebreathing
e. Pemberian ventilasi dg ETT jika GCS < 8
f. Tindakan resusitasi pada gangguan pola nafas pada trauma
thorax
 Tension Pneumothorax : Needle Torakosintesis
 Open Pneumothorax : Kasa oklusi 3 sisi
 Hematothorax : WSD
 Flail Chest : analgesik regimen
Petunjuk :
4 : Tidak dilakukan
5 : Dilakukan tetapi masih kurang sempurna
6 : dilakukan dengan sempurna
Jakarta, .................2016
Instruktur
Nilai = ------------------- X 100% = %
28

Anda mungkin juga menyukai